Home / Romansa / AYO KAWIN KONTRAK / Bab 2 Utang Om Haryadi

Share

Bab 2 Utang Om Haryadi

Author: Jielmom
last update Huling Na-update: 2023-02-05 18:48:29

Plak!

Pipi kiri Haryadi ditampar hingga pipinya memerah karena bekas tamparan. "Apa kau tidak tahu, jika kakakmu membangun hotel itu dari nol hingga bisa berjalan sampai saat ini?"

Plak!!!

Sekali lagi, pipi kanan Haryadi yang ditampar, "Sekarang, kauhancurkan semalam hanya dengan berjudi!! Mau taruh di mana mukaku jika aku mati dan bertemu dengan kakakmu!!" Teriak Helena meluapkan emosinya.

"Bun ... sudah Bun! Ingat, Bunda masih sakit. Jangan tambah beban Bunda," ucap Sarah kepada Helena, bundanya, yang marah kepada om-nya, Haryadi Tjokroaminoto.

Sarah melihat bundanya memegang dadanya yang serasa mau pecah. Segera saja dipeluknya pundak bundanya agar sedikit lebih tenang.

Di hadapan Helena, Haryadi hanya bisa berlutut. Di bawah kaki kakak iparnya, dia memohon agar dosanya diampuni.

"Berapa hutangmu???" tanya Helena sambil berteriak.

"Hampir lima milyar, kak ..."

"Ya Tuhan ... kau tahu, hotel dijual pun belum bisa menutup hutangmu!!"

"Maaf kak, aku khilaf, hotel sudah aku jaminkan, dan sisa hutangku tinggal lima milyar itu ...!

"Astaga!!! Sudah kaujaminkan?!"

Buughh!!

Helena dengan geram mengambil kursi plastik dan memukul Haryadi hingga kursi plastik itu pun pecah. Sedangkan Haryadi meringis kesakitan akibat pukulan kursi itu.

"Arrgghh ampun kakkk!"

"Bun!!! Tenang Bun!!" Sarah berusaha membuat Helena menjadi tenang. Tampaknya, amarah Helena belum reda. Dipeluk bundanya agar tidak melakukan hal-hal yang lebih parah lagi.

"Sarah ... Ayahmu ... Ayahmu akan kece--," tiba-tiba saja Helena ambruk, badannya lemas. Sarah kaget dan langsung memegang badan bundanya.

"Om!!! Tolong bunda!! Dia pingsan!" teriak Sarah.

Haryadi langsung bangkit dari tempatnya berlutut dan langsung membantu Sarah membopong Helena ke sofa dan membaringkannya.

"Telepon ambulans!" Perintah Haryadi.

Sarah berlari mengambil ponsel di atas meja, kemudian memencet tombol kontak ambulans agar segera datang.

"Bun ... sadar Bun, ambulans akan segera datang, kita ke rumah sakit yah?" ujar Sarah sambil menggosok-gosokkan minyak kayu putih di kening, leher dan sedikit aroma di hidung bundanya agar siuman.

Helena pun siuman, "Dada bunda ...," ucapnya sambil memegang dadanya yang terasa sakit.

Nguing ... nguing ... nguing!

Suara ambulans dari kejauhan terdengar. Makin lama makin terdengar kencang dan mendekat.

"Ambulans sudah datang! Sarah ayo bersiap, bawa perlengkapan bundamu. Om akan bantu menggotong bunda ke brankar!" perintah Haryadi. Sarah membawa tas ransel dan keperluan bundanya.

Mobil ambulans sudah berada di teras rumah Sarah. Dua orang perawat mengeluarkan brankar dan membantu Haryadi menggotong Helena ke atasnya, kemudian dimasukkannya ke dalam mobil ambulans. Sarah duduk di samping bundanya membawa tas perlengkapan bundanya. Kemudian ambulans pun melaju ke rumah sakit.

Di dalam mobil ambulans, Helena diperiksa terlebih dahulu oleh para perawat dan diberi pertolongan pertama berupa oksigen.

"Apakah ibumu ada riwayat penyakit?" tanya perawat.

"Pernah sekali serangan jantung ketika ayahku meninggal," ucap Sarah.

Perawat mengangguk, diperhatikan dengan lebih detail lagi, "sepertinya ibumu terkena serangan jantung yang kedua, semoga keadaannya tidak buruk, berdoa saja. Kita sebentar lagi akan sampai," ucap perawat menenangkan.

Perawat pun menelepon bagian administrasi untuk segera mendatangkan dokter jantung untuk kasus urgensi.

Tak lama, mobil ambulans pun tiba di rumah sakit. Hari sudah sangat malam, hampir jam 10 malam. Sarah dan para perawat berjalan di koridor rumah sakit sambil membawa brankar menuju ruang UGD.

"Dokternya sudah ada?" tanya perawat yang membantu Helena selama perjalanan di ambulans.

"Sedang dalam perjalanan, sebaiknya ditangani dulu oleh dokter Markus, dia dokter jaga," ucap suster administrasi.

Perawat pun membawa ke salah satu ruang yang kosong, dokter Markus datang dan memeriksa Helena, "Tolong bunda saya, dok," mohon Sarah.

