عيد لها، جنازة لي

عيد لها، جنازة لي

โดย:  مو ليان تشينغยังไม่จบ
ภาษา: Arab
goodnovel4goodnovel
คะแนนไม่เพียงพอ
100บท
1.5Kviews
อ่าน
เพิ่มลงในห้องสมุด

แชร์:  

รายงาน
ภาพรวม
แค็ตตาล็อก
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป

زواج ورد وسليم الذي دام خمس سنوات. لقد كان زواجا حافظت عليه مقابل الدوس الكامل على كرامتها الجسدية والنفسية. كانت تعتقد أنه إن لم يكن هناك حب، فلا بد أن تكون هناك مودة. حتى جاء ذلك اليوم. إشعار بخطر وشيك على حياة طفلهما الوحيد، وتصدر سليم عناوين الأخبار وهو ينفق ثروة طائلة على حبيبته الأولى، ظهرا في نفس الوقت أمامها. لم تعد مضطرة بعد الآن لتتظاهر بأنها زوجته. لكن ذلك الرجل القاسي القلب اشترى جميع وسائل الإعلام، وركع في الثلج بعينين دامعتين يتوسل إليها أن تعود. وورد ظهرت وهي تمسك بيد رجل آخر. حبيبها الجديد أعلن نفسه أمام العالم بأسره.

ดูเพิ่มเติม

บทที่ 1

الفصل 01

Saat Clara Hermosa tiba di bandara Negara Latvin, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Begitu dia membuka ponselnya, dia menerima sekelompok ucapan selamat ulang tahun.

Semuanya dari teman dan rekan kerjanya.

Tapi tidak ada kabar sama sekali dari Edward Anggasta.

Senyum Clara pun memudar.

Ketika dia tiba di vila, sudah jam 10 lebih.

Saat Bibi Sari melihatnya, dia tertegun sejenak: “Bu Clara, kenapa Ibu... bisa datang ke sini?”

“Di mana Edward dan Elsa?”

“Pak Edward belum pulang, Nona Elsa masih main di dalam kamar.”

Clara pun memberikan barangnya pada Bibi Sari, tapi saat di lantai atas dia melihat Elsa Anggasta yang memakai baju tidur, tampak duduk di meja kecil, entah sedang memukul apa, tapi dia sangat serius, hingga bahkan tidak tahu ada orang yang masuk ke kamarnya.

“Elsa?”

Saat Elsa dengar suara ini, dia langsung berbalik dan menyebut dengan riang: “Mama!”

Lalu, dia kembali membalikkan badan dan lanjut memukul barang di tangannya.

Clara lalu mendekat dan memeluknya, saat dia hampir menciumnya, dia didorong oleh Elsa: “Mama, aku lagi sibuk.”

Clara sudah dua bulan tidak bertemu anaknya, jadi dia rindu padanya, tentu saja ingin menciumnya, dan berbicara dengan putrinya itu.

Melihatnya begitu serius, dia juga tidak mau mengganggunya: “Seminggu lagi, Tante Vanessa berulang tahun, ini hadiah yang aku dan Ayah siapkan untuk dia! Kulit kerang ini buatan aku dan ayah sendiri pakai mesin, cantik ‘kan?”

Clara merasa tenggorokannya tercekat, sebelum dia menjawab, putrinya yang masih memunggunginya pun lanjut berkata: “Ayah juga sudah siapkan hadiah lain untuk Tante Vanessa, besok—“

Hati Clara tercekat, dia tidak tahan lagi, “Elsa... masih ingat ulang tahun Ibu?”

“Ha? Apa?” Elsa menatapnya, lalu tunduk kembali dan menatap untaian manik-manik, sambil menggerutu: “Sudah kubilang jangan bicara denganku dulu, susunan manik-manikku jadi berantakan—“

Clara melepaskan tangan yang tadi sedang memeluk putrinya, dan tidak berbicara lagi.

Dia berdiri diam begitu lama, melihat putrinya bahkan tidak melihatnya, Clara mengatup erat bibirnya, lalu pergi dalam diam.

Bibi Sari melihatnya, lalu berkata: “Bu Clara, tadi aku sudah telepon Pak Edward, dia bilang malam ini dia ada urusan, jadi dia minta Anda tidur duluan.”

