PENDEKAR KEMBARA SEMESTA

PENDEKAR KEMBARA SEMESTA

By:  Suwito Sarjono  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
14 ratings
95Chapters
16.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ketika lahir bernama Suro Joyo. Suro Joyo punya julukan Pendekar Rajah Cakra Geni. Sejatinya Suro Joyo putra Agung Paramarta, Raja Krendobumi. Ketika ayahandanya ingin mengangkat Suro menjadi putra mahkota, pendekar muda itu menolak secara halus. Suro tidak ingin menjadi pewaris tahta. Pendekar Rajah Cakra Geni itu tidak mau menjadi pengganti Agung Paramarta kalau Sang Raja sudah turun tahta. Hanya satu keinginan Suro, mengembara. Berpetualang mengelilingi jagat raya. Suro bertekad membela kebenaran dan menegakkan keadilan di alam semesta. Suro mengembara untuk memperjuangkan terciptanya kedamaian di alam semesta, sehingga Suro juga dijuluki Pendekar Kembara Semesta. Dalam pengembaraannya, Suro terlibat perebutan Bunga Puspajingga, menghindari jerat Dewi Pemikat dan kesaktian Tombak Siung Sardula. Selain itu, Suro terseret kemelut para pendekar yang menginginkan harta karun Goa Barong. Demi menegakkan kebenaran, dan Suro harus berhadapan dengan Putri Siluman Alas Waru. *

View More
PENDEKAR KEMBARA SEMESTA Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Aldho Alfina
Numpang neduh thor 'Penguasa Dewa Naga'
2023-03-20 12:39:25
1
user avatar
Aldho Alfina
Bantu promote thor "Penguasa Dewa Naga"
2023-01-27 18:04:49
0
user avatar
A.R. Ubaidillah
Keren, Thor Salam dari 'Aruna Putra Api'
2023-01-10 21:35:08
0
user avatar
Bebby
Mampur kak di karyaku, 1. Pendekar Serigala Putih 2. Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis Update terus sampai Tamat. Dukung ya kak ... Thanks. Semangat terus Kak Author!
2022-12-05 12:44:58
0
user avatar
Hakayi
Salam dari Tanaka Legenda Pendekar Buruk Rupa.
2022-12-01 17:35:49
0
user avatar
Dame Hasibuan
lanjutan pendekar tengil masih ada gk thorrrr.
2022-10-23 23:38:08
0
user avatar
Bebby
bagus thor ceritanya salam ya dari PENDEKAR SERIGALA PUTIH
2022-07-22 16:25:02
0
user avatar
Zhu Phi
Salam dari Gandar Penguasa Kristal Naga
2022-07-02 12:29:28
1
user avatar
Ken Matahari
Ceritanya ok punya. Salam hangat dari Sadnya, Pendekar Golok Melasa Kepappang.
