Share

I Love You

Kumandang azan subuh saling sahut-sahutan dari pengeras suara masjid komplek. Sejenak merenggangkan otot yang terasa kaku sebelum bangkit dan meninggalkan kenyamanan untuk melaksanakan ibadah wajib.

Seperti biasa, rumah masih dalam keadaan sepi dan sunyi. Aku abaikan dulu dan gegas menegakkan shalat 2 rekaatku.

Usai shalat, aku menuju kamar paling depan sebelah kanan, dimana Raka dan istrinya berada di sana.

Brak

Brak

Brak

"Bangun woiii!!!!" teriakku sembari menggebrak pintu kamarnya.

Hening, tak ada reaksi atau jawaban apapun. Aku ulangi sampai 3x barulah ada jawaban dari dalam.

"Apa sih teriak-teriak gak jelas gini!" sungut Desi dengan wajah kesal.

"Apa suamimu gak bilang peraturan yang sudah aku katakan semalam?" Desi mencebik kesal.

"Bangunin atau keluar dari rumahku!" ancamku. Matanya melebar sempurna, menatapku tak percaya.

Ia mengumpat kesal dan berbalik badan membangunkan suaminya itu, aku masa bodo. Gegas ke dapur dan membuat teh manis, melewati kamar Risma dan Ibu. Biarlah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status