Chapter: Kediaman bersama Setelah tiga hari berada di rumah sakit. Yeshi di perbolehkan pulang. Namun dia tidak lagi bersedia kembali kerumah tua keluarga Maverick. Yang dia inginkan hanya hidup tenang tanpa gangguan sampai proses perceraian di lakukan."Aku sudah membeli dua apartemen berbeda. Juga rumah dengan dua lantai di tengah kota. Semua sertifikat resmi atas nama mu," ujar Ethan sembari menyetir mobil. Dia sendiri yang akan mengantarkan istrinya pergi kesalah satu rumah yang ia belikan."Aku lebih nyaman tinggal di apartemenku. Antarkan saja kau kesana," saut Yeshi."Kamu yakin?""Yakin.""Apa kamu lupa sikap mantan kekasihmu?" Ethan menatap beberapa saat kearah Istrinya sebelum melihat kedepan lagi.Ingatan betapa mengerikannya sikap mantan kekasihnya. Membuat seluruh tubuhnya membeku. "Pilihlah salah satu apartemen yang dekat dengan tempat kerjaku." Yeshi dengan cepat berubah pikiran."Baik."Ethan lebih memilih satu kediaman dengan dua tingkat. Rumah dengan halaman tidak terlalu luas namun cukup ny
Last Updated: 2025-11-22
Chapter: Paman kecil, tolong bantu aku.Pelayan toko wanita mendekat. Wajahnya terlihat sedikit malu. Namun dia dengan tenang memberikan arahan kepada pria yang terlihat kebinggungan. "Tuan, apa ada yang bisa saya bantu?""Tunjukkan." Menelan ludahnya. Suaranya seperti tertahan kuat. Tidak memiliki niat untuk di keluarkan. "Celana dalam ukuran S dan Bra ukuran 38," kata Ethan menekan suaranya dalam."Baik." Pelayan toko wanita segara mengambilkan ukuran dari setiap celana dalam juga bra yang di inginkan. "Ini semua model terbaru yang ada di toko kami. Anda bisa memilihnya untuk istri anda." Tiga puluh macam model terbaru dari bra di tunjukkan satu demi satu. Dan untuk celana dalam ada dua puluh macam model berbeda. Tuan, anda ingin model yang seperti apa?"Ethan melihat dengan canggung. "Kenapa ada begitu banyak modelnya," gumamnya pelan."Tuan, anda bisa memegangnya. Agar dapat mengetahui kualitasnya. Setiap barang yang di jual di tempat ini memiliki kualitas terbaik. Bahannya halus, dan lembut. Sangat nyaman saat di gunak
Last Updated: 2025-11-21
Chapter: Menjadi sandera Di dalam mobil yang melaju kencang Wanita itu hanya bisa diam dengan tubuh bergetar. Dalam hatinya hanya berharap Paman kecilnya segara datang membantu dirinya lepas dari genggaman pria itu."Aaaa..." Pria yang tengah memegang kendali mobil kehilangan kendali. Tangan kirinya menekan kepalanya. "Data, data, data..."Dia terus mengulangi kata yang sama sepanjang perjalanan.Di menit berikutnya pria itu memperhatikan wanita di sampingnya. "Kamu harus menyimpan datanya. Jangan sampai ada orang yang mengetahui keberadaan data itu."Yeshi memperhatikan dengan air mata yang terus mengalir."Aku tidak akan membunuhmu. Hanya kamu satu-satunya orang yang dapat menerima data itu." Kedua mata itu sangat menakutkan. "Cari benda tajam." Suara-suara aneh terus saja berdatangan tanpa henti. Membuat isi kepala pria itu terasa hampir meledak. "Cepat."Dengan tangan yang masih terikat. Yeshi mencari benda tajam yang bisa dia berikan kepada pria itu. Dia menemukan cutter kecil di samping tempat duduknya.
