Jodoh Untuk Wanita Tanpa Rahim

Jodoh Untuk Wanita Tanpa Rahim

By:  A mum to be  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings
109Chapters
3.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Setelah didiagnosis dokter mengidap sindrom MRKH yang membuatnya takkan mungkin bisa mengandung dan melahirkan, Serena Queen Adhisty benar-benar kehilangan semangat hidupnya. Dia bertekad untuk menutup diri, termasuk sengaja berbuat ulah hingga membuat sang kekasih yang bernama Adibara Erlangga begitu membencinya hingga menyimpan dendam untuk menyakiti Serena. Sebelas tahun pun berlalu di mana kehidupan Serena jauh berubah drastis dari sebelumnya. Dia telah berubah menjadi seorang gadis matang yang seksi dan arogan untuk menutupi jati dirinya yang rapuh. Pun sama sekali menghapus kata pernikahan dalam kamus hidupnya yang sekarang. Serena tak menyangka bahwa hotel tempatnya bekerja merupakan salah satu milik keluarga Erlangga. Kepulangan Adibara dari London malah menjadi takdir pertemuan mereka kembali. Maksud hati ingin menjauh, Serena malah semakin terjebak dalam situasi yang pelik hingga memaksanya untuk hidup tak jauh dari Adibara. Hingga kehadiran kakak lelaki Adibara membuat hubungan mereka semakin keruh. Dendam di hati Adibara pun memuncak hingga bertekad untuk menunaikannya tanpa pikir panjang lagi. Apa yang terjadi pada kehidupan Serena selanjutnya? Akankah sang mantan yang masih mencintainya menerima kekurangan gadis itu? Atau adakah sosok lain yang memang ditakdirkan Tuhan untuk menjadi jodohnya?

View More
Jodoh Untuk Wanita Tanpa Rahim Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Fithri Aulia
semangat Cha. Yuk mampir baca cerita seru ini.
2023-04-07 07:53:33
2
user avatar
A mum to be
Hai para readers. Selamat membaca karya pertama saya di sini. Update selanjutnya akan dimulai bulan November ya. Tungguin ya. Terimakasih ......
2022-10-24 15:20:17
3
109 Chapters
Bab 1 Pertemuan Kembali
“Seharusnya ... Ini dijelaskan bersama dengan orangtua juga,” ucap sang dokter yang kemudian menghela napasnya. Rena mulai mengerutkan dahinya sembari terus menatap gerak-gerik dokter yang terlihat sedikit gusar. “Udah, Dok. Jelasin sekarang aja. Orangtua saya udah lama pisah. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Toh ini juga enggak akan ngerubah apapun kalau hasilnya jelek,” desaknya penasaran. “Berdasarkan hasil USG tadi, saya melihat bahwa uterus kamu hmmm ...Maksud saya rahim kamu ukurannya kecil dan tidak berkembang sebagaimana mestinya. Jadi diagnosis yang ditegakkan oleh dokter Cintya tak salah lagi,” jelas dokter itu sembari menatap lekat kedua manik mata Rena. Wajahnya berubah sendu dengan mata yang sudah memerah usai mendengar penjelasan barusan. Hasil diagnosis dokter kedua yang dia kunjungi tak ubahnya dengan yang pertama. Rena menggeleng lemah lalu menundukkan wajahnya perlahan. Sebelumnya dokter Cintya sudah menjel
Read more
Bab 2 Hello, My Ex!
“Makasih, Pak,” ucap Rena saat Tommy memuji hasil kerjanya.Pria itu mengangguk, “Oh ya, ada pak GM juga di sini. Bukan Pak Tora lagi kayak yang biasa hadir.”Senyum Rena yang tadinya merekah perlahan memudar saat mendengar penuturan dari sang manajer.“Terusin kerjanya, saya mau nemenin pak GM dulu,” pamit Tommy yang segera berlalu meninggalkan Rena. Perempuan dengan setelan pakaian merah maroon itu segera mengangguk pelan. Pasalnya dia juga belum tahu siapa sebenarnya sang GM yang dibicarakan. Apalagi baru tiga bulan hotel yang yang menjadi tempatnya bekerja itu beralih pimpinan. Entah mengapa perasaan tak nyaman muncul begitu saja karena mendengar penuturan dari sang manajer barusan. Dugaan Rena sepertinya benar. Keadaan tidak sedang baik-baik saja. Salah satu waiter menyampaikan kendala hingga membuatnya harus berpikir cepat dan keras.“Ini mungkin ulah Wiwid, Ren. Dia ‘kan suka banget mancing emosi kamu,” ujar Amel yang mendengar pembicaraan.“Masa
Read more
Bab 3 Dijebak
Sadar bahwa posisinya sedang dalam keadaan tak aman, Rena semakin melangkah mundur. Selang beberapa detik kedua bulu mata lentiknya bergerak cepat membuat kerjapan berkali-kali. Tubuhnya sudah mendarat sempurna di atas sofa. Beruntung lengan kanan Pak GM menyanggah ke sandaran tempat yang empuk itu. Entah apa yang terjadi kalau keduanya bertubrukan secara tak sengaja barusan. Dengan susah payah gadis itu berusaha bangkit hingga berhasil membuat tubuhnya tegak berdiri. Helaan napas lolos begitu saja saat dirinya berhasil bergerak sedikit menjauh dari sang mantan sekaligus atasan tertingginya saat ini. “Kenapa hmmm?? Kau terkejut 'kah?” tebak Bara dengan posisi bersidekap. Dia tersenyum miring memandangi tubuh mungil Rena yang putih dan menawan itu. Merasa ditatap dengan keanehan jelas membuat sang empu tak nyaman. Dia tak tahu harus mengatakan apa. Menyapa atau malah kabur dari sang GM yang berkuasa penuh di tempatnya bekerja. Keduanya jelas merupakan pilihan yang membingungkan bag
Read more
Bab 4 Tak Pernah Berubah?
