Chapter: 42. Pagi Di Kos BinarSinar matahari pagi menyelinap melalui celah jendela kayu yang lapuk, menerobos masuk ke dalam kamar kos yang sempit dan pengap. Sinar itu menyorot tempat tidur, menari-nari di atas dua tubuh yang terlelap di atas kasur tua yang ambles di tengah. Binar terbangun lebih dulu. Matanya perlahan terbuka, menatap langit-langit kamar yang bernoda kecokelatan. Lalu, pandangannya turun, menatap pria di sampingnya. Binar tersenyum pahit.“Bagaimana mungkin aku dengan lancang menyukaimu.” Telunjuknya menyusuri wajah Bhaga perlahan, berusaha agar tak membangunkannya. “Lihatlah, betapa tampannya dirimu dan apalah aku ini.” Dia menyangga kepalanya dengan tangan dan masih terus mengagumi Bhaga. Mantan majikan tersayang, lalu apa hubungan kita sekarang? benak Binar terus bertanya. Bayangan kebersamaan mereka berputar di kepalanya, dan bagaimana dia sudah menyerah, berpikir mereka tidak akan bertemu lagi. Tapi takdir memang selalu bermain-main dengannya. Bhaga tidur dengan wajah yang tak lagi tega
Last Updated: 2025-10-21
Chapter: 41. Rencana CeliaBrak! Pintu kamar hotel 1204 terbanting terbuka. Celia masuk dengan napas tersengal-sengal, wajahnya merah dan berkeringat, rambutnya sedikit acak-acakan. Di tangannya, dia menggenggam ponsel yang layarnya sudah retak dan gelap. "Kevin, aku dapat buktinya!" serunya, suara masih bergetar karena campuran amarah dan adrenalin. Kevin yang sedang bersandar di balkon, langsung mendekat. "Bukti apa? Apa yang terjadi?" "Dia... Bhaga. Aku menangkap basah dia dengan jalang itu, Binar, si pembantu sialan! Mereka main dalam mobil, di parkiran belakang!"Celia mencoba menyalakan ponselnya dengan tangan gemetar, tapi hanya logo yang muncul sebentar sebelum mati lagi. "Sial! Aku punya fotonya di sini, tapi... tapi..." "Tenang, Sayang." Kevin mencoba menenangkannya, dia mengelus pelan kedua bahunya. "Ceritakan dari awal. Bagaimana kamu bisa memfoto mereka?" "Karena... karena aku melihat mobilnya di parkiran gelap! Aku penasaran, lalu kutemukan mereka di dalam. Dengan cepat, aku langsung ambil
Last Updated: 2025-10-20
Chapter: 40. Kita Belum SelesaiKilatan flash dari ponsel Celia menyambar bagai kilat di kegelapan, membekukan momen memalukan antara Bhaga dan Binar di dalam mobil. Celia tersenyum puas. Bhaga mendesis kesal. Matanya menyipit karena silau, sebelum amarah yang membara meledak. “Celia!” Dengan gerakan kasar dia menarik celananya dan melompat keluar dari mobil, mendekat dengan cepat ke arah Celia dan meraih ponsel yang masih terkepal di tangan Celia. Di dalam mobil, Binar memekik kecil, dia kaget melihat kemarahan Bhaga. Dengan cepat dia merapikan pakaiannya yang berantakan untuk menutupi tubuhnya yang masih terbuka. Rasa malu dan panik membuatnya sedikit gemetar. “Berikan itu padaku.” Bhaga geram, tangannya mencengkeram pergelangan tangan Celia. “Tidak akan!” teriak Celia, berusaha melepaskan diri. “Ini bukti perselingkuhanmu!” Bhaga dengan cekatan berhasil merebut ponsel itu dengan mudah dan tanpa pikir panjang, dengan seluruh kekuatan juga rasa frustrasi, dia membantingnya ke aspal. Brak.Ponselnya pecah,
Last Updated: 2025-10-19
