Anya tahu ia dalam masalah besar. Tatapan Rio di lorong tadi, meski tanpa kata, membawa bobot yang lebih berat daripada omelan keras apa pun. Itu adalah peringatan, pengingat mutlak bahwa ia tidak boleh mengganggu urusan pribadi Rio.Begitu Anya kembali ke mejanya, Rio memanggilnya melalui interkom.“Masuk.”Anya menelan ludah, merapikan kemejanya, dan melangkah ke kantor Rio. Rio sudah kembali duduk di balik mejanya yang besar, memproses laporan dengan kecepatan kilat.“Duduk,” katanya, tanpa mengangkat pandangan dari layar.Anya duduk di kursi tamu, menunggu hukuman.Setelah sekitar lima menit hening—lima menit yang terasa seperti penyiksaan—Rio akhirnya menoleh.“Anda melanggar etika profesional, Anya. Tugas Anda adalah membantu pekerjaan saya, bukan menginterogasi atau mengawasi kehidupan pribadi saya,” Rio memulai, nadanya sangat tenang, yang justru membuat Anya semakin takut.“Maaf, Pak Rio. Itu tidak akan terulang lagi. Saya… saya hanya penasaran,” jawab Anya jujur, menghindari
Terakhir Diperbarui : 2025-12-08 Baca selengkapnya