Sejak kelahiran Qin Shan, desa kecil di kaki gunung itu tak pernah benar-benar tenang.Malam-malam terasa lebih sunyi dari biasanya, seolah alam pun berhati-hati di sekitar rumah keluarga Qin. Meski orang-orang desa akhirnya terbiasa dengan keberadaan mereka, setiap kali melihat bocah bermata jernih itu, selalu saja ada bisik-bisik pelan.“Lihat, itu anaknya Qin Yuan…” bisik seorang wanita di pasar.“Iya, katanya waktu lahir petir menyambar sampai tiga hari tiga malam.”“Shhh! Jangan bicara keras-keras, nanti keluarganya dengar!”Tapi bocah itu, Qin Shan, hanya tersenyum tiap kali mendengar orang berbisik.Ia sudah terbiasa. Meski baru berumur empat tahun, matanya memancarkan ketenangan yang tidak semestinya dimiliki anak seusianya. Kadang, saat bermain di sungai, kulitnya berkilau lembut, memantulkan sinar biru samar—sesuatu yang membuat anak-anak lain menjauh.Sore itu, Qin Shan sedang duduk di tepi sawah, menatap langit yang berwarna keemasan.“Ibu bilang… suatu hari nanti aku akan
Last Updated : 2025-09-28 Read more