Last Updated: 2025-11-18
Chapter: Aku tidak akan membiarkanmu mati Saat malam hari kediaman itu menjadi sangat sunyi. Hanya suara hewan malam yang terdengar saling bersautan.Tokk...Suara ketukan pintu terdengar.Yeshi bangkit dari atas tempat tidur meletakkan laptop yang ada di pangkuannya. "Tunggu sebentar." Dia berjalan menuju pintu. Saat dia membuka pintu itu Pak Tua Zack sudah berdiri di hadapannya."Nyonya muda, makan malam sudah siap."Yeshi keluar dengan baju casual.Di meja makan dua puluh lauk berbeda ada di atasnya."Paman Zack, apa Paman kecil sudah pulang?" Tanya Yeshi."Tuan muda masih ada banyak pekerjaan di luar. Mungkin malam ini tidak bisa kembali," ujar Pak tua Zack."Lalu, semua makanan ini?" Menatap semua makanan yang ada di depannya."Untuk anda."Jawaban sederhana dari Pak tua Zack membuat wanita itu menelan ludah kecut di tenggorokannya. Pandangan matanya teralihkan menuju pria tua di samping meja. "Paman Zack, aku tidak mungkin menghabiskan semua ini.""Tidak masalah. Nyonya bisa mengambil secukupnya," saut pria tua itu."La
Last Updated: 2025-11-18
Chapter: Nyonya muda kediaman tuaPesta pernikahan berakhir di jam dua belas siang. Semua tamu undangan juga telah meninggalkan gedung pernikahan. Hanya keluarga dari kedua mempelai yang masih berbincang di dalam gedung pernikahan. Sedangkan kedua mempelai telah berada di dalam ruangan penata rias. Di dalam ruang mereka hanya diam. Hingga Ethan memulai pembicaraan lebih dulu. "Untuk sementara kamu bisa tinggal di apartemenku. Nanti aku akan minta seseorang membeli rumah pernikahan." Mengambil satu batang rokok. Tapi tidak menyalakannya hanya di putar berulang kali di antara jari-jari tangan. "Tidak perlu. Aku tahu paman kecil menyetujui pernikahan ini karena paksaan keluarga." Menatap kearah pria di ujung ruangan bagian kanan. "Besok aku akan menyiapkan surat perceraian untuk mengakhiri pernikahan ini." Yeshi menatap dengan perasaan tidak enak. Mendengar itu Ethan langsung menatap kearah wanita berbalutkan gaun pengantin. "Tunggu sampai semua tenang. Jika kita langsung bercerai Ibu pasti akan membunuhku." Pem
Last Updated: 2025-11-18
Chapter: Permintaan masa kecil yang terkabulkan Arga di seret keluar dari ruangan itu.Melihat dirinya sudah aman Yeshi justru merasakan kakinya sangat lemas. Saat dia hampir pingsan Ethan langsung menahan tubuhnya. Wanita itu di arahkan untuk duduk di kursi.Nyonya Ayas segara memeluk putrinya."Kakak pertama, sebenarnya apa yang terjadi?" Tuan Hazhi mencoba meluruskan masalah yang tidak mereka mengerti.Pintu ruangan di tutup rapat. Tidak mengizinkan orang luar masuk kedalam.Tuan Danu menceritakan semua masalah yang terjadi kepada adik sepupunya tanpa terlewat."Bocah itu memang layak mati," ujar Tuan Hazhi menggertakkan giginya. Dia menatap kearah kakak sepupunya. "Tapi tidak mungkin juga kalian membiarkan Yeshi duduk di pelaminan seorang diri.""Sebentar lagi acara akan di mulai. Ibu juga tengah menyaksikan melalui kamera yang telah di pasang di aula utama. Jika pesta gagal kami takut keadaan Ibu menjadi semakin buruk." Tuan Danu menekan kepalanya."Bukankah kakak juga masih lajang. Kenapa tidak dia saja yang menggantikan memp
