PROLOG

Penyesalan

Ketidakpuasan

Dendam

Keserakahan

Semuanya adalah sifat alamiah manusia. Selalu berharap yang tidak-tidak, bahkan jika mereka sangat terobsesi dengan harapan tidak berakal mereka, mereka rela menempuh jalan paling gila yang pernah ada.

Orang mati akan terus menyesali apa yang mereka perbuat di dunia. Orang yang masih hidup selalu meminta hal-hal gila. Melakukan berbagai dosa, melakukan berbagai kesalahan, sampai teriakan penyesalan mereka hanya berakhir di dasar neraka.

Ketika manusia hidup, mereka meminta mati. Dan yang mati meminta hidup.

Lalu yang hidup meminta hal yang tak seharusnya ada pada kehidupan mereka.

Itulah lucunya kehidupan.

"Saya mohon! Tolong kabulkan permintaan saya!" Pinta wanita cantik, seorang bangsawan, atau lebih tepatnya meminta tapi dengan wajah pongah.

Pria didepannya tersenyum kecil. Wanita itu sudahlah meminta tidak sopan pula. Pria itupun berdecak.

"Apa yang akan kamu berikan?" Tanya si pria.

Wanita itu tak kunjung menjawab, malah menunduk. Berpikir keras tentang apa yang dia berikan sebagai bayaran.

Senyum pria itu semakin lebar mendapati wanita itu ragu, "Bagaimana kalau kamu korbankan kekayaan dan keluargamu? Ini adalah bayaran yang pantas. Ah! Jangan lupakan gelar bangsawanmu itu."

Ucapan itu tenang tapi menusuk gendang telinga si wanita bangsawan. Dia refleks duduk tegak dengan mata melotot, tetapi terdiam kala mendapat balasan tatapan tajam semerah darah dari lawan bicaranya.

Semua udara di ruangan itu terasa menipis dan atmosfer terasa tak nyaman. Wanita itu ingin pergi kala mendapati si pria sudah maju melangkah untuk mencengkeram dagunya.

"Kamu mau menjadi bagian dari hidup pria itukan? Itulah harga yang harus kamu bayar."

Disaat wanita itu ingin menjawab, tiba-tiba semua menjadi gelap.

...dan harapannya terkabul.

Manusia memang serakah dan tidak ingin mengorbankan apa yang sudah dimilikinya. Tapi bila menginginkan sesuatu yang tak boleh kita miliki secara paksa maka ada harga mahal yang harus dibayar bukan?

***