FATED

FATED

By:  holyndaaracelly  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
139Chapters
2.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Apakah kau percaya dengan reinkarnasi atau kehidupan setelah kematian? Beberapa orang mungkin percaya dan beberapa yang lainnya mungkin juga tidak. Young Mi adalah salah satu bagian dari orang yang tidak mempercayai hal semacam itu. Menurutnya reinkarnasi adalah salah satu hal yang tidak dapat dijelaskan dengan logika meskipun ia beberapa kli melihat buktinya melalui kesaksian beberapa orang di internet. Namun, berbeda halnya dengan Yoon Jae. Ia mempercayai bahwa ada kehidupan setelah kematian. Young Mi tak pernah mempercayai adanya reinkarnasi hingga akhirnya ia dipertemukan dengan seorang laki-laki yang membuatnya berpikir, "Mungkinkah reinkarnasi benar-benar ada di dalam kehidupan manusia? Mungkinkah selama ini orang-orang yang kutemui pernah hidup di kehidupan sebelum kehidupan ini?" Bagaimana denganmu? Apakah kau percaya dengan kehidupan setelah kematian?

View More
FATED Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Mochichi26
Temanya nggak kayak cerita lainnya sih, tapi tetep bikin penasaran:( Ayo dilanjut terus, Kak!>.<
2021-06-13 00:26:58
1
139 Chapters
Chapter 01
[Kim Young Mi’s POV]Busan, 10 Juli 2007. Alunan musik yang lembut memasuki telingaku samar-samar dan membangunkanku dari tidur yang singkat. Badanku tergoncang-goncang karena sedang di dalam mobil. Aku membuka mata perlahan-lahan. Sinar matahari langsung menyambar mataku saat akan mencoba melihat keluar. Dari kejauhan, aku dapat melihat pantai Gwangalli membuatku berpikir sebentar lagi kami akan sampai.“Sayang, kamu sudah bangun?” tanya Mama.“Hm, iya Ma,” jawabku sambil mengucek-ucek mata.“Sebentar lagi kita sampai di rumah bibi Yeesung.”“Kamu cepat bawa barang-barangmu ya. Mama akan bawa barang yang berat,” kata Mama sembari membawa tas koperku.Aku pun menuruti perintah mama dan dengan cekatan bersiap membawa barang-barang yang kubawa. Begitu pun dengan Mama yang membawa barang yang lainnya. Tak lama kemudian kami sampai di depan restoran bibi Yeesung.“Berapa Pak harganya?”“23.000 won,
Read more
Chapter 02
[Yoon Jae’s POV]Melbourne, 9 Juli 2007. “Jae, barang-barangmu sudah kamu masukkan?” tanya Mama dari dalam taksi.“Sudah kumasukkan semua, Ma,” kataku dari belakang bagasi taksi pada mama.“Pastikan nggak ada yang tertinggal, ya.”“Jennie, barangmu sudah kamu cek? Jangan sampai ada yang ketinggalan.”“Sudah aku cek berkali-kali, Ma,” sahut Jennie.“Oke, kalau gitu kita berangkat sekarang,” kata Papa.Aku segera menutup pintu belakang taksi dan masuk ke dalam taksi duduk bersama adikku, Jen. Aku tidak percaya kalau sebentar lagi aku akan meninggalkan Melbourne. Melbourne sudah terasa seperti rumah bagiku. My comfort place, kalau bisa kukatakan. Meskipun aku lahir di Busan, Korea. Tapi, Melbourne adalah kota yang menyaksikan aku bertumbuh menjadi seperti sekarang ini.Aku pindah ke Melbourne ketika aku berumur 3 tahun. Jadi, aku tidak pernah tahu bagaimana rasanya hidup di Korea dan bagaimana keb
Read more
Chapter 03
[Im Aerum POV’s]Seoul, 20 Maret 2010Aku berjalan pulang dengan tubuh yang lunglai. Aku dapat mendengar suara perutku berbunyi. Kelelahan sehabis sekolah membuat perutku sangat lapar meronta-ronta ingin segera diberi makanan. Tapi, aku harus tetap berjalan setidaknya 1 kilometer untuk sampai ke rumah.“Hmpph…” aku mendenguskan nafas dengan keras.Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 7 tahun. Aku berharap papa, mama, dan juga kakakku ingat dengan hari spesial ini. Tapi… Aku tidak yakin apa mereka ingat dengan hari ulang tahunku ini. Tadi pagi saja rumah kosong melompong dan sepi, jadi aku harus berangkat ke sekolah sendiri. Kira-kira mereka semua ke mana ya tadi pagi? Kenapa meninggalkanku sendiri? Semoga nanti malam mereka akan merayakan ulang tahunku dan makan sup rumput laut bersama! Ah, andai mereka ingat…Tak terasa aku sudah sampai di depan rumahku. Pintu rumahku ditutup. Padahal biasanya kalau mama ada di rumah pin