2022-06-25 11:28:17
1
user avatar
D'sparage Je
saya suka gaya kepenulisannya, Thor. sy sudah lama rindu dengan gaya bahasa semacam ini, jarang ditemukan di app ini. salam dari ksatria alam Tumaya dalam cerita The Destinable Of Lifht
2022-06-24 07:13:55
1
user avatar
Zhu Phi
Numpang promote lagi ya Thor Ksatria Naga Phoenix cerita fantasi silat kerajaan misteri dan adventure Minta review-nya ya Thor kalau berkenan mampir
2022-06-03 22:20:46
1
user avatar
Zhu Phi
Mantap ceritanya thor Salam dari Pendekar Naga Biru
2022-04-13 18:30:17
1
user avatar
Ummul Chusna
Bagus ceritanya semangat ya terus berkarya
2022-04-09 19:12:11
1
user avatar
Esi Apresia
woww ini cerita benar-benar detail dan sipp. Enak dibaca dan isinya keren. lanjut up up
2022-04-09 16:27:14
1
95 Chapters
Bunga Puspajingga di Tebing Gunung Sumbing
 Suro Joyo harus bisa mendapatkan Bunga Puspajingga. Kalau sampai tidak bisa memetik bunga itu, maka seumur hidupnya bakal merasa gagal berbakti kepada ibundanya. Juga merasa gagal berbakti kepada ayahanda. Sang ayahanda yang memerintahkan Suro Joyo untuk memetiknya.“Aku akan memetik bunga itu walau harus menempuh resiko apa pun!” tekat membaja di dada sang pemuda sambil memandang puncak Gunung Sumbing. Gunung yang kokoh berdiri menantang para pendekar untuk menaklukkannya.Sudah beredar kabar di kalangan pendekar bahwa Bunga Puspajingga yang ada di tebing Gunung Sumbing telah mekar. Bunga itu menjadi incaran para pendekar dari delapan penjuru mata angin karena memiliki banyak khasiat yang sangat hebat.“Setelah kupetik, Bunga Puspajingga akan kubawa pulang ke Istana Kerajaan Krendobumi untuk menyembuhkan Ibunda Niken Sari,” gumam Suro Joyo.Pendekar tampan berpakaian serba putih itu berdiri di kaki gunung yang segera
Read more
Bunga Puspajingga Melipatkan Tenaga Dalam
Beberapa jurus berlalu, tak satu pun pukulan berhasil menyentuh Suro Joyo. Pendekar berpakaian serba putih itu terus berkelit. Tak ada kemauan untuk menangkis atau balas menyerang.Perilaku Suro Joyo membuat Garjitalung semakin murka. Dia secara cepat mencabut tombak pendek yang terselip di pinggangnya.Mata tombak menyala merah membara, menimbulkan hawa panas di sekitarnya. Garjitalung menusukkan tombak pendek ke dada lawan.Sontak Suro Joyo berjumpalitan di udara. Tombak hanya mengena angin, terus meluncur sehingga menghantam batu sebesar gajah.Bhral!Batu hancur berkeping-keping disertai ledakan yang memekakkan gendang telinga. Batu-batu berhamburan ke segala penjuru. Mencelat bersama tubuh Suro Joyo yang ramping.Garjitalung celingukan ke segala arah mencari-cari lawannya. Sosok yang berpakaian serba putih itu lenyap seperti siluman. Ke mana dia? Apakah telah hancur bersama batu-batu itu?“Ah, paling dia kabur kare
Read more
Pertemuan Sepasang Kekasih
Orang yang sejak tadi mengawasi Banawa, nangkring di dahan pohon yang tinggi. Dia adalah sosok pendekar yang berpakaian serba ungu. Dengan sekali gerakan meluncur dan menginjak tanah tepat di depan Banawa.Gerakan pendekar wanita berparas cantik itu tentu saja mengejutkan Banawa. Lebih-lebih setelah Banawa tahu sosok gadis yang berdiri di depannya, maka lebih terkejutlah dia.”Westi Ningtyas!” teriak Banawa.”Banawa!” gadis itu balas teriak.Kedua pendekar itu pun saling bergerak mendekat. Saling berpelukan dengan erat. Erat sekali. Seolah-olah tak mau lepas untuk selama-lamanya.”Aku rindu sekali, Banawa..., rindu sekali,” kata Westi Ningtyas, masih memeluk Banawa.”Aku pun juga demikian, Westi,” balas Banawa. ”Siang malam aku selalu memikirkan dirimu. Hampir tiap malam aku sulit tidur karena rindu padamu.””Selama ini kamu kemana, Banawa?””Memperda
