Di usianya yang ke 30 Yumna masih sendiri. bukan karena tidak adanya orang yang melamar. bahkan Yumna harus kerepotan menolak lamaran satu persatu pria yang melamarnya. karena Yumna tidak ingin membuka luka lamanya. menyimpan rahasia yang sulit untuk diungkapkannya. hingga orang tuanya memutuskan untuk menjodohkan Yumna dengan Julian yang 10 tahun lebih muda darinya. namun rumah tangga itu bermasalah karena Julian merasa ditipu atas rahasia yang selama ini Yumna sembunyikan. Yumna berjuang untuk mempertahankan rumah tangganya meski harus menerjang badai kehidupan sebab di dunia ini tidak ada yang mudah, semua butuh perjuangan terutama cinta.
Lihat lebih banyakLAMARAN YANG TERTOLAK
“Yumna,” teriak ayah dengan wajah memerah. Aku menelan ludahku dengan sangat kasar. Bukan Cuma kali ini ayah mengamuk. Hampir setiap proses pelamaran pasti ayah mengamuk. Wajah jika orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Namun versi terbaik untukku dan juga untuk ayah pastilah berbeda. Aku bukan perempuan sempurna, itu yang kadang ayah lupa tentangku. Sedangkan aku selalu terkurung pada masa lalu yang aku sembunyikan. Masa lalu yang aku kuur dalam-dalam dan tidak pernah erniat untuk mengenangnya kembali. Bagiku tidak ada pelajaran yang bisa aku ambil di masa lalu.
Aku menarik nafas berat. Menatap satu persatu orang-orang yang memandangku dengan tatapan benci. Di mata mereka aku pasti terkesan sombong. Memiliki wajah cantik, harta dan juga pekerjaan yang mapan. Mungkin menurut mereka, itulah alasanku menolak lamaran tersebut.
“Jangan jadi pemilih,’ kata perempuan bersanggul dengan kebaya biru yang belakangan aku ketahui bahwa itu ibu Andre lelaki yang melamarku. “Ini kesempatan terakhirmu. Semua teman seusiamu sudah menikah bahkan mereka sudah sibuk memikirkan mengenai sekolah anak mereka. Tidak sepertimu yang masih meributkan pernikahan,” lanjut perempuan itu.
“Bagaimana dengan putra anda?” tanyaku dengan dagu terangkat. Aku menyesali sikapku tetapi aku juga tidak ingin diremehkan hanya karena aku belum menikah.
“Dia seorang duda. Istrinya meninggal setelah melahirkan,” jawab perempuan itu dengan bangga.
“what?” teriakku dengan mata melotot dan mulut mengangga. Apa ini tidak salah? Apakah menurut mereka aku sudah terlalu putus asa sehingga menerima lamaran siapa saja yang datang?
“Tidak. Aku tidak mau,” teriakku lalu meninggalkan ruang tamu. Aku berbalik sekejap. Kembali mengedarkan pandangan pada orang-orang yang hadir. Ayah sudah berdiri dan dengan wajah marah ingin menerkamku, untung ibu saat itu berusaha untuk tenangkan ayah.
“Sok cantik.”
“Pemilih.”
“Jadi perawan tua baru tahu rasa,” begitulah kira-kira kata-kata pedas yang mereka katakan tentangku. Dan aku hanya bisa menghembuskan nafas berat mendengarnya. Aku lalu berbalik masuk ke kamarku kemudian menghempaskan pintu kamar dengan saangat kasar. Aku bersandar di pintu kamarku. Lalu tanpa aku sadari air mata mengalir di pelupuk mataku. Aku sudah lelah bertopeng menjadi orang yang sangat kuat dan hebat. Di depan orang-orang aku terlihat sangat sombong namun itu hanya untuk menutupi kekuranganku. Aku pun ingin seperti yang lain, menyempurnakan hidupku dengan pernikahan tetapi tidak mudah bagiku untuk melangkah memasuki gerbang pernikahan. Harus ada yang aku lewati, seperti bara api yang siap membakarku hidup-hidup. Jika aku tidak bisa melompati bara api itu maka seumur hidup aku harus berjalan diatas bara api, menghadapi pernikahanku yang mungkin lebih buruk dari neraka. Namun jika aku bisa melompat, seperti kaset cd yang bisa dipercepat tanpa harus melewati bara api itu, maka aku yakin, aku akan bisa hidup bahagia dan menikmati pernikahanku seperti surga dunia.
