공유

88. Perintah Juanda

작가: Aksara Ocean
last update 최신 업데이트: 2025-05-31 23:52:30

Bab 88 Perintah Juanda

"Siang ini Aruna akan menjemput Fathan di sekolah. Ikuti dia, dan laporkan dengan siapa saja Aruna bertemu. Jika ada yang mencurigakan, ketatkan penjagaan, tapi jangan lakukan sesuatu hal yang gegabah." Bastian telah bertitah pada orang suruhannya, agar mereka segera bersiap mengikuti Aruna.

Empat orang langsung bergerak. Mereka menunggu di dekat rumah Bastian. Tak lama, pintu gerbang terbuka. Sebuah mobil keluar dari sana.

"Itu Bu Aruna! Ayo kita ikuti!"

Mobil pun ikut bergerak, tentunya seraya tetap menjaga jarak aman. Masih atas titah Bastian, mereka harus mengawasi Aruna diam-diam. Jangan sampai terlihat mencolok, agar Aruna tak sadar jika tengah diikuti.

Ya, perempuan yang tengah di kursi belakang, di satu mobil yang dikendarai oleh Tono itu memang tak sadar, jika mulai detik ini, segala gerak-geriknya akan kembali diperhatikan. Aruna sibuk dengan ponsel di tangan. Ia tengah berkirim pesan dengan Heru.

[Alhamdulillah, Run, rumahnya sudah jadi. Sebentar lagi
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   115. Linglung!

    Bab 115 Linglung!Aruna ingin bercerai?Bastian yang sengaja berdiri di depan pintu, tentu langsung menjauh saat mendengar perkataan istrinya sendiri.Lelaki itu terduduk lemas. Dadanya berdebar kencang seakan tak percaya. Ia pun mengusap kasar wajahnya. Betapa bodohnya Bastian, karena tak menyadari keinginan Aruna yang sesungguhnya."Harusnya aku paham, kenapa sejak kemarin Aruna bilang mau pulang ke kampung dan menghindari semua masalah di sini," gumamnya usai menelan ludah berkali-kali, lantaran tenggorokannya terasa kering.Bastian berdiri lagi, hendak menghampiri Aruna dan memohon secara langsung. Namun, kesadaran yang lagi-lagi datang membuatnya tertampar. Ia malah mematung lama, sehingga bodyguard yang ada di sisi kanan dan kirinya menoleh keheranan."Aku tidak hanya mengkhawatirkan bagaimana nasib Fathan saat Aruna tetap meminta cerai. Tapi ... aku juga memikirkan nasibku sendiri." Bastian menutup wajah dengan kedua tangan.Bagaimana ini?Bastian mendadak sadar, jika dirinya s

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   114 Rasa Frustasi

    Bab 114 Rasa FrustasiKembali ke rumah sakit, Lusiana mendapati Bastian tengah duduk di kursi tunggu. Putranya menundukkan kepala dengan kedua tangan menutup wajah. Tentu Lusiana langsung panik, dan bergegas menghampiri seraya berlari kecil."Fathan kenapa, Bas? Dia baik-baik saja, kan?!" tanya Lusiana mengguncang lengan Bastian.Bastian mengangkat pandangan dengan kening sedikit berkerut. "Fathan masih tidur, Mam, dan keadaannya sangat baik-baik saja."Rasa lega menghampiri, membuat Lusiana langsung duduk di sebelah Bastian dengan tangan memegang dada."Syukurlah kalau begitu. Mami pikir terjadi sesuatu sama dia.""Kalau ada apa-apa, aku pasti menghubungi Mami. Lagi pula, kenapa Mami sampai berpikir ke arah sana?" tanya Bastian agak heran.Lusiana menghembuskan napas pendek lebih dulu. "Soalnya kamu kelihatan sangat frustasi, seolah sesuatu yang buruk baru saja terjadi! Lain kali jangan bersikap seperti ini! Kamu biki Mami khawatir.Tawa Bastian menguar pelan, tapi matanya terlihat s