Read more
Biji Kembang Puspa Kemuning
Ketika Westi menebarkan pandangan ke segala penjuru, tiba-tiba Banawa telah memeluknya dari belakang sambil tertawa-tawa ceria. Westi melepaskan diri dengan perasaan agak kesal.“Maaf, Westi kalau membuatmu kaget,” kata Banawa yang sudah rapi penampilannya. “Aku tadi mandi di pancuran yang ada di sana. Sekalian aku mencari buah jambu. Ayo kita makan buah ini untuk sarapan!”“Baiklah, tapi lain kali jangan berbuat seperti ini!”Westi menerima beberapa buah jambu. Kemudian mereka memakannya. Ketika matahari mulai meninggi, mereka meneruskan perjalanan ke arah selatan.Lepas tengah hari Banawa dan Westi telah sampai di kaki Gunung Sumbing. Ada tiga jalan menuju ke puncak Gunung Sumbing. Jalan kiri lewat utara, jalan tengah, dan jalan kanan lewat selatan. Banawa dan Westi berhenti untuk menentukan pilihan.”Kita lewat utara,” Banawa mengajukan pemikirannya.”Setuju,” sahut Westi. &rdquo
Read more
Serangan Tak Terduga
”Semua jalan sama saja, akan sampai ke puncak,” jawab Ki Panjong. “Hanya saja, menurut jejak-jejak ini, jalan selatan dan utara telah dilalui para pendekar. Maka dari itu, kita lewat jalan tengah saja.”Kedua pendekar yang beda usia itu berjalan menyusuri jalan tengah. Jalan semakin lama semakin menanjak. Membuat kedua kaki terasa berat untuk melangkah.Jalan yang dilalui merupakan jalan setapak dan sempit. Suro dan Ki Panjong tidak bisa beriringan. Ki Panjong yang berjalan di depan, sedangkan Suro di belakangnya.Walau sudah tua Ki Panjong masih mampu berjalan cepat mendaki batu-batu terjal. Jalan yang menuju puncak ternyata berkelok-kelok. Semakin tinggi, semakin sulit didaki.Banyak semak belukar yang membuat kaki-kaki mereka kadang terhambat. Semak yang lebat membuat perjalanan lebih lambat.Matahari telah tenggelam ketika mereka baru mendaki seperempat dari tinggi gunung. Suro dan Ki panjong masih terus mendaki.
Read more
Pertarungan di Puncak Gunung Sumbing
Pucat wajah begundal demi dilihatnya kepalan tangan Suro. ”Ka-kami disuruh... Garjitalung....” lalu begundal itu pun pingsan. Saking takutnya melihat kepalan tangan Suro!”Dasar cecurut..., tampang sangar, nyali ciut!” gumam Suro. ”Mari kita teruskan perjalanan, Ki!””Mari,” jawab Ki Panjong.Keduanya meneruskan perjalanan mendaki gunung dengan langkah cepat. Ketika waktu menjelang tengah hari keduanya hampir sampai di puncak gunung. Mereka sepakat duduk di bawah pohon maja untuk istirahat.Sementara itu pada waktu yang sama Westi Ningtyas dan Banawa telah sampai di puncak Gunung Sumbing. Mereka bernapas lega setelah sampai di tempat yang dituju.”Jangan merasa lega sobat..., aku sampai di sini sejak tadi,” kata seseorang yang keluar dari balik bebatuan. Dia ternyata Garjitalung.Banawa dan Westi terkejut karena tak menduga ada orang lain yang terlebih dahulu sampai di puncak ini. N
Read more
Serangan Pendekar Candik Naga
”Banawa! Banawa...! Di mana  kau?” Westi memanggil-manggil sang kekasih sambil berjalan sempoyongan ke arah selatan.Dia mendekati Garjitalung dengan pandangan penuh kebencian. Bahkan ada kesan dirinya jijik melihat Garjitalung.”Di mana Banawa? Di Mana?” tanya Westi pada Garjitalung penuh kegeraman.“Mana aku tahu?” jawab Garjitalung acuh tak acuh. “Aku tidak tahu-menahu tentang kekasihmu yang paling kau cintai itu.””Bangsat tengik! Kau kan tadi bertarung melawan dia! Masa kau tidak tahu?””Seharusnya kau tak perlu bertanya! Kalau dua pendekar bertempur di tepi jurang, sedangkan satu dari pendekar itu hidup, maka nasib pendekar yang satunya dapat kau tebak sendiri.””Jadi Banawa....” ucapan Westi belum selesai, keburu dia lari ke tepi jurang. Melihat ke arah bawah yang jaraknya ratusan tombak. Melihat ke arah bawah untuk mengetahui apa yang ada di bawa
