Moderator Presentasi

Corona Love
Corona Love
Sari Asrianti, gadis berusia 22 tahun, terpaksa menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena beberapa rekan wisudanya didiagnosis positif mengidap Covid-19. Ia harus mengisolasi diri secara mandiri selama empat belas hari karena hal tersebut. Untuk mengisi waktunya selama isolasi mandiri, Sari mengikuti sebuah grup daring yang berisi sesama ODP. Oleh Mirka, moderator grup tersebut, Sari dikenalkan dengan sejumlah teman baru, di antaranya Markus yang merupakan ODP termuda karena berusia remaja, serta seorang pemuda bernama Salman. Tanpa diduga oleh Sari, Salman mengajaknya berinteraksi secara pribadi setelah sesi grup usai. Seiring berjalannya waktu, Sari semakin nyaman bercengkerama dengan Salman melalui panggilan video maupun chatting. Karakter Salman yang supel dan optimis membuat Sari menyukai pemuda itu. Terlebih lagi, tidak lama kemudian Salman menyatakan cintanya kepada Sari.
Not enough ratings
27 Chapters
Midnight In Manhattan
Midnight In Manhattan
Nara Evans Claudya, Marketing Director di sebuah perusahaan teknologi global di Manhattan, hidup dalam ritme cepat—presentasi besar, networking, wine di rooftop bar, dan rapat lintas zona waktu. Di mata semua orang, dia sukses. Tapi setiap malam, ia mematikan lampu dengan rasa sepi yang sama. Segalanya runtuh ketika Bara Damien Dane, mantan kekasih yang dulu pergi tanpa pamit ke London, tiba-tiba muncul sebagai konsultan strategi untuk proyek internasional. Kini, mereka harus bekerja sama dalam proyek miliaran dolar—berpura-pura tak punya masa lalu. Tiap kata yang mereka kirimkan di chat langsung dihapus. Tiap sentuhan terasa dosa. Tapi hati mereka terus mengkhianati logika. Di tengah kota yang tak pernah tidur, mereka saling menemukan lagi—tapi hanya sebagai rahasia. Karena cinta terlarang hanya bisa mampir sebentar, sebelum akhirnya harus pulang ...
10
10 Chapters
Jatuh Cinta Dahulu, Magang Kemudian
Jatuh Cinta Dahulu, Magang Kemudian
Liburan semester seharusnya menjadi waktu bagi Alea Kirana untuk bersantai, tapi sebagai mahasiswi DKV yang ambisius, ia justru disibukkan dengan persiapan Dies Natalis kampusnya. Di tengah hiruk-pikuk acara yang meriah, takdir mempermainkannya. Dalam insiden tak terduga, ia menabrak seorang pria di koridor kampus, menumpahkan kopi ke jas mahalnya. Pria itu bukan sembarang orang, melainkan Alden Dirgantara, CEO muda yang sukses, alumni yang menjadi kebanggaan universitas, dan sosok yang dikabarkan dingin dan tak tersentuh. Kejadian memalukan itu seharusnya menjadi yang terakhir, namun ternyata hanya permulaan. Alden, yang terkesan dengan presentasi Alea, menawarkan posisi magang di perusahaannya. Alea terpaksa menerima, membawa dirinya dari dunia kampus yang penuh warna ke lingkungan kantor yang serba kaku. Di sana, ia harus berhadapan dengan rekan kerja yang kompetitif dan rumor yang beredar tentang hubungannya dengan sang CEO. Seiring waktu, Alea perlahan melihat sisi lain dari Alden, sisi yang lebih hangat dan protektif yang tersembunyi di balik citra dinginnya. Batasan antara profesionalisme dan perasaan mulai kabur. Namun, saat hubungan mereka semakin dalam, masa lalu Alden dan intrik di perusahaan mengancam untuk menghancurkan segalanya. Mampukah Alea bertahan di dunia korporat yang asing dan membuka hati Alden yang tertutup? Atau akankah magang ini hanya menjadi sebuah pelajaran tentang jatuh cinta yang berakhir?