“Oke.”

Clara menjawab pendek, teringat perkataan putrinya tadi, dia tertegun, dan menelepon Edward.

Setelah berdering sejenak telepon itu diangkat, tapi suaranya terdengar begitu tenang: “Aku masih ada urusan, besok saja—“

“Edward, ini sudah malam, siapa itu?”

Itu suara Vanessa Gori.

Clara menggenggam ponselnya erat-erat.

“Nggak apa.”

Sebelum Clara selesai bicara, Edward langsung mematikan telepon.

Mereka sudah 3 bulan tidak ketemu, hari ini akhirnya dia pulang ke Negara Latvin, tapi Edward malah tidak mau segera pulang, bahkan dengar teleponnya pun, dia tidak mau.

Setelah nikah begitu lama, Edward selalu gini padanya, dingin, menjauh, dan tidak sabar.

Sebenarnya dia sudah terbiasa.

Kalau dulu, dia pasti akan telepon Edward lagi, lalu dengan sabar menanyakan keberadaannya, dan apa dia bisa pulang.

Akan tetapi mungkin hari ini dia kelelahan, jadi tidak ada tenaga untuk melakukan ini.

Keesokan paginya begitu bangun, dia berpikir sejenak, lalu memutuskan untuk menelepon Edward lagi.

Negara Latvin dan Negara Marola memiliki perbedaan 17 hingga 18 jam, jadi di Negara Latvia, hari ini barulah ulang tahunnya.

Kali ini tujuannya pulang ke Negara Latvin, selain ingin bertemu Edward dan Elsa, dia juga berharap di hari yang spesial ini, mereka bisa berkumpul, dan makan bersama.

Ini adalah doanya dalam ulang tahun kali ini.

Edward tidak mengangkat teleponnya.

Setelah begitu lama, dia baru mengirim sebuah pesan.

[Ada apa?]

Clara: [Siang ini ada waktu? Aku bawa Elsa, kita makan bareng yuk?]

[Oke, beri tahu aku setelah tahu lokasinya.]

Clara: [Oke.]

Setelah itu, Edward tidak membalas lagi.

Dia tidak teringat hari ini ulang tahunnya.

Meski Clara sudah mempersiapkan hatinya, tapi dia tetap merasa kecewa.

Setelah mandi, dia bersiap turun ke bawah, tapi saat ini dia mendengar suara putrinya dan Bibi Sari.

“Bu Clara sudah pulang, Nona Elsa nggak senang?”

“Aku dan Ayah sudah setuju mau main di pantai bersama Tante Vanessa, tapi ibu mendadak pulang, kalau dia mau ikut kami pergi, suasananya pasti nggak enak.”

“Ibu juga jahat banget, selalu nggak suka Tante Vanessa—“

“Nona, Bu Elsa itu ibumu, nggak boleh bilang gitu, nanti Bu Clara jadi sedih oke?”

“Aku tahu, tapi aku dan Ayah memang lebih suka sama Tante Vanessa, apa Tante Vanessa nggak bisa jadi ibuku saja?”

“...”

Jawaban Bibi Sari selanjutnya, tidak terdengar Clara lagi.

Itu adalah putri yang dibesarkannya sendiri, tapi setelah bersama ayahnya selama 2 tahun, dia malah jadi lebih dekat pada ayahnya, tahun lalu Edward datang ke Negara Latvin untuk buka cabang, tapi putrinya malah mau ikut juga.

Dia tidak rela, dia tentu ingin putrinya tetap di sisinya.

Tapi dia tidak tega lihat anaknya sedih, jadi dia setuju.

Tidak disangka...

Seperti dipaku di lantai, Clara berdiri tegak, wajahnya pucat, tidak bisa bergerak sama sekali.

Kali ini dia melepaskan pekerjaannya untuk datang ke Negara Latvin, karena dia ingin menemani putrinya.

Tapi tampaknya, tidak perlu lagi.

Clara kembali ke kamarnya, lalu menyimpan kembali hadiah yang dia bawa dari Negara Marola, ke dalam kopernya.

Beberapa saat kemudian, Bibi Sari meneleponnya, mengabari bahwa dia bawa Elsa keluar main, meminta Clara meneleponnya kalau ada urusan.

