Buku Death Note Adalah

My husband has a PhD in medicine. He's fair, just, and kind… until the day his true love kills someone in an accident. He uses all the medical knowledge he has to help her get off scot-free. He turns the corpse into preserved specimens and displays them in his lab. When he's dealing with the corpse, he sees that there's an embryo in the womb. He's always been calm and composed, but he can't stop his heart from racing at the sight. What he doesn't know is that the corpse is mine, and the embryo is his child…

Aku sudah menjalin cinta dengan suamiku selama 13 belas tahun. Kami melewati masa berseragam sekolah hingga akhirnya mengenakan gaun pengantin. Demi dia, aku sampai berselisih hebat dengan keluargaku sendiri, hanya untuk memberinya sebuah perusahaan yang sudah go public. Namun sekarang, sebuah buku catatan usang jatuh dari laci rahasia dan mendarat di dekat kakiku. Buku itu terbuka dengan sendirinya. Tulisan yang besar di dalamnya, terlihat olehku. [ Aku muak sama Valen. ] Barulah saat itu aku sadar, ternyata kisah asmara yang kukira adalah cinta pada pandangan pertama di antara kami berdua ini, hanyalah khayalanku belaka. Kalau dia begitu membenciku, pastinya dia juga tidak tertarik dengan perusahaan itu, bukan?

"Kamu harus menikah, Asa. Nggak mungkin kan kamu melajang selamanya?" Angkasa Nirada Tanaka atau yang biasa dipanggil Asa, terdiam mendengar apa yang akan diucapkan oleh mamanya. Pada sang ayah, Asa mungkin masih bisa berkelit. Tapi mamanya adalah seseorang yang menyelamatkan hidupnya dari kubangan kenangan kelam bersama sang ibu kandung. Mana berani ia melawan padanya? "Ya udah, nanti aku akan menikah. Kalau jodohku udah turun dari langit." "Tenang aja, kamu nggak usah nunggu jodohmu jatuh dari langit. Biar Mama yang carikan." Dan begitulah... awal mulanya jodoh Asa berada di tangan mamanya. [Cerita orangtua Asa bisa dibaca di buku: Cinta Satu Malam dengan Berondong] [Buku ini bisa dibaca terpisah dari kisah orangtua Asa]

Nakulong sa elevator sa loob ng kalahating oras ang kababata ng asawa ko. Sa galit niya, ipinasok niya ako sa loob ng isang maleta at ikinulong ako sa loob. “Doble ang pagbabayaran mo sa lahat ng pagdurusang pinagdaanan ni Grace.” Napilitang mamaluktot ang katawan ko. Nahirapan akong huminga. Umiyak ako habang humihingi ng tawad, pero ang napala ko lang ay ang malamig na tugon ng asawa ko. “Pagdaraanan mo ang buong parusang ‘to. Kapag natutunan mo na ang leksyon mo, magtatanda ka na.” Pagkatapos ay kinandado niya ang maleta sa aparador. Sumigaw ako sa desperasyon at nagpumiglas para makawala. Tumagos ang dugo ko sa maleta at bumaha ang sahig. Makalipas ang limang araw, naawa siya sa akin at nagpasyang wakasan ang parusa. “Hayaan mong maging babala sa’yo ang parusang ‘to. Sa pagkakataong ito, pakakawalan na kita.” Hindi niya alam na inaagnas na ang katawan ko sa loob ng maleta.

Alice Long and I were caught in the crossfire. When my boyfriend—a combat medic responsible for saving the wounded—came to our rescue, he pushed me aside. Gently cradling Alice, the girl I had shielded, he shot me a cold glance and said, "Crystal, I'm deeply disappointed in you. She needs immediate care to avoid infection!" What about me? Was I meant to die instead? When my flag-draped coffin arrived home, he had the nerve to weep openly at my memorial. This once-renowned combat medic, celebrated around the globe, never set foot outside his room again.

Four days after my death, my four-year-old daughter finally sensed that something was terribly wrong. The fridge door slammed into her forehead when she tried to get a snack. Normally, I would've been there in a heartbeat—arms open, kisses ready, whispering, "You're okay, sweetheart, Mommy's here." But this time, I just lay on the bed, cold and still.​ She didn't understand. She thought the sweet treat would make me respond. So she held the final piece of chocolate up to my mouth. "Here, Mommy. Have some chocolate..." But I didn't even blink. She climbed into my arms, clutching my clothes tightly. "Mommy... Mommy, wake up..." She waited for me to stroke her hair, to tell her that everything was going to be fine. There was only silence.​ Completely lost and scared, she found my phone. "Daddy, why is Mommy still sleeping?" she asked, her voice filled with desperation.​ In response, Oliver sent a photo of himself having Christmas Eve dinner with his childhood sweetheart. His voice was icy cold when he replied, "She's just sleeping, not dead. It's Christmas Eve, and I'm busy. Tell her to stop playing games and come apologize when she's done sulking." Then he hung up.​ But when the truth finally hit Oliver—when the coroner's report came, when the police knocked on his door right in the middle of his laughter, when he realized I'd been lying dead for four days while he toasted—he broke.

