Share

Chapter 32

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-06-04 11:42:23

“PAK ARSEN!” Suara seseorang yang mendekat.

Pak Bhanu tersenyum riang mendekati Arsen yang duduk di bangku.

Arsen mengusap rambutnya pelan. ‘Jadi ini yang membuat Yerin bertingkah aneh!’

“Pak Arsen sedang meeting dengan seseorang?” tanya Pak Bhanu menatap meja. ada dua minuman yang tersaji.

Di sisi lain—Yerin yang ada di bawah menggigit kuku jarinya dengan tegang.

Ia menjauh dari kaki Arsen. Ia mendengus tanpa suara—jangan sampai menyentuh kaki pria itu.

Dasar mesum!

Arsen bersandar pada kursi. “Benar sekali. Bapak sendiri ada urusan apa di sini?” tanya Arsen berbasa-basi.

Kedua kakinya di bawah menangkap tubuh Yerin. kakinya yang panjang dan kuat itu sedang menangkap tubuh Yerin. Sedang berusaha membawa tubuh Yerin lebih dekat dengannya.

Tapi Yerin tidak beranjak dari tempatnya berjongkok.

Meski Arsen yang berusaha menarik tubuhnya.

Pak Bhanu menatap ke arah meja. “Saya—” Pak Bhanu tersenyum. “Saya sedang meeting juga.”

“Tapi—” Pak Bhanu menatap meja lalu menat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 127

    21++ Arsen maupun Yerin melepaskan ciuman mereka. Di luar sana—ada seseorang yang mengetuk jendela mobil. Orang yang menggunakan pakaian serba hitam namun menggunakan payung berwarna pink. “Kalau ingin bermain di mobil, kalian tetap bayar karena kalian masuk area motel!” ucap orang itu. Yerin melebarkan mata. “Bu-bukan…” Menindaklanjuti kesalahpahaman ini, Yerin dan Arsen turun. Bukan ingin bermain di mobil. Mereka hanya… Hanya berciuman saja di dalam mobil, tidak ada pikiran sampai bermain di mobil. Setelah memesan satu kamar, mereka menaiki tangga dan sampailah di sebuah kamar yang katanya vvip. Tapi…. Kamarnya biasa saja…. Penghangat ruangan juga tidak ada. Jika dibandingkan dengan hotel milik Sykline, tidak ada apa-apanya. Disediakan kaos untuk berganti. Kaos yang sedikit unik dengan sablon bertuliskan. ‘MOTEL ASMARA’ yang begitu besar. “Kasurnya besar,” lirih Arsen. “Hm…” Yerin menyipitkan mata. “Lumayan nyamanlah.” “Padahal aku berharap dapat

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 126

    Di sebuah pemakanan yang….. Seram juga ya ternyata…. Tapi—ketika mereka menginjak area pemakaman yang lebih dalam. Lampu-lampu mulai menyala. Sehingga penerangan di sana membuat suasana menjadi lebih hangat dan tidak menyeramkan. Berhenti pada sebuah dua makam yang berdampingan. “Mom, Dad…” panggil Arsen. Ia melepaskan jasnya—menaruhnya di bawah agar Yerin bisa duduk di sana. Yerin tersenyum—kemudian mulai duduk di antara dua makam itu. “Setelah sekian lama, aku datang. Hari ini aku membawa istriku. Hari ini dia ingin merayakan ulang tahunku bersama kalian.” Arsen menaruh bunga di atas batu nisan orang tuanya. “Halo, om. Tante….” Yerin mengernyit. sepertinya bukan panggilan yang tepat. “Halo Mom, Dad. Saya Yerin. Saya istri Arsen.” Arsen tertawa pelan. mengusap puncak rambut Yerin sebentar. “Banyak hal yang terjadi…” Arsen mengusap batu nisan ibunya. “Setelah sekian lama, akhirnya aku berbaikan dengan Bastian. semua itu berkat, Yerin. Dia datang dan berusaha mem