Not enough ratings
7 Chapters
Sugar Daddy I Love You
Sugar Daddy I Love You
WARNING!!! 20+ Clara Jatuh cinta dengan pacar ibunya? Mungkin orang-orang akan dirinya gila. Tapi mau bagaimana lagi. Cinta itu muncul dengan sendirinya. Dan lebih gilanya lagi, Clara jatuh cinta karena tubuh atletis Mark, bule ibunya tersebut. Masalah Clara dengan Mark mulai muncul saat Clara memergoki ibunya tengah bercinta dengan Mark. Dan kehidupan Clara mulai berubah saat ia sekolah di Amerika dan harus tinggal di rumah Mark di sana. "aku gila, aku tahu itu. tapi mau bagaimana lagi, saat rasa itu muncul pada daddy tiri ku sendiri. apalagi dia yang terlihat menggoda membuatku sangat ingin menerkamnya setiap hari..." (Clara) "Tubuhnya sangat nikmat. bahkan ini sangat menggairahkan. jahat memang. aku menghiannati cinta istriku sendiri dengan mengencani anaknya yang notabennya adalah anak tiriku. tapi mau bagaimana lagi, tubuh perawan Clara membuatku melayang..." (Mark)
9.9
88 Chapters
Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO
Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO
Daniel dan Cinta terjebak cinta satu malam karena ulah seorang paparazi yang ingin mengambil keuntungan dari Daniel Wong. Paparazi menjebak Daniel dan Cinta dengan memberikan obat perangsang. Teror demi teror membuat Cinta pada akhirnya memutuskan untuk menyetujui permintaan Daniel agar mereka menikah diam-diam karena putri semata wayang Cinta tidak mengizinkan Cinta menikah lagi. Cinta berbohong pada putri semata wayangnya dan seluruh keluarganya dengan mengatakan bahwa ia bekerja sebagai sekretaris di kantor Daniel, padahal pada kenyataannya Cinta bukan hanya sebagai sekretaris kantor Daniel, tapi sebagai istri yang membantu menanggung beban bertanggung jawab perusahaan Daniel. Cinta dan Daniel merahasiakan pernikahan dan berusaha menahan hasrat dan gairah sebagai pasangan halal untuk bercinta karena Cinta mengajukan syarat untuk tidak menuntut hak suami pada Daniel sampai pernikahan mereka diketahui oleh keluarga Cinta dan putri semata wayangnya. Namun, cumbuan Daniel yang cukup memabukkan membuat Cinta terkadang merasa tersiksa oleh gairah terpendam yang menghantam jiwanya. Sedangkan Daniel berusaha dengan sekuat tenaga untuk meruntuhkan pertahanan Cinta agar ia mendapatkan haknya sebagai suami yang sah. Mampukah Daniel dan Cinta menahan gairah terpendam dalam rumah tangga mereka?
10
155 Chapters
Terjebak CEO Panas - Trapped by Hot CEO (Sexy Husband)
Terjebak CEO Panas - Trapped by Hot CEO (Sexy Husband)
Jenna Anaya, diminta menggantikan tempat sang kakak kembar, Liora untuk menikah dengan Jerome Lim. Sang kekasih yang begitu memanjakan sekaligus bisa berbuat kejam jika mengetahui Liora telah berselingkuh hingga mengandung anak pria lain. Demi menyelamatkan nyawa kakaknya, Jenna pun bersedia menggantikan tempat Liora. Namun, di balik pergantian tempat tersebut, ternyata Jerome Lim lah dalang dari semuanya. Jerome sejak awal sudah mengetahui siapa Jenna sebenarnya, dan sengaja memerangkapnya dalam pernikahan mereka. Kenapa Jerome mengetahui Jenna padahal tak sekalipun mereka pernah bertemu? Dan apakah Jenna akan berhasil membebaskan diri dari keberengsekan dan kelicikan Jerome? Ataukah semua sudah begitu terlambat bagi Jenna sejak ia menggantikan tempat Liora?
9.7
88 Chapters