Rena hanya mengulum senyumnya sebagai respon atas titah tak wajar dari sang atasan. Tepat saat pintu lift terbuka semua mata tertuju padanya. Rumor miring pun sepertinya sudah mulai tersebar. Terbukti dari banyaknya tatapan tajam sebagai tanda tak suka saat melihat gadis itu berjalan bersisian dengan orang nomor satu di hotel itu. “Nikmati masa kesenanganmu hingga sore tiba, Nona Rena,” ucap sang GM saat keduanya berpisah di pertigaan koridor. Tak ada kata-kata lagi selain helaan berat napas dari Rena. Gadis itu kini berjalan dengan menegakkan wajahnya tanpa menolehkan pandangan pada orang di sekitarnya. Masih ada waktu hingga beberapa jam sebelum tugasnya dialihkan. Rena kembali melanjutkan langkahnya menuju lantai 2. Departemen Food and Beverage yang selama ini menjadi tempatnya bekerja. Amel yang menyadari kedatangan sang sahabat segera melepas apronnya lalu menghampiri gadis itu. “Serius, Ren? Kamu bakalan pindah ke departemen Admin and General?” tanya Amel seolah tak percaya
Read more
Bab 5 Semakin Benci
Fina langsung tergelak saat mendengar penuturan dari sang sahabat. Ternyata usaha Rena untuk kabur dari masalah benar-benar bukan pilihan yang tepat. “Kamu yang sabar ya, Ren. Mau resign juga nggak bisa. Aku harus bantu apa?” Fina mengeratkan genggamannya pada tangan Rena. Hanya helaan napas dan senyuman tipis sebagai jawaban dari pertanyaan tadi. Gadis itu sebenarnya tak ingin meminta bantuan apapun. Dia hanya ingin sahabat lamanya mendengar isi hati yang takkan pernah ia sampaikan pada orang lain. Bahkan memang hanya Fina yang tahu kondisi dirinya hingga saat ini. Rena menyeka air matanya, “Oh ya gimana persiapan pernikahan kamu? Ada yang kurang nggak? Kali aja aku bisa bantu. Maaf ya aku harus ke sini nyamperin kamu. Untung kamunya enggak sibuk.” “Ih, kamu ini ya. Semua udah kuserahin ke WO. Kamu tinggal datang aja. By the way, Mas Arlan bilang kalo dia kenalan lama kak Bara loh. Mereka pernah terlibat kerja sama gitu.” “Terus hubungannya sama aku apa?” tanya Rena acuh tak acu
Read more
Bab 6 Cemburu
Dahinya sedikit berkerut saat melihat sang mantan begitu akrab dengan lelaki di hadapannya. “Kalian?” Lelaki itu menunjuk ke arah Rena dan Bara secara bergantian. Sang gadis mengangguk sementara Bara mengalihkan pandangannya. “Sejak kapan kamu ganti sekretaris?” tanya lelaki itu penuh selidik. Lagi-lagi Bara diam dan melenggang masuk ke ruangan rapat. “Kak Tora kenal dia?” tanya Rena heran. “Adik aku yang baru pulang dari London,” jawab lelaki yang bernama Tora itu. Rena mengatup-ngatupkan bibirnya. Dia berpikir sejenak lalu mulai menatap layar ponsel yang berada di genggamannya. Suasana hening sesaat karena mereka menunggu kedatangan sang pemilik panti asuhan tempat mereka akan melakukan acara santunan. Beberapa saat kemudian Rena menganggukkan kepala. Seolah paham dengan informasi yang baru saja didapatnya. Rossy Hotel dan Erlangga Hotel memiliki owner yang sama. Mendiang mama merupakan owner Rossy Hotel sesuai
Read more
Bab 7 Jangan Dekati Kakakku!
