Share

BAB 16

“Oya, Mas, apa pesta pernikahanmu kemarin menggunakan uang tabungan Andra?”

Pria itu membeku di pintu dengan koper yang sudah kurapikan. Untuk sejenak ia tampak menimbang, meski aku tau apa yang akan dikatakannya.

“Aku hanya meminjam sedikit, akan segera kuganti,” katanya, terdengar ketus.

“Biaya bulan madu mewahmu ini juga?”

“Akan segera aku ganti, Mia!” tukas pria itu kesal.

Aku tersenyum sinis.

“Papa!” Suara Andra muncul dari balik pintu kamar bercat biru dengan gambar donal bebek kesukaannya. Ia berdiri di ambang pintu, tubuh kecilnya berbalut kemeja sewarna langit pagi, dan matanya jelas masih mengantuk. Jihan mendampingi di belakang tubuh mungil itu. Semalam aku memang meminta Jihan tetap tinggal di kamar Andra, selama kamarnya belum dirapikan.

“Halo, Sayang!” Pria itu berlutut, memeluk Andra. “Gimana kaki Andra? Masih sakit?” tanya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
miranda itu cuma bisa mendengus jayak kerbau. apa yg bisa diharspkan dari kerbau??
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
heran. knp sdh dikhianati masih bertahan dan alasan selalu anak y masih kecil. nggak bisa hidup normal. alasan y ngadi2. byk anak2 hasil perceraian tetap baik pergaulan dan masa depannya tdk rusak asal seorang ibu bisa menanamkan kesadaran dan mendidik anak dg baik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status