Lagi, Odelia demam tinggi, ini semua pasti karena gadis itu yang hujan-hujanan kemarin dan ditambah dengan dia yang tidur tanpa mengganti bajunya.Odelia berdeham pelan, berusaha menghilangkan rasa gatal di tenggorokannya. Suaranya juga serak, hidungnya mampet, dan kepalanya pening. Namun, dia tak ingin mamanya tahu, yang ada nanti dia malah dimarahi, bersyukur dia sudah bangun sebelum mamanya membangunkan.Walau dia tengah sakit, Odelia memaksakan dirinya untuk ke kampus. Dia sudah sangat banyak ketinggalan pelajaran. Waktu dia sakit yang hampir seminggu juga ketinggalan pelajaran Angga.Odelia mengambil tasnya yang tergeletak di lantai, tasnya pun masih basah, pasti buku-bukunya juga basah. Ah, terpaksa gadis itu akan mencatat ulang materinya.Odelia mengeluarkan semua benda yang ada di tasnya, buku cetak tentang hukum tata negara, binder, notebook, tempat pensil, makalah kelompoknya yang padahal besok akan presentasi, dan ponselnya yang benar-benar mati total."Biarin aja, deh, nan
"Maaf, Pak, kami telat."Ify memohon maaf pada dosen yang masuk di kelasnya kali ini, sedangkan Odelia di sampingnya hanya menunduk lemah lantaran sakit."Silakan duduk," suruh pak Maula, menyuruh keduanya duduk.Ify pun menuntun Odelia untuk duduk, namun baru beberapa langkah, tubuh Odelia tumbang. Gadis itu pingsan, membuat semuanya terkejut, tak terkecuali. Pak Maulana bahkan sampai bangkit dari duduknya, berniat menolong, tapi sudah didahului oleh teman-teman Odelia yang lain."Bawa ke unit kesehatan saja," perintah pak Maulana. "Yang lain duduk ke tempat masing-masing."Andre—teman sekelas Ify dan Odelia—yang menggendong Odelia ke unit kesehatan, diikutioleh Ify di belakangnya, sebelum itu, Ify pamitpada pak Maulana kalau dia tak bisa masuk kelas hari ini. Bersyukur pak Maulana mengizinkan.Sesampainya di unit kesehatan, Odelia langsung diletakkan di brankar, dan ditangani oleh salah satu petugas di unit kesehatan tersebut. Minyak kayu putih dioles di bawah hidung Odelia, agar
Bukankah ini sama saja? Kenapa juga tadi Ify takut diomeli mama Odelia kalau ujung-ujungnya dia tetap kena omel? Sena tak berhenti mengoceh, mengomel pada Ify juga Odelia padahal saat ini mereka masih berada di unit kesehatan kampus.Niat hati ingin menginfokan kalau Odelia pingsan di kampus, Ify malah kena omel, lantaran tak bilang kalau Odelia sakit."Udah tahu baru sembuh, sok-sokan pulang jalan kaki pas hujan deras. Kamu gak mau sehat?" omel Sena lagi.Gilang tak bisa datang karena memiliki banyak pekerjaan, tapi di kantornya, sejak tadi Gilang tak henti-hentinya melafalkan doa akan anaknya baik-baik saja."Mulai besok, ke kampus dianterin Mama atau papa, gak ada penolakan. Bawa motor males, dianterin gak mau."Lagi, Sena mengomel tanpa henti, matanya melirik pada Ify yang hanya menunduk."Ify juga, kalau kayak gini lagi gak Tante restuin sama Rayyan," ancam Sena.Hal itu sontak membuat Ify yang tadi menunduk seketika mendongak, menatap Sena dan langsung menggeleng cepat. Mendapat
AssalamualaikumHollaaaMohon maaf untuk tanggal 27-31 aku gk bisa update. Kalau kalian pembaca Balikan Dengan Mantan, pasti tahu aku setiap akhir bulan bakal hiatus dan balik lagi pas tgl 1 bulan depannya. Ada begitu banyak urusan aku di RL.Jadi, tunggu update aku tgl 1 Juni, yah...Gak lama kok, aku mau selesaikan ujian komprehensif sama skripsi dulu, biar cepat lulus🤭 Doakan aku yahSemangat buat kalian semua, semoga segala macam urusannya dilancarkan. Jangan terlalu dipikirin, nanti stres gk bisa makan.Jangan bosan menunggu, gk lama kok cuma sekitar 4 atau 5 hariBye byePS: bisa jadi awal bulan aku bakal crazy up, semoga tercapai kayak Balikan Dengan Mantan yah.
