Share

Bab 4

Author: Husky
“Pak Niko, untuk lahan itu sebenarnya kita sudah mendapatkan izin sebelumnya, hanya saja belakangan muncul beberapa masalah.”

Kepala departemen masih terus menjelaskan berbagai hal kepadaku, tetapi tanganku yang memegang pulpen tanpa sadar mencengkeram semakin kuat. Rahangku menegang, bibirku terkatup rapat. Padahal AC kantor menyala, namun punggungku sudah basah oleh keringat.

Aku bisa merasakan mulut kecil yang lembut itu sedang bekerja untuk meredakan ketegangan tubuhku. Saat aku menunduk, aku dapat melihat sepasang mata yang jernih layaknya air itu.

Di mata itu kini terselip nafsu birahi yang membuncah, seperti kertas putih yang ternodai warna asing. Dan warna asing itu, tercipta karena diriku. Ada perasaan aneh yang perlahan menyebar di dalam hatiku, membuatku semakin terangsang. Aku bisa melihat mulut kecil itu terisi penuh, hingga pipinya sedikit mengembung.

Satu tanganku mencengkeram berkas dokumen dengan erat, sementara tangan lainnya menggenggam pulpen. Kepala departemen di seberang mejaku masih terus berbicara, tetapi aku sama sekali tidak bisa menangkap satu kata pun yang keluar dari mulutnya. Tanpa sadar aku mendorong pinggangku ke depan, dan rangsangan yang berbeda itu membuat adrenalinku melonjak liar.

Pada saat itu, aku sudah tidak bisa berpikir jernih. Yang ada di pikiranku hanya aku ingin menghunjam mulut kecil itu dengan kasar.

“Pak Niko, kurang lebih seperti itu situasi di lapangan. Kalau masih ada yang kurang jelas, silakan sampaikan pendapat Anda, nanti kami revisi dokumennya,” ucap kepala departemen.

Aku langsung menutup map dokumen itu, kemudian menjawab, “Tidak perlu revisi. Kerjakan saja sesuai dokumen ini.”

Nada suaraku tetap tenang, tetapi urat di pelipisku sudah berdenyut keras.

Setelah sekretarisku dan kepala departemen keluar, aku langsung menarik gadis yang sedari tadi berada di bawah dan langsung menekannya di atas meja kerjaku. Matanya yang berbentuk almon itu basah berkilau, tangannya dengan manja melingkari leherku. Sudut bibirnya masih menyisakan sedikit cairan milikku, lipstiknya pun sudah sedikit berantakan. Keseluruhan penampilannya membuat gadis itu tampak sangat menggairahkan.

“Kakak ipar…”

Gadis itu memanggilku dengan suara lembut dan manja, sementara pahanya terus menggesek bagian tubuhku yang paling sensitif.

Aku menghirup napas dalam dan langsung menahan kakinya sambil berkata penuh tekanan, “Apa kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?”

“Kakak ipar, kamu terlihat sangat tersiksa, jadi aku ingin membantumu,” jawabnya dengan suara lembut. Tubuhnya menekan masuk ke dalam pelukanku, selembut dan selicin air musim semi.

“Kamu…”

Aku berniat mendorongnya menjauh, tapi detik berikutnya ia justru menarik tanganku dan meletakkannya di dadanya yang lembut. Sentuhan selembut kapas itu membuat pikiranku kosong. Gadis itu kemudian mendorong tubuhku untuk duduk di kursi dan dia pun langsung duduk di pangkuanku, bagian tubuhnya yang lembap menggesek bagian terpenting tubuhku.

“Kakak ipar, kalau kakakku bisa melakukannya, aku juga bisa. Tapi kakakku tidak bisa memuaskanmu, makanya kamu jadi segelisah ini, kan?”

Jari-jarinya yang ramping menyusuri garis dadaku, perlahan turun ke bawah, membuka kancing bajuku, lalu menggenggam bagian tubuhku yang berurat dan berdenyut hebat.

Ia menjilat bibirnya, sepasang matanya dipenuhi sorot menggoda seperti sungai dalam di musim gugur. Pinggangnya yang ramping bergoyang pelan, sementara dadanya yang lembut dan penuh terus bertabrakan dengan wajahku, membuat napasku semakin memburu.

