Merah Putih High School

"Menikahlah denganku, Lovina Serena Robinson." Lamaran selalu menjadi mimpi setiap wanita. Namun, bagi Lovy, itu justru menjadi mimpi buruk yang harus ia jalani dengan senyum palsu. Bagaimana tidak? Sean Wilver, pria itu adalah detektif ternama yang kini menjadi pemimpin penyelidikan besar-besaran untuk memburu seorang pembunuh berantai. Masalahnya? Lovy adalah orang yang selama ini Sean cari. Apakah pria itu akan menangkap Lovy? Atau malah cinta berhasil membutakan mata seorang penegak hukum?

Terbiasa hidup sendirian selama bertahun-tahun membuat Bianca merasa aneh ketika seorang pria yang lebih muda mendekatinya. Menolak sudah ia lakukan tapi tampaknya si kaya itu tidak berniat mundur begitu saja. Bahkan demi melunakkan hati Bianca yang sekeras batu itu, Ravindra rela memberikan sesuatu yang tidak mungkin ditolak oleh seseorang seperti Bianca. *** "Kalau begitu ayo mulai saling mengenal," kata Ravindra dengan lembut. Berusaha mengambil hati Bianca tidak dengan kekerasan. Bianca berdecih. Tidak sudi. Dia tidak akan menjalani hubungan yang tidak akan menguntungkan dirinya sama sekali. "Gue gak tertarik," jawab Bianca cuek. Lalu wanita itu memilih berbalik, ingin segera pergi dari kamar itu. Tidak tahan kalau harus melihat Ravindra lama-lama. "I'll pay." Langkah Bianca berhenti. Ravindra berjalan mendekat. Berdiri di depan Bianca yang enggan menatapnya. Ravindra tidak keberatan. Ia malah mengeluarkan dompet, mengeluarkan sebuah kartu hitam, dan menaruhnya di telapak tangan Bianca. Wanita itu jelas tahu benda apa itu. Black Card. "Be mine and i'll pay everything you want."

Sian Claiborne is not a happy camper. Just when she was getting into the groove of high school hijinks, her parents decide to pick up stakes. Now the popular cheerleader is off to the Ritz and glamor of the Hollywood Hills, where her new school is home to the offspring of Hollywood's elite. Determined to hold her own, she befriends one of the school's outcasts on her first day, thus drawing a line in the sand between her and the ever-popular 'Mean Girls'. Little does she care until she claps eyes on Jace Saunders and almost loses her pompoms.Of course, the head cheerleader already has her eyes set on Jace and lets Sian know in no uncertain terms that he's off-limits. Jace Saunders has taken one look at the new girl, and this son of Hollywood royalty wants what he sees. But Jace has history with the most popular girl in school, a girl who has already warned off Sian, and what about Sian's parents? Are they going to allow their daughter to date someone as high profile as Jace?

Rynee akhirnya mengganti namanya menjadi Choi Cha Soo setelah ia dikeluarkan dari sekolahnya di Amerika dan memilih untuk pindah ke Korea Selatan. Ibu dan Ayahnya memilih berpisah dengan Raynee saat ia dikeluarkan dari sekolah. Kehidupannya berubah 180 derajat setelahh pindah. Culture Shock yang dialami dirinya terus mengganggunya selama itu tetapi Doyoung, teman barunya di Korea memilih berteman dekat dengannya bahkan mereka menjadi sahabat yang tidak pernah berpisah dan selalu satu sekolah sampai SMA sekarang ini. Tiba-tiba ada anak baru di sekolah Rynee yang sekaligus pelatih wushu baru di asramanya. Penyesalan Rynee begitu besar setelah mengenal anak baru itu. Perkenalan mereka justru membawa bencana dan membuat Doyoung begitu membenci anak baru itu.

Knowing the truth after the death of his parents has been Luck's mission, after passing through the academy where his father studied, he met friends and loves to accompany him on his journey.

Ryan, an outstanding police officer with the highest criminal arrest rate in the city. He is kind toward the innocent but cruel and violent to the criminal. There is no pity for those who oppressed the weak. This is a typical system and transmigration story, but, rather than meet truck-san, he is killed by a serial killer he has chased for years. Join his journey on world hopping with his snobbish system to resurrect back into his original world and apprehend the serial killer. Well, due to his good luck anyway, he meets the serial killer's reincarnation in every world he went into and continuing the game of cat and mouse between them. "Change the cannon fodder's fate? Who cares about that! As long as I can catch him by my own hands, I'll even become the devil himself!" (What rotten luck. I got a rather peculiar host this time -Sigh- Host! You need to finish your mission at least! Grab some points, damn it!) This is a work of fiction and purely comes from the writer's imagination. And the cover picture is not mine. Credit to the real owner.

When Claire was asked to be Ethan's after-school tutor, she was up to the task. She didn't think that it would be hard to keep her emotions at bay despite the spoiled rich boy's piercing eyes and flirty disposition, but little did she know that she was in for more trouble than it seemed.

Heru–seorang suami dzolim akhirnya hanya bisa menyesal setelah Ningrum Anniyah–istrinya memutuskan untuk mengiya'kan perceraian yang diinginkan oleh dirinya.  Ning adalah istri yang tidak pernah menuntut. Meskipun nafkah yang diberikan oleh Heru jauh dari kata cukup. Dia tetap menerima dengan ikhlas.  Justru Heru lah yang tidak pernah bersyukur. Dengan uang tujuh puluh ribu rupiah per minggu, dia berharap istrinya bisa cantik dan berpenampilan menarik serta menyiapkan makanan enak setiap harinya.

“I want you to be mine, Rheina.” Rheina Angeline Amatea eagerly approved her parent's suggestion to marry her to a man she'd never come across to convince Nathan Hennesy Smith— the man who shattered her heart into pieces— that she no longer cares for him. She doesn't notice that the man she is scheduled to walk down the aisle was the man she has hated for so long— Nathan Hennesy Smith. Is she still abides by her parent's will if, in return, she will suffer at the hands of the man she hates the most? What if she still loves Nathan while Nathan doesn't want her anymore? What does she have to do to get back Nathan’s affection for her?

Dear, Manuangga Orick. Ketika aku berkata aku mencintaimu, aku benar-benar mencintaimu dengan segenap sanubari ini. Ketika aku berkata, kalau kamu merupakan salah satu impianku, itu nyata adanya. Orick, dewasa itu bukan ketika kau menyembunyikan segala masalahmu. Dewasa itu, ketika kamu sanggup menerima apa yang terjadi dalam dirimu. Entah lebih kurangnya, atau gagal berhasilnya diri. Tetapi Orick, sepertinya aku yang tak bisa sedewasa itu untuk menerima yang terjadi di antara kita. Aku tak bisa dewasa ketika waktu dan ruang memisahkan kita. Lantas, bolehkah aku menjadi kanak-kanak di dunia merah jambu ini?