Filter By
Updating status
AllOngoingCompleted
Sort By
AllPopularRecommendationRatesUpdated
Melepas Cintaku Demi Cintamu

Melepas Cintaku Demi Cintamu

"Rena, aku akan selalu mencintaimu!" desah Jeremy tak tertahankan. Tepat saat dia hampir mencapai klimaks, ponselnya tiba-tiba bergetar. Dalam kondisi seperti itu, tentu saja dia mengabaikannya. Namun tak lama kemudian, layar ponselnya menyala. Begitu Jeremy melihat nama yang tertera, tubuhnya langsung menegang. Rena mendengarnya mengangkat telepon dan berkata, "Halo?" Di tengah sunyinya malam, suara dari ponsel terdengar sangat jelas, "Jeremy, kamu tahu nggak ... Nadia ...." Jeremy buru-buru memotongnya dengan suara rendah dalam bahasa asing, "Kecilkan suaramu, ini bukan waktu yang tepat." Lawan bicaranya langsung berganti bahasa, tetapi suaranya tetap terdengar keras, "Hasil pemeriksaan rumah sakit sudah keluar. Nadia kena kanker stadium akhir. Hidupnya tinggal sebulan! Dia ingin jadi istrimu. Kamu bisa nggak kabulkan keinginan terakhirnya sebelum dia pergi?" Ekspresi Jeremy langsung berubah drastis. "Apa?! Tunggu aku!" Setelah menutup telepon, dia menoleh ke Rena dan berkata dengan lembut, "Rena, aku ada urusan penting, harus keluar sebentar. Kamu istirahat saja dulu, nanti aku segera balik." Tanpa menunggu jawaban darinya, Jeremy buru-buru pergi untuk bersih-bersih dan mengganti pakaian. Dia meninggalkan rumah tanpa menoleh sedikit pun. Sesaat kemudian, layar ponsel Rena menyala. Ternyata pesan dari Nadia. [ Rena, kamu kalah. Dari dulu aku sudah bilang, Jeremy itu milikku. ] Tepat di bawahnya, ada pesan lain yang dikirim tiga hari lalu. [ Kalau aku kena kanker, menurutmu Jeremy bakal ninggalin kamu buat datang ke aku nggak? Aku yakin dia pasti datang. ] Tatapan Rena perlahan terangkat dari layar ponsel ke arah pintu kamar yang masih terbuka. Jeremy tidak tahu, dia sudah lama belajar bahasa asing itu. Seluruh percakapan tadi, didengar dan dipahaminya dengan jelas. Sejenak kemudian, wajah Rena menyunggingkan senyuman yang begitu pahit dan menyedihkan. "Iya ... aku memang kalah ...."
Short Story · Romansa
5.1K viewsCompleted
Read
Add to library
Terima Kasih, Mantan!

Terima Kasih, Mantan!

Josua memakai pakaian pengiring pria datang bergandengan tangan dengan Hani di pesta pernikahan, sementara jas pengantin pria ditelantarkan ke sofa. "Josua, hari ini 'kan hari pernikahan ki ..." "Neti!" Josua memotong pembicaraanku dan tatapannya penuh dengan peringatan. "Aku rasa kau tahu apa saja yang boleh dibicarakan. Berlapang dadalah. Jangan sampai aku membencimu." Aku tersenyum pahit. Oleh karena cinta pertama Josua hilang ingatan, semua orang bermain permainan mencari ingatan. Jadi, kami tidak diperbolehkan untuk merangsangnya. Demi menghiburku, Josua berjalan ke depan dan memelukku, lalu berbisik, "Neti, kau bisa memahamiku, 'kan?" Aku menunduk setuju, lalu berpaling menikah dengan pengiring pria sesungguhnya. Kemudian, saat aku hamil dan berbelanja di mal, Josua malah menghentikanku dan menangis, "Neti, bukankah kita sedang berakting? Kenapa kau hamil?"
Short Story · Romansa
6.5K viewsCompleted
Read
Add to library
Ciuman Pengkhianat

Ciuman Pengkhianat

Suamiku memiliki seorang pujaan hati. Wanita itu mengunggah sebuah status berupa video. Dalam video tersebut, dia dan suamiku sedang melakukan permainan menyerahkan kartu remi dengan mulut. Kartu tersebut jatuh dan bibir mereka bersentuhan. Mereka langsung tidak peduli apa pun dan berciuman selama satu menit penuh. Ada tulisan yang menyertai. "Aku masih payah seperti biasanya! PS: Arkan masih sama bagusnya seperti dulu!" Aku menyukai status tersebut dengan hati hampa dan berkomentar: "Selamat." Sesaat kemudian, suamiku menelepon dan membentakku. "Kamu itu ada-ada saja jadi perempuan. Aku dan Lidya sedang bermain. Kenapa kamu sensitif sekali!" Aku tahu bahwa tujuh tahun hubungan kami hanyalah awan yang berlalu begitu saja. Sudah waktunya bagiku untuk pergi.
Short Story · Romansa
6.1K viewsCompleted
Read
Add to library
Menikah dengan Cinta Pertama

Menikah dengan Cinta Pertama

Aku dan James bersama-sama menghadiri reuni dan ditanya kapan menikah. “Belum memikirkannya.” “Tanggal 11.” Kami berdua menjawab bersamaan. Dia tiba-tiba menatapku dengan pandangan bingung dan mempertanyakan. Mengabaikan pandangannya, aku memalingkan wajah dan menjelaskan dengan serius pada teman-teman: “Aku akan menikah pada tanggal 11 nanti, silakan hadir.” Aku tahu apa yang ingin dia tanyakan, setelah delapan tahun berpacaran, dia tidak pernah membahas soal pernikahan denganku. “Bukankah kita bilang untuk menunda soal pernikahan? Apa maksudmu sekarang ini?” Dia menarik aku ke sudut dengan wajah marah, aku melepaskan jarinya yang memegang tanganku. “Kamu tunda saja, aku tetap menikah.” Dia sudah bosan denganku, memilih perempuan muda, mengira bisa menyembunyikannya dengan baik. Untungnya, orang yang akan aku nikahi, bukan dia.
Short Story · Romansa
6.4K viewsCompleted
Read
Add to library
Sahabat Istriku, Untukku

