Share

Seorang Diri

“Tira, sini kamu!” panggil Sisca, dengan mata melotot.

“Iya, Mah!” jawab Tira. Ia lalu menghampiri mamahnya.

“Laras, kamu tunggu di sini!” ucap Sisca.

“I-iya, Mah!” jawab Ayas, kikuk.

Sementara Tira di ajak pergi oleh mamahnya, Ayas duduk di sofa seorang diri. Ia masih agak canggung dengan Ibu mertuanya itu, Ayas juga tidak tahu harus berbuat apa saat ini.

Tira diajak oleh mamahnya ke sebuah ruangan, “Duduk!” ucap Sisca, dengan sikap yang dingin.

“Iya, mah.” Tira pun duduk di sebuah sofa.

Sudah lama Tira dan Mamahnya tidak bicara seserius ini, terakhir kali mereka berbicara serius adalah saat Tira memutuskan untuk menikahi Ayas.

“Tira, kamu tau kenapa mamah memanggil kamu ke sini?” tanya Sisca, serius.

Tira hanya menggeleng dan tidak menjawab.

“Kamu ini sudah punya anak, seharusnya kamu tidak lagi mementingkan diri kamu sendiri!” ucap Sisca. Ia memarahi putranya itu.

“Jadi mamah memang sudah tahu kalau—“ Belum selesai Tira berbicara, Sisca sudah tampak emosi.

Brakk!

“Tau kalau Vano di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Richard Jessen
jangan lama" updatenya mau tau lanjutan yoga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status