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   113. Permohonan 

    Bab 113 Permohonan Pemandangan paling berharga di pagi hari bagi Bastian, adalah melihat anak dan istrinya bercengkrama. Hatinya sukses menghangat. Khawatir yang dirasa sejak kemarin pun perlahan menghilang."Aku gak mau makan sayur, Mama," rengek Fathan mengelak dari suapan Aruna."Sayang, kata dokter kamu harus makan makanan yang disediakan rumah sakit. Nanti kalau sudah sembuh, Mama janji kamu boleh makan apa pun. Sekarang kamu makan sayur ini, ya?" Aruna tetap membujuk, meski lagi-lagi Fathan mengelak dan malah kembali berbaring.Melihat hal itu, tak membuat Aruna menyerah. Ia menyimpan semua makanan Fathan, lantas mengajak bocah itu bicara."Jadi kamu gak mau keluar dari rumah sakit dan main sama Mama?" tanya Aruna setengah berbisik.Fathan tak menggubris. Masih ada sedikit rasa pusing di kepalanya, meski demam yang kemarin menyerang sudah mereda. Selain itu tubuhnya masih cukup lemas."Sayang sekali, padahal Mama punya rencana ngajak kamu main di playground," sambung Aruna teta

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   112. Tangis Kerinduan

    Bab 112 Tangis Kerinduan"Mobil Bastian keluar lagi!" seru Sandra menepuk-nepuk pundak Juanda."Diam! Aku juga melihatnya sendiri!" Juanda segera menepis Sandra agar tak melakukan tindakan yang sangat tidak disukainya.Sandra pun memutar bola mata. Andai tak takut pada semua ancaman Juanda, sudah pasti ia akan langsung menampar lelaki itu. Sayangnya, lagi-lagi Sandra harus menahan diri.Setelah bertengkar hebat dengan Alea, Sandra memberanikan diri mendatangi Juanda. Dari sanalah akhirnya Sandra tahu, bahwa Bastian telah membawa Aruna dan membakar tempat persembunyian Juanda.Sebenarnya Sandra sangat senang, karena ternyata Juanda tak ada apa-apanya dibandingkan dengan Bastian. Namun di sisi yang lain, ia juga sangat kesal karena mereka harus turun tangan untuk menculik Aruna.Dan di sinilah dua orang itu sekarang. Keduanya tengah mengamati rumah Bastian dari kejauhan. Ketika melihat mobil si pemilik rumah keluar setelah beberapa saat masuk, mereka pun mulai mengikuti."Hati-hati, sep

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   111. Tak Mendapat Persetujuan

    Bab 111 Tak Mendapat Persetujuan"Mau tinggal di kampung selama berapa hari?" tanya Bastian pada istrinya."Selamanya. Aku mau meninggalkan semua masalah di sini," jawab Aruna tegas."Lalu bagaimana dengan Fathan? Beberapa hari tidak bertemu kamu, dia sudah jatuh sakit seperti ini."Aruna pun diam, tak bisa menjawab karena sebenarnya, Fathan adalah alasan terbesar mengapa ia masih bertahan di rumah Bastian."Tolong pikirkan lagi. Kalau kamu masih berpikiran ingin pulang ke kampung dan tidak akan kembali ke rumah ini, maka dengan terpaksa saya tidak akan pernah mengabulkan permintaan itu."Sekarang Aruna memejamkan mata. Tadi pagi Bastian menolak permintaannya mentah-mentah. Bahkan setelah berkata demikian, Bastian langsung pergi. Aruna menebak jika saat ini suaminya tengah berada di rumah Lusiana untuk menjaga Fathan."Apa aku egois?" tanya Aruna kala menatap cermin.Wajahnya terpantul di sana. Ada raut sedih, kecewa, juga bimbang. Semua perasaan itu memang berasal dari hati."Nggak,

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   110. Ancaman Untuk Sandra

    Bab 110 Ancaman Untuk Sandra"Papa tidak bisa menyentuh Bastian! Dia dijaga banyak orang!"Juanda kembali marah setelah mendengar perkataan Burhan di seberang sana. "Lakukan cara apapun, Pa! Jangan biarkan Bastian menang, karena kita harus mendapatkan Fathan! Ingat, Pa, sampai detik ini menantu Papa tidak bisa melahirkan anak laki-laki! Cuma aku yang bisa memberikan Papa penerus keluarga!"Setelah berucap sembarangan pada ayahnya sendiri, Juanda langsung mematikan sambungan telepon. Ia begitu emosi, lantaran tak ada seorang pun yang bisa diandalkan.Semuanya menyerah saat berurusan dengan Bastian."Apa yang mereka takutkan dari seorang Bastian Widjaya? Laki-laki tak sekuat kelihatannya! Bastian sangat lemah, apalagi jika orang-orang terdekatnya berhasil diusik!"Juanda memukul-mukul setir kemudi. Sekarang ia bingung harus merencanakan apa, lantaran kepalanya terasa penuh.Lantas beberapa saat kemudian, Juanda teringat pada Sandra. Perempuan itu mengatakan akan mendapatkan informasi te

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status