Will Smith Meninggal

Natalia Punongbayan. They call her "extraordinary," and for good reason. She's not just someone who stands out in a crowd; she's someone who can fundamentally alter the course of lives with a single, calculated step. They say she can ruin someone's life just by stepping into it. Her friends call her "troublemaker," a term that speaks volumes about her cunning. It means she's a force of nature, someone who can navigate any situation, escape any consequence, and always come out on top. She's a con artist, a master manipulator, able to weave intricate webs of deception that leave people tangled and bewildered. She can twist people's minds around her little finger, making them believe anything she wants. And when things get tough, she simply disappears, leaving behind a trail of shattered lives and unanswered questions. But even the most skilled manipulator can make a mistake. And for Natalia, that mistake was a monumental one. She was supposed to target a specific man, disrupt his life, and leave him reeling. But she got it wrong. She ended up targeting the wrong groom, the wrong wedding. She pretended to be his mistress, claiming to be pregnant, all for a scheme that was supposed to be flawless. But it wasn't. Argo Greensmith, the groom of the wedding Natalia mistakenly attended, refused to let her slip away unscathed. Fueled by a desire to ensure she faced consequences for her deceitful actions, he stood firm in his decision to hold her accountable for her misdeeds.

Di tahun ketujuh pertunangan dengan Benedict Liander, dia mewarisi seluruh harta dari kakaknya yang telah meninggal. Termasuk istri kakaknya, Diana Lowi. Setiap kali setelah tidur bersama Diana, Benedict selalu memeluk dan menghiburku, “Jenny, sabar ya. Setelah Diana hamil, kita baru mengadakan pesta pernikahan.” Itulah satu-satunya syarat keluarga mafia di Wilayah Noesa, agar Benedict bisa menjadi bos besar mafia yang baru. Setelah kembali ke dalam negeri setengah tahun lalu, Benedict sudah pergi ke kamar Diana sebanyak 59 kali. Dari awalnya sebulan sekali, kini hampir setiap hari dia pergi. Akhirnya, pada kunjungan ke-60, aku melihat tunanganku keluar dari kamar Diana dan kabar baik pun datang. Akhirnya Diana hamil. Namun bersamaan dengan itu, Keluarga Liander mengumumkan bahwa Benedict dan Diana akan menikah. “Ibu, ada yang mau menikah di rumah?” Aku memandang ruangan yang dihias dengan meriah oleh penyelenggara pernikahan, lalu dengan dingin menggendong anakku yang polos, menjawab, “Iya, ayahmu akan menikah dengan orang yang dia cintai. Jadi, kita harus pergi dari sini.” Yang Benedict tidak tahu, Keluarga Marilin sudah menjadi keluarga mafia yang bisa menandingi Keluarga Liander. Dan aku, Jenny Marilin, putri bungsu yang paling dimanja Keluarga Marilin, tidak akan pernah terkekang oleh pernikahan.

"Ayah, Ibu, aku setuju kuliah di luar negeri." Ketika mendengar putri mereka akhirnya setuju, orang tua yang berada jauh di sana pun merasa lega. "Fellis, akhirnya kamu ngerti. Ayah dan Ibu senang sekali. Kamu buat persiapan ya. Kami akan segera mengatur semuanya untukmu. Sebulan lagi, keluarga kita akan berkumpul kembali." Berbeda dengan orang tuanya yang berbahagia, nada bicara Fellis justru terdengar sangat datar. "Ya, aku tahu." Setelah berbasa-basi sesaat, panggilan diakhiri. Di luar jendela gelap gulita. Fellis tidak menyalakan lampu. Matanya merah, tetapi tidak ada emosi yang terpancar.

Pada hari pernikahan, Diego menerima telepon dan buru-buru meninggalkan pesta nikah. Nenek murka hingga memuntahkan darah. Semua orang mengabaikanku, tidak ada yang membantu. Ketika nenekku tiba di rumah sakit, dokter mengatakan dia tidak bisa diselamatkan lagi. Saat aku berdiri di kamar mayat, Diego meneleponku. "Cherish, cepat datang ke rumah sakit. Zoey terluka dan butuh transfusi darah!" "Diego, hubungan kita sudah berakhir." Aku langsung mematikan ponsel dan meninggalkan semuanya. Diego berlutut di tengah hujan demi memohon kepadaku. Dia bilang, asalkan aku bersedia kembali dengannya, dia akan memberiku apa pun, termasuk nyawanya.

