Terjebak Cinta CEO Rupawan

Terjebak Cinta CEO Rupawan

By:  Nurrfaza  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
15Chapters
865views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Alifa Aderald, remaja labil yang di jodohkan sang ayah dengan dalih wasiat mendiang kakeknya. Alifa di jodohkan dengan seorang CEO bernama Jackie Abian. Dalam benak Alifa, Jack seseorang yang memiliki sifat arogan, sombong, keras kepala, serta dingin. Tapi, Jackie memiliki sifat yang bertolak belakang dengan pemikiran Alifa. Pernikahan yang membuat Alifa menyadari arti cinta dan tidak ingin kehilangan. Namun, gengsinya yang setinggi langit tidak membuat ia menyadarinya. Bagaimana kelanjutan pernikahan mereka? Berakhir bahagia atau putus di tengah jalan?

View More
Terjebak Cinta CEO Rupawan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
15 Chapters
Jatuh Cinta itu Mudah
"Dasar Om-om genit!" Pekikan seorang gadis yang sedang membawa tumpukan buku membuat suasana hening menjadi tegang. Mata sipitnya ia paksa untuk membola, menatap sosok tinggi berkacamata hitam lengkap dengan jas hitamnya. "Apa kau tak punya mata, hah! Gara-gara kaca mata itu kau menabrakku!" Tangan gadis itu terulur, membuka paksa kacamata hitam yang menganggu pemandangan jalan sosok itu."Kau ini kenapa?" kata sosok tinggi di hadapannya kesal, merebut paksa kacamata miliknya ditangan sang gadis yang masih terpaku dengan mulut terbuka."Terpesona, huh?" tanya sosok di depannya dengan kedua tangan di lipat, tersenyum sangat manis."Aku?""Iya." Gadis itu berdecak, dengan raut wajah yang dibuat jijik karena tingkat percaya diri sang laki-laki dewasa di depannya. "Jackie Abian. Senang bertemu denganmu, Cantik," goda Jack mengedipkan sebelah matanya."Ternyata memang benar, kau seorang Om-om genit!"
Read more
Pertemuan
"Alifa Aderald?" "Eh?" Alifa mendongkak, menatap ke arah sampingnya, tepatnya pada seseorang dengan seragam ojek online yang seperti kebingungan. Alifa juga bingung tentu saja."Bagaimana Bapak tau nama saya?" tanya Alifa pelan. Ia masih ingat jika yang di sampingnya itu adalah orang tua, dan ia harus menghormatinya.Berjalan di pinggiran jalan tak membuat dirinya di kasihani, kan? Alifa tak tau harus menggambarkan pertanyaan bapak itu seperti apa."Mbak yang memesan ojek online, kan?" Kening Alifa berkerut. Kapan dirinya memesan sebuah ojek online? Ia tak ingat jika ia memesannya."Tidak. Saya tida--""Tapi di sini tertera nama Mbak. Dan, ongkosnya juga sudah di bayar, Mbak." Lipatan di kening Alifa semakin terlihat, siapa yang membayarnya? Siapa yang memesankannya."Tapi saya tidak memesannya, Pak.""Sudah, Mbak mungkin ada yang baik hati menolong Mbak nya." Alifa menatap bapak itu tak percaya, siapa yang m
Read more
Perasaan Mencintaimu
"A-apa tidak masalah? Saya jauh lebih tua dibandingkan putri Om," elak Jack. Jack tidak membayangkan akan di jodohkan dengan seseorang yang lebih muda darinya. Apa Ayahnya sudah tidak waras?"Nak, pernikahan itu tak masalah jika kalian terpaut umur yang jauh. Bukan masalah sepele, bahkan umur kalian tak sangat jauh, kan?" Jack mengangguk. Perkataan ibu dari calon istrinya menenangkan.Tapi tetap saja, Jack tak bisa menerima perjodohan itu. Perjodohan yang akan menjadi pernikahan tak bisa ia pertahankan, apalagi ia sudah terlanjur mencintai gadis lain."Tapi, cinta itu penting, kan?" tanya Jack hati-hati. Ia menatap Hikmal yang seperti bingung dengan pa yang di ucapkan Jack. "Cinta itu datang karena terbiasa, Nak.""Tida--""Maksud Ayah apa, hah!" potong seorang gadis dengan emosi. Ia tak mengetuk bahkan mengucapkan salam, ia terlanjur emosi.Sebelumnya ia di telpon ayahnya, jika ia akan di jodohkan dengan seorang le