Last Updated: 2025-11-04
Chapter: Gedung empat lantai"Saudara Ying, kau dari mana saja? Aku mencarimu kekamar kecil tapi kau tidak ada. Apa kau bertemu masalah?" Ujar Mu Guang."Aku melihat orang yang aku kenal. Jadi mengejarnya untuk mengajaknya berbicara sebentar," saut Ying Wesheng. "Kita kembali sekarang.""Saudara Ying, karena kita sudah ada di sini. Bagaimana jika kita juga melihat tempat yang sedang ramai di bicarakan banyak orang di Biro Pemerintahan Kota." Mu Guang menepuk pundak temannya itu. Salah satu alisnya terangkat."Ide yang bagus. Aku juga memikirkan hal yang sama," saut Ying Wesheng.Malam itu mereka berjalan menuju jalur timur. Tempat teramai yang ada di Ibu Kota. Mereka masuk kesalah satu bangunan terbesar di sana. Paviliun Jaring yang memiliki keunikan tersendiri di dalamnya. Bangunan itu memiliki empat tingkatan. Lantai dasar di gunakan untuk orang-orang yang ingin duduk santai. Menikmati waktu mereka dan terdapat kedai teh ternikmat.Di tingkat kedua dan ketiga di gunakan untuk penginapan. Sedangkan tingkat terak
Last Updated: 2025-11-17
Chapter: Jelas itu bukan dia Pelatihan berlangsung selama satu bulan penuh. Selang satu bulan para Opsir baru di lantik sebagai pekerja resmi Biro pemerintahan. Ying Wesheng secara resmi menjadi Opsir tingkat lima di tempatkan di bagian penjagaan. Setiap hari dia hanya mendapatkan pekerjaan kasar tanpa bisa menyentuh kasus resmi. Di pintu masuk penjara Ying Wesheng bersama Mu Guang yang juga telah mendapatkan posisi resmi sebagai Opsir tingkat lima. Di berikan tugas bersama setiap pagi hingga sore selama enam hari kerja.Dari kejauhan kereta berhenti tepat di bawah pohon beringin yang rindang. Di saat kain penutup jendela kereta di buka Tuan muda ketiga Ying Feng tersenyum dari kejauhan menatap kakak keduanya. Dia melambaikan tangan sembari memperlihatkan bekal yang ia bawakan.Ying Wesheng yang masih melalui jam kerja hanya memberikan anggukan ringan kepada adik ketiganya. Di pergantian jam jaga Ying Wesheng menarik temannya Mu Guang untuk ikut bersamanya.Setelah mereka berdua naik kedalam kereta. Kereta berjal
Last Updated: 2025-10-05
Chapter: Pemilihan Opsir baru Ketua bagian empat yang akan memilih dari sekian banyaknya pelamar. Semua rekrutmen di arahkan menuju lapangan belakang. Mereka semua di minta berbaris rapi menjadi beberapa barisan. Setiap rekrutmen di panggil untuk menunjukkan kekuatan mereka masing-masing. Baru bisa di masukkan ketempat yang sesuai dengan kemampuan mereka."Wesheng, kau tinggal di mana?""Di dekat sini. Kau sendiri tinggal di mana?""Di Kota Shuang. Aku dengar Biro pemerintahan tengah mencari Opsir tambahan. Jadi aku mencoba keberuntungan melamar di sini," jelas Mu Guang."Aku pun begitu," saut Ying Wesheng.Seorang Opsir datang membawa buku cukup besar di tangannya. "Mulai dari barisan pertama."Satu demi satu rekrutmen di berikan ruang untuk mereka bisa mengeluarkan semua kemampuannya."Apa yang bisa kamu lakukan?" Duduk di atas meja dengan buku dan kuas di tangannya. Opsir pelatih itu masih menatap malas."Hah..." Pemuda dengen tubuh gempal itu memukul dadanya. "Tuan aku bisa mengangkat batu besar di sana." Menu