Mesin Cuci berkisah tentang seorang wanita yang hidup di tengah-tengah keluarga suaminya. Pernikahan mereka yang tidak disetujui oleh ibu mertuanya membuat Vita tak mendapatkan kasih sayang dari mertuanya. Bahkan dia harus menghadapi adik ipar yang sifatnya membuat Vita sakit hati. Hingga kesabaran Vita habis, dia meminta suaminya untuk menentukan pilihan. Keluar dari rumah dan tinggal terpisah dengan keluarga suaminya atau bercerai. Riza—suaminya, akhirnya memilih menyelamatkan keluarga kecilnya dari prahara. Tetapi apa yang dikhawatirkan oleh Vita terjadi. Meski susah payah mereka pindah dari rumah mertuanya, gangguan dari mereka tetap datang. Ibu dan adik iparnya tak berhenti merongrong kehidupan keluarga Vita. Bagaimana kisah Vita mempertahankan rumah tangganya dari gangguan keluarga suami dan wanita dari masa lalu suaminya yang berniat buruk terhadap pernikahan yang sudah terjalin lebih dari lima tahun tersebut? Ikuti kisah Mesin Cuci yang pasti sarat akan pesan moral.

Setelah dijebak dan diusir oleh majikannya, Roy yang berasal dari desa terpaksa menjadi gembel di Kota Metropolitan. Namun siapa sangka nasib Roy berubah kala bertemu dengan Tante Cindy dan menjadi pria simpanannya. Roy bahkan mulai belajar bahasa Inggris dan menjadi pemandu para wisatawan di Pulau Bali! Hanya saja, di sana, Roy justru bertemu Viola, CEO cantik perusahaan pariwisata yang juga mampu menggetarkan hatinya. Lantas, bagaimana kisah Roy selanjutnya? Siapakah yang akan dia pilih? Tante Cindy atau Viola?

My father is the First Warrior of the Moonflash pack. He often takes me to all kinds of banquets, and I always look forward to them. Today, he brings me to a banquet hosted by Judy. I take a bite of raw meat on my plate and immediately spit it out. I once ate raw meat when I was younger, and my stomach hurt for several days. I nearly died. The healer later told me that I'm allergic to the protein in raw meat, and that experience left a lasting impression on me. Judy looks hurt when she sees my reaction. "I went to the forest myself to catch that reindeer," she says. "I killed it just this morning. I didn't cook it so that I wouldn't ruin its freshness. I didn't expect Ray would turn her nose up at it." Dad is angry about how rude I am, so he chases me out of the banquet and locks me up in a cramped lounge. The lounge is hot and stuffy, and I soon start finding it hard to breathe. A sharp pain twists in my stomach like a knife. I want to find Dad, but no matter how much I bang on the door, he refuses to open it. Through the window, I can see Dad and Judy standing in the center of the hall. They're conversing happily, but no one even looks in my direction. I'm suffocating, so I lie on the floor. I want to shout for Dad, but I can't make a sound no matter how hard I try. Then, I realize that I'm standing up and can walk through the door. But why is my body still lying on the floor? That's when it hits me. I'm dead.

Renggin Ang, seorang anak laki-laki bodoh yang memiliki bakat terpendam. Orang-orang menyebutnya si sampah Keluarga Ang. Itu karena Seta Hun (ayah Renggin Ang) menyembunyikan identitasnya sebagai seorang sampah. Namun, ternyata dia adalah keturunan dari sang legenda terkuat di dunia yang bernama (Duata Hun). Pada suatu hari, terjadi suatu tragedi. Identitas Seta Hun terungkap dan menarik perhatian para master dari Benua Yu. Para master itu memburu Seta Hun dengan membawa sebuah buku misterius yang pada sampulnya bertuliskan N-O-V-E-L. Saat itu, Renggin Ang dan adiknya (Ampy Ang) menyaksikan pertarungan hebat antara kedua orangtua mereka dan para master itu. Kedua orangtua mereka terjebak dalam suatu formasi penyegelan jiwa. Dengan memanfaatkan situasi dan kondisi, Meriy Ang (ibu Renggin Ang) berhasil mendorong Seta Hun keluar dari formasi. Buku misterius itu terbuka, melayang dan menghisap jiwa Meriy Ang ke dalamnya. Kemudian buku itu terjatuh tepat di hadapan Renggin Ang. Para Master menatap tajam anak itu dengan hawa membunuh yang sangat kuat. Seta Hun menyuruh Renggin Ang dan adiknya pergi membawa buku itu. Demi memyelamatkan sang buah hati, dia mengorbankan diri menggunakan teknik terlarang yaitu jurus penghancur raga. Dengan teknik itu, dia berhasil membunuh enam orang Master yang melawannya dan seorang Master terluka parah. Tubuh Seta Hun hancur, seorang Master yang tersisa pergi membawa tubuh Meriy Ang. Bagaimana nasib Renggin Ang dan adiknya setelah kejadian itu? Dapatkah Renggin Ang menemukan raga sang ibu tercinta dan membebaskan jiwanya yang tersegel di dalam sebuah buku kuno agar kembali ke raganya? #Fantasi #Comedy #Romance