Lahat ng Kabanata ng Raja Naga Penghancur Langit : Kabanata 101 - Kabanata 110

Ling Jiuyuan mendengus dengan dingin, lalu menoleh dan menatap Jiang Tian dengan ancaman terbuka, "Kau sedikit binatang, anggap dirimu beruntung! Ada seseorang yang melindungimu hari ini, jadi aku akan mengampuni nyawamu untuk sementara, tapi jika kau jatuh ke tanganku, kau akan mati dengan sangat mengenaskan!"Meskipun dia tidak bisa membunuh Jiang Tian hari ini, dia tidak akan pernah menyerah. Meskipun sulit untuk bergerak di dalam akademi, masih ada banyak cara untuk menghilangkan Jiang Tian, bahkan tanpa harus melakukannya sendiri.Setelah meninggalkan tatapan penuh niat membunuh, Ling Jiuyuan menyentakkan lengan bajunya dan berbalik pergi.Namun, pada saat itu, terdengar suara gemuruh rendah.Semua orang melihat ke arah itu dan tak bisa menahan keterkejutannya!Tubuh Jiang Tian sedikit bergetar, aura-nya berfluktuasi, dan gelombang kekuatan kultivasi yang kuat hampir meledak keluar."Apa yang terjadi?" Ekspresi Luo Lan sedik

Melihat Jiang Tian yang tampak marah, keduanya gemetar ketakutan dan dengan cepat mengeluarkan kantong ramuan mereka, namun sebelum mereka sempat membukanya, Jiang Tian sudah merebutnya. “Anggap saja kalian pintar, aku akan dengan senang hati menerima ramuan-ramuan ini!” “Ah! Tidak… itu semua ramuan kami!” “Jiang Tian… tidak! Junior Brother Jiang… Senior Brother Jiang! Tolong beri kami ampun!” Zhuo Yong dan Yu Dong buru-buru, tapi mereka tidak berani meraih kantong ramuan itu, sehingga mereka menendang-nendang tanah frustasi. Jiang Tian mengabaikan mereka, membuka kantong tersebut, dan merasa terkejut dengan senang. Setiap kantong ramuan berisi dua puluh Pil Kebangkitan Jiwa, dan selain itu, ada puluhan ribu tael uang perak! “Wah, murid Aula Emas kaya sekali! Kalian bilang tidak punya uang, tapi ini uang perak apa?” Melihat perampasan Jiang Tian yang agresif, keduanya hampir putu

“Jiang Tian, hanya ada enam dari kita. Jangkauan pencarian kita sudah terbatas. Jika kita bergerak lebih jauh, bukankah titik buta kita akan semakin besar?” Zhuo Lei sedikit bingung. Jiang Tian menggelengkan kepala dan berkata, “Area persepsi kalian saling tumpang tindih, itu pemborosan total. Bagaimana kita bisa menemukan Dragon Blood Vine jika terus seperti ini?” Ekspresi semua orang berubah, mereka sangat terkejut! “Apa? Kamu bisa melihat gelombang persepsi kami?” “Ini… bagaimana bisa?” Zhuo Lei dan Qiao Ya saling bertukar pandang, merasa sangat sulit untuk mempercayainya. Tiga orang lainnya semakin melebar matanya, terlalu terkejut untuk berkata apa-apa. “Apakah itu begitu aneh?” Jiang Tian mengernyit sedikit, mengangkat tangannya dan mulai membuat gerakan. “Jangkauan persepsi Senior Brother Zhuo sebesar ini, dan jangkauan Senior Sister Qiao ada dalam rentang ini…”

“Jangan terburu-buru, biarkan aku berpikir!” Jiang Tian memijat pelipisnya, tampaknya berusaha mengingat sesuatu. Begitu Diao Kun mulai kesal, wajah Jiang Tian bersinar, dan dia berbicara dengan santai. “Anjing baik… tidak menghalangi jalan!” “Hmm… Sialan, berani-beraninya kau menghina aku!” Diao Kun terkejut pada awalnya, lalu meledak dalam kemarahan, wajahnya merah seperti hati babi. Jiang Tian, namun, mengenakan senyum santai dan nakal. “Oh? Aku sedang memaki seekor anjing, apakah kau seekor anjing?” “Kau… Sialan!” Kemarahan Diao Kun memuncak, dan dia begitu bingung sehingga hampir tidak bisa berbicara. “Oh, benar, benar, sepertinya kau memang menghalangi jalan! Nah, karena kau mengakuinya, aku tak bisa berbuat apa-apa!” Jiang Tian menepuk kepalanya, berpura-pura baru menyadari, mengangguk berkali-kali dan terus menyeringai. “Ini keterlaluan! Aku… aku akan membu

Saat mereka semakin dalam menjelajah, binatang iblis yang mereka temui semakin kuat, bahkan beberapa di antaranya mencapai puncak Level 1, memiliki kekuatan yang luar biasa. Namun, tanpa kecuali, semua binatang iblis ini berhasil dibunuh oleh Jiang Tian, dan jumlah bahan-bahan binatang iblis yang mereka kumpulkan hampir membuat tas penyimpanan mereka meledak. Memandang ke depan, hutan lebat yang luas terbentang di depan mereka. Pohon-pohon kuno menjulang tinggi ke langit, dan yang terlihat hanyalah pohon-pohon raksasa yang hanya bisa dipeluk beberapa orang, bahkan beberapa lebih besar lagi, diperkirakan terlalu besar untuk dilingkari oleh belasan orang. Di atas lantai hutan, kabut putih berputar seperti negeri peri, dan di kejauhan, kilauan cahaya yang cerah berkilau samar-samar, menciptakan pemandangan yang sangat indah. Namun, Zhuo Lei dan Qiao Ya terlihat serius, seolah sangat