Pagi itu, dapur kastil bergemuruh. Aroma roti hangat bercampur wangi rempah, panci berdenting, pelayan berlarian membawa nampan. Finnian menunduk, tangannya sibuk menepuk adonan, tapi bibirnya nyaris tak bisa diam. “Kau dengar tadi malam? Nona Sylvette hampir tersedak sup. Katanya pedas sampai wajahnya merah padam!” Martha, yang sedang menaruh selai ke roti, terkekeh pelan. “Ya ampun, padahal itu meja bangsawan. Konon ia sampai meraih air seperti orang kehausan di padang pasir. Kalau tidak ditolong Lucienne, mungkin dia sudah lari ke sumur.” Beberapa pelayan di dekat tungku tertawa, buru-buru menutup mulut mereka agar tidak kedengaran ke atas. Di pojok dapur, Elowen sibuk mengupas kentang, kepalanya menunduk tapi telinganya tajam menangkap setiap kata. Bibirnya menahan senyum, matanya berkilat. Bagus sekali… gosip ini bisa berputar lebih cepat daripada anggur dituang. Sylvette jadi bahan tertawaan, Aveline jadi buah bibir. Persis yang kubutuhkan. Garrick lewat s
Terakhir Diperbarui : 2025-10-18 Baca selengkapnya