"Apa kamu benar-benar sudah memutuskan? Donor organ bukanlah hal sepele, apalagi tubuhmu dalam keadaan sehat. Aku harap kamu mempertimbangkannya dengan matang, ini menyangkut nyawa seseorang."Shasa Handoko terdiam sejenak, lalu dengan suara tegas dia berkata, "Saya sudah memikirkannya. Anda tentu tahu, sekali saya memutuskan sesuatu, sulit untuk mengubahnya."Profesor di seberang telepon menghela napas panjang. "Baiklah, kalau itu memang keinginanmu... aku menghormatinya.""Terima kasih, Profesor."Shasa berhenti sejenak, lalu menambahkan dengan pelan, "Kalau bisa, tolong rahasiakan hal ini.""Tentu saja."Setelah menutup telepon, Shasa terpaku menatap layar televisi yang menyiarkan berita.[Menurut laporan, bulan lalu pewaris Grup Lexim, Arya Lexim, tiba-tiba jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. Pihak Grup Lexim kemudian merilis pernyataan bahwa meski Arya sakit, kondisinya tidak memengaruhi aktivitas sehari-harinya. Baru-baru ini, dia kembali aktif di perusahaan.]Di layar, Arya
Read more