Lututku bergetar, seakan tidak mampu menahan berat badanku. Perlahan tubuhku ambruk diatas karpet merah kamarku. Aku tergugu. Menangis tanpa suara begitu sangat berat bagiku. Menyembunyikan dari semua orang akan rasa sakitku. Tampak baik-baik saja bahkan terkesan sombong di depan orang lain. Aku lupa menjadi diriku sendiri. Aku lupa menjadi orang baik. Aku hanya tahu melindungi diriku sendiri meski di mata orang itu sebuah keburukan. Hanya aku yang tahu rasa ini. Hanya aku yang paham bagaimana bisa bersikap seperti ini. Karena hanya aku yang mengalaminya sedangkan mereka hanya bisa menilai aku dari luarnya saja._..._
Aku mengaduk-aduk isi piringku. Di depanku sudah duduk paman saudara ayahku. Sedangkan yang lainnya duduk di ruang keluarga yang tidak jauh dari ruang makan seakan siap mencuri dengar pembicaraan kami tanpa mau ikut berkomentar. Ayah sendiri terlihat sangat gelisah namun aku bisa memastikan ayah kali ini tidak akan ikut campur.
“Makanlah nak,” kata Paman Umar. Aku hanya memandangnya sebentar lalu kembali menatap piringku sambil terus mengaduknya.
“Apabila seseorang yang kalian ridhai agamanya dan akhlaknya datang kepada kalian untuk melamar (wanita kalian). Maka hendaknya kalian menikahan orang tersebut (dengan wanita kalian). Bila kalian tidak melakukannya niscaya akan menjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar hadis riwayat Tirmidzi,” jelas Pamar Umar padaku.
“Apakah paman sudah tahu seperti apa agama orang-orang yang datang melamarku?” tanyaku lembut.
“Dia selalu membantah,” teriak ayah dengan berdiri dari duduknya. Ibu mendekati ayah, menenangkannya dengan mengelus lembut pundak ayah hingga ayah kembali duduk. Paman tidak bisa berbuat banyak, selain karena ayah itu kakanya, juga karena menurutnya ayah yang lebih pantas menasehatiku ketimbang yang lain. Paman akan turun tangan saat ayah sendiri memintanya.
“Kau bukan gadis seperti itu Yumna,” kata paman lembut. Namun aku tahu bahwa paman ingin menegaskan sesuatu hingga menyebut namaku.
“Hanya untuk urusan pernikahan saja, Yumna akan membantah paman. Selama ini Yumna selalu menuruti keinginan ayah. Bahkan kuliah dan kerja sesuai dengan keinginan ayah,” tuturku dengan manik yang tidak bisa aku bendung. Aku melirik sekilas ke arah ayah, dia terlihat merasa bersalah, gelisah dan tertunduk. Aku tidak pernah bermaksud untuk mempermalukan ayah. Hanya saja aku butuh membela diri.
“Pernikahan bukanlah sebuah permainan. Apalagi dengan apa yang pernah menimpaku. Jadi wajar jika aku menyeleksi,” kataku. Paman mengangguk setuju.
“Tapi pilihlah ketika lelaki itu sudah bagus agamnya,” kata Pamanku.
“Bukankah selama ini yang datang melamar adalah teman-temanku di bangku SMU dan perguruan tinggi? Orang-orang yang paman dan lainnya tidak tahu agamanya,” kataku.
“Kalau begitu akan aku pilihkan lelaki yang baik untukmu,” kata Ayah. Aku hanya terdiam. Menarik nafas berat. Semua orang menatapku, memintaku untuk segera menjawab. Aku tersenyum melihat wajah deg-degan mereka. Aku tidak pernah menyangka hanya untuk urusan pribadiku mereka rela berpusing-pusing memikirkannya. Baru aku sadari bahwa mereka sangat menyayangiku. Inginkan yang terbaik untukku. Tiba-tiba air mataku tidak bisa aku bendung lagi. Aku teriak menangis membuat semua orang tercengang. Untuk pertama kalinya aku merasa mereka sangat mencintaiku. Tidak ada yang berbisik, apalagi melangkah maju untuk menenangkanku. Ibu malah tersenyum melihat tingkahku. Usiaku sudah 30 tahun tetapi aku masih seperti anak-anak yang menangis meraung kala apa yang diinginkannya tidak dipenuhi oleh orang tuanya.
