Ramin Karimloo As The Phantom

"Anak saya baru berusia enam belas tahun, dan dia hamil! Saya minta pertanggungjawaban nak Diaz!"  Seorang lelaki berumur kisaran empat puluh tahun terduduk dengan wajah kusut dan tatapan penuh luka juga kecewa. Karena anak gadisnya yang selama ini dia jaga telah terenggut kesuciannya oleh kakak kelas di sekolahnya. "Anak saya menghamili putri, Anda?" Ibu dari Diaz tersenyum smrik dengan tatapan meremehkan. Dia tidak akan menyangkal, sebelumnya Diaz memang sudah mengakui kesalahannya yang menodai seorang gadis demi taruhan bersama teman-temannya. Ibu Diaz menatap gadis muda yang terduduk dengan kedua tangan gemetar, saling mengait dan bertumpu di paha. wajahnya kusut dengan mata sembab. Penampilannya begitu sederhana, memakai kaus pendek dengan bawahan rok selutut. Rambutnya sebahu yang tergerai semrawut, namun tidak mengurangi aura cantik dan manisnya.  "Baik, kami akan bertanggung jawab!" Ibu Diaz mengambil sebuah amplop dari dalam tas yang sudah dia siapkan.  "Amplop ini berisi uang dengan jumlah yang tidak sedikit. Saya memberikannya secara cuma-cuma, terserah kalian akan gunakan untuk biaya menggugurkan kandungan atau untuk melahirkan anak itu! Yang jelas, Diaz tidak akan menikahi anak Anda!" tegas Ibu Diaz. "A--apa?  Bagaimana mungkin Anda tega melakukan ini? Bagaimana pun benih yang anak saya kandung adalah cucu, Anda!"  "Hey, Orang Miskin! Kamu pikir saya tidak tahu? Kalian menuntut tanggung jawab agar anak saya menikahi dia demi keuntungan kan? Jangan mimpi bisa hidup enak karena menjebak orang kaya untuk menikahi anakmu! Sekarang pergi!" usir wanita itu dengan wajah garang dia bahkan menyuruh seorang satpam untuk menyeret si gadis dan bapaknya keluar rumah.  "Pergi!" titah satpam dengan mendorong mereka sampai terjatuh di pelataran rumah.  "Bapak? Ba--pak, kenapa, Pak?" Gadis itu menangis histeris ketika melihat bapaknya tiba-tiba sesak napas lalu tak sadarkan diri.  "Bapaaak!" 

Vivian, gadis yatim piatu yang dibesarkan oleh paman dan bibinya. Ia memiliki saudari sepupu bernama Clara yang membencinya. Vivian juga mempunyai binatang bernama Aglo yang selalu mengikuti, satu-satunya makhluk peduli dan sayang pada Vivian. Clara selalu membuat Vivian tersiksa hingga Vivian berusaha lari dan pergi jauh dari tempat masa kecilnya. Terbebas dari keterpaksaan bekerja untuk keluarga Clara.

Aku adalah anak yatim, putri sulung. Sejak aku berusia belasan tahun, aku harus bekerja keras demi adik-adik. Saat mulai bekerja untuk pertama kalinya menjadi Asistent Rumah Tangga, di situ pula aku mulai merasakan banyak pengalaman yang menjanggal.

Garwita seorang ibu anak satu yang ditinggal pergi oleh suaminya tanpa kabar selama lima tahun. Ketika anaknya sudah cukup besar dia pun berniat untuk pergi ke kota mencari suaminya, namun bukan kabar baik yang dia terima justru kabar tentang suaminya yang meninggal.

"Pak Arhan, aku butuh perlindungan... izinkan aku jadi orangmu!" "Manfaat apa yang bisa saya dapat?" "Aku bersedia menemani Anda sampai tua!" Arhan menyeringai. Dia menatap Ziana dengan senyum mencibir. "Hmm, tapi saya tidak suka gadis kecil yang bodoh." Ziana cemberut, dia yakin Arhan pernah mengutuk sikap lugu Ziana yang sering kali dibodohi dan dimanfaatkan. "Aku bisa belajar untuk lebih pintar. Bagaimana jika memulai dari sekarang?" Ziana menjatuhkan dirinya tepat di pangkuan Arhan. Tersenyum menggoda dan mengerlingkan matanya yang bening dan jernih seperti kilau bintang. "Yakin? Sekali berniat ... kamu tidak bisa lepas." Arhan merangkulkan tangannya di pinggang gadis itu, seperti sebuah kungkungan rantai yang tidak bisa lagi terlepas jika targetnya sudah berhasil direngkuh. "Aku tidak akan goyah lagi, jadi bagaimana ... apa Anda bersedia memungutku?" ***RatuAs Ziana, gadis muda yang berasal dari panti, tidak berpengalaman dan tidak punya koneksi. Terlahir dengan kecantikan malah membuat Ziana lelah dijadikan objek permainan dan dimanfaatkan banyak orang. Dia ingin menghindar dari banyak lelaki yang menawarkan manisnya cinta dengan sejuta lukanya, tapi untuk gadis rapuh sepertinya bahkan menghindar satu langkah saja tak mampu. Dia pun berpikir untuk mendekati lelaki berkuasa, lelaki yang dingin, tegas, dan tidak pernah tergoda oleh pesonanya. Ziana hanya ingin diselamatkan, namun siapa sangka jika lelaki itu memberikan lebih--keamanan, kenyamanan, dan rasa yang berbeda dari pesona seorang lelaki dewasa?

