Perjanjian Nikah dengan Kaisar Naga
Rhanora Lysa Valor tidak pernah meminta takdirnya diubah —apalagi demi memenuhi perjanjian lama yang seharusnya menjadi beban putri Kaisar. Namun satu keputusan pamannya mengirimnya jauh dari rumah ke Istana Kekaisaran Thagon, negeri para naga, untuk menjadi permaisuri bagi penguasa barunya.
Shang Liwei, Kaisar termuda dalam sejarah negerinya, naik takhta di tengah gejolak. Ia adalah naga yang bersayap api, terlahir untuk memimpin, tapi juga memikul luka dari intrik dan pengkhianatan. Kehadiran Rhanora adalah kewajiban yang tak pernah ia minta — namun entah mengapa, ombak di mata wanita itu memanggilnya.
Di antara benturan budaya dan ambisi yang mengintai di setiap sudut istana, keduanya harus memilih, menjadi bidak di papan permainan kekuasaan
atau membakar papan itu habis-habisan.
Read
Chapter: CHAPTER 13 : Selir Agung WenDayang Chu mempersilakan Rhanora maju terlebih dulu, sementara Linlin dan Yiyi mengikuti di belakang dengan membawa kotak hadiah —sebuah tradisi kecil sebagai ramah tamah ketika mengunjungi seseorang yang lebih tua.Lorong menuju paviliun Selir Agung Wen tenang namun atmosfernya berbeda jauh dari area kediaman Rhanora. Semakin jauh mereka melangkah, semakin banyak pelayan yang berhenti, membungkuk dalam-dalam, lalu menyingkir ke samping. Status calon Permaisuri benar-benar terasa di sini.Namun, Rhanora tidak membiarkan hal itu memengaruhi langkahnya.Begitu mereka berhenti di depan pintu besar berlapis kayu gelap, Dayang Mi membungkuk dalam sebelum berbicara.“Yang Mulia, Selir Agung Wen telah menanti kehadiran anda.”Rhanora mengangguk, tangan halusnya mengepal kecil di balik lengan hanfu untuk meredakan gugup yang tak ingin ia tunjukkan.Dayang Mi mengetuk dua kali lalu mendorong pintu perlahan.Aroma bunga osmanthus lembut keluar dari dalam ruangan.Rhanora melangkah masuk dengan
Last Updated: 2025-12-21
Chapter: CHAPTER 12 : Acara Minum Teh “Yang Mulia, hamba Dayang Chu mulai sekarang akan menjadi kepala dayang yang akan melayani anda. Saya juga membawa beberapa dayang dan kasim atas perintah Yang Mulia Kaisar.”Keesokan paginya ketika Rhanora sedang sarapan pagi, Dayang Chu datang membawa beberapa dayang dan kasim yang berjajar rapi di belakang Dayang Chu.Sesaat setelah Dayang Chu berkata, para dayang dan kasim yang dikirim melayani Rhanora pun berlutut dan berkowtow memberi salam kepada calon Permaisuri Kekaisaran Thagon.“Salam kepada kekasih jiwa Kaisar Naga, panjang umur ratusan tahun!”Mau sampai kapanpun Rhanora tidak akan terbiasa dengan cara penghormatan seperti ini.Seperti yang diajarkan oleh Dayang Chu, Rhanora menunggu sebentar sebelum membiarkan para pelayan untuk berdiri. Rhanora lalu menatap Dayang Chu, “kau bisa mengatur mereka sesuai keahlian mereka masing-masing.”“Hamba mengerti Yang Mulia.”****“Yang Mulia bagaimana dengan warna kain ini?”“Yang Mulia bunga-bunga yang dikirim Perbendaharaan sudah d
Last Updated: 2025-12-11
Chapter: CHAPTER 11 : Pertemuan pt. 2“Yang mulia.”Suara Linlin membuat Rhanora yang melamun menatap ramainya ibukota Kekaisaran Thagon pun menoleh. Setelah pelajaran tata krama yang melelahkan itu, akhirnya Rhanora pun diizinkan untuk menapaki kaki ke Istana Dalam dan bersiap untuk pernikahannya yang hanya tinggal menghitung hari saja.Pernikahan yang tidak didasari cinta.Sungguh mahal sekali kata cinta itu di kehidupan Rhanora. “Sebentar lagi kita akan memasuki Istana.” Linlin mengingatkan dengan lembut meski wajahnya masih sedatar biasanya, ada kekhawatiran yang terpampang jelas di manik mata segelap tinta itu. Rhanora tersenyum kecil. Senyum yang lebih seperti pengakuan pahit daripada ketenangan, ia menarik napas dan membuangnya perlahan. Ia mengangguk. “Aku tahu Linlin.”Rhanora mengerti dengan jelas begitu melewati gerbang utama itu, kebebasannya akan berakhir. Ia tidak akan bisa keluar lagi tanpa izin dari sang Kaisar—lelaki yang bahkan belum benar-benar ia kenal.Kekaisaran Thagon jauh berbeda dari Valory. Di
