Langit terkejut saat mendapati pelukan yang begitu erat dari Arumi. Seketika tubuhnya rasanya menegang. Ditambah saat aroma wangi rambut Arumi menerobos masuk ke dalam indera penciumannya, membuat napasnya terasa sesak dengan mata yang mulai terpejam. Sayangnya, hal itu tidak berlangsung lama. Sebab baru saja Langit mulai menikmati aroma harum tubuh Arumi, gadis itu sudah lebih dulu melepaskan pelukannya. "Om, makasih ya sekali lagi? Ini ... kado ulang tahun pertama dalam hidup Arum." "Heh, iya," jawab Langit singkat dengan senyum canggungnya. Melihat ekspresi wajah Langit yang sedikit berbeda, membuat Arumi penasaran. "Om ... Om baik-baik aja kan? Kok tiba-tiba mukanya kayak lemes gitu?" tanya Arumi. Langit menggeleng cepat. "Nggak ... nggak ada apa-apa. Saya baik-baik saja. Oh ya, mau saya pakaikan tidak?" tawarnya sekaligus mengalihkan pembicaraan. "Apanya, Om?" "Kalungnya ...." "Oh, kirain apa." Arumi kembali tersenyum malu. "Boleh, Om." Arumi segera berbalik membelakan
Last Updated : 2025-10-22 Read more