Bagaimana Moderator Presentasi Menangani Pertanyaan Sulit?

3 Answers2025-09-09 05:53:34

Garis besar trikku saat menghadapi pertanyaan yang menyentuh sisi sulit adalah: tenang, dengar dulu, lalu tanggapi dengan arah, bukan defensif.

Aku sering mulai dengan mengulang atau merangkum pertanyaan itu dengan kata-kata sendiri supaya semua orang dengar konteks yang sama—seringkali konflik muncul karena orang tidak merasa dipahami. Setelah itu aku pakai teknik 'triage': nilai apakah pertanyaan itu membutuhkan jawaban singkat, diskusi panel, atau dibawa offline. Kalau butuh waktu lebih panjang, aku bilang singkat saja dulu, lalu tawarkan follow-up setelah sesi. Memberi batas waktu singkat (misal: 60 detik) membantu menjaga alur presentasi tanpa mematikan orang.

Kadang ada yang provokatif; aku biasanya netral tetapi tegas, beri pengakuan emosional singkat agar suasana tenang (contoh: 'Aku paham kenapa ini penting bagi Anda'), lalu arahkan kembali ke isi yang bisa dijawab. Humor ringan yang sopan juga berguna untuk mencairkan atmosfer. Intinya, memoderasi itu soal menjaga rasa hormat dan relevansi, bukan soal menang debat. Akhirnya, aku selalu catat pertanyaan yang perlu tindak lanjut supaya orang tahu suaranya dihargai, dan itu sering meredakan ketegangan.

Bagaimana Moderator Presentasi Mempromosikan Merchandise Acara?

3 Answers2025-09-09 17:48:24

Pas panggung mulai, aku selalu merasa ada momen magis untuk memperkenalkan merchandise tanpa bikin suasana jadi jualan keras.

Aku biasanya mulai dengan cerita singkat: bagaimana desain kaos itu lahir, kenapa pin ini punya makna khusus untuk acara, atau bagaimana stiker dibuat berdasarkan lelucon yang cuma penggemar ngerti. Cerita bikin barang terasa bagian dari pengalaman, bukan sekadar produk. Di presentasi aku sering menampilkan sampel di panggung—memakai kaos, memegang tote bag, atau memperlihatkan detail close-up di layar—supaya audiens bisa melihat tekstur dan kualitasnya. Aku juga memasang QR code besar di slide; satu scan langsung ke halaman checkout atau catatan pre-order. Menutup segmen dengan penawaran waktu-terbatas (misal diskon 10% hanya selama 30 menit setelah sesi) sering bikin orang bertindak saat itu juga.

Yang penting, aku melibatkan tamu dan komunitas: minta influencer tamu angkat merch ke kamera, adakan mini giveaway di akhir sesi, atau undang beberapa fans ke panggung pakai merchandise untuk foto. Transparansi juga kunci—jelasin jumlah stok, estimasi pengiriman, dan opsi pengembalian supaya orang nggak ragu beli. Berbaur antara storytelling, visual yang kuat, dan call-to-action yang mudah dijangkau itulah yang buat promosi terasa organik sekaligus efektif. Aku senang lihat muka fans yang senang karena bawa pulang barang yang benar-benar mereka inginkan.

Bagaimana Moderator Presentasi Memandu Panel Diskusi Film?

3 Answers2025-09-09 02:20:51

Aku selalu merasa ada sedikit sihir saat membuka sesi panel tentang film; tugas moderator presentasi itu lebih dari sekadar memegang mikrofon — ini soal merangkai alur dan energi ruangan. Pertama, aku selalu mulai dengan memecah kebekuan: perkenalan singkat yang bukan cuma nama dan jabatan, tapi sedikit anekdot atau reference film yang relevan seperti menyelipkan kenapa 'Spirited Away' bikin kita nostalgia. Pendekatan ini bikin panel terasa hangat dan bukan seminar kering.

Selanjutnya aku fokus ke struktur presentasi. Sebelum acara aku sudah siapkan kerangka: pembukaan, tiga topik utama yang mau digali (misalnya proses kreatif, tantangan produksi, interpretasi tema), dan waktu untuk pertanyaan audiens. Di panggung aku gunakan transisi yang halus—kalimat penghubung yang ngga klise—supaya percakapan ngga lompat-lompat. Kalau ada cuplikan klip, aku singkatin latar belakangnya lalu minta panelis mengomentari momen spesifik supaya diskusi tetap konkret.