Last Updated: 2025-11-14
Chapter: CHAPTER 10 : PertemuanPada malam hari ketika semua orang tidur terlelap, beberapa hari setelah pelatihan tata krama yang dilakukan Rhanora. Di istana dalam Kekaisaran Thagon. Seorang pria duduk di kursi dengan pakaian berwarna hitam bersulam naga emas, sementara itu dihadapan meja kerjanya seorang wanita paruh baya menunduk dalam memberi laporan.“Hamba sudah melatih Yang Mulia kekasih jiwa Kaisar Naga mengenai tata krama, namun hamba belum yakin beliau sudah bisa masuk ke istana atau belum.”“Dayang Chu, kau adalah dayang senior istana dan juga dayang yang telah mengikuti mendiang ibunda semasa ia masih hidup, tapi bahkan kau tidak bisa melatih seseorang yang merupakan Putri Kekaisaran Valory dalam satu minggu?” Dayang Chu segera berkowtow, tubuhnya gemetar hebat. “Hamba memohon maaf Paduka Kaisar. Bukan karena hamba tidak berusaha, tetapi Yang Mulia Rhanora memiliki kebiasaan yang berbeda. Beliau tidak terbiasa dengan cara membungkuk sedalam yang dilakukan di Thagon, dan terkadang ia terlalu berani men
Last Updated: 2025-11-12
Chapter: CHAPTER 9 : Pelajaran Tata KramaBeberapa jam setelah pertemuan dengan pria bertopeng rubah itu, suasana kediaman Rhanora berubah hening. Udara sore terasa berat ketika pintu geser terbuka perlahan dan beberapa dayang melangkah masuk dengan langkah serempak. Mereka mengenakan jubah sutra warna pucat dengan sabuk biru langit. Di antara mereka, seorang wanita berusia sekitar tiga puluh tahun berjalan paling depan. Langkahnya tenang, penuh wibawa, namun gerakannya menunjukkan penghormatan yang sangat ketat terhadap tata krama. Begitu ia sampai di hadapan Rhanora, sang dayang segera berkowtow menyentuhkan dahinya ke lantai sebelum bersuara dengan lembut namun tegas.“Hamba Dayang Chu, diperintahkan untuk melatih Yang Mulia dalam tata krama dan perilaku keluarga kekaisaran sesuai aturan bangsa Thagon.”Rhanora yang semula duduk santai di kursi kayu berukir sederhana itu spontan menegakkan punggungnya. Ia sempat menatap dayang-dayang di belakang Chu, semuanya menunduk dalam-dalam, tidak berani menatap langsung.“Melatihku
Last Updated: 2025-10-14
Chapter: CHAPTER 8 : Prajurit Bayangan “Apakah kau bisa mempertemukanku dengan orang yang telah menyelamatkanku?” Tanya Rhanora sehari setelah penyergapan yang jelas-jelas tujuannya adalah untuk membunuh Rhanora.Sehari telah berlalu sejak penyergapan itu—serangan mendadak yang jelas ditujukan untuk menghabisinya. Kini, ia dan rombongannya sudah tiba di ibu kota Thagon. Dengan pertimbangan keamanan, Rhanora setuju untuk memasuki kota secara diam-diam tanpa arak-arakan, tanpa dentuman genderang penyambutan yang seharusnya menggema di jalan utama. Mereka kini beristirahat di kediaman sementara yang telah disiapkan sebelum ia resmi masuk ke istana.Namun, dalam hati Rhanora ada keraguan yang sulit diabaikan. Ia merasa penyergapan itu bukan sekadar upaya pembunuhan. Mungkin seseorang menginginkan agar ia tiba di ibu kota tanpa kemegahan, tanpa sorak rakyat yang menyambut calon permaisuri mereka agar kedatangannya terlihat seperti aib, bukan kehormatan.Bai Heng terdiam cukup lama, ia tampak berhati-hati memilih kata yang palin
Last Updated: 2025-10-13
Owned by My Enemy
Nastenka Theodor kehilangan segalanya dalam semalam—keluarganya hancur, namanya terhapus, dan hidupnya berubah menjadi pelarian. Keluarganya hancur di tangan Mikhail Romano, pria yang dikenal sebagai raja tanpa mahkota di dunia mafia.