"Akan saya cek terlebih dahulu, kami akan mengambil darahnya untuk diperiksa, apakah diijinkan?" tanya dokter Markus.

"Lakukan yang terbaik dok," jawab Sarah.

"Mbak, sebaiknya mbak menandatangani berkas-berkas ini, kemudian bisa ke ruang kasir untuk biaya administrasinya," ucap suster.

Sarah menandatangani berkas-berkas yang diberikan dan ke kasir untuk membayar biaya administrasi.

"Dokter Budiman, spesialis jantung sudah datang, dia sedang menangani ibu mbak," kata suster.

"Terima kasih suster," jawab Sarah hendak masuk.

"Mbak, sebaiknya, jangan masuk terlebih dahulu, nanti mbak bisa konsultasi dengan dokter Budiman di ruangannya setelah kami pindahkan ibu mbak dari ruang UGD ke kamar," ucap suster.

Sarah hanya mengangguk pasrah. Dia duduk di ruang tunggu menunggu dokter Budiman memeriksa bundanya.

"Kamu putrinya?" tanya dokter Budiman setelah selesai memeriksa Helena.

"Iya, dok."

"Ikut ke ruangan saya," ajaknya.

Sarah mengikuti langkah dokter Budiman masuk ke ruang kerjanya, "Begini, ibumu mengalami penyumbatan pada pembuluh darah di jantungnya, jadi harus segera dioperasi bypass," ujar dokter.

"Apa tidak ada cara lain selain operasi dok?"

"Bisa menggunakan obat, tapi untuk kasus ibumu, sebaiknya dioperasi. Pada saat ini, saya hanya bisa menstabilkan aliran darah dengan obat-obatan, tapi tidak bisa berlangsung lama. Maksimal satu minggu harus sudah di operasi."

"Satu minggu?"

Dokter Budiman mengangguk.

"Biayanya berapa dok?"

"Sekitar 70 juta sampai 120 juta, tergantung dari hasil pemeriksaan darah, apakah ada penyakit lain yang mengikutinya."

Sarah menunduk, bundanya sakit karena hutang pamannya 5 milyar yang dibebankan kepada bundanya. "Apakah bunda masih menyimpan perhiasan? Mungkin bisa dijual untuk biaya operasi," ucapnya dalam hati.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • AYO KAWIN KONTRAK   Bab 98 Alexander Jonatan Hadiningrat

    "Apa?" tanya Sarah sambil terisak."Tante Bella sudah tidak ada." Heru menelepon resepsionis untuk meminta didatangkan seorang dokter.Sarah menelepon Helena untuk memberitahukan kalau dirinya sudah bertemu dengan Bella."Sarah, disini jam 3 pagi, ada apa telepon Bunda? Apa ada masalah? Kau sedang menangis?" tanya Helena yang baru bangun dari tidurnya."Bun, aku menemukan tante Bella!" isak Sarah."Bella? Kamu gak bercanda kan sayang? Ini jam 3 pagi loh!""Disini jam 10 malam Bun. Aku tidak bercanda.""Oke! Ceritakan pada Bunda, apa yang terjadi disana." Helena mendengarkan Sarah dengan lebih serius.Sarah menceritakan bagaimana dia bertemu dengan Bella, dan bagaimana Bella bisa berada di Paris, dan bagaimana Bella mengalami penyakit dan bagaimana Bella meninggal dunia."Kasihan Bella, dia sudah jahat, tapi biar bagaimanapun juga, Bella adalah adik iparku. Dia sudah menuai apa yang sudah dia tabur. Jadi apa yang akan kau lakukan?""Pesan terakhirnya tante Bella ingin kembali ke Indones

  • AYO KAWIN KONTRAK   Bab 97 Permintaan Bella yang terakhir kalinya

    "Apa yang Tante inginkan?" tanya Heru."Sebelum aku pulang, aku ingin keadaanku bersih. Aku tidak meminta uangmu. Aku sudah tidak berarti lagi. Setidaknya aku menghargai diriku untuk yang terakhir kalinya," ucap Bella menundukkan kepala, namun Heru tak mengerti maksud Bella."Baiklah Tante, Sarah mengerti maksud Tante. Kita akan ke hotel bersama." Sarah menggandeng lengan Bella untuk bangkit dari kursi."Apa maksudmu. Sarah?" tanya Heru."Aku akan mendandani Tante Bella sebelum pulang ke Indonesia," ucapnya dengan tersenyum.Bella berjalan dengan tertatih-tatih didampingi oleh Sarah, dan Heru mengikutinya dari belakang.Bella terpukau ketika dia tiba di hotel bintang lima yang sangat mewah. Dia hanya bisa melihatnya dari jauh tidak pernah terpikirkan olehnya untuk dapat masuk ke hotel mewah tersebut. Entah apa yang membuatnya ke menara Eiffel ini. Josh tinggal jauh dari Paris. Dia hanya tinggal dipinggir kota dengan bank kecil sebagai tempat pekerjaannya. Berulang kali dia meminta Josh

  • AYO KAWIN KONTRAK   Bab 96 Siapakah Gelandangan Itu?

