Aku tidak menyangka dengan apa yang aku lihat dengan mata kepalaku sendiri! suami yang aku cintai dengan tulus, tega mengkhianatiku. Apalagi wanita yang berselingkuh dengannya tidak lain adalah adikku sendiri, Adik manis yang aku sayangi sejak kecil. Satu-satunya saudara yang aku miliki. Mengapa mereka tega berselingkuh dibelakangku? Apa salahku? Apa kurangku? Aku lemah, hatiku hancur. Rasanya sakit, sangat sakit, Sulit bagiku untuk menerima kenyataan ini. Mereka begitu jahat. aku memang menyayangi mereka sebelumnya tapi aku tidak bisa memaafkan pengkhianatan mereka. aku takkan membiarkan mereka! Amarahku membara, aku harus kuat! akan kubalas penghianatan yang telah mereka lakukan dengan rasa sakit yang lebih menyakitkan, tunggu saja brengsek! Emh! Apa ku lenyapkan saja ya mereka berdua?
View MoreHari ini aku pergi ke kantor pagi-pagi sekali karena ada rapat penting. Setelah aku sampai diruanganku aku berniat memeriksa dokumen projects yang akan digunakan nanti.
"Loh kok gada!" tanganku sibuk mencari-cari didalam tas, namun tidak ketemu. ku coba mengingat kembali dimana aku letakkan dokumen itu."Astaga tertinggal diatas ranjang! Aku lupa membawanya," ucapku menepuk jidat.tanpa tunggu waktu, segera ku raih ponselku dan menelfon Tania untuk memintanya mengantarkan dokumenku yang tertinggal dirumah.beberapa kali aku mencoba menelfonnya tapi tidak kunjung diangkat. "Ah Tania kemana sih!"Karena tak kunjung diangkat, aku berfikir untuk menghubungi suamiku, Zico.Aku mencari kontaknya diponsel dan menghubunginya.Beberapa kali aku mencoba menghubungi suamiku tapi tak juga ada jawaban, mungkin ia sedang sibuk bermain game jadi tak mendengar aku menelfonnya."Aduh Zico juga gak bisa dihubungi lagi!" keluhku memijit pelipis.Aku berfikir sebentar dan akhirnya aku memutuskan untuk pulang kerumah sebentar untuk mengambil dokumen penting itu, karena aku buru-buru, lebih baikmenggunakan ojol dibanding memakai mobilku.Rasanya akan lambat jika aku memakai mobil.Segera aku memesan ojol lewat aplikasi diponsel pintarku, beberapa menit kemudian ojol yang aku pesan akhirnya datang."Neng Bella ya?" tanya ojol itu memastikan."Benar mang, tolong antar saya sesuai titik tujuan ya!" Jawabku buru-buru."Siap neng!" ojol itu menyerahkan helem padaku."Yang cepat ya mang! Saya buru-buru soalnya." aku memakai helem dan naik ke motor."Oke neng!" mang ojol menjalankan motornya....Beberapa menit kemudian akhirnya aku sampai dirumah. "Tunggu disini mang!" pintaku melepas helem dan berlari masuk kerumah.Saat aku masuk, rumah terlihat sepi tidak ada pelayan yang berjaga, biasanya ada pelayan yang menyambut jika ada tamu. Tak ku hiraukan keanehan itu dan segera naik ke atas."sayang, pelan-pelan sedikit, ugh ... " suara seorang wanita yang tidak asing mengalihkan perhatianku.sejenak aku terhenti.bukankah itu suara adikku, Tania. sedang apa dia?Aku melangkah mendekati asal suara tersebut, ternyata dari kamar gamingnya suamiku.aku sedikit terkejut mengetahui tempat asal suara itu. sedang apa Tania di kamar gaming suamiku. ini aneh.ku tepis semua pikiran buruk dari otakku, tak mungkin adikku itu melakukan hal buruk.karena penasaran, akupun mencoba mengintip dari celah pintu karena kebetulan sekali pintu itu terbuka kecil.Degh! Mataku memanas melihat sesuatu yang diluar dugaanku, sesaat aku membeku.butiran air hangat membasahi pelupuk mataku, bibirku ikut bergetar sangking shocknya.sesuatu yang menjijikan membuatku ingin berteriak.melihat Tania tanpa busana sedang bergerumul dengan seorang pria yang berstatus sebagai kakak iparnya.adikku dan suamiku? mereka berdua ...ti-dak mungkin, a-apa ini mimpi?"hari ini kamu lebih cantik, aku sampe gak bisa nahan hanya melihatnya. untung saja Bella ada meeting pagi ini, setelah kupastikan ia pergi aku langsung tak tahan ingin