Saat aku dan cinta pertama tunanganku terjatuh dari gedung bersamaan, sebagai seorang dokter, tunanganku lebih dulu menyelamatkan cinta pertamanya. Sementara aku yang sedang mengalami pendarahan hebat dibiarkan menunggu ambulans. Di ambang kematian, aku memohon padanya untuk tidak meninggalkanku. Namun, Peter Tanata menendang tanganku dan berkata, “Feli, bisakah kamu sedikit lebih baik? Kamu nggak melihat Julia sudah pingsan? Aku bahkan belum menyalahkanmu sudah mendorongnya jatuh!” Namun, Peter tak akan pernah punya kesempatan untuk menyalahkanku lagi. Karena setelah dia menggendong cinta pertamanya dan pergi, aku dan bayi di dalam perutku mati bersama.

Di hari pernikahan kami, “adik” kesayangan Levin tiba-tiba pingsan. Dia pun meninggalkanku di atas altar dan menggendong adiknya itu pergi ke rumah sakit. Begitu menyaksikan hal ini, penyakit jantung ibuku kambuh. Namun, semua orang yang hadir hanya ingin menonton pertunjukan dan sama sekali tidak berniat untuk membantu. Saat aku mengantar ibuku sampai ke rumah sakit, dia sudah tidak terselamatkan. Pada saat ini, Levin tiba-tiba meneleponku, “Sienna, kamu lagi di mana? Penyakit Lestari kambuh lagi. Dia butuh sumsum tulang belakangmu!” “Levin, kita ... pisah saja!” Aku memutuskan sambungan telepon, lalu berbalik dan pergi. Kali ini, aku tidak akan menoleh lagi.

In the 1980's in a small, not too well known town, a young Black girl named Ariel Smith in a mostly white school juggles her studies to get into college, and deal with a murderer committing multiple hate crimes, so you'd think she wouldn't have time for romance until she saved a young white boy named Ernest Rivers from drowning, literally. "Dangerous? He looks so peaceful here. Angelic almost. How could someone so beautiful be dangerous?" Satan was once an angel. Warning: depictions of sexual assault, racism and murder throughout the story. If any of these topics are triggering for you, I do not recommend reading. Thank you.

ในยุคที่ Social Media ยังไม่ได้เฟื่องฟูอย่างในปัจจุบัน การได้งานในบริษัทที่ผลิตรายการโทรทัศน์จึงยังเป็นฝันของหลายๆ คน ลินดาได้มีโอกาสเข้าไปทำงานที่ Eye Opening Media และชะตารักเจ้ากรรมดันพาให้เธอได้พบกับเจ้านายที่เป็นชายในฝัน เธอตั้งใจส่งข้อความบอกข่าวดีทั้งเรื่องงานและเรื่องเจ้านายที่รักให้กับเพื่อนสนิท แต่ดันส่งผิดไปหาเจ้านายโดยตรง และในโปรเจ็คต์แรกที่ได้รับมอบหมาย ลินดายังได้ออกเดินทางไปถึงประเทศจอร์แดนเคียงข้างไปกับชายในฝันคนนี้อีกด้วย กลางบรรยากาศโรแมนติคกลางทะเลทรายวาดิรัม ความตระการตาพาฝันของ เดอะ เทรเชอรี กรุงเพตรา ลินดาจะกลับมาพร้อมหัวใจที่พองฟูได้หรือไม่

เพราะไม่มีใครหนีความรักได้พ้น แซม ซู และริค จึงต้องเผชิญกับความรักที่คล้ายจะหาบทสรุปที่ลงตัวไม่ได้ กลายเป็นความหวานชื่นอันขื่นขม แต่ก็เป็นความระทมอันสุดจะหฤหรรษ์ เมื่อไม่มีทางออกใด พวกเขาจึงเลือก "ปล่อยให้มันเป็นไป" ใน I'm all yours

"The League of Rogues takes what they want—but have they taken on too much?For too long Miss Emily Parr has been subject to the whims of her indebted uncle and the lecherous advances of his repulsive business partner. Her plan to be done with dominating men forever is simple—find herself a kind husband who will leave her to her books.It seems an easy enough plan, until she is unexpectedly abducted by an incorrigible duke who hides a wounded spirit behind flashing green eyes.Godric St. Laurent, Duke of Essex, spends countless nights at the club with his four best friends, and relishes the rakish reputation society has branded him with. He has no plans to marry anytime soon—if ever. But when he kidnaps an embezzler’s niece, the difficult debutante’s blend of sweetness and sharp tongue make him desperate for the one thing he swears he never wanted: love.Yet as they surrender to passion, danger lurks in Godric’s shadowed past, waiting for him to drop his guard—and rob him of the woman he can’t live without.Warning: This novel includes a lady who refuses to stay kidnapped, a devilish duke with a dark past, and an assortment of charming rogues who have no idea what they’ve gotten themselves into.The League of Rogues is created by Lauren Smith, an EGlobal Creative Publishing signed author."