Novel Trauma Boy Candra

ไทม์ ทายาทเจ้าของห้างสรรพสินค้าชื่อดัง.. หมั้นหมายกับ ไนล์สาวน้อยซึ่งดูภายนอกอ่อนแอ.. แต่ภายในแข็งแกร่งฉลาดอย่างที่ใครคาดไม่ถึง.. ไทม์ ชายหนุ่มที่ดูเพล์บอยและต่อต้านการหมั้นหมาย สำหรับเขาการแต่งงานต้องเกิดจากความรักเท่านั้น.. แต่กับไนล์ เจ้าของคติประจำใจ "รักแท้คือการแย่งชิง...รักไม่จริงคือเสียสละ" เพราะรัก..จึงยอมฟาดฟัน..กับบรรดาสาวๆในฮาเร็ม.. ไทม์ต้องเป็นของเธอคนเดียว...คนเดียวเท่านั้น..

"Berapa bayaran lo buat satu malam?" Langkahku terhenti seketika. "Kenapa? Segitu pengennya lo ngerasain permainan gue?" Aku kembali, menatap dirinya dari ujung sepatu hingga puncak kepalanya seolah menyelidik. "Buat apa? Nunjukkin ke orang-orang kalau lo hebat gitu? Ke mana otak lo? Harga diri lo?" Sara maju selangkah, menghadapi aku yang berusaha terlihat kuat dengan bersedekap. Nyatanya aku hanya melindungi diri. "Ngebayar gue buat semalam?" Aku menertawakan idenya. "Aksa! Kalau memang cuma itu caranya buat bisa dekat sama elo. Kasih tau gue!"

Chandria Mielle Buenavista thought she was the cherished heiress of a wealthy family—until they revealed she wasn’t their real daughter and discarded her. In a fit of rage, she makes a reckless bet at a casino, crossing paths with Nicola Henderson, a notorious bad boy. After a wild night together, she wakes up with no memory—except for a bracelet that might link him to her. Three years later, Chandria, now a single mother of triplets, meets Nicola again. Determined to uncover the truth, she becomes his secretary and draws him back into her life. As old enemies resurface and Nicola’s dark world threatens to tear them apart, they must confront the secrets of their past and decide if they can build a future together.

I was never a novel person. Honestly? I couldn’t care less about them. That is, until “Three Hearts, One Love”... the reverse harem novel that took over the world… shoved itself into my life. Everywhere I turned: malls, newsfeeds, radios, TVs… Even the old lady at the bus stop was raving about it. Out of pure annoyance… and a little curiosity… I bought a copy, planning to skim it just enough to say it was overrated. Big mistake. Huge. One minute I was rolling my eyes at the melodrama, the next I woke up inside the story — not as the beloved heroine, of course. No, fate made me Luna Graves: the pathetic and miserable, jealous best friend doomed to crash and burn spectacularly by the end of the novel. With no way out, I figured I'd play my part, die dramatically, and call it a day. But then something weird happened. Scenes shifted. Strangers walked onto the page. And the swoon-worthy male leads? They stopped chasing the heroine... and started chasing me. Me. The villain. This wasn’t in the script... and I was definitely not ready.

Apakah kamu pernah mengharapkan sebuah sistem super kaya? bahkan semua orang pasti bermimpi untuk memiliki sistem itu dan hanya 0,5 % penduduk dunia yang beruntung mendapatkan sistem super kaya itu. Mereka tidak perlu bekerja 24 jam dalam tekanan dan host hanya perlu mengerjakan setiap misi yang diberikan oleh sistem. Tentu saja, setiap misi yang berhasil dikerjakan oleh host akan mendapatkan hadiah yang tak terhingga. Mobil sport, uang tunai, mansion, vila dan saham perusahan bisa kamu dapatkan dari sistem. Apakah kamu tertarik dengan sistem jari emas ini? Jika kamu tertarik, masuklah dalam duniaku dan kamu akan merasakan itu semua. Ding! Quest : Jadilah orang super kaya di dunia!

Nathanael Abraham dokter jaga berusia dua puluh delapan tahun yang sering gonta-ganti pasangan. Putra dari pengusaha besar dan terjebak dalam perjodohan. Masa lalu mengikatnya dengan Ariesta Kanaya dalam perjanjian saling menguntungkan untuk menggagalkan perjodohan. Antara gairah dan kekuasaan. Pemberontakan Abra terhadap perjodohan memperuncing masalahnya dengan sang ayah. Belum lagi orang ketiga yang hadir. Adakah masa depan untuk mereka saat cinta benar-benar hadir?