Clara duduk di atas tempat tidur, merasa hampa dan bingung.

Dia secara khusus melepaskan pekerjaannya untuk kemari, tapi akhirnya tidak ada yang benar-benar butuh dia.

Kedatangannya, membuatnya terlihat bodoh.

Setelah beberapa saat, dia keluar rumah.

Dia berjalan tanpa arah di negara yang asing tapi familier ini.

Saat mendekati siang, dia baru teringat, sebelumnya dia mengajak Edward makan siang.

Dia lalu teringat perkataan yang dia dengar tadi pagi, saat dia sedang ragu apakah mau pergi jemput putrinya, dia tiba-tiba menerima pesan dari Edward.

[Siang ini ada urusan, makan siangnya batal.]

Clara menatapnya lama, tidak terkejut sama sekali.

Karena dia sudah terbiasa.

Di hari Edward urusan kantor ataupun janji dengan temannya... semuanya lebih penting dari istrinya.

Walau sudah janji dengannya, Edward bisa membatalkannya sesuka hati.

Sama sekali tidak memikirkan perasaannya.

Lalu apa dia merasa kecewa?

Dulu mungkin iya.

Tapi sekarang dia sudah kebal, tidak ada rasa sama sekali.

Clara makin bingung.

Dia datang dengan senang, tapi baik suaminya, ataupun putrinya, semua dingin padanya.

Tanpa disadari, mobil yang dia kendarai tiba di sebuah restoran yang sering dikunjunginya bersama Edward.

Saat dia baru mau masuk, dia melihat Edward, Vanessa dan Elsa di dalam restoran itu.

Vanessa dan putrinya duduk di sisi yang sama dengan mesra.

Sembari bicara dengan Edward, dia bermain dengan Elsa.

Elsa tampak mengayunkan kakinya dengan senang, bermain dengan Vanessa, sambil memakan kue bekas gigitan Vanessa.

Edward menyendokkan makanan untuk mereka sambil tersenyum, tatapannya terus tertuju pada Vanessa yang ada di depannya, seakan di matanya hanya ada dia.

Inilah urusan yang dibilang Edward.

Ini juga adalah putri yang dia lahirkan dengan susah payah setelah mengandung selama 9 bulan.

Clara tersenyum getir.

Dia hanya bisa berdiri menatap mereka.

Setelah setengah jam, dia memalingkan wajahnya, membalikkan badan dan pergi.

Setelah kembali ke vila, Clara menyiapkan sebuah surat cerai.

Edward adalah impiannya saat dia masih muda, tapi Edward tidak mau menikahinya.

Dirinya yang dulu dengan bodohnya mengira, asalkan dia berusaha keras, dia pasti bisa masuk ke dalam hatinya.

Tapi kenyataan malah menghantamnya dengan keras.

Sudah hampir 7 tahun.

Ini saatnya sadar.

Dia memasukkan surat cerai itu ke dalam amplop, meminta Bibi Sari memberikannya pada Edward, lalu menarik kopernya ke dalam mobil, dan memerintahkan supirnya: “Ke bandara.”
แสดง
บทถัดไป
ดาวน์โหลด