Dengan identitas baru sebagai Natalia Arman, dia masuk ke lingkaran Mikhail, menawarkan dirinya sebagai wanita simpanan. Semua demi satu tujuan: menghancurkannya dari dalam. Tapi Mikhail justru malah menawarkan hal yang tak ia duga: Menjadi pasangan kontrak! Meskipun enggan, Nastenka akhirnya menyetujuinya demi pembalasan dendamnya. Tapi siapa sangka, semakin dekat ia pada Mikhail, ia semakin sulit membedakan mana tipuan, mana perasaan. Dan tanpa Nastenka sadari, perlahan ia mulai terjerat oleh pesona Mikhail dan menghadapi dilema atas perasaannya sendiri.
Read
Chapter: Chapter 10Malam datang perlahan di kediaman Romano, menyelimuti bangunan megah itu dengan bayangan panjang dan cahaya kuning hangat dari lampu-lampu gantung kristal. Aroma daging panggang, anggur merah, dan rempah-rempah Italia menguar samar dari dapur utama, mengalir pelan melewati koridor-koridor yang sunyi.Nastenka berjalan menyusuri lorong menuju ruang makan, mengenakan gaun satin berwarna merah gelap yang membentuk siluet tubuhnya seperti bayangan api. Rambutnya ditata sederhana, tapi justru membuat kecantikannya terasa lebih dingin—tajam dan tak tersentuh. Sepasang anting kecil berkilau di bawah cahaya lampu, memantulkan kilaunya tepat saat ia melewati cermin besar di dinding.Pintu ruang makan sudah terbuka. Di dalamnya, sebuah meja panjang dari kayu gelap telah disiapkan hanya untuk dua orang, dengan taplak putih bersih dan peralatan makan dari perak. Lilin-lilin menyala tenang di atas meja, dan setangkai bunga segar —satu-satunya elemen lembut— berdiri sendiri di vas kristal di tengah
Last Updated: 2025-06-09
Chapter: Chapter 9Pintu terbuka memperlihatkan ruangan yang terkesan jauh lebih hangat dibanding kesan luar rumah ini. Langit-langit tinggi dihiasi lampu gantung kristal bergaya vintage, sementara dindingnya dibalut panel kayu kelabu pucat yang mengesankan kelembutan dan ketenangan. Sebuah tempat tidur ukuran king dengan kanopi tipis berdiri megah di tengah ruangan, seprainya tampak sehalus sutra. Tirai krem mengalir turun di sisi jendela besar yang tertutup sebagian, menyembunyikan pemandangan malam yang mungkin menakjubkan. Di sudut ruangan, ada sofa beludru lembut dengan meja kopi dari kaca bening. Rak buku tinggi berjajar rapi di sisi kanan dan ada aroma samar sandalwood bercampur mawar yang menguar di udara, entah dari mana. Nastenka berdiri di ambang pintu, memandangi ruangan itu tanpa berkata apa-apa untuk sesaat. “Bagaimana, kau suka?” tanya Mikhail, nadanya ringan namun matanya tak berhenti memperhatikan ekspresi di wajah Nastenka. Nastenka mengangkat dagunya sedikit, mencoba terlihat tena
Last Updated: 2025-05-21
Chapter: Chapter 8Langit telah berganti warna menjadi abu-abu lembut ketika mobil berhenti perlahan di depan gerbang besi yang menjulang tinggi. Nastenka mengerutkan kening, menoleh ke luar jendela mobil. Gerbang seperti ini jelas bukanlah sebuah tempat hunian biasa. “Aku pikir kita akan ke apartemenmu,” gumamnya sambil menoleh ke Mikhail yang duduk disamping masih mengemudikan setir mobil dengan santai. Yang dimaksud Nastenka adalah apartemen yang pertama kali ia datangi ketika menandatangani kontrak dengan Mikhail.“Ah.. yang itu ya,” jawab Mikhail tenang dengan anggukan kecil nampak mengerti maksud Nastenka. “Ini juga termasuk apartemenku.”“Yang ada gerbang otomatis dan butuh waktu tiga menit berkendara dari gerbang ke pintu depan?” Nada suara Nastenka datar tak habis pikir dengan jawaban Mikhail.“Lokasi strategis, tenang dan aman.” Mikhail meliriknya sambil mengangkat bahunya acuh tak acuh.Mobil melaju menyusuri jalan setapak berlapis batu yang diapit taman bergaya dengan beberapa semak mawar,