Last Updated: 2025-09-15
Chapter: Keraguan Sekitar jam sepuluh malam, Tuan muda pertama Ying An sudah menempatkan tubuhnya di atas tempat tidur. Dia bahkan dengan santainya menyandarkan tubuhnya pada pembatas tempat tidur. Buku pelajaran ada di tangannya. Ying Wesheng hanya bisa melihat dengan menghela nafas dalam. Tempat tidur yang seharusnya tempat ternyaman kini dirinya harus tersingkirkan. Pemuda itu mengambil alas untuk dia gunakan tidur di lantai. Bantal baru juga ia ambil dari dalam lemari. "Ahhh..." Merebahkan tubuhnya yang sudah cukup lelah karena berlatih di dekat sungai seharian. "Kakak pertama, tempat tidur mu jauh lebih nyaman. Kenapa harus datang ke tempat ku yang lusuh ini?" Pemuda di atas tempat tidur tersenyum. Kedua pandangan matanya masih tertuju pada buku di tangan. "Apa begitu? Aku rasa tidak. Wesheng, kamu benar-benar adik ku?" Melirik kearah pemuda yang tengah merebahkan tubuhnya di lantai. Seringai tipis terlihat di wajah Ying Wesheng. Dia memejamkan kedua matanya, "Kakak, jika aku bukan Ying Wes
Last Updated: 2025-03-29
Chapter: Rencana selanjutnya "Ibu." Ying Wesheng menyapa Ibunya yang baru saja datang berlari mendekat. Tuan musa ketiga Ying Feng merangkul lengan Ibunya. "Ibu, kakak mengajakku ketempat yang luar biasa. Tapi aku tidak bisa mengatakannya." Pemuda itu memperlihatkan kerangka kecil yang ada di tangannya. "Ibu lihat ini. Kerangka ini sangat kecil. Kakak membelikannya untukku." Nyonya Ying terlihat senang saat melihat anak putra keduanya yang selalu murung kini menjadi sangat bersemangat. "Wesheng, Ibu sudah menyiapkan makanan untuk kalian berdua. Sebelum kamu kembali ke kamar. Bagaimana jika makan di tempat ibu terlebih dulu?" "Baik," ujar Ying Wesheng tidak dapat menolak ajakan Ibunya. Nyonya Ying sudah sangat baik dan perhatian kepada putranya tentu dirinya tidak bisa menolaknya. Tuan muda ketiga Ying Feng melihat kearah kakaknya dengan binggung. Namun setelah dia melihat isyarat dari kakak keduanya untuk tetepa diam dan mengikuti ibunya. Dia menurutinya. Mereka bertiga di ikuti para pelayan menuju
Last Updated: 2025-03-20
Chapter: Barang pelelangan Pria muda di atas podium mengeluarkan kotak kecil dari saku bajunya. Saat dia membukanya ada cincin kristal berwarna hitam jernih. "Aku akan menawarkan cincin dengan kekuatan yang luar biasa. Bisa meningkatkan kultivasi para kultivator yang masih berada di tahap menengah. Dengan adanya cincin ini kalian tidak akan merasa kesulitan meningkatkan kekuatan. Harga di buka mulai dari empat keping emas murni." "Delapan keping emas murni." "Sembilan keping emas murni." "Sebelas keping emas murni." Semua orang saling berebut untuk mendapatkan cincin yang di katakan memiliki keistimewaan untuk para kultivator. "Kakak apa benar cincin itu bisa meningkatkan kekuatan?" Tuan muda ketiga Ying Feng berbisik pelan. Ying Wesheng mendekatkan bibirnya kearah telinga adik ketiganya. "Tidak bisa." "Mereka menipu?" ujar pemuda itu menatap kesal. "Tidak sepenuhnya menipu. Kekuatan di dalam cincin mungkin berbeda dari yang di bicarakan. Hanya mampu mengasah batin menjadi lebih tajam dari
Last Updated: 2025-03-17