Read more
Obsesi Penyelamat
"Perjodohan gila!"Alifa menggerutu dalam setiap langkah menuju kamarnya. Ia mengepalkan kedua lengannya, dirinya begitu kecewa dengan keputusn sepihak orang tuanya. Ia dijodohkan, terlebih dengan seseorang yang baru saja ia kenal dan yang membuat dirinya kesal.Alifa berhenti sekejap, ia menyeritkan keningnya, ada yang salah dengan ponselnya."Siapa ini?" Alifa bingung, ia menemukan satu nomor yang tak ia kenal. Nomor itu terus menghubungi dirinya, di susul dengan panggilan dari nomor yang saangat ia kenali, mantan kekasihnya."Sialan! Lelaki gila itu menghubungiku ku lagi!" Kring ... kring ... kring Dengan terpaksa, dan raut wajah yang tak suka, ia menerima panggilan itu. Mendekatkan ponsel miliknya ke telinga, berjalan ke kamar. "Apa!""Aku merindukanmu, Sayang." Alifa menghela nafasnya kasar, mendengar pernyataan suara di sebrang sana membuat Alifa kesal."Dengar, urusi saja urusnmu! Mengapa kau sel
Read more
Berkunjung
"Masuk."Pintu berwarna coklat muda itu terbuka, membawa seorang gadis yang tengah memeluk sebuah paper bag di tangannya.Alifa, gadis yang dipaksa datang ke ruangan calon suaminya-- Jack atas dasar paksaan ibunya. Ia bisa menolak, tapi ia juga tak tega membiarkan ibunya sedih.Dengan terpaksa, dan langkah ogah-ogahan, Alifa berhasil datang di tempat yang sangat sunyi dan terlihat dingin itu dengan selamat.Mata sipitnya memindai ruangan, sepertinya sosok yang akan menjadi calon suaminya itu belum menyadari kehadirannya."Ekhm.""Bahkan dia selalu sibuk dengan kertas itu!" gumam Alifa dengan kesal. Jika tidak mengingat perkataan ibunya, Alifa ingin sekali melemparkan paper bag di tangannya dengan keras ke arah wajah sang calon suami!"Aku pergi!" pekik Alifa, sengaja agar Jack mengalihkan pandangannya, dan menatap ke arahnya.Bukan karena cemburu dengan kertas di tangan Jack, hanya saja ia sedang kesal, mood nya ti
Read more
Mantan Kekasih
Alifa mengedarkan pandangannya. Baru saja ia mendapat telpon dari sang mantan kekasih-- Bobby.Dengan penuh paksaan, Alifa mengiyakan ajakan, atau paksaan Bobby dengan berat hati.Ia menunggu datangnya jemputan Bobby di halte yang lumayan dekat dengan kantor Jack.Meskipun rasa takut mulai menjalar, Alifa yakin jika Bobby tak mungkin bisa menyakitinya lagi.Lagi-lagi ia harus merasakan terpaksa. Ia juga jujur masih sangat takut pada lelaki itu, tapi apa boleh buat."Hallo, Sayang."Alifa mendongkak, ia tersenyum paksa saat matanya menatap kehadiran Bobby yang tersenyum lebar dan sangat tulus di depannya."Hai.""Kamu selalu cantik, aku sampai pusing melihatnya," kata Bobby dengan gerlingan mata yang membuat Alifa memutar bola matanya malas.Pernyataan itu seakan angin yang berlalu di
Read more
Pertemanan