บทล่าสุด

บทอื่นๆ

ความคิดเห็น

ไม่มีความคิดเห็น
100
الفصل 01
"آنسة ورد، ألا تعلمين؟ إن مرض طفلك هو سرطان العظام الوراثي، ولم يتبق له من العمر سوى شهرين على الأكثر.""إذا لم تخني الذاكرة، فقد توفيت والدتك بهذا المرض أيضا.""أنصحك بإجراء فحص شامل لنفسك كذلك..."شعرت ورد وكأن قواها تنهار فجأة.كانت كلمات الطبيب تدور في رأسها بلا توقف، وجسدها يرتجف دون سيطرة."ما بك، يا ماما؟" قالت أميرة بصوتها الطفولي القلق، وهي تنظر إلى ورد، "هل فعلت شيئا أزعجك؟"نظرت ورد إلى أميرة المستلقية على سرير المرض، وجهها الصغير الشاحب ملأه الذنب."إن كان خطأي، فهل يمكنني أن أعتذر؟" قالتها أميرة، محاولة أن ترسم ابتسامة ضعيفة.كان قلب ورد يعتصر ألما؛ لم تصدق أن طفلتها لم يتبق لها سوى ستة أشهر لتعيش، بلا والدين، بلا عائلة، وزواج لا وجود له إلا بالاسم.أميرة كانت أملها الوحيد للبقاء على قيد الحياة.حبست ورد دموعها وقالت: "لست حزينة، بل سعيدة، لأنك ستتعافين قريبا."أشرقت عينا أميرة وقالت بفرح: "هذا رائع! هل سيزورني أبي اليوم؟"كانت عيناها السوداوان المليئتان بالأمل تنخفضان سريعا، وكأنها لا تجرؤ على التمني.وكان هذا السؤال كطعنة تمزق قلب ورد.حبست ورد ارتجاف قلبها وقالت: "سيأتي
อ่านเพิ่มเติม
الفصل 02
نظر سليم إلى يد جميلة، وبدأ قلبه يثقل شيئا فشيئا، ثم قال ببرود: "إذا، شهر واحد. ورد، من الأفضل ألا تلعبي بأي حيلة. إن راودك أي تفكير آخر، سأجعلك تدفعين الثمن."ابتسمت ورد ابتسامة خفيفة وقالت: "حسنا. ما دمت ستبقى مع أميرة، سأتعاون في كل شيء.""بما أنك الأب، أليس من المفترض أن تحضر هدية عيد ميلاد لأميرة؟"كانت أميرة مستلقية في حضن ورد.وفي تلك اللحظة، كانت السيارة تتجه إلى منزل عائلة سليم."يا ماما، هل جاء بابا حقا؟..." جاء صوت أميرة مرتجفا قليلا، رغم محاولتها التحكم في مشاعرها، لكن الشوق في عينيها لم يكن يخفيه شيء.ربتت ورد على ظهرها وقالت بلطف وهمس: "بالطبع، حبيبتي."لمعت عينا أميرة وقالت: "لكن يا ماما، لا تخبري بابا أنني مريضة... لا أريده أن ينزعج."في تلك اللحظة، شعرت ورد بحرارة في عينيها، وأنفها امتلأ بالحرقة، فمسحت على خصلات شعر أميرة المبعثرة وقالت: "حسنا، أعدك."مدت أميرة خنصرها الصغير، وفهمت ورد الإشارة، فشبكت خنصرها بخنصرها."ممنوع التراجع لمئة سنة..." قالتها أميرة بابتسامة حلوة.لكن كل شيء أمام عيني ورد بدأ يضطرب ويتشوش.طفلتها.الوحيدة التي تشاركها دمها في هذا العالم.كانت ست
อ่านเพิ่มเติม
الفصل 03
فجأة ابتسمت أميرة وقالت: "لأن ماما تحبك كثيرا، بابا... لا بأس إن لم تحبني، لكن هل يمكنك أن تحب ماما أكثر قليلا؟""هل يمكنك أن تكون لطيفا معها أكثر في المستقبل؟..."كان صوتها خافتا جدا، وعيناها الواسعتان والواضحتان بالنقاء نظرتا إلى سليم.تحركت نظرات سليم قليلا.كما توقع تماما.كان يعلم أن هدف ورد لا يمكن أن يكون فقط من أجل الطفلة."هل هذا ما علمتك أمك أن تقوليه؟" قالها سليم ببرودة ولهجة ساخرة متعالية."لا!" هزت أميرة رأسها بسرعة، نافية بقوة.لم يصدق سليم بطبيعة الحال، فبردت نظرته قليلا.