Pendekar Naga Petir
Di sebuah desa kecil di kaki gunung pada galaksi terendah, lahir seorang bayi yang menggemparkan seluruh sembilan galaksi.
Langit mendadak gelap, petir mengguncang jagat, dan seekor naga berkepala empat bermata dua belas muncul, hanya untuk lenyap masuk ke tubuh bayi itu. Fenomena itu membuat para penguasa galaksi tertinggi gemetar ketakutan—karena bayi itu terlahir dengan garis darah ilahi yang tak tertandingi.
Bayi itu bernama Qin Shan, putra dari sepasang kultivator hebat yang bersembunyi dari musuh klan mereka.
Namun, takdir Qin Shan berbeda dari siapapun.
Ia memiliki empat garis darah ilahi—Naga Petir, Matahari, Bulan, dan Bintang—dan empat dantian sejak lahir. Segel darahnya membuatnya tampak biasa di mata orang lain, sampai suatu hari ia menemukan harta peninggalan pendekar kuno. Di situlah ia mendapatkan dua warisan yang akan mengubah hidupnya:
Kultivasi Semesta, teknik misterius yang bisa menyedot energi dari segala arah.
Kultivasi Fisik Dewa Perang, jalan keras untuk menempa tubuh menjadi wadah yang tak tergoyahkan.
Namun kekuatan besar datang dengan harga besar. Untuk melangkah satu tingkat kecil saja, Qin Shan membutuhkan lima kali lebih banyak sumber daya daripada kultivator biasa. Apa yang bagi orang lain cukup untuk satu sekte besar, baginya hanyalah langkah kecil.
Qin Shan tak gentar.
Dengan Batu Teratai Ilahi yang menyatu dengan tubuhnya—sebuah dunia mini yang bisa ditinggali manusia, ditanami herbal, dan kelak menjadi surga kultivasi—ia mulai menapaki jalan penuh darah dan pengorbanan.
Musuh-musuh yang tamak datang satu per satu. Dari perantau hina, sekte kecil, hingga penguasa galaksi.
Namun di tiap pertarungan, Qin Shan bukan hanya berjuang untuk bertahan, tapi juga menguat, melampaui batas, dan menorehkan jalannya sendiri.
Dari galaksi terendah, ia akan menantang langit, menembus sembilan galaksi, dan melangkah ke dunia surgawi, dunia Dao, hingga dunia Tao.
Dengan empat garis darah ilahi, tubuh surgawi, mata ilahi, dan tekad baja—nama Qin Shan akan mengguncang semua dunia.