Read more
Chapter 04
[Park Hyunjae’s POV]Aku menghela nafas dengan berat memandangi pintu yang sedang tertutup itu. Pikiranku kalut, tanganku berkeringat, kakiku gemetar, dan jantungku berdegup dengan cepat. Apa aku selama ini sudah melakukan kesalahan? Ataukah penampilanku sangat buruk baginya? Pikiran-pikiran negatif mulai membanjiri benakku. Mungkin pada akhirnya aku tidak akan pernah berhasil debut menjadi seorang idol seperti yang selama ini kuinginkan.Namun aku berusaha menepis semua pikiran negatif itu dari kepalaku. Aku sudah berusaha hingga sejauh ini. Jika aku menyerah sekarang, apa gunanya perjuanganku selama satu tahun ini? Aku tidak akan kembali ke orang tuaku dengan tangan kosong nantinya. Lalu, tiba-tiba aku teringat peristiwa satu tahun yang lalu. Dan, aku pun kembali ke masa lalu untuk sejenak dan menyadari bahwa langkahku sudah sangat jauh dan aku tidak akan berhenti saat ini.(Flashback)“Hoahm…” aku menguap.A
Read more
Chapter 05
[Kim Young Mi’s POV]Busan, 12 Juli 2007 Suara alarm membangunkanku dari alam mimpi dan membawaku ke realita. Aku langsung terbangun dan duduk tegak di tempat tidur. Ini hari pertamaku sekolah, lebih baik aku tidak mengacaukannya. Aku melirik jam kecil yang kutaruh di brankas. Jam 6:45!!! Oh, astaga kenapa aku bisa seceroboh ini. Aku langsung memakai seragam yang kemarin sudah disetrika. Memasukkan buku-buku ke dalam tas dan memakai sepatu. Tidak lupa menyemprotkan parfum agar tidak ada seorang pun yang tahu aku tidak mandi pagi ini. Dan, aku pun langsung berangkat.Kemarin aku menghabiskan banyak waktu untuk bekerja di restoran bibi Yeesung. Ya, karena aku sekarang tinggal sendiri aku terpaksa bekerja di restoran bibi Yeesung. Meskipun aku tidak enak jika harus dibayar bibi, tapi mau bagaimana lagi? Jika tidak begini aku tidak akan mendapat uang. Dari kostku ke sekolah membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit unutk berjalan kaki.
Read more
Chapter 06
[Im Aerum’s POV]Besok adalah hari yang kutunggu-tunggu selama ini. Hari dimana aku akan mencoba seleksi di sekolah impianku. Sekolah ini sedikit berbeda dengan sekolah biasa pada umumnya. Sekolah ini dikhususkan untuk bakat seperti musik, menari, menyanyi, teater, film dan masih banyak lagi. Singkatnya sekolah ini adalah sekolah khusus bidang seni. Terdapat banyak sekali pilihan di sekolah seni ini. Ada menyanyi, menari, teater film, dan banyak lagi. Jurusan yang aku inginkan adalah menyanyi, karena bakatku adalah menyanyi. Menjadi penyanyi adalah keinginanku sedari kecil jadi aku sudah berminat masuk sekolah ini sedari lama.Aku membaringkan badanku diatas tempat tidurku. Sudah jam 2 pagi tapi aku tidak bisa tertidur. Aku terus memikirkan bagaimana jadinya hari esok. Apakah semua akan berjalan dengan lancar? Apakah semua latihan yang kulakukan akan terbayar? Aku merasa sedikit khawatir karena kebanyakan yang bersekolah di sana adalah idol-idol
Read more
Chapter 07
