18th Birthday 18 Debut Program

Tak lama setelah melahirkan, aku dipekerjakan oleh Grup Jarvis sebagai sekretaris CEO. Namun, pada hari pertama bekerja, Jonathan Jarvis, CEO Group Jarvis, menatapku dengan penuh nafsu. "Bu Linda, bagaimana bisa minum kopi tanpa susu?"

Seberapa memalukan hukuman cambuk di Diusz? Di bawah tatapan beberapa pria kekar, rokku disingkap ke atas dengan kasar dan aku langsung dicambuk. Akan tetapi, suamiku malah bersemangat, sampai-sampai tubuh bagian bawah miliknya bereaksi. Malam itu, akhirnya aku bisa merasakan kembali kebahagiaanku yang telah lama hilang ….

Sejak kecil aku menjadi kontroversi karena aku terlalu montok. Setelah menjadi dosen di sebuah kampus, para murid laki-laki yang muda dan energik di kelas selalu menatapku di setiap kelas. Gairah di mata mereka tampak jelas. Ketika pulang ke rumah, aku menyadari bahwa tetangga di seberang jalan ternyata adalah salah satu murid laki-lakiku. Suatu hari pipa air di rumah tiba-tiba pecah dan suamiku tidak ada di rumah. Murid laki-laki itu bergegas masuk setelah mendengar suara keributan itu dan terkejut ketika melihat aku yang basah kuyup dan tampak berantakan. Detik berikutnya, dia berkata dengan penuh semangat, “Bu Guru, izinkan aku membantumu mengatasinya...”

In the Werewolf Empire, apart from the small packs, there are only two big packs. These two packs, The White wolf pack and the Black wolf pack, swore allegiance to each other to be brothers for life. Not until White wolf pack decided to join hands with the small packs to destroy the Black wolf pack. Lydia Martin is the Princess of the Werewolf Empire and White wolf pack. She’s the King's only daughter and will be turning 18, after her mother’s death her father became her worst enemy. Her father the King, decided to throw a feast to celebrate her 18th birthday, although this party was being held to mark her coming of age, her father intended to give her out to be nobles of the small pack who helped him conquer the Black wolf pack so as to maintain peace relationship with them when he heard of their plan to attack his own kingdom so they can become the big packs. Derek Hales, the Alpha of the Black-wolf pack and the enemy of the White wolf pack. His parents were killed by White-wolf packs and the Smaller packs, three years ago when he was just 19. He must avenge the death of his parents and his pack and take back the empire which is rightfully his. And he picked the day of the feast when Lydia would be turning 18 and when all the packs who helped kill his parents and pack will be together so he can strike once. What happens when Derek and Lydia finds out they are mate on the day of the attack and Derek drags her to his pack. Derek and Lydia both struggles through the twists and turns as they tried to build a relationship out of the ashes.

Adrianne Hale cannot wait for her 18th birthday, not because she might find a mate, she doesn't even want one. After her 18th birthday, she would be able to cut off her link with the pack of North London that had mistreated her for the past 10 years because of a past mistake. Her sole plan was to become a rogue wolf.But her coronation brings her surprises in more than one way as she finds herself cheaply pawned off to the most powerful pack in all of Europe. As Adrienne tries to adapt to her new life, she finds out that her destiny is even more complicated than she thought, making her wonder if her life was just a sick joke from the moon goddess. Kincaid Stuart, also known as the rogue alpha lives with grief after his fated mate was brutally killed by a rival pack. In his bid for revenge, he crossed path with Adrienne who he immediately hates. But they soon find out that they destinies are more entwined than they could imagine. Will Kincaid's hate for Adrienne win over the budding attraction? Will Adrienne look past Kincaid's crime against her family and allow herself to trust him?

Setelah kakakku kehilangan kewarasannya, perjanjian pernikahan dengan Keluarga Zony pun jatuh ke tanganku. Aku dengan bahagia menikahi pemuda yang selama ini kusukai, namun pada malam pertama pernikahan, aku justru tidur sendirian. Aku menjadi bahan tertawaan seluruh kota Dumai. Kemudian, karena aku mengetahui rahasia kakakku, dia menabrakku dengan mobil hingga mati dan membuang jenazahku ke hutan. Saat membuka mata kembali, aku kembali ke hari di mana perjanjian pernikahan itu ditukar. Zony sedang memeluk kakakku yang kehilangan kewarasannya dan mencium jemari tangannya dengan penuh ketulusan. “Lina, tak peduli kau jadi seperti apa, kamu tetaplah wanita yang paling kucintai.” Aku pun berbalik tanpa ragu dan menerima lamaran dari Gunawan, CEO yang tak bisa punya keturunan. Namun kali ini justru Zony menangis tersedu-sedu dan memohon agar aku kembali padanya.

Con la epidemia se vio afectado mi sueldo, y para ganar más dinero con el que mantener a mi familia, volví a mi profesión anterior de masajista ciego a tiempo parcial. Sin embargo, lo que no me esperaba fue que había un servicio especial oculto en la última planta de ese salón de masajes. La primera clienta que atendí allí fue Cecilia Lagos, la bella presidenta de mi empresa, y quería que le diera un masaje especial...

Aku punya hobi khusus, suka melihat pasangan sejoli melakukan aktivitas olahraga bersama. Namun pacarku seorang pria polos yang kurang bergairah, dia tidak bisa memuaskan hasrat biologisku. Aku tidak bisa menahan diri dan membawa pacarku ke sebuah panti pijat refleksi kaki yang baru buka baru-baru ini, di sana aku bisa puas melihat semuanya ....

Di pesta kantor, karena ASI-ku merembes, aku pun diincar oleh bos suamiku. Dia menekanku ke dinding dengan tampang tamak, lalu mengabaikan perlawananku dan langsung menyingkap atasanku. Dia ingin aku menjadi ibu susu di rumahnya.Dalam kesepian malam yang tak berujung, aku akhirnya tidak dapat mengendalikan diri lagi dan mengeluarkan mainanku. Bosku malah diam-diam naik ke ranjangku dan berbisik dengan nada menggoda, “Aku mau minum ASI-mu.” Setelahnya, aku pun terjerumus. Namun, kenyataannya tidak sesederhana yang kubayangkan.

Sahabatku setiap bulan terbang ke berbagai penjuru negeri, dan setiap kali selalu duduk di kelas bisnis. Setiap kali pulang, wajahnya tampak berseri-seri, seolah bercahaya. Aku tersenyum dan menggoda, “Apa sih, di kelas bisnis itu ada yang istimewa, ya?” Dia menatapku dengan makna tersembunyi dan menjawab, “Tentu saja istimewa. Mahasiswa polos, bos besar yang dingin dan berkuasa, bule tampan... Apa pun yang bisa kamu bayangkan, tak ada yang belum pernah kucicipi.”