Chapter: 39. Melepas KerinduanKondisi di dalam mobil sudah berada di ketegangan yang berbeda. Udaranya terasa panas meski pendingin masih menyala kencang. Kini keduanya mulai bernapas berat karena hasrat yang lama tertahan. “Ah… ah…”Desahan Binar terdengar di ruang gelap dan sempit itu. Pakaiannya sudah berantakan, kancing baju terlepas dan celana melorot. Sementara jari terampil Bhaga sudah memasuki dirinya dan mengelus bagian dalam hingga Binar gemetar dan menegang.Ada senyum samar pada bibir Bhaga. Dia merindukan ini, wajah Binar, ekspresinya yang penuh kenikmatan, deru napas dan desahannya, cara tubuhnya berdenyut dan merespons sentuhannya.“A-a-Tuan!” rintih Binar, badannya menegang saat mencapai puncak. “Ah!”Terdengar bunyi samar air yang merembes saat Bhaga melepaskan jarinya dari bagian inti Binar. Permukaan kulitnya mengkilat basah di bawah cahaya temaram.“Gadis pintar,” bisik Bhaga, mengecup lembut bibir Binar yang masih terengah-engah.Bhaga tidak melepaskan Binar dari pelukannya. Satu tangan terus
Last Updated: 2025-10-18
Chapter: 38. Aku MembutuhkanmuSuara piring beradu terdengar nyaring, bercampur dengan suara air mengalir dan bentakan dari kepala dapur. “Cepat, jangan melamun! Piringnya menumpuk di sana sini. Cuci yang bersih, jangan malas.” Udara di dalam dapur terasa panas, lembab, dan penuh dengan desisan minyak. Binar berdiri berjam-jam di depan wastafel besar, tangannya terendam air sabun yang sudah berubah keruh. Tumpukan piring, gelas, dan peralatan makan kotor seakan tak ada habisnya. "Cepat! Tamu sudah menunggu, piring bersihnya mana?!" bentak kepala dapur yang berkumis tebal pada seorang pelayan muda yang hampir menangis. Binar menghela napas lelah. Setelah pergi dari rumah Bhaga dengan hati remuk, dia harus segera mencari pekerjaan. Sebuah iklan lowongan di media sosial untuk hotel bintang lima ini seolah jadi jawaban. Tanpa banyak pilihan, dia melamar dan langsung diterima sebagai pencuci piring untuk shift malam. Hari ini adalah hari pertamanya, dan kebetulan hotel sedang mengadakan acara besar untuk tamu-tamu
Last Updated: 2025-10-17
Chapter: 37. Tunggu Hukuman DarikuKamar tidur mewah itu disinari lampu temaram. Celia berbaring santai di atas sprei sutra, mengenakan gaun malam dari satin berwarna merah marun yang mengikuti lekuk tubuhnya dan memperlihatkan belahan dadanya yang menggoda. Bahunya terbuka sedikit dan rambutnya bergulung di bantal seperti sutra hitam. Senyum genit merekah di bibirnya saat layar ponsel menampilkan wajah Kevin. “Jadi kamu enggak kangen sama aku?” suara Kevin terdengar pelan tepi nakal."Kangen, dong," bisik Celia menggoda, sambil sengaja mengatur posisi agar kamera depan ponsel menangkap lebih banyak dari belahan dadanya.Mata Kevin menikmati pemandangan itu sambil menyeringai. “Andai kamu di sini. Aku ingin membelaimu.” “Aku juga kangen sama kamu.” Celia menggigit bibir bawahnya dengan sensual. “Kangen sentuhan kamu.” Dia menghela napas. “Tapi kamu tahu sendiri, aku terjebak di rumah neraka ini.”Kevin tertawa kecil di seberang sana. “Rumah neraka, tapi kamu masih bisa tampil secantik ini,”Celia tersenyum kecil. Tan
Last Updated: 2025-10-16