menyerangmu," ucap Zico sembari menciumi Tania."Benarkah aku sangat cantik? Apa aku lebih cantik dari kakakku?" Tania merangkul sembari mengelus punggung Zico.terlihat dari wajah mereka, mereka sangat menikmatinya."Kau lebih cantik dari segi apapun dibanding Bella, kau bahkan lebih lihai memanjakanku diranjang." Zico menciumi leher Tania sambil memujinya."Dasar sayang aku, manis banget, ah!" desah Tania.dalam ruangan itu, desahan mereka membuat jantungku kian sakit. aku masih saja membeku dan berharap yang ku lihat itu bohong.deru nafas dan erangan mereka menyadarkan ku bahwa semua yang ku lihat itu nyata. mereka tengah ayik berlanjut bergerumul mesra tanpa tahu, aku disini menyaksikanya.nafasku seakan mulai sesak, rasanya duniaku runtuh.aku mundur perlahan ingin rasanya aku masuk dan membunuh mereka berdua,tapi sangking shocknya aku hanya membeku.aku lebih memilih pergi dan beralih ke kamarku yang tak jauh. aku berjongkok menangis dengan menutup mulutku. Aku mencoba menahan suaraku.hatiku sangat sakit, bagaima bisa ini terjadi?mereka berdua adalah orang yang paling ku sayangi dan ku percaya. bagaima bisa mereka melakukan itu?hati ini begitu tersayat saat melihat suami yg sangat kucintai berhianat dengan adik yang sangat kukasihi.Aku menangis sejadi-jadinya tanpa suara, aku menangis meluapkan hatiku yang tidak baik-baik saja.kenapa? bagaima bisa? apa salahku?---Zico Betrand adalah suamiku, kami baru menikah 2tahun dan belum dikaruniai anak, sebelum menikah kami sudah pacaran 2tahun jadi aku sudah menjalin kasih dengannya selama 4tahun.Aku bertemu dengannya saat masih kuliah, temanku yang mengenalkan aku padanya. awalnya aku tidak tertarik dengannya, aku bahkan tidak meliriknya.Waktu itu, di lain hari ban mobilku bocor saat dalam perjalanan ketempat kuliah, saat itu aku sangat bingung dan panik karena hari itu ada mata kuliah penting yang harus ku hadiri. Aku sibuk menghubungi bantuan, tapi tak kunjung tersambung.Tiba-tiba Zico datang menghampiriku dan menawarkanku tumpangan dengan motor maticnya. Aku menimbang sebentar, karena aku buru-buru aku memutuskan untuk menerima tawarannya.Dijalan yang tertiup angin, ia menceritakan berbagai kisah padaku. Awalnya aku tidak mendengarkanya, ia terus menceritakan sesuatu yang akhirnya aku tertarik dan mendengarkannya. Kami mulai berbincang di lama dimotor.Karena hari itu, ia mulai menghubungiku lewat pesan, ntah darimana ia mendapatkan nomor ponselku. Aku membalas pesan-pesannya karena tidak enak dia pernah membantuku.Semakin lama aku bertukar pesan dengannya, hubungan kami semakin dekat. Bahkan kami sesekali sering bertemu, Aku merasa ia berbeda dengan semua pria yang mendekatiku, ia tidak kaya, wajahnya pun biasa saja. Tapi setelah lama kelamaan aku mengenalnya aku mulai menyukai karakternya yang lembut, penyayang dan apa adanya itu.Dan saat Zico menyatakan cinta padaku, aku yang mulai terpikat padanya menerima cintanya. Saat pacaran ia memperlakukanku sangat istimewa, perhatiannya padaku membuatku semakin mencintainya. Walau ia tak kaya Ia rela melakukan apa saja demi diriku, dan ia selalu menatapku penuh cinta. Walau dia pria yang cemburuan, aku sangat menyukainya.Aku tidak terpengaruh dengan pria manapun kecuali dia, karena aku tidak ingin dia cemburu. Betapa aku sangat mencintainya karena mengira ia juga begitu mencintaiku hingga akhirnya ia melamarku dan aku menerimanya dengan cepat kamipun akhirnya menikah.lalu kenapa sekarang ia tega mengkhianatiku? apa aku pernah melakukan kesalahan? mengapa Zico yang dulu ku kenal bisa berselingkuh dibelakangku.kemana janji setia yang pernah ia ucapkan?apalagi, wanita yang menjadi selingkuhannya tak lain adalah adikku sendiri. saudaraku satu-satunya, saudara yang paling ku percaya di dunia, Tania Fellias.ia adalah adik kandungku. aku