Hal paling rumit tapi seru adalah mengelola dinamika panel. Ada yang suka monolog, ada yang pendiam; aku atur waktu bicara sambil tetap menghormati tiap suara. Teknikku sederhana: beri pertanyaan terbuka ke yang pendiam, dan kalau ada yang mendominasi, aku interupsi halus dengan, "Kita dengar pendapat dari X juga," lalu arahkan ke topik berbeda. Menutup sesi aku selalu ringkas: rangkum poin utama, soroti insight surprising, dan tutup dengan catatan yang memberikan rasa puas—misalnya rekomendasi film atau undangan buat ngobrol lebih lanjut di lounge. Itu cara aku bikin panel jadi percakapan yang hidup, bukan ajang debat kering, dan biasanya penonton pulang bawa ide baru.

Apa Tugas Moderator Presentasi Saat Wawancara Penulis?

3 Answers2025-09-09 21:48:44

Di banyak acara, sosok moderator itu ibarat nahkoda yang nggak terlihat—tapi krusial.

Aku biasanya memandang tugas moderator sebagai rangkaian hal yang harus dipersiapkan jauh sebelum lampu panggung menyala. Pertama, riset: mengenal karya penulis, gaya bertuturnya, bahkan kontroversi ringan yang mungkin muncul. Dengan pemahaman itu aku bisa menyusun alur tanya yang relevan, bukan sekadar tanya umum yang datar. Selain itu aku menyiapkan opening yang hangat untuk bikin penulis rileks—kadang satu anekdot pendek saja cukup untuk mencairkan suasana.

Saat wawancara berlangsung, fokusku beralih ke mengatur tempo dan menjaga keseimbangan antara audiens dan narasumber. Aku memotong hal-hal yang melantur dengan sopan, menitipkan pertanyaan penonton, dan memastikan sesi Q&A berjalan merata agar semua yang ingin bertanya dapat kesempatan. Kalau teknis tiba-tiba kacau, aku siap jadi penengah antara tim teknis dan penulis supaya momen tetap terasa profesional namun nyaman. Menutup sesi pun penting: merangkum poin utama, memberi kesempatan untuk promosi buku atau proyek, lalu mengucapkan terima kasih dengan hangat agar orang pulang dengan kesan baik.

Apa Checklist Moderator Presentasi Sebelum Acara Virtual?

3 Answers2025-09-09 23:18:50

Sebelum acara virtual dimulai, aku suka membayangkan semua hal kecil yang bisa bikin momen jadi mulus — itu yang bikin aku nyatet panjang sebelum tekan tombol "Start".

Pertama, check teknis itu wajib: mikrofon, headphone, kamera, dan koneksi internet. Aku selalu pakai kabel kalau bisa, matikan aplikasi yang makan bandwidth, dan tes audio dengan rekaman singkat biar tahu kalau suara pecah atau ada noise. Setelah itu, pastikan platform sudah diatur: link meeting benar, pengaturan 'mute on entry', co-host sudah diberi hak, dan ruang tunggu aktif kalau perlu. Jangan lupa izin rekaman dan pemberitahuan ke peserta kalau acara akan direkam.

Konten juga perlu rapi. Aku menyiapkan rundown yang jelas—durasi tiap segmen, siapa yang bicara, dan kapan sesi tanya jawab. Slide dan materi lain kuunggah ke host atau share screen test supaya tidak ada kejutan. Untuk interaksi, aku sediakan opsi polling, chat moderator, dan aturan singkat di awal supaya orang tahu etiket. Terakhir, plan B itu penyelamat: link cadangan, nomor kontak teknis, serta perangkat kedua siap pakai. Dengan semua itu tercek, aku bisa fokus menyapa orang dengan santai dan menikmati vibe komunitas saat acara dimulai.

Contoh Naskah Moderator Presentasi Untuk Diskusi Anime?

3 Answers2025-10-09 20:06:33

Selamat! Kalau kamu yang bertugas membuka diskusi anime malam ini, berikut naskah pembawa acara yang hangat dan mudah diikuti.

Hai semuanya, selamat datang di sesi diskusi kita tentang anime—senang sekali melihat wajah-wajah antusias di sini. Kita mulai dengan pengenalan singkat: nama acara, topik hari ini (contoh: pembahasan episode terakhir musim X atau tema karakter), dan durasi acara. Sebutkan juga aturan dasar singkat: satu orang berbicara dalam satu waktu, batasi komentar di forum jadi semua kebagian, dan beri tanda jika ingin bertanya. Kalau ada live stream atau rekaman, ingatkan soal izin perekaman.