“aaaaaa” teriakku terus menangis. Ku biarkan air mata yang terus menetes mengalir membuat aliran deras di pipiku. Pamanpun terlihat tersenyum saat sekali-kali aku membuka mata memperhatikan orang di sekitarku.
Sudah lima belas menit aku menangis meraung. Kini yang tersisa hanyalah isakan tangis dan bahuku yang sesekali terangkat karena sisa tangis itu. Kemudian tiba-tiba ruang keluarga jadi heboh dengan tawa orang-orang yang sayang padaku.
“Pilihkan yang terbaik untukku,” kataku malu kemudian bangkit dari dudukku. Dengan tawa yang aku sembunyikan aku berlari masuk ke kamarku. Masih bisa aku dengar tawa mereka dari balik pintu kamarku. Aku menjatuhkan tubuhku di atas tempat tidur, menelungkuh ke kasur menyembunyikan wajahku yang malu dengan tingkahku sendiri.
Setelah berjuang selama tiga tahun AINI(21) akhirnya berhasil menjadi seorang bidan. Yang lebih menggembirakan lagi, AINI diterima bekerja di sebuah klinik kecil di desanya. GIFARI(21) kekasihnya sejak SMU, yang selalu mendukung AINI, ikut bahagia dengan apa yang sudahAINI capai. GIFARI yang selama ini mengantar jemput AINI dan mengetahui suka duka AINI benar-benar bahagia.Untuk menyempurnakan kebahagiaan tersebut, GIFARI langsung melamar AINI seperti janji mereka tujuh tahun silam. BU MIMI(50) Ibunya AINI juga mendukung niat suci GIFARI, tetapi AINI menolak dengan alasan AINI ingin menikmati menjadi wanita karir dan saat hidupnya mapan nanti, AINI bersedia menikah dengan GIFARI. GIFARI yang sangat mencintai AINI, menerima apapun keputusan AINI. Suatu hari FAJAR(22) anak juragan rongsokan di dekat klinik AINI datang bersama BU IRMA(50) Ibunya. Gayanyaparlentedansok kaya.FAJAR begitu perhatian pada BU IRMA. Hal itu membuat AINI kagum pada FAJAR.AINI berharap bisa memperlakukan BU MIMI
Di hari pernikahan Tanti(25) bukannya menanyangkan orkestra tapi malah menayangkan harga saham. Sebelum ijab qabul ayah Tanti dinyatakan bangkrut, perusahaan cokelat serta aset yang lain disita oleh bank. Alex (25) calon suami Tanti memilih untuk membatalkan pernikahan. Tanti dan seluruh tamu undangan diusir keluar dari gedung resepsi karena gedung tersebut ikut disita oleh bank.Pak Hengky (50) ayah Tanti jatuh pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. untung saja pakaian dan juga sesories yang Tanti kenakan di acara resepsi bernilai mahal dan bisa Tanti jual untuk biaya pengobatan ayahnya.Berhari-hari pak Hengky dirawat di rumah sakit. uang yang Tanti punya semakin menipis. Saat keadaan pak Hengky sudah membaik maka Tanti mengajak pak Hengky ke desa saja untuk mengurangi besarnya biaya hidup.Di desa mereka tinggal di rumah peninggalan almarhum orang tua pak Hengky. Uang semakin menipis dan Tanti berusaha untuk mencari pekerjaan. Tanti kerja apa saja, menanam padi di sawah orang, menan
Bunga (21) lari kelabakan di kejar warga karena kedapatan mencuri ayam jago milik Pak Haji. Bunga berusaha menyelamatkan diri dan sembunyi di mesjid. Ustad Mahmud (35) menolong Bunga dari amukan warga. Karena menghargai ustad Mahmud maka warga membubarkan diri. Ustad Mahmud ceramahin bunga soal dosa mencuri, Bunga cuek saja. Ustad Mahmud menawarkan Bunga untuk jadi marbot mesjid, tinggal di kamar belakang mesjid dan hidup dari uang kotak amal. Bunga nolak tetapi Ustad Mahmud mengingatkan kemarahan warga, terpaksa Bunga setuju dan pura-pura taubat.Bunga akhirnya membersihkan mesjid dan membunyikan radio mesjid saat waktu sholat lima waktu tiba. Lukman (25) penjual burger keliling singgah sholat di mesjid. Bunga yang pura-pura sedang haid memilih duduk di depan mesjid dan memperhatikan dagangan lukman, apalagi Lukman tidak tanggung-tanggung memasukkan uang seratus ribuan ke kotak amal mesjid. Bunga baru saja akan mencari uang di gerobak burger Lukman ternyata jamah ribut-ribut soalnya