Chapter: 47. Widya TertangkapSuara debur ombak yang memecah karang terdengar begitu menghanyutkan. Penuh ketenangan dan mematikan dalam satu saat. Sudah beberapa bulan Widya hidup tenang di pesisir pantai sana walaupun harus menekan diri dari hidup mewah, tapi tak apa. ‘Hanya beberapa tahun dan setelahnya kemewahan akan kembali padanya.’ Pikirnya.Sedari jauh hari, Widya sudah berjaga-jaga dalam menjaga hartanya. Dia sengaja menguras tenaga dan pendapatan Tami agar uangnya sendiri tak tersentuh. Meskipun suaminya tak sekaya Christian, tapi dia mendapatkan harta warisan yang tak sedikit ditambah beberapa aset yang diam-diam dia rebut dari Tami. Belum lagi hasil klaim dari asuransi, sebenarnya dia dan kedua putrinya bisa hidup dengan nyaman tanpa kekurangan.Nyatanya, dia berpura-pura mendadak miskin dan memaksa Tami untuk bekerja keras untuk menghidupi mereka tak peduli apa yang dikerjakan oleh putri sulungnya itu.Lalu kini, meski dia harus bertahan jauh dari semua orang yang terpenting adalah seluruh kekayaannya
Last Updated: 2024-04-27
Chapter: 46. Bukti terkumpulKeadaan Tami perlahan mulai membaik dan hari ini sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah dengan beberapa catatan dari dokter.“Ada yang mau dibeli sebelum sampe rumah, Sayang?” tanya Satria.Setelah perdebatan yang memakan waktu, Satria akhirnya berhasil membawa Tami dalam mobilnya. Dia melirik ke belakang lewat spion tengah dan terkikik saat mobil mewah warna hitam itu mengiringi. Wajah mertuanya saat ini pasti sedang cemberut dan itu membuatnya geli sekaligus puas. “Enak saja mau memonopoli istri cantikku,” batinnya.“Enggak usah deh, Mas. Aku hanya mau istirahat,” jawab Tami.Anggukan kepala diberikan Satria sebagai jawaban dan perlahan memelankan laju kendaraan karena jarak rumah mereka yang sudah tak terlalu jauh lagi.“Mau aku gendong?”Mobil mereka sudah parkir dengan sempurna di halaman rumah. Begitu juga mobil Christian, pria itu bahkan sudah turun dan menunggu di dekat pintu masuk.“Enggak usah, Mas. Aku udah sehat,” jawab Tami sambil cemberut.Satria terkekeh dan mencubit
Last Updated: 2024-04-27
Chapter: 45. Widya KaburAryo sedang menunggu perintah selanjutnya. Dia tak berani untuk melangkah lebih dulu meski sudah bisa menebak tindakan apa yang akan diambil oleh atasannya. Kembali lagi, dia bukan pria gegabah dan selalu tenang dalam kondisi apa pun.Satria ingin sekali melakukan panggilan telepon kepada Aryo. Akan tetapi, pandangan tajam yang menghunus dirinya membuat dirinya membeku. Seolah sedang terikat kencang, tubuhnya sulit digerakkan saking terpaku pada mata mertuanya.Dia berdeham.Tami meringis melihat itu. Namun tak sedikit pun keinginan untuk membantu suaminya. Mendengar Vania di kasus itu bukan sepenuhnya korban, membuat hatinya kembali perih. Pertanyaan kenapa dan kenapa terus berputar di kepalanya. Mereka bahkan tidak saling kenal. “Saya tidak akan tinggal diam jika Vania benar-benar terlibat. Mantan tunangan kamu telah merampas kebahagiaan putri saya.” Ancaman Christian memecahkan kesunyian yang tercipta.“Papi,” panggil Satria pelan. Dia menyadari kalau saat ini mertuanya itu sedang
Last Updated: 2024-04-21
