Aku segera keluar rumah. Bersiap memberi pelajaran pada dua orang itu. Terutama Nashwa. Begini rupanya sifat aslinya. Dibalik sifat lugu dan sok nurut itu, ternyata dia diam-diam pergi dengan laki-laki lain. "Maaf, Bapak suaminya mbak ini?" Laki-laki yang tadi membukakan pintu untuk Nashwa, tiba-tiba sudah berada di depan ku. "Ini obat Mbaknya!" Dia menyodorkan plastik putih berlogo rumah sakit."Obat?" Aku mengerutkan kening."Tadi mbaknya pingsan di jalan, terus kita bawa ke rumah sakit." Pingsan?Aku menoleh ke arah Nashwa yang keluar mobil. Dia dipapah seorang wanita. Rupanya dia tidak hanya berdua dengan laki-laki ini. "Pelan-pelan aja, Mbak masih lemes." Wanita itu dengan lembut memapah Nashwa, meskipun Nashwa berusaha menolak.Bingung mau melakukan apa, aku mengambil alih Nashwa untuk kugandeng dan kubawa masuk, tapi dia menolak."Nggak, apa-apa, Mas, saya bisa kok, oh iya silahkan masuk dulu, Pak, Bu. Saya ambil uang dulu." Dia berbalik ke arah dua orang yang sepertinya su
Terakhir Diperbarui : 2025-11-14 Baca selengkapnya