Last Updated: 2025-04-13
Chapter: Chapter 7“Apa tinggal bersama ada dalam klausa kontrak?” Nastenka benar-benar tidak mengerti jalan pikir pria yang dianugerahi gelar raja tanpa mahkota ini. Pagi-pagi sekali —dua hari setelah pesta pembukaan galeri itu— Mikhail muncul di depan pintu apartemennya tanpa pemberitahuan. Dan tentu saja, Nastenka tidak heran pria ini tahu di mana ia tinggal. Hal yang lebih mengganggunya adalah: kenapa Mikhail merasa punya hak untuk muncul sepagi ini, saat ia bahkan belum sempat mengenakan apapun selain baju tidur yang melilit tubuhnya.Dan parahnya Mikhail bahkan mengatakan untuk tinggal bersama di apartemennya!Mikhail menyandarkan tubuh di ambang pintu, mata menelusuri sosok Nastenka tanpa menyembunyikan niat. “Tidak,” jawabnya sambil mengangkat bahu, santai. “Tapi supaya lebih efisien.”“Efisien?” Nastenka menyipitkan mata, melipat tangan di dada. “Kau terdengar seperti pengusaha logistik.”Mendengar ini membuat Mikhail menyeringai. “Aku memang punya perusahaan yang bergerak di bidang logistik.”
Last Updated: 2025-03-12
Chapter: Chapter 6“Kau tidak seperti wanita yang biasanya mengelilingi Mikhail.”Nastenka menaikkan sebelah alis, bukannya membalas ucapan wanita yang tiba-tiba muncul ini, Nastenka memilih untuk melayangkan pertanyaan. “Dan kau termasuk wanita yang mana?” Ia penasaran dengan jawaban yang akan diberikan wanita ini.Wanita ini lagi-lagi tertawa, tidak tersinggung sedikit pun. Tawa yang renyah, tidak dibuat-buat. “Sayangnya aku terlalu sibuk untuk terseret dalam pusaran drama Mikhail Romano.” Ia menyodorkan tangannya. “Sasha Vasiliev. Kita belum pernah bertemu, namun aku berharap setelah ini kita akan sering bertemu.”“Tentu.” Nastenka pun menggapai tangan wanita bernama Sasha Vasiliev ini tanpa ragu. “Natalia Arman.”“Well, Natalia.. seandainya kau bukan milik Mikhail, aku sudah pasti merebutmu ke sisiku.”Mendengar perkataan Sasha membuat Nastenka terkejut. Melihat wajah terkejut Nastenka membuat Sasha semakin melebarkan senyuman membuat kilatan matanya berbinar jenaka. “Jangan terkejut begitu, siapapu
Last Updated: 2025-03-12
Chapter: Chapter 5“Orang-orang berubah ketika mereka tahu mana yang berharga dan mana yang hanya membuang waktu,” balas Mikhail tanpa ragu dan terdengar begitu acuh tak acuh terhadap kondisi Raisa yang semakin tidak stabil.Raisa menggigit bibirnya, ia menatap sedih kearah Mikhail dengan mata yang nyaris mengeluarkan tangis, lalu Raisa berbalik menatap Nastenka. “Apa yang kau berikan padanya, hah? Koneksi? Seks?!”“Astaga,” Nastenka menutup mulutnya seolah terkejut kemudian tertawa geli. “Nona Raisa, aku mohon.. jangan mengumbar frustasi pribadi ke publik seperti ini. Kau terlalu cantik untuk twerlihat menyedihkan.”Raisa tak bisa lagi menahan diri. Ia melangkah maju untuk menampar Nastenka tapi Mikhail segera mengangkat tangan dan mencengkram tangan Raisa untuk menghentikannya.Mikhail segera menghempaskan tangan Raisa membuat perempuan itu mundur beberapa langkah. “Satu langkah lagi Raisa, dan aku akan minta keamanan mengeluarkanmu.” Nada suaranya tenang, tapi ada amarah terpendam di dalamnya. Semua o
Last Updated: 2025-03-12