شعرت أميرة أن كلماتها أزعجت والدها، لكنها تعرف الحقيقة... فهي مثل حورية البحر، لن تبقى في هذا العالم طويلا، حتى وإن قالت ماما إن حالتها تحسنت، لكنها كانت تشعر أن مرضها لا يزال خطيرا.ومع ذلك، كانت تتمنى، أنه إذا جاء اليوم الذي تتحول فيه إلى زبد وتعود إلى البحر.فإن تكون هناك من يحب ماما.قامت أميرة من السرير، وسارت حافية على السجادة الناعمة نحو رف الكتب الصغير، وأخرجت دفتر ملاحظات وقالت: "بابا، ماما تحبك حقا، يمكنك أن ترى ما في هذا."توقف سليم للحظة، ونظر إلى عينيها المليئتين بالرجاء.أخذ الدفتر المغلف
อ่านเพิ่มเติม
الفصل 04
من الواضح أن هذا التغريد نسيت أن تحظرها.أظلمت عينا ورد قليلا، دون أن يظهر على وجهها أدنى تعبير.القلادة الماسية التي أهديت بالأمس، ظهرت اليوم في يد جميلة، يا له من إنجاز سريع يستحق الإعجاب.ولا عجب، فجميلة هي من تسكن في قلب سليم.ابتسمت ورد بسخرية خافتة، وكانت على وشك إغلاق هاتفها.لكن وصلت إليها رسالة.[ورد، سأعود إلى البلاد بعد عشرة أيام.]الصورة الرمزية كانت سوداء.والاسم المختصر: ج.ن.ذلك الشخص الذي ظل اسمه راكدا في قائمة جهات اتصالها لسنوات.لقد مضت ست سنوات منذ آخر تواصل بينهما.زادت وتيرة تنفس ورد قليلا، ولم تنطق بأي كلمة.في الساعة الرابعة وعشرين دقيقة عصرا، كان سليم قد أنهى لتوه اجتماعا مرهقا، ولم يتذكر أمر استلام أميرة إلا حين نبهته سكرتير مهار.فانطلق بسيارته الفاخرة مسرعا نحو الروضة.فرك سليم صدغيه بتعب وقال بنبرة منخفضة: "أسرع."رد السائق بهدوء: "حاضر يا سيدي."كان سليم يخطط لأخذ الطفلة وتسليمها إلى ورد، ثم التوجه مباشرة إلى منزل جميلة.لكن في هذه اللحظة، كسر هاتف سليم الصمت، وكان الاسم الظاهر عليه: "جميلة".تغيرت ملامحه قليلا قبل أن يرد على المكالمة.وعلى الطرف الآخر، جا
อ่านเพิ่มเติม
الفصل 05
"كح كح——" سعلت أميرة مجددا، وسعلاتها كانت هذه المرة أشد.وهذه المرة، لم تستطع حتى أن تظل جالسة من شدة السعال.ركعت على الأرض بجسدها الصغير، وفجأة "بخ!"، تقيأت دما."أميرة!" ارتجف صوت ورد وهي تهرع نحوها.كان وجه أميرة محموما حتى الاحمرار، لكن شفتيها كانتا شاحبتين تماما، وقالت بصوت خافت: "لا بأس يا ماما..."حملت ورد ابنتها بسرعة وقالت: "سآخذك إلى المستشفى!"أمسكت أميرة بيد ورد الصغيرة بشدة، وعيونها كانت حمراء تماما.أسرعت ورد بها إلى المستشفى، وبعد فحص الدم لأميرة، جلسوا في الخارج ينتظرون النتائج."ماما، هل بابا يكرهني؟" جاء صوتها الرقيق في لحظة ضعف أظهرت هشاشتها للمرة الأولى.ما إن سمعت ورد هذا السؤال.حتى لم تستطع الرد عليه.كم تمنت أن تقول لابنتها.أميرة.والدك لا يكرهك.إنه فقط يكرهني أنا.لو أنك كنت ابنة جميلة.لكنت الآن أسعد طفلة في هذا العالم.لكن ورد كذبت مجددا، وهي تبكي بصمت، وهزت رأسها قائلة: "لا، أميرة، والدك لا يكرهك... هو فقط مشغول جدا..."ابتسمت أميرة ابتسامة خافتة، ووجهها الشاحب ازداد بهتانا، ثم مدت يدها الصغيرة ولمست شعر ورد بلطف: "ماما، لازم تكوني سعيدة..."وكانت هذه الج
อ่านเพิ่มเติม
الفصل 06