[Kim Young Mi’s POV]Aku masuk ke dalam hall sekolah. Begitu aku masuk ke dalam hall sekolah semua mata langsung menatapku, membuatku merasa sangat malu. Seketika aku ingin menjadi tanah saja. Ah, andai aku bisa bangun jauh lebih pagi tadi, kataku dalam hati menyesali perbuatanku sendiri. Aku segera duduk di tempat yang paling dekat dengan tempat aku berdiri sekarang dan memilih posisi yang paling belakang. Ada beberapa anak perempuan di depanku yang memandangiku. Dan, aku hanya bisa tersenyum. Padahal di dalam hati aku sudah merutuk karena malu.Aku duduk dan mulai mengikuti acara dengan baik. Sedari aku duduk di bangku taman kanak-kanak aku tidak pernah masuk ke sekolah baru. Jadi, aku benar-benar gugup sekaligus merasa senang akhirnya bisa merasakan dan menikmati lingkungan yang baru di masa remajaku ini. Haruskah aku nanti mendekati beberapa anak agar aku memiliki teman baru? Atau aku hanya perlu diam saja dan menunggu mereka mendekatiku? Seketika ak
Read more
Chapter 08
[Im Aerum’s POV] Aku mengambil nafas yang panjang sebelum masuk ke ruangan seleksi. Di dalam ruangan ini ada dua guru yang sudah bersiap akan menilaiku. Saat aku masuk, mereka melihatku dengan senyum yang tipis seolah-olah mereka memaksakan senyum mereka.  Sebuah kursi telah disediakan di tengah ruangan. Aku langsung duduk di kursi yang telah disediakan tersebut. Sebelum aku memulai menampilkan bakatku aku diberikan beberapa pertanyaan untukku jawab terlebih dahulu.“Dipersilahkan untuk memperkenalkan diri,” kata salah satu guru yang akan mengujiku.“Perkenalkan nama saya Im Aerum. Saya saat ini berusia 15 tahun.”Guru yang menanyaiku mengangguk-angguk, “Baik. Kamu asal dari sekolah mana?”“Saya dari sekolah Hangguk.”“Kalau kamu diterima di sekolah ini, kamu berencana akan mengambil jurusan apa?”“Saya berencana akan ambil menyanyi.”“Oke, kalau begitu. Sekarang kamu bisa menunjukkan bakat yang kamu punya.”
Read more
Chapter 09
[Kim Young Mi’s POV]Aku mengambil piring-piring dan gelas-gelas yang kotor dan menaruhnya di nampan. Huft, untung hari ini tidak seramai kemarin. Jadi, aku bisa pulang lebih cepat. Aku pun menaruh piring dan gelas yang kotor ke tempat cuci piring. Gelas dan piring yang kotor berserakan di tempat pencuci piring. Ayo, Young Mi semangat ini pekerjaanmu yang terakhir, batinku menyemangati diriku sendiri. Setelahnya aku mulai mencuci piring dan gelas yang kotor.Dulu, aku pernah menemukan kata-kata mutiara yang kubaca di sebuah buku. Kata-kata mutiara itu berbunyi seperti ini “Hidup tidak akan pernah menjadi mudah, tetapi dirimulah yang akan menjadi lebih kuat.” Aku tidak pernah paham maksud dari kata-kata itu. Tapi, kurasa sekarang aku mulai paham dengan kata-kata itu.Selama aku kecil hingga aku duduk di bangku SMP, aku harus menghabiskan waktuku mendengarkan teriakan dan pertengkaran mama dan papa. Tapi, sekarang semenjak aku pindah ke Busan entah m
Read more
Chapter 10
[Im Aerum’s POV]Aku bersemangat sekali hari ini. Sepertinya sudah lama aku terlalu fokus pada tugas-tugas dan lupa untuk bersenang-senang. Hari ini adalah ulang tahun sekolahku sekaligus perayaan karena sebentar lagi aka nada graduation. Hari ini kita tidak ada pelajaran namun kita hanya akan melakukan beberapa perlombaan. Seperti pertandingan basket antar kelas, volley antar kelas, bazaar, dan masih banyak yang lainnya. Aku tentu saja memilih menjaga stand bazaar karena aku memang tidak pandai dalam olahraga.Handphone-ku bergetar dan kuusap layarnya. Melihat banyak sekali notifikasi yang masuk aku langsung menjadi gugup. Apa aku ketinggalan sesuatu? Aku melihat notifikasi dari grup ‘Bazaar 9-3’. Aku melihat ada 32 pesan yang belum kubaca. Yeri:              Jangan lupa kita hari ini harus dateng jam 07.00 ya         Kita
Read more
DMCA.com Protection Status