sangat menyanginya, apalagi setelah ibunda kami meninggal saat umurku 7tahun dan Tania 5tahun. aku semakin mencurahkan kasih sayangku pada Tania karena aku takut ia sedih kehilangan ibunda tercinta.Aku sangat tulus menyayangi Tania, dimataku ia adalah adik kecil ku yang manis. aku selalu memanjakannya, mendengarkan sarannya, dan mengabulkan keinginannya.Bahkan ketika ia meminta untuk tinggal denganku saat aku baru menikah dua tahun lalu, aku mengiyakan. Ia bilang ia tidak ingin pisah dariku, ia juga mengaku akan kesepian jika hanya tinggal bersama ayah, ia meminta tinggal denganku sampe ia menikah juga.Aku yang sangat menyayangi adikku yang manis itu, tak ingin melihatnya sedih dan kesepian. Jadi tentu saja aku mengabulkan permintaan nya, walau bagaimanapun dia bukan orang lain. Dia satu-satunya adikku yang ku sayangi.Ternyata kasih sayangku padanya tidak merata membuatnya juga menyayangiku. Ia selalu berkata ia sayang padaku Tapi apa faktanya? apa yang mereka lakukan sekarang? Mereka berdua menghianatiku!perasaanku hancur berkeping-keping. apa yang harus ku lakikan sekarang?menangkap basah sambil berteriak? memukul dan mengusir mereka?tidak! itu terlaku mudah untuk mereka.aku memang menyangi mereka, namun yang namanya penghianatan tidak bisa dimaafkan.Aku menata hatiku kembali agar lebih kuat, aku takkan membiarkan mereka!lebih baik aku bermain cantik dan diam-diam membalas penghianatan yang telah mereka lakukan dengan rasa sakit yang lebih menyakitkan, tenang dan tunggu saja brengsek!Emh! ataukah ku lenyapkan saja ya mereka berdua?"Terima! terima! terima!" David, Brian, Rachel bersorak bersamaan.Edward mengangkat telapak tangan, sorakan itu seketika berhenti. "Bella, aku sudah pernah mengungkapkan perasaanku padamu sebelumnya. Ku harap kali ini kau menerimanya," ucap Edward masih di posisinya.Ku tutup mataku sejenak, lalu menatapnya. Sebenarnya aku belum yakin untuk memulai berumah tangga lagi, aku masih belum siap. Aku sangat takut akan kegagalan dan penghianatan. Aku tahu Edward bukan orang yang seperti itu, tetapi ketakutan tetaplah ketakutan.Ku layangkan pandangan ke semua sisi, persiapan yang begitu niat dan mewah dibuat khusus untukku. Zico saja tidak pernah melakukan ini, jika aku menolaknya maka aku akan menyakiti usaha dan juga orang-orang yang hadir disini."Ya, aku bersedia," jawabku tersenyum.Mata Edward melebar binar, ia berdiri dan tersenyum bahagia menatapku. "Sungguh?" tanyanya yang ku jawab dengan anggukkan.Spontan Edward memelukku erat, "kau sudah menerimaku, jangan harap untuk berubah pi
Seusai makan siang itu, Edward mengantarku dan Viona kembali ke kantor."Bella, apa malam ini kau ada waktu? aku ingin membawamu ke sesuatu tempat," ucap Edward di dalam mobil. Aku menatapnya sebentar, "kemana?" tanyaku.Edward tersenyum, "rahasia, kau akan tahu nanti. Berdandanlah yang cantik," jawabnya. Mendengar itu membuatku merasa dejavu, ini mengingatkanku saat pertama kali dinner bersamanya."Ehem, ehem, bisakah aku turun dulu, baru kalian lanjutkan percakapan romantisnya?" sela Viona yang duduk di kursi belakang. Ia melipat tangan sembari melirik kami berdua."Ba-baiklah, nanti kau bisa menjemputku di rumah," ujarku pada Edward, tak ingin Viona menunggu lama. Aku membuka pintu mobil dan keluar, disusul juga dengan Viona yang ikut keluar."Oke sampai jumpa nanti malam," ujar Edward didalam mobil, aku membalas tersenyum dan melambaikan tangan padanya."Apa hubungan kalian sudah ada kemajuan?" tanya Viona tiba-tiba."Kemajuan apa yang kau maksud?" aku bertanya balik padanya."Kem