Anara gadis miskin yang terjerat hutang, terpaksa harus menjual ginjal untuk melunasinya. Satu ginjal Anara berpindah untuk seorang anak kecil. Anara mendonorkannya demi uang. Tapi siapa sangka jika anak itu justru melihatnya sebagai ketulusan. Anak duda kaya raya langsung jatuh hati pada Anara, merengek memintanya menjadi ibu sambung dan menikah dengan ayahnya. Tidak perlu pikir panjang, Anara bersemangat menerima permintaan anak itu, sayangnya bukan hal mudah meluluhkan hati ayahnya. Anara sudah jungkir-balik tetap saja tidak dilirik. Dia pun memutuskan untuk berganti peran dari bidadari jadi iblis penggoda duda kaya raya. ~~~~~ "Kak Nara, suka uang kan? Mau aku kasih uang satu truk milik Ayah? Syaratnya satu ... jadi mamaku, ya?" ~Zavi~ "Astaga siapa yang enggak mau duda premium? Lihat saja, dipandang dari jauh sudah berkilauan, kek ada tambang emasnya!" ~Anara~

Vega’s life, a rich tapestry woven in the shadows, conceals more than meets the eye. Her indigo eyes, twin mirrors of a man she never knew, reflect a phantom figure who vanished before her very existence was etched into this world. The scars on her back, like ancient runes, tell a story of pain and survival—a narrative etched into her skin, whispered by the past she cannot fully recall. It haunts her dreams, a cryptic puzzle waiting to be solved. Driven by an unyielding need, Vega embarks on a quest to find the elusive man she calls her father. She seeks closure, to close the book on that enigmatic chapter of her life. But fate weaves an unexpected twist: she discovers she is the Alpha’s second chance mate. A cosmic bond, ancient and unbreakable, binds her to a destiny beyond her wildest imaginings. As Vega delves into her lineage, long-lost secrets emerge from the shadows. Yet, with revelations come dangers—dark forces that threaten her newfound life.

For ten years, Rose has lived in the shadow of her own nightmare. She was only six when Alderon Kane, the ruthless Alpha of Mooncrest Pack, ripped her life apart. Her father—slaughtered at his feet. Her sister—defiled by his men. And Rose? Claimed. "That one is mine," he had said before shoving her into his car like a possession, branding her with his cruelty. Now, she is no longer the helpless girl he stole. She has spent a decade sharpening her hatred, becoming a phantom in his own pack, waiting for the perfect moment to slit his throat. Mooncrest will burn. Alderon Kane will die by her hands. But fate is a cruel mistress. The night she prepares to run, the moon whispers a horrifying truth—Alderon Kane is her mate. Bound by an unbreakable bond to the very monster she has sworn to destroy, Rose faces an impossible choice: surrender to the mate bond and become his, or defy the gods and carve out her revenge, even if it means tearing herself apart in the process. Because love was never an option. And mercy died the night Alderon Kane claimed her.

My mate Mason not only inherited the Alpha position of the tribe, but also his stepmother Olivia. Mason always explained to me after being intimate with her: “Evelyn, don’t mind it. I had no choice.” “You’re the only one I truly love. Once Olivia gets pregnant and gives birth, I’ll hold the marking ceremony with you.” He said it was the condition set by the Alpha King for him to inherit the Phantom Pack Alpha title. In one year, Mason spent at least three hundred days with Olivia. When Olivia finally got pregnant, I thought I could finally stand by his side as his mate. That’s when I realized—Mason had given both his love and his body to Olivia. I completely gave up and turned to my seven-year-old daughter: “Baby, do you want to leave with Mommy?” “Yes, I want to stay with Mommy,” she said. Mason didn’t know, what I wanted was never the Luna title. All I wanted was wholehearted love. If you can’t give it to me, then I’ll leave.

“I’m nothing to you. My presence repulses you, but the lust in your eyes is clear, Malakai Phantom.” I spat right in his face. The ruthless Alpha King only grinned… then licked my spit off his skin. “You’re playing with me,” I whispered, trembling. He leaned closer, his shadow swallowing me whole. And then his lips claimed mine. The Alpha King claimed me. ** Angelique Manchester was never the kind to bow. Not to her hateful mother. Not to the filthy merchant who bought her like property. But Malakai Phantom? He’s different. Dangerous. A man who rejects her with one breath and owns her with the next. Years after their fateful night, Angelique has rebuilt her life. She lives in the sun until it was taken from her. Then the darkness storm back in. It's cold. Powerful. Unforgiving. It's Malakai Phantom. He says she owes him. Fate says she’s his. And the fire between them says they’re both lying. In a world where betrayal bleeds deeper than love, Angelique must face the man who ruined her and the truth that might destroy them both. Because once the Alpha King claims you ... He never lets go.