"سليم، بما أن الآنسة ورد تريد التحدث معك، فخذ وقتك معها.""فقط لا تثيرا المشاكل أمام الطفلة."شدت جميلة زاوية شفتيها بابتسامة مصطنعة، وفي عينيها وميض خافت من الألم، لكنها ما زالت تحاول أن تبدو متفهمة.رأى سليم ذلك، رغم شعوره بعدم الارتياح، لكنه أومأ برأسه وسار مبتعدا معها إلى جهة جانبية.لم تتذكر ورد متى كانت آخر مرة تحدثت فيها معه على انفراد، لذا، للحظة، لم تعرف كيف تبدأ الحديث.لكن الواضح أن سليم لم يكن يملك أدنى صبر عليها."ما الذي تريدينه بالضبط؟""تأتين مع الطفلة إلى هذا المكان وتثيرين الفوضى... هل تظنين نفسك أما حقا؟"كلما تذكر سليم كيف أن هذه المرأة استخدمت جميع الوسائل القذرة فقط لتكسبه، حتى وصلت لاستغلال طفلها، شعر بالغثيان."لقد وعدتني بأنك ستبقى مع أميرة لمدة شهر، وكل ما أطلبه هو... ألا تظهر الآنسة جميلة أمامها خلال هذا الوقت."ورد لم تعد تهتم كيف يراها سليم، هي الآن تفكر فقط في أن تقضي ابنتها ما تبقى من الوقت بسعادة."أنا وعدتك بمرافقة أميرة فقط. غير ذلك... لا تتوقعي مني شيئا.""أنت كما أنت، ماكرة ومخادعة... حين استخدمت كل الأساليب الرخيصة لتدخلي سريري، لولاك، لما كنت أبا ا
อ่านเพิ่มเติม
الفصل 07
عمت الفوضى أرجاء المستشفى بسبب حالة أميرة، بينما شعرت ورد أن عقلها بات فارغا تماما، وكأن ما تبقى منها هو فقط صوت خطوات وأصوات صراخ، لا ترى شيئا ولا تسمع شيئا."الآنسة ورد؟ هل أنت بخير؟"لوح الطبيب بيده أمام وجه ورد، يحاول لفت انتباهها.عادت ورد أخيرا إلى وعيها، وحدقت في الطبيب، وكأن عقلها عاد دفعة واحدة، وقالت بصوت خافت يكاد ينهار: "كيف حال ابنتي؟""استقر وضعها مؤقتا، لكن حالتها تدهورت بسرعة، والوضع حرج جدا الآن. لا بد من إدخالها العناية المركزة، وبعد أن تستقر علاماتها الحيوية، ننظر إن كان بالإمكان إجراء عملية جراحية.""الآنسة ورد، في حالتها الحالية... الجراحة..."لم يكمل الطبيب، لكن ورد فهمت. كانت العملية عديمة الجدوى، مجرد عبء إضافي على جسد صغير يتهاوى.لكن قلبها لم يقبل بذلك، لم تستطع أن تستسلم لفكرة فقدان طفلتها، ولو كان هناك أمل واحد في المئة، فلن تتخلى عنه."فهمت... شكرا لك، دكتور."بمجرد أن استدارت، انهمرت دموعها بغتة، دون سابق إنذار. حاولت ورد مسحها، لكنها تساقطت أكثر فأكثر. جلست على الأرض، وانكمشت على نفسها، واحتضنت جسدها. في هذه اللحظة، عرفت حقا ما معنى اليأس، وما معنى الألم
อ่านเพิ่มเติม
الفصل 08
"أميرة!"صرخت ورد صرخة مدوية، وسالت دموعها في لحظة، كأن شيئا ثقيلا سد في صدرها، خنق أنفاسها ومنعها من التنفس.كانت تعرف أن أميرة قد رحلت، صعدت إلى السماء. جاءت إلى هذا العالم، ورأته، ولم تحبه. خابت آمالها فيهم جميعا، فعادت من حيث أتت، ولن تعود أبدا."أميرة، أنا آسفة... سامحيني!"احتضنت ورد طفلتها بين ذراعيها، يرتجف صوتها، ويداها المرتعشتان ترفعان وجهها البارد الخالي من الحياة، وتقبلانه مرارا وتكرارا.الخطأ كان خطأها، كانت عنيدة، وكانت مصممة على أن تحب سليم!كل هذا بسببها، لم تكن تستحق أن تكون أما لـ أميرة، وابنتها لن تعود أبدا!