Assalamualaikumhehehehe kalau baca judulnya pasti lagi berpikir ini kenapa.Di tempat aku lagi hujan deras disertai angin kencang dan petir, jadi aku belum bisa update karena takut megang HP pas lagi petir, ini aja memberanikan diri.Tapi aku bakal update besok kok, ditunggu yahBye bye***Assalamualaikumhehehehe kalau baca judulnya pasti lagi berpikir ini kenapa.Di tempat aku lagi hujan deras disertai angin kencang dan petir, jadi aku belum bisa update karena takut megang HP pas lagi petir, ini aja memberanikan diri.Tapi aku bakal update besok kok, ditunggu yahBye bye***Assalamualaikumhehehehe kalau baca judulnya pasti lagi berpikir ini kenapa.Di tempat aku lagi hujan deras disertai angin kencang dan petir, jadi aku belum bisa update karena takut megang HP pas lagi petir, ini aja memberanikan diri.Tapi aku bakal update besok kok, ditunggu yahBye bye
Suhu tubuh Odelia tak sepanas tadi, malam ini gadis itu sudah mulai baikan. Mungkin karenatidur cukup juga minum obat penurun panas. Namun, mamanya sejak tadi di kampus sampai malam ketika membawakan Odelia makanan, tak henti-hentinya mengomel. Hal itu malah membuat kepala Odelia pening mendengarnya, mau protes yang ada mamanya semakin jadi."Kamu kalau sakit, tuh, jangan diam-diam. Gak tahu kalau Mama khawatir," omel Sena membuat Odelia menghela napasnya panjang.Ketika Sena tengah sibuk mengomel, ponsel Odelia berbunyi, tanda pesan masuk. Gadis itu sudah memberitahu papanya kalau ponselnya rusak, dan besoknya dia langsing dibelikan ponsel baru.Tak peduli dengan mamanya yang terus mengomel, Odelia mengambil ponselnya, melihat pesan yang masuk.1 pesan masuk dari Angga, tapi sama sekali tak dibaca Odelia. Dia membiarkan pesan itu."Makan dulu, minum obat, habis itu tidur, gak usah main HP," pungkas Sena. Kemudian mama Odelia itu, mengecup singkat kening anaknya, dan meninggalkan Odel
Sena menyambut kedatangan Tsamara dan Angga dengan senyum lebar. Dia benar-benar tak tahu harus bersikap seperti apa kala istri dan anak bos suaminya datang bertamu. Parahnya lagi, di rumah hanya ada dia dan Odelia yang tengah tertidur di kamar."Silakan diminum, Bu," ucap Sena menyilakan Tsamara minum teh yang baru saja dia buat."Pak Angga juga," imbuh Sena membuat Tsamara langsung menoleh kepada wanita itu.Tsamara berdeham, lalu berkata, "Gak perlu manggil dia pakai embel-embel 'pak,' Bu Sena."Sena tertawa kecil, sejujurnya dia juga bingung harus memanggil Angga apa. Angga dosen anaknya sekaligus anak bos suaminya, jelas saja dia bingung, takutnya malah tak sopan."Panggil Angga aja, Bu," timpal Angga. Mata pria itu melihat pada tangga menuju lantai dua, letak kamar Odelia berada.Sadar kalau Angga melihat ke atas, Sena juga ikut melihat ke atas, dia tahu kalau Angga pasti mencari anaknya. Sayangnya, Odelia tidur setelah minum obat tadi. Bersyukur demam Odelia tak begitu tinggi,
Assalamualaikumyuhuu...mohon maaf, aku masih blm bisa update, lagi sibuk revisi skripsi.semangatmohon bersabar menunggu update dari aku. Sambil nunggu, kalian bisa baca karya aku Balikkan Dengan Mantan.bye bye***Assalamualaikumyuhuu...mohon maaf, aku masih blm bisa update, lagi sibuk revisi skripsi.semangatmohon bersabar menunggu update dari aku. Sambil nunggu, kalian bisa baca karya aku Balikkan Dengan Mantan.bye bye***Assalamualaikumyuhuu...mohon maaf, aku masih blm bisa update, lagi sibuk revisi skripsi.semangatmohon bersabar menunggu update dari aku. Sambil nunggu, kalian bisa baca karya aku Balikkan Dengan Mantan.bye bye***Assalamualaikumyuhuu...mohon maaf, aku masih blm bisa update, lagi sibuk revisi skripsi.semangatmohon bersabar menunggu update dari aku. Sambil nunggu, kalian bisa baca karya aku Balikkan Dengan Mantan.bye bye