"Emory, let me introduce you. He is the one who would be your mate in the future. He would be your true mate." Lately, Emory Abernathy had been feeling a sense of strangeness. She often heard strange whispers and recalled strange memories. Worse, her perception of her surroundings had begun to change. Emory knew that Myles Abernathy—her mate—was on good terms with everyone. Myles was very kind and affectionate. As a result, it had become common for her to see Myles hugging and kissing women around the palace, including sleeping with them. Strangely, Emory now found Myles' habits repulsive. Her chest tightened. There was a feeling she could not put into words. She felt suffocated, her heart was beating incredibly fast, and it all escalated because of one night. Jaxon Rolf Forsythe had always been Emory's natural enemy. Their families, or rather their packs, had been feuding for decades, resulting in a rivalry that kept escalating. Strangely, the tension had sublimated into a suffocating thrill that felt profoundly calming. Emory's body and soul were drawn to Jaxon in a way she could not explain, as if they were bound together by an invisible force. Her heart felt called, but her mind continued to rebel. Inner conflict followed. Emory should have loved Myles and hated Jaxon, but what happened now was the opposite. She was confused and then another voice echoed in her mind. "Don't trust anyone."

Daya berasal dari keluarga terpandang. Papanya adalah seorang dokter bedah jantung yang handal. Mamanya juga memiliki profesi yang sama sebagai dokter, namun dengan spesialiasi anestesi. Seluruh keluarga besar Daya adalah orang terpelajar. Masyarakat di kota tempat tinggalnya lebih mengenal mereka sebagai keluarga dokter. Sejak ungku, panggilan Daya kepada orang tua laki-laki papanya yang juga seorang dokter bedah masih muda, keluarga Daya sudah terkenal atas kepemilikannya terhadap salah satu rumah sakit besar di kota kelahirannya tersebut. Ketiga adik papa Daya juga menjadi dokter yang terkenal dengan spesialisasinya masing-masing. Sebagai anak dan cucu pertama laki-laki dalam keluarga Syahbri, Daya diharapkan dapat menjadi penerus gelar keluarga, menyambung profesi dokter. Segala upaya dicukupkan untuk Daya. Fasilitas pendidikan dan sekolah di tempat yang elit khusus bagi putra putri keluarga berpunya dipersiapkan untuk Daya. Namun semua itu tidak pernah menjadi keinginan Daya. Daya tidak pernah merasa berada di tempat yang seharusnya, alih-alih dalam keluarga, tidak juga dalam tubuhnya. Daya tidak pernah bahagia terlahir sebagai laki-laki. Hal inilah yang selalu berusaha ditutupi dan dibungkam oleh seluruh keluarga, kecuali Tante Azmi yang berprofesi sebagai psikiater, lulusan dari Perancis. Walaupun masih takut untuk terlalu membela Daya di depan keluarga besarnya, setidaknya Tante Azmi adik bungsu papanya itu masih mau mendengarkan dan menghibur Daya. Selepas Sekolah Menengah Atas, keluarga besar mendesak Daya untuk memilih jurusan kedokteran. Sementara Daya tertarik untuk menjadi seorang cellis, pemain cello. Sementara, papanya terus memaksa Daya dengan berbagai cara. Hingga pada satu malam, Daya tak sanggup lagi menahan segalanya. Daya pergi dari rumah, meninggalkan segala yang dirasa tak mampu memahami seluk beluk hatinya. Kemanakah Daya pergi? Mampukah dia bertahan? Bisakah Daya mencapai cita-citanya?

Four years ago, a 13 year old blackmailed me into friendship by holding my doughnut captive. We've been close ever since. But then, I noticed that I wanted to be more than just friends. I was in love with my best friend. Sadly, he didn't feel the same way. I thought my world was over. I was crushed. But to my utmost yet most delighted surprise, I just happened to fall into the arms of a certain bad-boy. Literally. He didn't just save me from what could've been a hell of a concussion that night. He saved my heart too. But hey, let's not get in over our heads now. It wasn't that easy. Not even close. After all, when two opposing worlds clash for the very first time, we cant just expect it to be all rainbows and sunshine. Now do we?

Peace has finally come to Kelor but not all is as it seems. Deven, the illegitimate son of the current Alpha, a half-blood and the pack's Beta, has to fight a new threat to the continent of Kelor and in the midst of the struggle, he has to chose between marrying for the sake of his heart or for the game of politics. Sif the leader of the Vikings has had to flee her homeland, leaving her family and some of her people behind. The journey over the ocean has been plagued with death and mutiny. Finally, she arrives on a new continent with a few of her followers. Now she has time to mourn her dead. Now she can build and start again. Or can she? What dangers await her and her people, here in Kelor?