Chapter: 44. Datangnya Petunjuk“Kalau memang sudah tidak ada yang mau dibahas lagi, saya tunggu laporannya segera dari masing-masing divisi.”Satria mengakhiri rapat mingguannya dengan cepat. Pikirannya sedang tidak fokus, alih-alih mengalihkan pada pekerjaan dia lebih memilih untuk menyelesaikan yang membuat kepalanya riuh belakangan ini.Langkahnya semakin cepat begitu dia keluar dari ruang rapat. Sejak pagi rencananya sudah matang dan itu hanya bisa dilakukan bila tumpukan dokumen di mejanya menghilang. Dan saat ini hal itu yang akan dilakukannya, dengan cepat.“Pak.”Satria gegas berbalik badan dengan wajah kesal. Dia bahkan belum sampai ke mejanya, pintu ruangannya baru tertutup tapi Aryo sudah berani menginterupsinya. Baru saja kemarahan hendak terlontar, tapi bibirnya langsung mengatup lagi begitu Aryo menyampaikan laporannya.“Saya menemukan alamat bengkel yang ada di video Bu Widya. Juga pria yang berbicara dengan Bu Widya kala itu.”Satria mengangkat ujung bibirnya dan mengangguk pelan. Wajah kesalnya aib
Last Updated: 2024-04-21
Chapter: 43. Ketakutan Widya“Apa katamu?” tanya Widya dengan suara tercekat.Tami mengerutkan kening. Dia tidak mengerti mengapa reaksi wanita itu menjadi sedikit berbeda, seperti sedang menahan sesuatu, atau menyembunyikan sesuatu.Karena tidak kunjung mendapatkan jawaban, Widya sedikit mendesak, “Aku tanya, tadi kamu bilang apa? Christian mencari tahu soal kecelakaan ayahmu? Buat apa?” Sebisa mungkin dirinya bersikap tenang di depan Tami, meski menahan emosi yang siap meledak.Tami yang masih bingung mengangguk pelan, kemudian dia menjawab, “Iya, Ma. Memangnya kenapa? Bukannya itu bagus?”“Buat apa mencari tahu tentang informasi orang yang sudah mati?!”Tami mengerjap kaget. Dia tidak pernah membayangkan bahwa Widya akan berteriak bahkan untuk masalah seperti ini. Jika dilihat-lihat, memang ada yang aneh dari sikap wanita itu semenjak dirinya menyebutkan tentang kasus kecelakaan ayahnya, padahal sebelumnya masih meributkan soal uang. Tami bertanya, “Mama kenapa, sih? Kenapa malah berteriak begitu?”Widya mengg
Last Updated: 2024-04-21
Chapter: 42. Mengusut Kecelakaan Ayah“Itu yang kamu mau, Nak?” tanya Christian pada putrinya.“Iya, Pi.” Tami membulatkan tekadnya untuk mengungkapkan kematian sang ayah. Dia ingin mengetahui fakta di balik tragedi naas itu.Christian terdiam sesaat, kemudian dia akhirnya memutuskan, “Iya, baiklah. Kalau memang itu yang kamu mau, Nak.”Christian merealisasikan niatnya untuk mencari tahu kebenaran di balik kecelakaan ayah Tami. Kejadian itu sudah berlalu sejak enam tahun dan tentunya itu bukan hal yang mudah untuk bisa mengungkap kasus dalam waktu singkat.Namun, bukan Christian kalau tidak bisa mewujudkan apa yang diinginkan oleh sang putri tercinta. Lelaki itu memanggil orang suruhannya untuk mengulik kasus itu, tidak peduli dengan cara dan bagaimana semuanya terungkap.“Papi akan kasih kamu kabar secepat yang Papi bisa,” kata Christian pada Tami.“Aku enggak mau bikin Papi merasa terburu-buru, jadi gunakan waktu yang Papi punya dengan perlahan.” Tami hanya tidak mau terlalu membebani lelaki itu. Dia sudah cukup membuat
Last Updated: 2024-04-19