Brittleness

Brittleness

last updateLast Updated : 2022-02-27
By:  CheezyweezeCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
58 ratings. 58 reviews
40Chapters
4.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

(Warning Rate 21+) Kisah ini menceritakan seorang gadis yang bernama Evelyn. Jalan hidupnya membawa dirinya salah dalam pergaulan. Karena keadaan keluarganya, dia menjadi gadis yang sangat kesepian dan menyedihkan. Masalah bertubi-tubi pun datang dalam kehidupannya. Dia menjadi gadis brengsek dan sulit dikendalikan. Banyak kebohongan yang dia buat. Berbohong pada Ibunya, Kakaknya, dan juga Neneknya. Semua karena kelakuan Ayahnya yang benar-benar brengsek. Menyakiti Ibunya dan juga dirinya serta sang Kakak. Pertemuan dengan sosok pemuda kembali terjadi. Namun, siapa sangka dirinya harus bertemu dengannya dalam keadaan yang benar-benar berbeda. Evelyn sudah berubah hingga Nicholas pun tak mengenalnya. Lalu bagaimanakah akhir dari kehidupannya? Akankah Nicholas akan tetap bertahan atau malah meninggalkan Evelyn setelah mengetahui semuanya?

View More

Chapter 1

1. Retak

"Kita cerai!!" serunya.

Terdengar sebuah teriakan dari balik pintu. Kedua anak perempuan tersebut menutup kedua telinganya. Yang pasti, sang Kakak lebih melindungi adiknya. Dia memeluk sang adik sangat erat, ketika terdengar sebuah pertengkaran di luar sana.

Adu mulut terdengar sangat jelas di telinga keduanya. Benar-benar membuat mental down, jika tidak kuat mendengar pertengkaran itu.

"Kau minta cerai, hah!"

Suara seorang pria dengar sangat lantangnya memecahkan suasana malam itu. Ya, suasana malam yang di luar rumah sana dalam keadaan mendung, rintik hujan sudah mulai turun membasahi semua, serta kilatan-kilatan petir yang menyambar. Semua itu tidak menyurutkan keegoisan kedua pasang suami istri yang kerap bertengkar.

"Kenapa kalau aku minta cerai!? Bukankah itu yang kau mau?!"

Suara wanita itu tak kalah lantang dari sang pria. Keluarga Shanelly memang akhir-akhir ini retak, karena hubungan mereka memang sudah tidak lagi harmonis. Anthony Shanelly, pria yang terkenal sangat egois. Sedangkan Amanda Shanelly, wanita yang sangat pendiam dan penurut. Namun, malam ini wanita itu benar-benar meluapkan kemarahannya. Kesabarannya mungkin telah habis. Dia sudah tidak kuat dengan kelakuan suaminya.

"Baiklah, kalau itu maumu. Akan aku kabulkan!" teriaknya.

Dia terlihat sangat geram dan emosi. Tangannya meraih vas bunga yang ada di atas meja, membantingnya di lantai.

PYAARRR!!!

Vas bunga itu hancur berkeping-keping. Amanda tersentak kaget. Kedua pasang mata itu beradu kembali.

"Inilah yang aku tidak suka dari sikapmu. Kau selalu ingin menang sendiri, tidak mau disalahkan, dan temperamental!"

"Kalau kau memang sudah bertekad bulat untuk bercerai. Okay, aku kabulkan!"

Pertengkaran sengit terjadi lagi, perceraian yang selalu diperdebatkan. Karena sudah tidak tahan, Elying keluar dari kamarnya. Elying yang saat itu baru menginjak umur 15 tahun keluar dari kamarnya, dia membawa sebuah pemukul kasti kayu. Lalu mengangkat pemukul kayu itu, dan mengayunkannya.

PYAAAARR!!!!

Elying memecahkan meja kaca yang ada di ruang tengah. Hal itu membuat kedua orang tuanya seketika menoleh dan menatap ke arahnya.

"Apa kalian puas setiap hari bertengkar terus? Apa ini pekerjaan kalian jika bertemu? Apa kalian pernah memikirkan perasaan anak kalian? Perasaan aku dan Evelyn?!" seru Elying meluapkan amarahnya saat itu.

Elying menatap wajah kedua orang tuanya, kemudian dia menatap wajah adiknya yang menangis sesenggukan. Sungguh pemandangan yang sangat miris. Evelyn yang baru berumur 10 tahun harus menerima fakta bahwa kedua orang tuanya akan bercerai.

"Cobalah kalian lihat Evelyn!" Elying kembali bicara dengan suara lantang. "Apa kalian tidak kasian? Kalian berdua sama-sama egois!" Elying menunjuk adiknya sendiri.