“Kakak ipar, kita sudah dewasa. Tidak perlu menahan diri. Tadi kamu juga sangat menikmatinya, bukan?”

Sambil berkata begitu, Sarah terus menggerakkan tangannya, menggesekkan bagian paling sensitif milikku ke lembah di antara kakinya. Tangannya yang lain bertumpu di bahuku. Saat aku menunduk, aku terkejut ketika melihat milikku sudah setengah memasukinya!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Adik Pacarku yang Manis   Bab 10

    “Apa yang harus aku katakan? Apa yang ingin kamu dengar? Apa kamu ingin dengar fakta bahwa wanita itu sebenarnya bukan kakakku, tapi dia adalah ibuku?”Apa?!Kalimatnya sangat mengejutkanku, bahkan otakku masih belum bisa sepenuhnya mencerna apa yang sebenarnya terjadi.“Kamu bertanya untuk apa aku melakukan hal ini, kan? Aku melakukan ini untuk balas dendam!” ucap Sarah dengan suara bergetar, meluapkan emosi yang selama ini terpendam.“Wanita itu melahirkanku di usianya yang baru 16 tahun. Tapi, menjadi anaknya seperti neraka bagiku, sejak kecil aku tidak pernah merasakan kebahagiaan.”“Dia… dia malah… Saat aku pulang ke rumah untuk liburan, dia… dia menjual aku kepada seorang bajingan yang lebih pantas disebut binatang, hanya demi uang 40 juta.”Suara Sarah semakin bergetar dan kalimatnya terputus-putus, seolah sedang menggali ingatan yang sangat menyakitkan. Mataku terbelalak mendengar ceritanya, akhirnya aku paham dengan apa yang terjadi. Aku tak sanggup membayangkan penderitaan ya

  • Adik Pacarku yang Manis   Bab 9

    Hari pernikahanku dengan pacarku semakin dekat, sebentar lagi kami resmi menjadi suami istri. Namun aku justru merasa tidak ingin melanjutkan pernikahan ini. Aku terus mencari kesempatan untuk menjelaskan hal ini pada pacarku. Tapi setiap kali mulutku hendak bicara, selalu ada saja kebetulan yang membuatku menundanya.Pacarku dengan penuh semangat mengurus segala hal untuk acara pernikahan. Sedangkan aku terus membuat alasan untuk menunda, tetapi dia sama sekali tidak keberatan. Di benak pacarku, dia hanya ingin menikah denganku dan menjadi istri orang kaya. Kadang-kadang aku bahkan sempat berpikir, apakah sebaiknya aku mengajaknya putus dan memberinya sejumlah uang kompensasi. Tapi, aku tetap tak sanggup mengatakannya.Aku terus tenggelam dalam rasa ragu, sampai hari ini pun tiba, saat malam sebelum pernikahan.Selama beberapa hari, aku berdalih sibuk dengan urusan perusahaan dan sengaja tidak pulang ke rumah. Meski begitu, yang kurindukan malah si gadis penggoda itu. Pada akhirnya,

  • Adik Pacarku yang Manis   Bab 8

    Entah apakah ada perkataanku yang salah ucapkan, aku bisa dengan jelas merasakan Sarah menjadi semakin bersemangat. Bagian dalamnya terasa jauh lebih rapat, sampai-sampai seperti mencengkeram milikku.Aku tak kuasa menahan diri dan satu erangan lepas dari mulutku seiring dengan pergerakanku yang semakin cepat. Sarah menggigit bibir bawahnya erat-erat. Dia sekuat tenaga menahan diri agar tidak mengeluarkan suara apa pun.Rangsangan dan kenikmatan yang aneh itu justru semakin menghantam otak dan sarafku. Pada saat itu, aku bahkan ingin terus seperti ini, selamanya tidak terpisah.“Niko?” Dari luar pintu terdengar suara pacarku yang sedikit bingung.“Iya, masih ada pekerjaan yang belum selesai. Kamu tidur dulu saja.”Mendengar jawabanku, nada suara pacarku agak kecewa. “Baiklah, aku sebenarnya baru beli lingerie hari ini, aku ingin memakainya di hadapanmu.”Entah terpikir apa, nada suaranya tiba-tiba terdengar lebih ceria. “Nanti setelah kamu selesai kerja, aku pakai untukmu. Kamu pasti s