    "Tante Bella?" Heru melihat ke arah Sarah yang sedang melihat kepada seorang gelandangan. Gelandangan itu sedang membuka-buka tong sampah yang berlokasi tidak jauh dari tempatnya duduk.Heru bangkit dari duduknya, kemudian menarik tangan Sarah, "Kita pastikan, dia tante Bella atau bukan!" ucapnya berjalan ke arah orang tersebut.Gelandangan itu memakai baju hangat tebal berwarna hitam hingga sampai ke lutut, sepatu boot dan tas selempang dari kantong kresek berwarna merah, membungkuk ke arah tong sampah.Ditepuk-tepuk pundak gelandangan itu oleh Heru, dan gelandangan itu melihat kepada siapa yang menepuk pundaknya, betapa kaget Heru, dan gelandangan itu, karena memang benar apa yang dilihat Sarah adalah Bella.Bella kaget melihat Heru di depannya. Seketika itu pula, dia melarikan diri. Namun Heru dengan sigap menarik tangan Bella."Lepaskan!!! Lepaskan aku, Heru!!!" teriak Bella."Tante!! Tante tenang dulu!" Semua orang yang lalu lalang berhenti untuk melihat apa yang sedang terjadi. N

  • AYO KAWIN KONTRAK   Bab 95 Malam Pertama

    "Ya, saya bersedia!" jawab Heru sambil memandang Sarah yang berdiri dihadapannya."Sarah, apakah kau menerima Heru sebagai suamimu, dalam keadaan suka maupun duka? Dalam untung dan malang? Dalam sehat maupun sakit?" tanya seorang Pastor."Ya, saya bersedia!" jawab Sarah memandang Heru yang sedang tersenyum padanya."Heru dan Sarah, mulai saat ini, kalian sah menjadi pasangan suami istri. Heru, silahkan mencium istrimu," ujar Pastor mempersilahkan kedua pengantin untuk berciuman.Heru memandang lekat pada Sarah kemudian dicium bibir Sarah dengan lembutnya. Para bridesmaid-nya membuka confetti sehingga terdengar suara meriah disertai dengan kertas warna warni menghujani pengantin baru.Semua tamu undangan bertepuk tangan untuk Heru dan Sarah yang sudah sah menikah baik secara agama maupun secara negara.Acara pemberkatan dilanjutkan dengan acara resepsi. Para tamu undangan dipersilahkan untuk duduk dan menikmati makanan-makanan dan minuman yang lezat yang hilir mudik berdatangan. Pada ba

  • AYO KAWIN KONTRAK   Bab 94 Kedatangan Michael

    ***"Papi, Kalina sudah tidak tahan disini," ucap Kalina pada sambungan telepon di ruang sipir penjara."Sayang, akan papi kirim seseorang pengacara, agar kamu bisa dikeluarkan dengan jaminan, oke? Apa si Heru itu tidak mau bertanggung jawab sudah menghamilimu tapi juga melaporkanmu ke penjara? Bangs*t benar si Heru!" tanya Teddy dengan rasa marahnya mendengar dari jauh putrinya dipenjara oleh suaminya sendiri."Hm, bukan Heru yang hamilin Kalina, pih ....""Apa!! Kau! Bagaimana bisa kau menikah dengan Heru tapi hamil dengan orang lain?!" gertak Teddy yang kesal dengan kelakuan putrinya."Kalina pikir, dengan cara seperti ini, bisa membuat Heru cepat menikahi Kalina," bela Kalina."Memang! Heru cepat untuk menikah denganmu, tapi pada akhirnya apa? Dia yang membatalkan pernikahannya dan melaporkan kamu ke penjara!""Maaf, papi!""Huft! Sudah tenang! Jika masalah sudah selesai, kau kemari saja! Tak usah lagi pikirin Heru! Papi butuh kamu di Hongkong! Mulai hidup baru dengan papi!"Kalina

  • AYO KAWIN KONTRAK   Bab 93 Semua sudah selesai?

    "Dimanakah ibu Bella, sekarang?" tanya Hotman Ferris kembali."Terakhir, ketika kami kehilangan Sarah dan ibunya, pada waktu kami sedang mengikutinya, ibu Bella memberi kami sejumlah uang untuk menyuruh kami untuk mengecek di area pelabuhan, terminal, stasiun di pulau Jawa, jadi kami pulang ke Jawa.""Lalu, siapakah Ningrum itu?""Bos Kalina yang mengganti nama Bella menjadi Ningrum agar tidak mudah dilacak," jawab Hercules dengan keadaan tertunduk."Berarti dalang untuk melakukan pembunuhan adalah Kalina atau Bella?" tanya Hotman Ferris."Bukan aku pelakunya!! Tante Bella yang melakukannya!!" teriak Kalina.Tok! Tok! Tok!! "Sekali lagi mohon tersangka tidak berbicara sebelum gilirannya! Jika sekali lagi tersangka mengganggu jalannya persidangan, maka saya perintahkan tersangka untuk kembali ke ruang selnya," ancam Hakim."Mereka adalah yang menyuruh kami untuk mencelakai Sarah dengan ibunya," ringis Hercules.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status