Beberapa menit setelah pesan terakhir, ponsel Raga kembali bergetar. Notifikasi dari Intan muncul.> “Rag, aku sekarang udah sama Arman. Tapi aku belum sempet selfie ya, rame banget di sini.”Raga membaca cepat, lalu membalas,> “Santai aja dulu. Jangan buru-buru, Tan. Kamu cuma disuruh nemenin doang kan, gak usah maksa.”Ia menekan kirim, lalu kembali bersandar di trotoar parkiran. Asap rokoknya melayang pelan, menyatu dengan cahaya lampu jalan yang kuning redup. Dari posisinya, pintu masuk karaoke terlihat jelas — keluar masuk orang silih berganti.Beberapa menit kemudian, pesan baru masuk lagi.> “Rag, maaf ya. Aku belum sempet selfie, Arman udah bawa paketnya keluar.”Alis Raga langsung naik. Ia cepat membalas,> “Oke, aku udah stand by di depan, mantau pintu masuk.”Ia berdiri, menatap lurus ke arah depan. Benar saja — tak lama kemudian, mobil hitam berhenti di depan pintu karaoke. Lampunya menyala terang, menyorot sebagian area parkir.Dari dalam, terlihat Arman keluar lebih dul
Last Updated : 2025-10-21 Read more