  • Adik Pacarku yang Manis   Bab 7

    Pacarku sama sekali tidak tahu kode misterius apa yang sedang kami mainkan. Dia hanya menepuk ringan tanganku, kemudian menegurku, “Memangnya kamu menganggap adikku ini asisten suruhanmu?”Aku hanya menjawabnya dengan senyuman, namun pandanganku lurus tertuju pada Sarah. Mungkin karena merasa bersalah ditatap seperti itu, Sarah menunduk dan fokus menyantap makanan di depannya, tidak lagi menatapku sedikit pun.Aku merasa agak bosan dan baru hendak mulai makan, ketika tiba-tiba terasa ada sesuatu yang menggesek kakiku. Aku langsung melirik ke arah Sarah yang duduk di seberang. Namun dia tetap fokus makan, tampak sama sekali tidak terusik. Meski begitu, aku jelas merasakan sepasang kaki kecil yang lembut terus menggesek betisku, bahkan perlahan naik hingga ke pahaku.Gadis sialan ini benar-benar tidak tahu malu, padahal kakaknya ada di samping!Pacarku sama sekali tidak menyadari gejolak tersembunyi di bawah meja. Dia tersenyum sambil menceritakan berbagai kejadian hari ini. Aku hanya me

  • Adik Pacarku yang Manis   Bab 6

    Setelan jas yang kupakai juga sudah ternodai cairan yang ambigu, jelas tak bisa dipakai lagi. Untungnya, di ruanganku masih ada satu ruangan istirahat kecil dengan fasilitas kamar mandi, dan aku juga selalu menyimpan pakaian cadangan di sana.Aku menggendong gadis itu untuk membawanya masuk ke dalam ruangan itu. Setelah di dalam, aku membasahi handuk, lalu dengan teliti menyeka tubuhnya yang ramping dan menawan. Di kulitnya yang putih halus terlihat bercak-bercak biru keunguan, semuanya adalah jejak yang kutinggalkan.Saat handuk hangat menyapu tubuhnya, sebuah gelombang kecil pun mulai timbul, dan aku bisa merasakan jelas kulit di bawah jemariku bergetar pelan. Gadis itu aku dudukkan di atas wastafel, kedua kakinya yang panjang dan ramping sedikit terbuka, memperlihatkan pemandangan yang indah. Hampir saja api yang tadi susah payah aku padamkan kembali berkobar.“Kakak ipar, aku cantik tidak?” tanya Sarah sambil melingkarkan lengannya di leherku dan bibir merahnya menciumku.Aku mena

  • Adik Pacarku yang Manis   Bab 5

    Aku segera memegang pinggangnya untuk menahan gerakan tubuh Sarah yang turun, namun tetap saja, lembah miliknya sudah menelan milikku setengahnya. Rasa sempit dan kenikmatan saat itu membuatku tanpa sadar menarik napas dalam, seluruh napasku menjadi semakin terburu-buru. Otot-otot di sekujur tubuhku menegang sekeras batu, kata-kata yang keluar dari mulutku pun tak lagi beraturan, seakan diperas keluar dari sela-sela gigi.“Apa kamu tahu… apa yang sedang kamu lakukan?”Alih-alih menjawab pertanyaanku, Sarah justru membungkam bibirku dengan ciumannya. Lidahnya dengan lembut mempermainkan lidahku, lidah kami saling menyambut hingga benang-benang liur terhubung di antara kami. Saat bibir kami terpisah, aku justru merasa belum puas.Sepasang mata yang menyerupai mata kelinci itu menatapku lurus. Aku bisa dengan jelas melihat bayanganku sendiri di dalam pupilnya. Seakan-akan tidak ada hal lain lagi yang jadi fokusnya selain diriku.“Kakak ipar, aku menginginkanmu… Puaskan aku, ya?” Suaranya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status