PoV Arbella…Sudah sebulan semenjak aku mengirim Tania dan Zico ke desa itu. Sekarang aku sudah tinggal kembali dirumah utama bersama ayah dan bibi. Sedang rumah lamaku telah terjual dua minggu yang lalu.Bulan lalu, aku memberitahu ayah. Bahwa aku sudah tahu tentang identitas Tania yang bukan adik kandungku. Awalnya ayah meminta maaf telah merahasiakannya, dan aku menolak permintaan maaf itu. Bagiku keputusan ayah dan mendiang ibu tidaklah salah, jadi tidak seharusnya ayah meminta maaf.Seandainya sejak awal Tania tidak mengkhianati ataupun berencana membunuhku, mungkin aku juga akan memilih untuk tidak mendengar rahasia itu.Berbicara tentang Tania, aku memberi tahu pada ayah, bahwa aku mengirimnya ke desa Geneva. Respon Ayah hanya diam, namun sorot matanya menyembunyikan kekhawatiran. Sebagai penenang aku bilang walau kota itu sedikit berbahaya, namun ada bawahan Edward yang menjaganya. Ayah menghela nafas lega setelah mendengar itu.Begitulah ayah. Sejahat apapun anaknya membuat l
PoV Tania 2 ..."Tania … Tania … Bangunlah!" panggilan seseorang dan nafas yang begitu bau membangunkanku setengah sadar. Dengan sayup-sayup perlahan membuka mataku."Tania, …" Mataku terbelalak melihat wajah Zico yang begitu dekat dan bertelanjang dada. Sontak aku bangun dan mendorongnya. Tanganku kini kembali terikat, kepalaku terasa begitu pusing, dan kakiku yang begitu sakit.Zico terdiam dengan tangan yang juga terikat, aku menolah-noleh. Ternyata aku kembali kedalam mobil box, bedanya yang ini lebih sempit. Hanya ada aku dan Zico didalamnya.Mataku melebar melihat tubuhku yang hanya mengenakan pakaian dalam. "D-dimana bajuku?" tanyaku menyilangkan dada.Zico menatapku dingin, "seharusnya aku yang bertanya seperti itu! dimana bajumu? kenapa kau kembali dengan bertelanjang!" tanyanya setengah berteriak.Aku memalingkan wajah dan melirik kakiku yang dililit acak menggunakan bajunya."Kenapa kau diam saja? apa benar kata penjaga itu kau berniat menggodanya? katakan!" seru Zico, mata
PoV Tania.…Hawa yang pengap didalam sebuah box mobil, aku tengah bersandar sembari berbagi udara dengan satu pria bodoh dan dua pria yang tak ku kenal.Walau tanganku telah diikat kembali, tetapi penutup mataku sudah dilepas. Tidak ada pemandangan, hanya cahaya remang dan rasa sesak untuk bernafas. Aku membenci ini!Kenapa? kenapa semua harus berakhir begini?Ku pikir dengan kepulangan ayah itu akan membebaskanku dari neraka buatan ini. Tapi apa? ayahku, satu-satunya harapanku malah tak berpihak padaku. Rasa sesak hatiku yang merasa sangat tidak adil! tanpa sadar rasa marah itu membuatku mengungkap rahasia dengan mulutku sendiri.Apa aku menyesal? tidak juga. Saat melihat raut wajah Kak Bella yang tak berdaya membuatku sedikit terhibur. Kak Bella sangat lemah terhadap kesehatan ayah, kenapa aku tidak menggunakan kesempatan itu dari awal?Aku ingin sekali membuat Kak Bella mencium kakiku, tapi aku malah berada disini! menyebalkan!Tiba-tiba mobil terhenti. "Apa kita sudah sampai?" tan
Aku menghela nafas, kemudian menuntun Bibi untuk duduk disofa bersama. "Bibi, sungguh aku sangat terkejut mendengarnya. Apa semua itu benar? Tania bukan adik kandungku? mengapa aku tidak tahu?" tanyaku. Kenyataan itu membuatku masih terkejut, aku ingin tahu semua kebenarannya."Baiklah, akan Bibi katakan. Sebenarnya ini adalah rahasia yang ingin dijaga ibumu Bella. Kau tahu ibumu adalah wanita baik. Sebenarnya, ibumu memilik seorang adik angkat yang diselamatkan dari korban KDRT, namanya Wenda. Ibumu sangat menyangi adik angkatnya itu seperti adiknya sendiri ...""... Tetapi Wenda sangat berbanding terbalik dengan ibumu. Jika ia menginginkan sesuatu harus terpenuhi. Suatu ketika dua bulan sebelum pernikahanku, aku memperkenalkan calon suamiku Devan. Itu adalah awal petaka bagiku, karena setelahnya. Sehari sebelum pernikahanku. Tiba-tiba Wenda mengaku tengah hamil anak Devan ...""... Kau tahu betapa hancurnya duniaku saat itu Bella, aku bahkan sampai pingsan karena terkejut. Tanpa tah
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments