Like a Fairy Tale

Like a Fairy Tale

By:  Raapoo  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
52 ratings
88Chapters
7.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Pernahkah kamu melihat makhluk yang kamu kira hanya ada di dunia dongeng sebelumnya? Seperti elf, alkemis, penyihir, vampire, werewolf, orc, dan lain-lain. Aciel pernah. Aciel adalah laki-laki beruntung yang nyawanya diselamatkan oleh perempuan cantik bertelinga panjang dan runcing, ketika dia sedang bertugas menyelidiki hewan-hewan yang tiba-tiba saja menjadi liar dan tidak terkendali. Apakah kalian tahu makhluk apakah yang telah menyelamatkan Aciel? Aciel bekerja sama dengan makhluk itu untuk menyelesaikan masalah ini, dan tak disangka-sangka penyebab semua ini adalah karena dendam masa lalu yang belum terselesaikan. Tidak hanya menceritakan tentang dendam, cerita ini juga menceritakan sebuah petualangan, pertarungan, pertengkaran, dan juga percintaan. Seperti kisah dongeng pada umumnya. Akankah kisah Aciel juga berakhir bahagia seperti dongeng-dongeng pengantar tidur lainnya? "Pasti! pasti! semuanya akan berakhir bahagia!" harap Aciel. cover by : I.Salsabilla

View More
Like a Fairy Tale Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
BrightOfNight
Bagus kak ceritanya. semangat kak
2021-09-27 22:59:51
3
user avatar
Pena Air
waahh ceritanya menarik sekali, semangat kak
2021-09-17 20:04:00
3
user avatar
Pratiwi
Ceritanya menarik, semangat up ya
2021-09-17 19:23:05
3
user avatar
Naya
Keren ceritanya
2021-09-08 13:29:44
4
user avatar
Resky Armitasari
selalu suka sama genre fantasy kayak gini, semangat trus nulisnya kak
2021-09-08 10:02:28
4
user avatar
Lavender My Name
Imajinasinya mantab... bagus asli..
2021-09-08 07:44:18
4
user avatar
Gitapuccino
kereen sumveeh ya Lord ......
2021-09-07 18:47:44
2
user avatar
Dewa Amour
Wah kerenn ... baca aahh ...
2021-09-07 14:55:06
3
user avatar
Aisy Luqman
Aku suka-aku suka. Cerita beginian bikin imajinasi berkelana. Keren Akakkk. Lanjuttt ...............
2021-09-07 14:41:21
4
user avatar
KSATRIA PENGEMBARA
mantap ceritanya... ditunggu kelanjutannya
2021-09-04 17:09:12
3
user avatar
Nezha Hauw
Keren... ceritanya bagus...lanjut
2021-09-03 16:07:56
3
user avatar
Aldi
semangat thor
2021-09-01 16:59:02
2
user avatar
El Zarra
ceritanya bikin penasaran. lanjut thor
2021-08-29 16:06:50
3
user avatar
Nannys0903
Lanjut cepetan ........................
2021-08-29 09:38:33
3
user avatar
Yetti
Bagus kak cerita nya...seru, semangat kak
2021-08-26 14:30:56
4
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
88 Chapters
1’ Hal yang tak terduga
Malam hari di Ibukota Alacanist Warga panik berlarian kesana kemari mencari tempat berlindung dari serangan sepuluh ekor serigala. Tidak seperti serigala biasanya, serigala ini berukuran sangat besar hingga tingginya mencapai dua puluh meter. Serigala tersebut memiliki bulu berwarna abu-abu dengan mata berwarna hitam legam, dan tak lupa taring serta kuku-kukunya yang panjang. Serigala tersebut mengejar-ngejar manusia dan jika sudah tertangkap serigala tersebut langsung mencabik-cabik atau memakan manusia hidup-hidup.Tim penjaga kota Alacanist mencoba menghentikan semua serigala tersebut, tetapi hal itu semuanya sia-sia. Mereka sudah mencoba menembak gas beracun ke serigala tersebut, menembakan senjata petir poratabel, gas tidur, bahkan mengikat mereka dengan jaring listrik juga tidak ada gunanya dikarenakan badan mereka yang besar, kuku dan taring mereka yang tajam dengan mudah menggoyak jaring tersebut. Tim penjaga kota Alacanist menyerah, mereka sekarang l
Read more
2’ Elf Perempuan
Aciel gugup, bibir dan matanya bergetar, serta tangannya yang basah karena keringat. Setelah menanyakan pertanyaan itu pada makhluk di depannya, makhluk tersebut tidak menjawab dia hanya melihat ke arah Aciel dengan tatapan khawatir.“Kau tidak apa-apa?” tanya makhluk tersebut.Aciel terkejut, ternyata makhluk tersebut bisa berbicara bahasa manusia. Lutut Aciel lemas, punggunya langsung bersender ke batang besar pohon dengan mata yang masih menatap makhluk yang ada di depannya ini.Roaaar..Erangan beruang tersebut terdengar kencang sekali, hingga membuat daun-daun dan ranting pohon kecil berjatuhan ke tanah. Aciel dan Makhluk berambut putih di hadapannya itu, langsung menengokkan kepala mereka ke arah beruang yang mengerang keras di bawah.Roaaaarrr…..RoaaarrrErangan beruang terdengar lagi, hingga membuat burung-burung yang berada di pohon terbang meninggalkan hutan. Manik mata hijau milik perempuan ber
Read more
3’ Kerja sama
Keesokan paginya Tim Aciel mulai menelusuri Hutan Borneove, Hutan tersebut damai sekali, hanya terdengar suara langkah kaki dari para anggota tim, dan kicauan suara burung dari pohon-pohon. Mereka menelusurinya mulai dari daerah timur yaitu daerah yang banyak pohon pinus karena daerah timur hutan ini merupakan dataran tinggi. Semua anggota tim sibuk mencari jejak-jejak yang ditinggalkan oleh binatang raksasa yang menyerang kemarin, ada yang memeriksa tanah, ada yang memeriksa semak-semak, dan ada yang memeriksa pepohonan. Sementara itu, Aciel sibuk dengan Inblet nya dia membaca sesuatu di dalam benda kota transparan itu. “Tidak ada penyerangan dari serigala raksasa kemarin malam, ini aneh sekali semoga kau menemukan sesuatu disana. Dari Tuan Owen,” gumamnya sambil melihat isi pesan yang diberikan Tuan Owen padanya. Aciel merenung sejenak, memikirkan kenapa hewan tersebut tidak menyerang kota Alacanist semalam. “Apakah karena serangan serigala tadi sore?”
Read more
4’ Tentang Aredel
Keesokan harinya, Tim Penyelidikan Aciel kembali mencari sample-sample yang bisa mereka teliti. Mereka masih menelusuri Hutan Borneove bagian timur namun, bedanya kali ini mereka lebih memfokuskan pencarian di daerah bebatuan. Setelah berjam-jam mencari, akhirnya mereka menemukan sesuatu yaitu bercak air liur. Air liur tersebut diambil, lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi. Mereka kembali melakukan pencarian lagi selama berjam-jam tetapi kali ini, mereka tidak mendapatkan apa-apa. Hari sudah semakin siang, matahari sudah berada tepat diatas kepala mereka. Meskipun mereka berada di dalam hutan, tetapi panas dari sinar matahari, ditambah dengan kelelahan mencari sample membuat mereka lemas. Aciel pun memutuskan untuk istirahat sejenak dan makan siang.“Sebaiknya kita makan siang dulu,” ujar Aciel.“Siap Ketua!” jawab anggota Tim Penyelidikan.Setelah makan siang, mereka melanjutkan pencarian tetapi kali ini Aciel tidak ikut mencari sample.
Read more
5’ Gangguan saat Pencarian
Laptop analisis menunjukkan hasil analisisnya di layar, sontak membuat para tim penyelidikan terkejut karena hasilnya tidak sesuai dengan dugaan mereka.“Kenapa bisa seperti ini?” tanya Aciel lemas sambil melihat ke layar laptop yang bertuliskan, “Air Liur Serigala Abu-abu” dan “Bulu Beruang Grizzyly”.Orang-orang yang berada di tim tersebut menghembuskan napasnya kasar.“Jadi selama ini pencarian kita sia-sia?” saut salah satu orang.Aciel mendudukkan dirinya di kursi, lalu menyenderkan punggungnya di senderan kursi tersebut. Dia menghela napasnya berkali-kali sambil memijat pelipisnya dan berkata, “Baiklah mari kita lanjutkan sampai dua hari ke depan, jika tidak ada hasil kita kembali ke Alacanist.”Semua orang menyetujui pendapat Aciel, kemudian Aciel menyuruh mereka semua untuk istirahat hari ini di tenda masing-masing karena besok mulai mencari sample-sample lagi. Aciel kembali ke ten
Read more
6’ Gangguan saat Pencarian pt.2
Aciel dan Aredel masih diam bergeming menatap kosong ke depan, setelah melihat ular raksasa yang mereka bunuh menghilang begitu saja karena ada lingkaran sihir berwarna hitam yang tiba-tiba muncul. Kaki Aredel lemas, otot-otot nya sedikit kaku karena terkena bisa ular yang lumayan banyak di kakinya tadi.  Bukk.. Aredel terjatuh ke belakang namun, Aciel dengan sigap menangkap tubuh mungil milik Aredel itu. “Ah … maaf,” lirih Aredel lalu berusaha berdiri dengan kakinya. “Kau tidak apa-apa?” tanya Aciel khawatir lalu merangkulkan tangan Aredel ke pundaknya. “Tidak apa-apa hanya butuh istirahat,” jawab Aredel. Aciel menuntun Aredel ke tendanya lalu berkata, “Istirahat dulu di tenda ku, nanti kau boleh pulang saat sudah baikan.” “Ah … tidak usah aku masih sanggup untuk pulang kok,” ucap Aredel sambil mendorong tubuh Aciel yang merangkulnya, namun sayang tubuh Aredel lemas lalu kembali terhuyung ke belakang.