Sahabat Istriku, Untukku

Seberapa nikmatnya seorang pria ketika punya uang? Dulu, istriku sering memarahi aku karena dianggap tidak berguna. Sekarang, demi mempertahankan hatiku, dia bahkan mengirim sahabat cantiknya ke kamarku. Dua wanita itu hampir membuatku kehabisan tenaga .…
Short Story · Gairah
14.9K viewsCompleted
Read
Add to library
Aku Bercerai dengan Suami Miskin

Aku Bercerai dengan Suami Miskin

Suamiku sangat miskin. Selama tiga tahun pernikahan kami, aku yang sepenuhnya menanggung semua pengeluaran rumah tangga. Bahkan saat aku tertarik pada sebuah tas seharga 400 ribu ketika kami jalan-jalan bersama, dia tetap mengatakan tas itu terlalu mahal, lalu menyuruhku untuk tidak membelinya. Tanpa sengaja, aku menemukan bahwa di hari ulang tahun cinta pertamanya, suamiku menghadiahkan sebuah kalung berlian senilai 8 miliar. Ternyata dia bukan pria miskin yang hidup dalam lilitan utang, melainkan pewaris keluarga konglomerat dengan kekayaan triliunan.
Short Story · Romansa
1.3K viewsCompleted
Read
Add to library
Terapis Pijat Laktasi

Terapis Pijat Laktasi

Sahabatku membawaku ke pusat terapi laktasi dan ternyata terapis yang menanganinya itu seorang pria. Dia bukan hanya menggunakan tangan, tapi juga mulut! Yang lebih parahnya, aku malah jatuh cinta pada sensainya.
Short Story · Gairah
13.7K viewsCompleted
Read
Add to library
Cinta Membuatku Menderita

Cinta Membuatku Menderita

Orang tua terkayaku adalah dermawan terkenal di dalam negeri, tapi pengeluaranku yang diatas 10 Ribu harus mendapat pesetujuan dari mereka. Saat didiagonis terkena kanker stadium terakhir, aku meminta sama mereka 200 Ribu, tapi malah dimarahin selama 3 jam. “Masih muda sakit apaan? Kalau mau uang, carilah alasan yang masuk akal.” “Kamu tau nggak 200 Ribu bisa untuk anak pegunungan hidup berapa lama? Adikmu bahkan lebih pengertian dari kamu.” Aku membawa tubuhku yang sakit-sakitan, jalan kaki berapa km untuk pulang ke basemant. Di layar mall yang sedang siaran langsung, melihat ayah dan ibu demi adik yang di adopsi, menghabiskan banyak uang untuk sewa Disneyland. Aku terus menahan air mataku, 200 Ribu bahkan tidak cukup untuk sekali biaya kemoterapi, aku hanya mau membeli baju yang bagus untuk pergi dengan tenang.
Short Story · Realistis
7.5K viewsCompleted
Read
Add to library
Setelah Aku Mati, Suamiku Menyesal

Setelah Aku Mati, Suamiku Menyesal

"Ayah, kapan ayah pulang? Ibu terbaring di ranjang dan nggak bergerak!" Putraku menelepon Michael sambil terisak-isak hingga sulit bernapas. "Panggil saja kalau dia nggak bangun! Dasar pemalas, nggak kerja di rumah juga cuma malas-malasan seperti babi pemalas." "Cari saja ibumu kalau ada apa-apa. Aku sibuk kerja, jangan ganggu aku!" Usai bicara, Michael dengan kesal langsung memutus teleponnya. Saat itu, dia sedang sibuk bermesraan dengan sekretarisnya, sama sekali tidak punya waktu untuk pedui padaku. Hanya saja, dia tak tahu bahwa aku sudah meninggal. Aku tak akan pernah muncul lagi di hadapannya, tapi dia malah memeluk fotoku sambil menangis, memohon agar aku tidak pergi.
Short Story · Romansa
5.8K viewsCompleted
Read
Add to library
Kelahiranku, Kematian Ibuku, Dan Kebencian Ayahku

Kelahiranku, Kematian Ibuku, Dan Kebencian Ayahku

Demi melindungi Ayah, aku disiksa oleh penculik selama sejam. Namun, Ayah malah sibuk merayakan ulang tahun putri adopsinya yang ke-18. Sebelum meninggal, aku menelepon Ayah. "Tapi, Ayah, hari ini juga ulang tahunku. Ini terakhir kalinya, Ayah. Bisa nggak Ayah mengucapkan selamat ulang tahun untukku?" "Kamu benar-benar nggak punya hati! Karena ulang tahun, kamu membunuh ibumu! Kamu masih mau merayakan ulang tahun? Kenapa kamu nggak mati saja?" Usai berbicara, dia langsung mematikan panggilan. Keesokan hari, jenazahku ditempatkan di pot bunga depan kantor polisi. Ayah bertanggung jawab atas otopsi. Dia bisa melihat bahwa pembunuhnya sangat kejam dan tidak takut pada polisi. Namun, dia sama sekali tidak tahu bahwa korban adalah putri yang paling dibencinya.
Short Story · Romansa
7.8K viewsCompleted
Read
Add to library
PREV
1
...
454647484950
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status