Amanda kembali menangis, dia tak kuasa menahan semuanya. Namun, mau bagaimana lagi? Pernikahannya dengan Anthony tidak bisa lagi dipertahankan. Dia pun sudah sekuat tenaga mempertahankan pernikahan itu, tapi Anthony-lah yang tidak bisa diajak berdamai.

"El-Elying, bu-bukan maksud Ibu untuk melukai hati kalian. Sebenarnya Ibu juga tidak ingin ini terjadi, tapi Ayahmu-lah yang--"

"Yang tidak berguna begitu maksudmu?!" sela Anthony lantang menatap Amanda.

Anthony mengalihkan pandangannya, pria itu kemudian menatap Elying putri pertamanya.

"Elying, kau dengar sendiri 'kan apa kata Ibumu tadi? Ibumu yang menginginkan perceraian ini!"

Elying membalas tatapan Ayahnya.

"Tidak!!!" tegasnya menatap sang Ayah. "Bukan Ibu yang menginginkan. Ibu juga tidak ingin pernikahan ini hancur, tapi--" Elying menghentikan ucapannya. Sorot matanya tajam menatap Anthony, Ayahnya. "Ayahlah penyebab dari ini semua! Ayahlah penyebab Ibu ingin cerai! Ayahlah yang tidak bisa menjaga pernikahan ini!" lanjutnya.

Entah belajar dari mana, Elying meluapkan emosinya. Tak seharusnya orang tua bertengkar dihadapan anak-anaknya yang belum cukup umur.

"Lancang kau bicara!" bentak Anthony. "Siapa yang mengajarimu bicara seperti itu? Ibumu 'kah?"

"Tidak ada yang mengajariku. Justru di sini, aku belajar dari Ayah!" jawabnya. "Aku sama sekali tidak mengenal Ayah. Ayah bukanlah Ayahku lagi!"

Mendengar hal itu, Anthony naik pitam. Pria itu mendekati Elying. Namun, langkahnya terhenti saat sebuah tangan memeluknya dari belakang.

"Sudah cukup! Jangan kau lukai putrimu sendiri!" Amanda mencoba menahan amarah Anthony.

Anthony melepaskan tangan Amanda dengan kasar. Lalu dia menatap wajah Amanda.

"Akan aku urus surat perceraiannya besok pagi!" tegasnya menatap Amanda.

Tatapannya beralih pada putrinya, Elying.

"Setelah Ayah dan Ibu cerai. Kalian akan ikut siapa?"

Elying diam dengan tatapan tajamnya, dia sama sekali tidak menjawab pertanyaan Ayahnya. Elying melangkah mendekati Evelyn adiknya yang berdiri di ambang pintu dengan mata basah. Matanya terlihat sembab, mungkin juga hatinya hancur. Di usianya yang masih belia, dia harus menerima kenyataan itu.

"Kau mau ke mana? Ayah bertanya padamu!" Anthony kembali berteriak lantang.

Kali ini Elying tidak menggubrisnya. Dia menarik tangan Evelyn untuk masuk ke dalam kamar. Ditutupnya pintu dengan kasar hingga membuat bingkai foto yang terpasang di samping pintu tersebut jatuh. Sebuah foto keluarga jatuh dan bingkai kacanya pecah.

"Kau lihat anak-anakmu? Bagaimana caramu sebagai Ibu mendidiknya?! Apakah pantas kau ini dipanggil Ibu?" ejek Anthony.

Ejekan Anthony membuat Amanda naik pitam. Wanita itu melangkah mendekati pria yang sudah memberinya dua orang putri. Namun, selama itu dia selalu di bohongi. Hingga akhirnya Amanda benar-benar memergokinya.

Amanda menatap Anthony, lalu tersenyum mengejek. Dia benar-benar merasa heran dengan pria yang sedang berdiri di depannya ini.

"Apa kau sadar dengan ucapan mu itu? Kau bahkan tidak pantas disebut sebagai Ayah. Seorang Ayah seharusnya menjadi panutan untuk anak-anaknya. Apakah kau sudah menjadi panutan untuk anak-anakmu? Aku rasa kau belum sempurna untuk menjadi seorang suami, apalagi seorang Ayah!" tutur Amanda.

Amanda tampak merapikan jas yang masih di kenakan oleh Anthony. Sebelum pertengkaran itu terjadi, Anthony memang baru pulang dari kantornya.

"Aku akan mengurus mereka berdua!" kata Anthony membuat Amanda menghentikan aktivitasnya.