ثم هدأت ورد أخيرا، وغسلت أميرة بيديها، وألبستها فستانها الوردي المفضل، فستان الأميرات. أرادت أن تترك ابنتها هذا العالم جميلة كما كانت، وفي هذه اللحظة الأخيرة، أرادت أن تقدم لها كل ما تستطيع.كان الأطباء والممرضات يحبون أميرة، تلك الطفلة الملاك، والآن كانوا يشعرون بالحزن العميق، حتى أن بعض الفتيات كن يمسحن دموعهن بصمت.أما ورد، الأم، ففي هذا الوقت لم تستطع أن تذرف دمعة واحدة.نظرت إلى الممرضات وهن يبكين، وابتسمت لهن بلطف: "شكرا لكن على كل ما قدمتموه لـ أميرة في ه
อ่านเพิ่มเติม
الفصل 09
"جميلة، ماذا حصل؟ أين أنت؟""سليم، أنت تجرأت على إيذاء ابنة أختي؟! لن أتركك تمر بها بسهولة! أليست هذه المرأة غاليتك؟ انتظر، سترى جثتها قريبا!"جاء صوت حامد الوحشي من طرف السماعة الآخر."لا تقم بحماقاتك!"كان صوت سليم يرتجف، واضح عليه الذعر.ذلك الرجل الذي طالما بدا متعجرفا وهادئا، لم يعرف الخوف إلا عندما يتعلق الأمر بـ جميلة."إذا كنت لا تريدها أن تموت، تعال فورا!"أنهى حامد كلامه بغضب وأغلق الهاتف، ثم أرسل العنوان مباشرة.نظر إلى جميلة بنظرة حاقدة وقال: "كل هذا بسببك أيتها الحقيرة، أيتها العشيقة الوقحة التي دمرت حياة غيرك!""لا، لست كذلك! أنا كنت مع سليم أولا!"، هزت جميلة رأسها بقوة رافضة أن توصم بكونها عشيقة.لكن حامد لم يكن مثل سليم، لا يعرف ما الرحمة، كل ما يعرفه أن الطلاق يعني أن ورد لن تحصل على شيء، وبالتالي هو لن يحصل على شيء أيضا.صفع وجه جميلة بقوة وقال: "كانا زوجين شرعيين! أي حب تتحدثين عنه؟ تبا لك! أيتها الحقيرة، تستحقين الضرب!"صرخت جميلة من الألم، ولم تعد تحاول التظاهر بالضعف: "إن تجرأت على ضربي مجددا، سترى ما سيفعله بك سليم! لن يرحمك!"لكن حامد كان كالمجنون، لم يكن يخاف م
อ่านเพิ่มเติม
الفصل 10
ابتسامة ورد تلك جعلت سليم يشعر بقلق لا مبرر له، وكأن شيئا ما ثمينا حقا على وشك الانزلاق من بين يديه."سليم، لقد وافقت على الطلاق... لقد وقعت فعلا."قالت جميلة وهي تحمل أوراق الطلاق وتنظر إليها، ثم نادت على سليم بفرح، لتعيده إلى الواقع.شعر سليم بشيء من الدهشة، كان يظن أن الأمر مجرد حيلة جديدة من ورد، ولم يتوقع أنها ستوقع فعلا؟خطف أوراق الطلاق بسرعة، لكن توقيعها الواضح بخط قوي جعله يشعر بانزعاج غريب.هل تخلت عنه بهذه السهولة فعلا؟"سليم، أنت حقا أقسى رجل في هذا العالم.""حول لي مليون دولار بأسرع وقت."نظر حامد إلى الاثنين وهما يتعانقان، شعر بالاشمئزاز الشديد، فزمجر بازدراء وغادر المكان بخطوات غاضبة.رغم أن هذا ما كان يتمناه منذ وقت طويل، فإن سليم شعر بفراغ داخلي لا يفسر، وغضب مكبوت بدأ يتسلل إلى قلبه."رائع! سليم، أصبحت حرا، أخيرا أصبحت حرا، يمكننا أن نكون معا دون قيود، "قالتها جميلة وهي تعانقه، تبكي من شدة الفرح.كانت فرحتها حقيقية وصادقة، فمن الآن فصاعدا لن ينعتها أحد بـ"العشيقة" مجددا.قال سليم بهدوء: "سأوصلك إلى المستشفى أولا." لكنه لم يكن سعيدا كما توقع، بل كانت بداخله فوضى لا اسم
อ่านเพิ่มเติม
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status