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 125

    “Hari ini hari yang spesial.” Yerin menatap Arsen. Arsen menatap Yerin. “Hm. Hari ini kamu akan diangkat jadi pegawai tetap.” “Bukan itu.” Yerin mengerjap. “Hari ini ulang tahun kamu.” Yerin sengaja berdanda rapi dengan menggunakan sebuah dress berwarna putih. “Aaa…” Arsen mengangguk. “Aku bahkan lupa ulang tahunku.” Sangat jarang Arsen mengingat ulang tahunnya. Jika bukan karena orang sekitarnya yang memberitahunya. Juga, hari ini Edward tidak masuk kerja. Biasanya sekretararisnya itu yang mengucapkan ulang tahun padanya. “Kenapa?” tanya Yerin. “Karena…” Arsen terdiam sebentar. “Aku tidak perlu merayakannya.” Yerin jadi merasa bersalah…. Ulang tahun Arsen bukanlah hal yang terlalu membahagiakan. Mungkin Arsen sendiri juga bingung bagaimana merayakannya sementar kedua orang tuanya tidak ada. Hubungannya dengan Bastian juga baru saja membaik. “Karena ada aku sekarang. kita harus merayakannya.” Yerin memberikan kode. Sehingga seluruh lampu yang ada direst

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 124

    “Apalagi?” tanya Bastian lelah. “Apa kita tidak akan merahasiakan hubungan ini?” tanya Eve. “Memangnya perlu dirahasiakan? Semua orang juga tahu aku menyukaimu.” Eve tersenyum. “Hanya saja….” meraih tangan Bastian. Wajahnya dipenuhi dengan semburat senyum. Namun sedikit malu. “Hany saja aku sedikit malu…” “Memangnya apa yang membuatmu malu? Aku?” tanya Bastian. Eve menggeleng keras. “Tidak. Aku hanya sedikit malu mengumbar hubungan kita pada orang banyak.” “tidak usah diumbar. Biarkan saja mereka menilainya sendiri.” Bastian mengangguk meyakinkan Eve. Eve juga menjadi yakin. akhirnya mereka sepakat untuk tidak merahasiakan hubungan mereka. Bastian dan Eve berjalan bersama. Tidak ada acara gandengan tangan. Bagaimanapun masih di sekolah. tempat belajar bukan tempat berkencan. “Sebentar lagi kita akan naik kelas. Setelah kelas 12, kita pasti akan sibuk mempersiapkan ujian kelulusan dan ujian masuk universitas.” “Kita tidak punya waktu untuk berkencan. Jadi…” E

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 123

    Eve melirik Bastian sebentar. Mereka sama-sama diam dan tidak ada yang ingin berbicara. Eve akhirnya berbalik dan hendak pergi. Tapi suara Bastian langsung menghentikannya. “Kau mau ke mana? Aku belum berbicara.” Bastian menatap punggung Eve. Eve menghela napas pelan. kemudian berbalik. “Bicaralah.” Tidak berani menatap Bastian. Bastian menarik tangan Eve. mengajaknya untuk pergi ke tempat yang lebih tenang. Yaitu… Ke belakang perpustakaan. Ada satu bangku yang bisa digunakan untuk duduk berdua. Meski—Eve duduk di pojok seakan sangat takut diterkam oleh Bastian. Bastian melirik Eve. Apa dirinya semenakutkan itu? perasaan Eve dulu begitu berani dengannya. Bahkan sering berdebat dengannya. Kenapa sekarang mendadak seperti takut? “Katakan padaku. alasan kenapa kau selalu menghindariku?” tanya Bastian. “Sudah dua bulan sejak kau dan aku menyatakan perasaan masing-masing. Tapi kau selalu menghindariku.” Eve memainkan roknya. Ia menunduk dengan canggung. “Apa b

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 122

    “Siapa yang bilang kamu akan dipecat. Kamu akan saya angkat jadi pegawai tetap!” menunjuk Yerin dengan wajah yang bahagia. Tidak ada lagi wajah yang suram dan kejam. Yerin melompat dengan senang. Karena begitu senang… Ia sampai tidak sadar sudah memeluk Lilian dengan erat.“Terima kasih, bu. Terima kasih!” Yerin masih memeluk Lilian. “Saranghae!” Lilian menatap Yerin dengan mata yang melotot. Segala umpatannya ia pendam saat melihat wajah Yerin yang begitu bahagia. Akhirnya Lilian ikut tersenyum dan mengusap punggung Yerin pelan. Yerin melepaskan pelukannya. Kemudian mundur dua langkah. Menunduk dengan hormat. “Saya akan bekerja keras menjadi guru yang bisa diandalkan.”Lilian menghela napas lelah. “Kamu sungguh bersemangat.” “Tapi baiklah.” Lilian mengangguk. “Pergilah sekarang.” Yerin mengangguk. segera pergi dari ruangan kepala sekolah itu. Tidak lupa membawa ponselnya. berjalan menuju ruangannya. Di sepanjang jalang. Yerin tidak berhenti tersenyum. menyapa kembali an

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status