Read more
7’ Hadiah
Hutan yang awalnya dipenuhi warna hijau di dedaunan dan semak-semaknya kini sudah di penuhi dengan warna biru, karena es-es runcing yang dikeluarkan Aredel menyebar kemana-mana membuat daun, dan semak-semak membeku. Hutan yang awalnya dipenuhi oleh suara kicauan burung, kini dipenuhi oleh suara dentuman es yang mengenai pohon, semak, dan suara erangan macan tutul yang memekikkan telinga. Aciel dan para timnya berada di balik semak-semak yang lumayan jauh dari medan pertarungan tersebut. Mereka memperhatikan elf dan macan tutul tersebut bertarung dengan seksama. Sudah hampir satu jam mereka bertarung, dan mulai terlihat bahwa keduanya yaitu Aredel dan macan tutul sudah sama-sama terlihat lelah.Splassh… SplasshEs-es tersebut terus menerus keluar hingga macan tutul tersebut terpojok dan tidak sengaja menginjak jebakan yang sudah dibuat oleh Aredel.CrekkKaki macan tutul tersebut beku, membuatnya tidak bisa kemana-mana. Perempuan b
Read more
8’ Cerita Dongeng
Ruangan laboraturium mendadak sunyi, hanya menyisakan bunyi dentingan jam yang berasal dari samping laptop. Semua anggota tim menatap layar laptop analisis itu dengan tatapan bingung, bahkan Aciel pun tidak pernah dengar tentang kodok putih. "Ketua ... apa sebelumnya pernah menemukan kodok putih?" tanya Nona Allaric. Aciel menghela nafasnya kasar, lalu menjawab, "Ini pertama kalinya aku tahu ada kodok berwarna putih."Aciel mendudukkan dirinya di kursi yang berada di depan laptop tersebut, dia menyenderkan punggungnya di sandaran kursi, lalu memijat pelipisnya dengan tangan kanan sambil memejamkan matanya."Apa kita harus mencari sample lagi?" tanya salah satu orang.Aciel menggelengkan kepalanya. " Tidak perlu, besok pagi kita akan pulang dari sini."Para anggota tim terkejut, beberapa dari mereka bahkan menanyai kembali apakah Aciel yakin dengan keputusannya atau tidak. Namun, Aciel mengangguk mantap dan yakin den
Read more
9’ Hidup Seorang Elf
Setelah Aciel mengatakan bahwa Aredel lebih cantik dari pada mermaid, suasana tiba-tiba menjadi sangat canggung. Mereka berdua menutup mulut nya masing-masing, tidak berani mengatakan sepatah katapun.Waktu terus berlalu, dan tak terasa malam sudah semakin larut. Udara diatas pohon menjadi sedikit dingin. Aciel menggesekkan kedua telapak tangannya sambil meniup-niupkan telapak tangan tersebut dengan mulutnya. Aredel yang melihat hal itu pun berinisiatif untuk mengantar Aciel pulang ke tendanya."Tidak ... Aku bisa sendiri kok. Lagi pula ini tidak terlalu jauh kan?" ujar Aciel.Aciel sebenarnya ragu, tetapi karena dari kemarin dia merasa sudah banyak merepotkan Aredel, jadi dia bilang dia bisa pulang sendiri. Aciel juga merasa bahwa energi sihir Aredel belum kembali sepenuhnya, jadi lebih baik Aredel beristirahat. "Aku pulang sendiri juga tidak apa-apa," pikir Aciel.Aredel merangkulkan tangan  Aciel ke pundaknya, lalu memb
Read more
10’ Adik Perempuan Aciel
Pagi hari telah tiba, matahari sudah mulai beranjak naik ke atas langit. Aciel terbangun dari tidurnya ketika mendengar bunyi alarm dari inblet. Setelah membersihkan diri, dia mulai membereskan barang-barangnya di tenda tersebut dan memasukkannya ke dalam koper. Beberapa menit kemudian, Aciel dan timnya selesai membereskan tenda, dan barang-barang lain untuk di bawa pulang ke ibukota.Mereka semua tampak sibuk memasukkan tenda portabel tersebut ke dalam kapsul terbang mereka. "Sudah semua?" tanya Aciel pada timnya."Sudah Ketua!" seru timnya.Dengan segera, Aciel menyuruh mereka untuk segera masuk ke kapsul terbang masing-masing dan kembali ke Ibukota Alacanist. Aciel menyalakan mesin kapsul terbangnya itu, lalu melajukan benda terbang tersebut ke ibukota.Sesampainya di ibukota, Aciel melihat ke bawah dari balik jendela kemudi, melihat pemandangan kota kelahirannya tersebut. Banyak jalanan rusak yang kini sedang di perbaiki, ada cair
Read more
DMCA.com Protection Status