Sebagai pembuka interaktif, ajukan icebreaker: minta tiap orang sebutkan satu scene yang paling berkesan dari seri yang dibahas dan kenapa. Setelah itu, bagi sesi menjadi beberapa bagian: 1) ringkasan plot singkat (2–3 menit), 2) diskusi karakter (10–15 menit), 3) tema & simbolisme (10 menit), 4) segment pendapat cepat (speed opinions) di mana tiap peserta punya 60 detik, lalu 5) Q&A dari audiens. Beri waktu pasti untuk tiap segmen dan tandai transisi dengan kalimat penghubung seperti, "Sekarang kita beralih ke karakter..." atau "Yuk, giliran pendapat cepat!"

Ada beberapa aturan etika kecil: beri peringatan spoiler jelas (mis. "Spoiler sampai episode X"); jika ada yang mau bicarakan teori spekulatif, sarankan label 'teori' agar tidak mengacaukan fakta; dan jaga bahasa supaya ramah. Tutup acara dengan ringkasan poin utama, sebutkan sumber rekomendasi (mis. episode, bab manga, atau review menarik), dan undang peserta buat ikut diskusi lanjutan di grup/komunitas. Akhiri dengan kalimat hangat seperti, "Terima kasih sudah datang—sampai ketemu lagi di sesi berikutnya," sambil tersenyum. Semoga naskah ini bikin suasana jadi cair dan diskusi mengalir!

Bagaimana Memilih Moderator Presentasi Untuk Peluncuran Buku?

3 Answers2025-09-09 19:38:44

Memilih moderator buat peluncuran buku buatku mirip milih DJ yang ngerti mood ruangan—harus nyambung sama buku dan penonton. Pertama-tama aku biasanya cari orang yang punya empati tinggi: dia harus bisa dengar cerita penulis, paham tema, lalu menerjemahkan itu ke bahasa yang gampang dicerna. Moderator yang pas bukan cuma lancar ngomong, tapi juga paham kapan harus tarik napas, kapan kasi spotlight ke penulis, dan kapan matiin spotlight buat sesi tanya jawab.

Praktiknya aku sarankan bikin daftar kriteria: kecocokan tone (humor vs serius), kemampuan fasilitasi (ngatur giliran bicara, menjaga waktu), pengalaman interaksi publik, dan skill memoderasi Q&A—terutama cara menahan pertanyaan troll atau terlalu panjang tanpa bikin suasana jadi canggung. Latihan bersama penulis sebelum hari H itu wajib; aku sering merekomendasikan simulasi pembukaan selama 5 menit dan 15 menit Q&A supaya keduanya merasa klik.

Jangan lupa aspek teknis: cek mikrofon, jarak panggung, dan apakah moderator nyaman dengan format hybrid (hadir + online). Siapkan daftar pertanyaan cadangan, hook untuk membuka acara, dan satu atau dua anekdot singkat yang relevan untuk mengisi celah. Kalau semua elemen itu terpenuhi, acara biasanya berlangsung natural dan hangat—persis yang aku harapkan dari peluncuran buku yang baik.

Bagaimana Moderator Presentasi Mengatur Waktu Sesi Tanya Jawab?

3 Answers2025-09-09 04:22:40

Mulai dari pengalaman ngatur panel yang sempat kacau, aku belajar bahwa persiapan itu nyawa buat sesi tanya jawab yang rapi.

Pertama, aku selalu minta durasi sesi jelas di rundown—misal 20–30 menit total—lalu bagi waktu jadi blok: 5 menit pembukaan, 15–20 menit tanya jawab, dan 5 menit penutupan. Di panggung aku pakai timer visual yang bisa dilihat semua orang, plus satu orang cadangan di belakang layar yang bantu memilih pertanyaan dari chat atau kertas. Sebelum sesi dimulai, aku kasih aturan singkat: tiap orang satu pertanyaan, maksimal 2 follow-up, dan aku akan ulangi atau ringkas pertanyaan bila perlu. Ini bikin peserta tahu batasannya dan mengurangi pertanyaan berulang.