Kejadian kemarin benar-benar membuat Rena ketakutan. Tampaknya dia melihat sosok iblis saat sang mantan hampir membunuhnya dengan tangan kosong. Beruntung kemunculan David bisa mencegah adegan percobaan pembunuhan itu. Bara segera membebaskan leher jenjang sang sekretaris. Pagi ini dia kembali dibuat kebingungan. Rena menghentakkan kakinya ke lantai usai mendengar ucapan sang atasan yang seenak jidatnya saja. Gadis itu harus meninjau ulang panti asuhan sesuai dengan kesepakatan beberapa hari yang lalu. Kalau saja lokasinya mudah dijangkau Rena takkan keberatan sama sekali. Sayangnya dia harus melewati perjalanan yang tak biasa. Harus menggunakan perahu untuk menjangkau kawasan terpencil itu. Jadilah dia uring-uringan sembari mengetuk-ngetuk meja kerja di depannya. Pemandangan ini sukses membuat sang GM menerbitkan senyum devilnya. “Kak Tora?” gumam Rena saat melihat nama pengirim pesan di layar ponselnya. Dahinya sedikit berkerut saat membaca kalimat
Read more
Bab 8 Nasib Sial
Mata Rena memerah saat melihat benda pipih yang ada di genggamannya terjatuh. Senyum penuh kemenangan tercetak di wajah sang GM. Pria itu segera meninggalkan Rena yang membungkuk untuk menyambar ponselnya yang memang sengaja dijatuhkan Bara. “Kenapa harus gini?” isak Rena yang tak dapat membendung air matanya. Dia berjalan tertatih-tatih menuju toilet. Wajahnya masih mampu melengkungkan senyuman usai mendapat perlakuan buruk dari sang atasan. Ah, bukankah ini yang dia mau? Semenjak mengetahui kondisi tubuhnya yang mengidap sindrom MRKH, gadis itu menghapuskan kata pernikahan dalam kamus hidupnya. Sangat mustahil ada pria yang mau menikahi perempuan yang tak bisa melahirkan. Begitulah isi pikiran Rena. Usai membenarkan penampilannya yang sempat berantakan, Rena segera melangkah ke luar. Melakukan pemesanan taksi online dan menenangkan diri di rumah saja. **** “Kakak yakin kak Tita nggak bakalan curiga? Aku kesannya kayak pelakor jadi
Read more
Bab 9 Tugas Tak Biasa
Di dalam ruangannya, sang GM sedang bergelut dengan pikirannya sendiri. Terlebih lagi Tita yang terang-terangan memberitahu bahwa hubungannya terancam kandas. Apalagi kalau bukan stigma negatif yang ditujukan tentang kedekatan Tora dan Rena. Sebenarnya seorang Bara tak perlu ambil pusing dengan aduan Tita. Tetapi saat mendengar nama Rena entah mengapa hatinya berkecamuk. Seolah ingin membuat sang mantan benar-benar hancur. Hingga suara ketukan membuyarkan lamunan dirinya. “Pagi, Pak. Dua hari lagi acara di panti asuhan akan dilangsungkan. Ada yang perlu saya benahi atau hal lain?” tanya Rena tanpa membalas tatapan sinis sang atasan. “No,” jawab Bara yang kini sudah memalingkan wajahnya. Rena menghela napas pelan lalu mengambil kembali berkas yang sudah ditandatangani oleh sang GM. Bahkan hingga sekarang gadis itu tak tahu tugas mana sebenarnya yang merupakan pure dari seorang sekretaris. Dia selalu ditugaskan hal yang aneh hingga tak masuk akal sama sekal
Read more
Bab 10 Klub Malam
"Hah. Apa-apaan ini?" Rena yang baru tiba di depan mejanya sudah dikagetkan dengan hadiah yang jelas tak diharapkan. Sesosok wanita sudah menatap nyalang dirinya. Siapa lagi kalau bukan Tita.BYUR!! Benar kata Bara kalau calon kakak iparnya itu sangat menyeramkan. Pagi-pagi sekali Rena sudah dihadiahi dengan siraman rohani oleh Tita. Lebih tepatnya siraman air mineral yang ada di mejanya sendiri. “Puas kamu ngebuat anak aku enggak ada papanya?? Berapa kamu dibayar tidur sama dia??” tuduh Tita berapi-api. Rena menghela napas pelan. Berusaha mengumpulkan keberaniannya setelah mendapatkan perlakuan yang mengejutkan barusan. Di waktu yang bersamaan sang GM yang menyadari kekacauan di luar kantornya segera menghubungi sang kakak. Lelaki yang menjadi alasan mengapa Tita datang menghardik sekretaris luarannya itu. Semenjak munculnya Ami menggantikan Rena, Bara memanggilnya dengan seketaris luaran. “Lepas, Bar. Aku mau ngasih pelajaran sama jalang ini,” decak Tita saat Bara menghentik
Read more
DMCA.com Protection Status