"Siapa dia?"Jack tersadar dari lamunannya. Dengan refleks ia mendorong dengan tenaga wanita yang dengan kurang ajar duduk di pangkuannya.Ia bahkan tidak menatap sosok yang tengah meringis kesakitan itu. Pikirannya hanya dipenuhi wajah kecewa Alifa.Apa boleh Jack berharap jika Alifa tengah cemburu?Ia segera menggelengkan pemikiran nya. Ia segera berdiri, menatap Diana-- wanita yang menjadi mantan tunangannya dulu.Wanita itu tanpa di undang datang dan membuat kesalah pahaman yang telak membuat Alifa mungkin semakin membencinya."Apa kamu sudah kehilangan akalmu, Diana!" pekik Jack dengan keras.Jack teramat kesal karena perlakuan Diana yang se-enaknya datang dan membuat Alifanya salah paham.Jack boleh saja kan memanggil Alifa seperti itu?Beruntung ruangan Jack kedap suara, jadi p
Read more
Membuka Hati
Alifa dan segala amarahnya menjadi satu. Jika biasanya ia hanya bisa diam jika marah, kini bantingan pintu mobil Bobby yang menjadi sasarannya.Tanpa mempedulikan sang punya mobil, Alifa terus menatap tajam ke depan."Kamu kenapa, Sayang?" tanga Bobby khawatir.Wajah memerah Alifa yang sangat kontras, dengan napas memburu membuat Bobby dilanda rasa khawatir berlebih.Alifa adalah segalanya, oke."Bicara sesuatu, ada apa di dalam sana?" tanya Bobby dengan nada yang semakin melembut.Tapi tak ada sahutan dari sosok cantik di sampingnya, Bobby hanya menghela napas pelan."Baiklah kalo kamu belum mau bercerita," putus Bobby.Ia membiarkan Alifa tenang dulu, ia bisa menunggu sebentar. Meskipun sebenarnya rasa penasaran menggeronggoti dirinya, ia tetap bungkam."A-aku ngak tau aku kenapa," kata Alifa dengan suara yang tertahan. Suara itu sangat pelan, beruntung saja Bobby dan telinga peka nya mendengar apa yang di
Read more
Keputusan Pernikahan
"Dari mana kamu, Alifa!"Aura mencekam menyambut kedatangan Alifa. Baru kali ini Alifa pulang dengan keadaan yang sudah sangat malam, tepatnya jam sebelas malam."Jawab, Alifa!" bentak Hikmal. Ia berdiri, amarahnya sudah di ubun-ubun, tapi ia berusaha tak melayangkan pukulan pada putrinya."Tenang, Ayah," kata Hida sembari mengusap lengan atas Hikmal dengan sayang.Meskipun ia berusaha menenangkan sang suami, dirinya juga tengah menatap sang putri dengan tatapan kecewa.Ia tak habis pikir jika putrinya bisa pulang semalam ini, dan bersama seorang pria yang mengantarnya.Hida tak bisa berbohong saat ia melihat pemandangan itu.  Meskipun setitik bahagia menghinggapi renung hatinya, jika sang putri telah memiliki orang yang ia sayangi.Tapi, mengingat bagaimana ia dan suami telah menjodohkannya, Hida dilanda kecewa."Kenapa kalian peduli?" tanya Alifa dengan tajam. Ia menatap kedua orang tuanya dengan dingin.Harusnya
Read more
Rencana Pernikahan
"Apa sebaiknya kita bicarakan dengan Alifa dulu, Yah?""Tidak perlu. Anak itu harus di beri pelajaran!""Tapi Alifa hanya syok mendengarnya, dan dia mungkin akan tambah syok denga--""Tugasmu meyakinkan dia, Sayang.""Aku tidak yakin akan bisa."Langkah tergesa Alifa menjadi melemah saat mendengar percakapan orang tuanya dari ruang makan.Suaranya yang semangat tak jadi ia keluarkan. Ia semakin merapatkan bibirnya saat mendengar lagi apa yang mereka katakan."Pernikahan mereka akan di majukan.""Kita bicarakan dul--""Keluarga Jack bahkan sudah setuju, Sayang. Tak ada yang harus di khawatirkan."Alifa meremas tas gendong di genggamannya. Ayahnya sangat ambisius untuk menikahkan dirinya, bahkan ibunya saja sudah tak berdaya dengan keputusan sepihak itu.
Read more
DMCA.com Protection Status