Semua Bab Bukannya Tak Cinta, Tapi Pura-pura Tak Cinta: Bab 11 - Bab 20

Lampu di vila masih menyala, berarti Ashley sudah pulang. Namun selama beberapa hari ini, dia tidak mengirim pesan satu pun atau menelepon. Dulu, bahkan pulang kerja pun Ashley selalu merengek minta dijemput. Namun kali ini, kepulangannya begitu tenang.Marcello duduk lama di dalam mobil, membayangkan bagaimana nanti harus bersikap saat bertemu dengannya. Ashley mudah sekali dibujuk. Setiap kali dia membuat Ashley marah, selalu ada cara untuk menenangkannya lagi, jadi Marcello tidak pernah khawatir Ashley benar-benar akan ngambek lama. Yang dia pikirkan sekarang hanyalah bagaimana menyelesaikan hubungan di antara mereka.Setelah lama berpikir, Marcello membuka laci mobil dan menemukan sebuah kotak perhiasan mungil yang indah. Di dalamnya terbaring cincin berlian berbentuk hati. Saat memilih cincin untuk Ivana tempo hari, cincin ini langsung menarik perhatiannya. Dia merasa cincin itu sangat cocok untuk Ashley. Kalau Ashley yang menerima, pasti dia akan senang bukan main.Membayangkan s

Marcello menatap Ivana dengan dingin. Ivana dulu tidak seperti ini. Dia tidak pernah peduli pada wanita lain di sekitar Marcello, karena dia tahu berapa pun jumlah perempuan yang datang dan pergi, semuanya hanya lewat sementara.Satu-satunya yang dicintai Marcello hanyalah dia. Itu adalah keyakinan yang selalu membuat Ivana merasa aman, kepercayaan diri seorang kekasih resmi yang tak tergoyahkan.Namun, Ashley membuatnya panik. Meski Ivana berulang kali berkata tidak peduli, kata-kata sinis dan sikapnya yang semakin tajam justru membongkar kecemburuan yang dia sembunyikan.Tatapan dingin Marcello membuat Ivana terkejut. Untuk sesaat, dia tidak bisa berkata apa pun. Dia hanya bisa menatap saat Marcello menyalakan mobil dan pergi tanpa menoleh.Marcello menghabiskan waktu berhari-hari mencari kabar Ashley, menyuruh orang menelusuri keberadaan Otto, dan berulang kali memikirkan sebenarnya sejak kapan hubungan mereka mulai retak?Malam ketika Ashley bertanya apakah dia mau kabur bersama, p

Menghadapi sikap dingin Marcello, hati Ivana terasa remuk. "Marcello, kamu nggak bisa begini padaku. Bukannya kamu bilang di hatimu cuma ada aku seorang? Kamu sendiri yang janji akan menikah denganku. Sekarang kamu mau menarik ucapanmu?""Kamu yang mencintaiku, 'kan? Kamu lupa? Tiga tahun aku pergi, kamu tetap menyimpan tempat buatku di hatimu. Waktu kecelakaan di kapal pesiar, kamu meninggalkan Ashley yang terluka dan buru-buru kembali untuk menyelamatkanku.""Kamu juga yang terus menjagaku tanpa pergi sedikit pun. Saat klub itu terbakar, Ashley sempat minta tolong padamu, tapi kamu bahkan nggak melihat ke arahnya. Ketika aku kecelakaan mobil, kamu mati-matian berlari ke arahku, bahkan memaksa mereka untuk menyelamatkanku dulu. Kamu terus di sisiku, merawatku siang malam.""Kamu lupa semua itu? Tindakanmu sendiri sudah cukup membuktikan orang yang kamu cintai itu aku, bukan Ashley ....""Aku ... mencintainya."Dua kata itu keluar dengan pelan, tapi cukup untuk membuat udara seketika m

Setelah menikah secara resmi, Ashley sama sekali tidak melihat Hector lagi selama satu minggu penuh. Keluarga Sandiago pun tidak pernah memintanya untuk datang berkunjung.Sebenarnya, Ashley selalu menyimpan keraguan terhadap pernikahan aliansi ini. Bagaimana mungkin Keluarga Sandiago benar-benar mau menerimanya?Lima tahun lalu, Keluarga Hermina juga pernah berada di ambang krisis. Saat itu, ibunya Ashley jatuh sakit parah dan di tengah masa paling putus asa, ibu Hector muncul di hadapannya."Kamu nggak pantas untuk keluarga kami. Ini 100 miliar, ambil uang ini dan pergi darinya."Ashley yang belum pernah dipermalukan seperti itu seumur hidupnya, tidak sanggup menatap siapa pun untuk pertama kalinya. Namun waktu itu, Keluarga Hermina membutuhkan bantuannya. Apalagi, ibunya sangat membutuhkan biaya pengobatan.Uang 100 miliar itulah yang membeli masa mudanya, sekaligus memutus cinta pertamanya dengan Hector.Kemudian Hector sempat berusaha keras untuk mendapatkannya kembali, tapi Ashle

"Ashley ...." Begitu melihatnya, mata Marcello langsung memerah. Dia melangkah cepat ke depan dan menggenggam lengan Ashley dengan erat. Telapak tangannya panas sampai nyaris membakar kulitnya."Akhirnya aku menemukanmu. Mereka bilang kamu menikah dengan Keluarga Sandiago, tapi aku nggak menemukanmu di rumah Keluarga Sandiago. Untung saja aku bertemu denganmu di sini."Perasaan gembira karena menemukan Ashley membuat Marcello tidak ingin melepaskannya lagi. Sepanjang perjalanan mencarinya, Marcello diam-diam bersumpah akan meminta maaf padanya dan tidak akan pernah berpisah darinya lagi.Namun saat pandangannya jatuh pada cincin berlian di jari Ashley, matanya seketika memerah penuh amarah. Dalam sekejap, logikanya dihancurkan oleh rasa panik."Selain cincin berlian yang kuberikan padamu, kamu nggak boleh pakai pemberian siapa pun!"Marcello mencoba menarik cincin itu dari jarinya dengan kasar, tetapi Ashley yang sedang mabuk dan pusing luar biasa langsung menepis tangannya. Namun begi