Selama sesi, aku tegas tapi ramah. Kalau ada yang panjang lebar, aku interupsi halus dengan, "Boleh ringkas? Kita lihat ada banyak pertanyaan lain." Aku juga pakai teknik 'prioritas'—pertanyaan yang upvoted banyak atau relevan sama topik dipilih dulu. Untuk panel online, fitur upvote dan breakout moderator itu penting. Di akhir sesi, aku kasih peringatan waktu: "2 menit lagi," lalu minta panelist nyimpulin poin kunci. Kalau masih banyak pertanyaan, aku catat untuk follow-up di forum atau sosial media. Cara ini bikin sesi terasa adil, efisien, dan tetap hangat—kalau angin-anginan, audiens pasti ngerti kenapa harus dipangkas.

Kesalahan Umum Yang Dilakukan Moderator Presentasi Di Seminar?

3 Answers2025-09-09 00:17:07

Gara-gara sering ikut seminar, aku mulai peka sama detail kecil yang bikin suasana jadi runyam dan bikin pesan pembicara tidak sampai. Satu kesalahan besar yang sering kutemui adalah moderator yang nggak tegas soal waktu: mereka terlalu lembek ke pembicara yang molor, atau malah memotong obrolan penting sehingga ide-ide bagus menguap. Aku pernah duduk ngebatin waktu pembicara asyik ternyata malah dipotong tiba-tiba karena moderator panik; energi sesi langsung drop.

Selain itu, persiapan teknis yang minim juga sering muncul. Mikrofon yang nggak dicek, slide yang tak sesuai, atau ketidaktahuan cara mengalihkan peserta dari fitur chat ke Q&A bikin acara kehilangan ritme. Pernah sekali aku lihat moderator berkutat dengan share screen selama lima menit—audien pun jadi bingung mau fokus ke mana. Terakhir, kurangnya kemampuan membaca audiens; moderator yang kaku dan monoton sering membuat interaksi terasa dipaksakan. Moderator efektif itu yang bisa merespons spontan, menenangkan suasana, dan mengatur tempo dengan santai.

Kalau boleh refleksi, moderator yang paling berkesan bagiku bukan yang sok tahu, tapi yang bisa menjaga alur, meminimalkan gangguan teknis, dan membuat semua pembicara merasa didengar. Itu terasa seperti seni kecil—bukan cuma soal mengatur kata-kata, tapi juga emosi dan waktu. Aku selalu lebih menikmati seminar yang dipandu orang yang peka sama hal ini, karena itu bikin pulang bawa insight, bukan sekadar catatan kosong.

Keterampilan Apa Yang Harus Dimiliki Moderator Presentasi Acara TV?

3 Answers2025-09-09 10:35:01

Susah buat nggak bersemangat ngomongin peran moderator acara TV karena itu gabungan seni dan ketahanan mental yang bikin acara hidup.

Aku biasanya ngeliat moderator ideal itu mulai dari hal paling dasar: suara yang jelas, artikulasi, dan kontrol napas. Bukan cuma soal enak didengar, tapi juga kemampuan mengatur ritme pembicaraan supaya penonton dan tamu bisa 'naik turun' emosinya bareng-bareng. Selanjutnya, riset itu segalanya—tau latar belakang tamu, isu hangat, dan potongan trivia yang relevan bikin pertanyaan terasa natural, bukan sekadar checklist.

Improvisasi dan kemampuan menangani momen awkward juga penting banget. Aku pernah nonton sesi yang tiba-tiba dead air karena masalah teknis; moderator yang siap dengan anekdot ringan dan transisi yang halus bisa nyelametin suasana. Selain itu, membaca ruangan—mengerti apakah penonton sedang santai, kritis, atau mudah tersulut—membantu memilih nada yang tepat. Keterampilan interpersonal kayak empati, mendengar aktif, dan menjaga tamu tetap nyaman juga nggak kalah krusial, apalagi saat topiknya sensitif.

Dari sisi teknis, multitasking menjadi wajib: koordinasi dengan produser, jaga waktu, cek cue card, dan perhatian ke kamera. Etika dan integritas juga nggak boleh dilupakan—adil terhadap semua tamu, nggak memancing kontroversi murahan demi rating. Buat aku, moderator yang bagus itu yang bisa bikin obrolan mengalir tanpa terkesan memaksa, dan tetap membawa suasana yang hangat dan profesional sampai lampu padam.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status