Karena party semalaman bersama Edwin(30) manager sekaligus gebetannya. akhirnya Nita (25) jadi terlambat bangun. Pukul 10:00 harusnya Nita sudah ada di ruangan untuk meeting proyek baru tetapi dia malah baru bangun, grusak-grusuk di kamar, tanpa mandi dan dandan seadanya akhirnya Nita berangkat ke kantor.Di jalan ibu kota yang macet, mobil Nita malah mogok. Terpaksa Nita menelfon bengkel langganannya agar membawa mobil derek. Sambil nunggu mobil derek datang, Nita mencari tumpangan, dari mobil hingga motor tetapi tidak satupun yang memberi tumpangan, telfon dari kantorpun menghujani hpnya dan Nita takut mengangkat telfonnya. Takut kena marah sama atasannya. Disaat panik-paniknya Rian (25) datang membawa mobil deret, bukannya disambut malah diomelin sama Nita dan disuruh untuk mengantar Nita ke kantor dulu. Rian setuju saja dari pada kena omelan Nita.Di mobil deret bukannya Nita berterima kasih sudah mau diantar malah Nita marah-marah karena kejebak macet. Nita maksa Rian untuk mende
Mobil pick up yang KIRANA (22) kendarai berisikan semua barang pecah belah dagangannya kini dihadang oleh bapak-bapak yang demo. Mereka marah sebab KIRANA memberikan utangan pada istri-istri mereka. Posisi mobil KIRANA terjebak diantara amukan pada bapak-bapak. Karena itu KIRANA dan SRI (22) asistennya memilih kabur meninggalkan mobil mereka. Setelah berhasil lolos dari amukan para bapak-bapak. KIRANA beristirahat dibawah pohon. KIRANA ingat, sehari sebelum kejadian tersebut ARJUN (22) pemuda yang gayanya seperti artis bolywood yang konon katanya EMAK SANDRA (50) ibu ARJUN sangat suka film India tersebut, memprovokasi para bapak-bapak untuk demo melarang KIRANA masuk ke pemukiman mereka hanya karena EMAK SANDRA ngutang pada KIRANA melebihi gaji bulanan ARJUN sebagai tulang punggung keluarga. KIRANA yakin betul aksi bapak-bapak yang brutas itu karena hasutan dari ARJUN.Saat merasa keadaan sudah aman, KIRANA dan SRI langsung kembali ke mobil mereka namun naasnya mobil mereka sudah diam
REVAN(18) dan AYU (18) kekasihnya sepakat untuk kuliah di universitas yang sama, tetapi saat pengumuman kelulusan, AYU memutuskan hubungan dengan REVAN dan bilang kalau dia punya kekasih baru yaitu ALI sahabat AYU. REVAN nangis Bombay di depan papan pengumuman dan jadi tontonan pada siswa-siswi, REVAN memohon agar AYU tidak memutuskan hubungan mereka. Tetapi AYU tetap ngotot dengan keputusannya.Untuk melupakan masa lalunya, REVAN memutuskan untuk kuliah keluar negeri.3,5 TAHUN KEMUDIANREVAN (22) pulang ke tanah air dengan gelar sarjana dan nilai cumlaude. REVAN ingin membuat AYU menyesal pernah memutuskan hubungan dengan REVAN. PAK HANDOKO (45) ayah REVAN memberikan hadiah mobil dan juga jabatan sebagai CEO di perusahaan PAK HANDOKO. REVAN langsung membalap mobilnya untuk mencari keberadaan AYU. REVAN sangat senang melihat AYU mendorong gerobak putu ayu menyeberang jalan. REVAN langsung menabrak gerobak AYU lalu marah-marah, REVAN menuduh AYU tidak hati-hati. AYU tidak terima deng
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen