Takkan Kembali ke Dekapan Penderitaan
Aku sudah delapan tahun menikah dengan suamiku, Rangga. Selama itu, dia sudah membawa pulang 99 wanita lain ke rumah.
Sekarang, aku menatap gadis muda yang ke-100 di depanku. Dia menatapku dengan menantang, lalu menoleh dan bertanya, "Pak Rangga, ini istrimu yang nggak berguna itu ya?"
Rangga bersandar santai di kursinya sembari menjawab, "Ya."
Gadis muda itu berjalan ke arahku dan menepuk pipiku, lalu berkata sambil tersenyum, "Malam ini, dengarkan baik-baik gimana jadi wanita yang hebat!"
Malam itu, aku terpaksa duduk di ruang tamu mendengarkan suara erangan dari kamar sampai fajar menyingsing.
Pagi harinya, Rangga menyuruhku menyiapkan sarapan seperti biasa.
Aku menolak. Sepertinya dia lupa, pernikahan kami hanya pernikahan kontrak. Dan hari ini, adalah tiga hari terakhir sebelum kontrak itu berakhir.