"Kau pikir, apa kau akan mendapatkan hak asuh mereka?" Amanda menatap Anthony.

"Aku berpikir kalau aku akan memenangkan hak asuh mereka berdua!" balasnya. "Kau tidak akan menang dariku, Amanda. Pengacaraku akan mengurus semuanya, dan aku pastikan kau akan kalah!" Anthony berbisik di telinga Amanda.

Anthony melangkahkan kakinya meninggalkan Amanda yang masih berdiri membelakanginya.

"Aku akan tidur di ruang tamu!" ucapnya.

"Bukankah memang seperti itu tiap malam!" balasnya. "Sudah ada jarang di antara kita." imbuhnya.

Keduanya sama-sama terdiam. Gemuruh suara hujan begitu sangat terdengar dengan jelas, suasana yang dibumbui dengan suara petir menggelegar saat itu, seolah langit pun merasakan apa yang dirasakan oleh keluarga Shanely.

Kecanggungan di antara mereka membuat mereka tampak semakin jauh. Keadaan memang sudah berbeda. Apa yang telah retak tidak akan kembali seperti semula, bahkan hati, kertas, dan kepercayaan.

Kepercayaan, jika sudah dikhianati, dia tak lagi akan mempercayainya dan itu akan terjadi seterusnya. Ibarat kata kertas yang masih halus, jika dia diremas, dia akan menjadi kusut dan tidak lagi halus.

Disaat kita diberi kepercayaan sama orang lain, maka kita pun harus percaya pada mereka. Kepercayaan harus dilandasi kejujuran. Ketika seseorang itu jujur, maka dia akan bisa dipercaya dan menjaga kepercayan dari orang lain, tapi itu tidak terjadi pada Anthony dan Amanda. Kedua orang ini tidak saling jujur, terutama Anthony. Itulah yang menyebabkan rumah tangga mereka tidak bisa dipertahankan.

Kepercayaan merupakan sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan. Tanpanya, hidup manusia hanya akan dipenuhi dengan kecurigaan. Karena kepercayaan adalah kunci keharmonisan dalam sebuah hubungan.




To be continue,





Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
93%(54)
9
5%(3)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
2%(1)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
9.9 / 10.0
58 ratings · 58 reviews
Write a review
user avatar
Naily L
cerita yang keren:) good luck kk:)
2022-01-23 16:29:59
0
user avatar
A. JOEZAH
Semangat Kak! Ceritanya seru!
2022-01-23 14:29:44
0
user avatar
Jasmine
Kisah yang berliku buat Evelyn. You go girl.
2022-01-23 00:13:19
0
user avatar
Wihelmina Miladi
Good luck, semangat terus thor
2021-09-28 08:24:30
1
user avatar
Anggraeni
sad banget si ceritanya
2021-09-10 18:12:58
1
user avatar
Roesaline
Duh kisah gadis yang salah pergaulan....sayang sekali!
2021-07-25 20:29:13
1
user avatar
youarestarsx
dari awal baca udah sad kasian sama kdrt di depan anaknya, nice thor
2021-07-17 16:11:16
1
user avatar
Aisyah_Sakila
beginilah kalau orang tua bertengkar di depan anak
2021-06-26 07:49:29
1
user avatar
athena_vivian
Tampaknya mengandung bawang tingkat dewi. Penuh emosional, menguras rasa dan asa dari Eveylyn .
2021-06-25 23:53:15
0
user avatar
Arzul The Wolf
Bagus Thor gasabar nunggu up lagi:)
2021-06-25 22:39:50
0
user avatar
WarmIceBoy
Oalah Eiling :( sad
2021-06-25 20:15:48
1
user avatar
Cathalea
Merindiiiing. Membayangkan berada di posisi Elying, benar2 menyakitkan rasanya. Lanjut, thor.
2021-06-21 17:48:40
1
user avatar
Marrygoldie
ceritanya berasa nyata. suka sekali. kasihan banget anak-anak broken home. pelajaran untuk orang tua yg harus bersikap lebih baik kepada anak. Bacaan yang Bagus dan penuh pelajaran. wajib masuk library nih
2021-06-01 13:49:17
1
user avatar
Liliss354
Keren kak ceritanya, alurnya menarik dan bikin penasaran😍 Semangat kakak, jangan lupa feedback "King of Night" ya:)
2021-05-22 20:35:13
1
user avatar
Fredelina Putri
Semangat kakak Salam dari Bos Playboy Itu Suamiku I'am Your Destiny 🙋‍♀️🙋‍♀️
2021-05-12 20:06:16
2
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
40 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status