Read more
Pertarungan di Tebing Gunung Sumbing
Pendekar muda itu merasakan nyeri pada lambung kiri, sedangkan darah menetes dari luka goresan. Secara naluri tangan kirinya memegangi luka, agar darah berhenti mengalir. Dia berdiri dengan susah payah sambil bersiul keras sekali.Dari arah bawah berjumpalitan sepuluh anak buah Garjitalung yang berpakaian serba hitam. Di tangan mereka tergenggam golok tajam berkilat-kilat kena sinar matahari.”Habisi sundal ini, cepat!” perintah Garjitalung sambil matanya memandang segala penjuru. ”Jangan sampai gagal memusnahkan perempuan itu!”Anak buah Garjitalung yang berjumlah sepuluh orang maju serentak. Golok mereka mengarah satu tujuan, yakni tubuh pendekar yang berpakaian serba ungu. Namun para pengeroyok agaknya tak menyadari siapa lawan mereka.Mereka tidak menyadari bahwa yang mereka lawan pendekar pilih tanding. Dengan sekali lontaran dari tangan kiri, empat butiran peledak melesat ke arah mereka. Empat butir menghantam dada empat peng
Read more
Pertarungan Maut Dua Pendekar Hebat
Lagi-lagi terjadi ledakan. Pisau Liman Kuring melesat kembali ke genggaman Kijar. Sedangkan tubuh Westi masih meluncur ke dasar jurang. Dalam keadaan terdesak, Westi tancapkan cundrik ke dinding tebing. Cundrik menancap pada batu, sehingga dapat digunakan Westi untuk bergelantungan.Westi melihat di samping kanannya ada pohon cukup besar yang akarnya mencengkeram kuat pada batu dinding tebing. Dia lepas selendang yang melingkari di pinggang dengan tangan kiri. Selendang ungu dilemparkan ke batang ponon dengan gunakan tenaga dalam.Ujung selendang mengikat erat pada batang pohon. Westi segera mencabut cundrik sekaligus menarik selendang dengan tangan kiri. Cepat sekali tubuh Westi melesat ke arah pohon. Dengan ringannya dia telah berdiri di atas batang pohon itu.Wajah Westi menengadah ke atas. Pada jarak puluhan tombak di atasnya, terlihat Bunga Puspajingga. Sedangkan di puncak gunung sana masih terlihat sosok Kojar yang berdiri dengan congkaknya. Kojar merasa t
Read more
Kehebatan Ki Panjong yang Tak Terduga
Kojar cepat menancapkan pisau saktinya ke dinding tebing sehingga dirinya tidak jauh turun dari puncak gunung. Di dekatnya ada beberapa utas akar pohon yang menjalar. Kojar segera mengikatkan satu utas akar ke tubuhnya. Dia biarkan tubuhnya bergelantungan untuk sementara waktu sambil beristirahat karena kelelahan. Westi pun membiarkan dirinya tergeletak beberapa saat karena kelelahan setelah bertempur sekian lama. Dia tatap Bunga Puspajingga yang berdiri kokoh di tebing Gunung Sumbing. Dalam keadaan sangat lelah, Westi melihat ke puncak gunung. Terihat dua sosok pendekar. Satu pendekar berusia tua membawa tongkat lusuh dari kayu jati. Sedangkan yang satunya adalah sosok pendekar muda berpakaian serba putih mengenakan ikat pinggang berbentuk kepala rajawali. Westi Ningtyas tersentak kaget ketika dia ingat sosok pendekar berpakaian serba putih itu. Dia terbangun dari sikap terlentangnya. Dia mendongakkan ke atas. Bertatapan dalam jarak cukup jauh dengan
Read more
DMCA.com Protection Status