Home / Romansa / Ah! Enak Mas Dokter / Jangan Gila Mas!

Share

Jangan Gila Mas!

Author: Dita SY
last update Last Updated: 2025-06-12 16:16:28

Niatnya hanya memenuhi undangan makan malam, Febby tidak menyangka kalau dia akan diajak oleh Dirga ke ruang rahasia.

Kata Dirga, ruangan itu hanya boleh dimasuki olehnya saja. Tentu Febby merasa istimewa. Akan tetapi, ia buru-buru menepis perasaan spesial itu karena mereka berdua sudah memiliki pasangan masing-masing.

"Tolong jangan seperti ini Mas. Aku ngga mau istrimu tahu kalau kita ada di dalam ruangan ini hanya berdua. Apalagi di rumah ini ada Mas Andi."

Belum selesai kata-kata yang keluar dari mulut Febby, bibirnya sudah dikecup mesra oleh Dirga.

Kedua mata wanita cantik itu membulat sempurna. Dua tangannya berusaha mendorong tubuh Dirga, tapi apa daya, tenaga Dokter tampan itu tidak sebanding dengan tenaga Febby.

Berusaha seperti apapun, Febby tidak bisa melepaskan kecupan mesra sang Dokter.

Beberapa detik berlalu, Dirga melepas kecupannya lalu memandang wajah Febby lekat.

"Gila kamu Mas!" umpat Febby dengan raut wajah kesal. Buru-buru dia menjauh dari Dirga. Dalam hitungan de
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rostiny Rose
meski di ulang dari awal tapi tetep suka ...
goodnovel comment avatar
erlanuraqina
Alhamdulillah di up disini jadi bisa baca dong mksih thorr...️
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Ah! Enak Mas Dokter   Curiga

    Kediaman Andi. Seperti biasa, Febby sedang sibuk menyiapkan makanan di dapur. Rutinitas harian sebagai istri dari suami partriarki."Nanti siang Ibu aku mau datang ke rumah." Andi memberitahu rencana ibunya yang ingin mengajak Febby ke rumah sang adik."Iya, tadi Ibu udah chat aku," jawab Febby yang tengah sibuk dengan pekerjaan di dapur."Nanti kamu jelasin program kehamilannya sama Ibu. Minta Ibu do'ain biar kita secepatnya punya anak.""Iya," angguk Febby. Selesai menyiapkan bekal untuk suaminya, Febby menarik kursi dan duduk."Udah selesai bekalnya?""Udah, aku pisahin sayur sama udang balado kesukaan kamu. Kalau kamu ngga suka sayurnya, kasih aja ke temen kamu.""Aku suka semua masakan buatan kamu." Andi memakan sarapan yang disiapkan istrinya.Diam-diam Febby memperhatikan sang suami. "Mas," panggilnya pelan."Hmm."Menelan saliva, Febby mengambil minuman dan menenggaknya sebelum kembali berbicara, "Dokter Dirga minta nomor hape aku. Kasih ngga?"Andi menyempitkan mata. "Dia kan

  • Ah! Enak Mas Dokter   Sentuh Aku, Mas!

    Sentuhan bibir Anggun yang menempel sesaat di bibir merah alami Dirga, tak membuat Dokter Tampan itu bergairah.Tatapannya datar, bahkan tak ada gerakan sama sekali. Tidak seperti biasanya, Dirga langsung menyergap seperti Beruang kelaparan.Anggun mendesah kasar, sadar ada yang aneh dari suaminya. Wajahnya yang semula dipenuhi senyuman, berubah kecut.Kedua tangan bersidekap di atas dada, dengan helaan napas panjang. "Kamu kenapa sih Mas?" tanyanya kesal.Yang ditanya hanya diam, mematung."Aneh banget. Kemarin minta dilayanin. Giliran aku mau, kamu yang ngga mau. Jadi sebenarnya mau kamu apa sih? Nyebelin banget!"Dirga memalingkan wajah, dia ambil ponsel yang tergeletak di atas bantal lalu turun dari ranjang.Melihat itu, Anggun membuka mulutnya membentuk huruf O besar. Kaget! Suaminya justru mengabaikan dan menganggap dia tidak ada di sana."Mas!" bentak Anggun, habis kesabaran Dokter Kecantikan itu.Dirga menoleh sesaat, mengatakan, "Aku tidur di kamar lain." Ia melangkah mendeka

  • Ah! Enak Mas Dokter   Mencium Gelagat Aneh

    Fiu! Fiu! Fiu!Suara siulan terdengar dari dapur. Di jam setengah tujuh malam, suara asing itu mengundang rasa ingin tahu Anggun.Sengaja dia pulang lebih awal agar suaminya tidak marah, tetapi saat masuk ke dalam kamar, laki-laki tampan itu tidak ada di sana.Berkeliling rumah, Anggun menghentikan langkah kaki di pintu dapur bersih. Ia melihat suaminya sedang bersiul sambil memasak sesuatu di atas kompor.Mengambil langkah perlahan, Anggun mendekati meja makan dan duduk. "Kayaknya kamu lagi happy hari ini Mas," senyumnya sambil mengambil piring.Beberapa lauk-pauk sudah tersedia di atas meja, namun Dirga justru memilih masak mie. Semua itu karena baru saja dia melihat postingan Andi, makan mie buatan Febby."Banyak pasien unik hari ini," jawab Dirga datar, menghentikan siulannya.Anggun manggut-manggut. "Kamu masak apa Mas? Kok ngga makan ini aja?"Dirga melirik sesaat, kembali fokus pada mie instan di dalam pa

  • Ah! Enak Mas Dokter   Duh! Puasa

    Baru saja tiba di rumah, Andi sudah disambut pemandangan indah istrinya yang hanya mengenakan daster pendek tanpa lengan.Kulit putih mulus, tubuh sintal yang biasanya langsung bisa dinikmati, kini harus dia abaikan demi melancarkan program kehamilan.Andi melangkah mendekati pintu rumah, tempat istrinya berdiri sambil tersenyum hangat.Melihat suaminya datang, Febby langsung mengambil tas tenteng dari tangan Andi."Aku ngga sempat masak, Mas. Tadi aku pulang sore banget. Kamu mau aku pesenin makanan online ngga? Atau masak nasi goreng aja?" tanyanya menatap wajah lesu sang suami."Masak mie aja. Udah lama aku ngga makan mie," jawab Andi sambil mengendur kancing kemeja, melangkah mendekati sofa dan duduk."Yakin mau makan mie aja? Ngga mau pesen makanan di restoran gitu?""Mahal, kita harus hemat. Masih banyak keperluan penting yang harus dipikirkan selain mengisi perut," sahut Andi dengan nada dingin. Padahal baru saja

  • Ah! Enak Mas Dokter   Larangan Dirga

    Berbeda dengan istrinya yang baru saja menikmati dosa terindah. Di tempat lain, Andi lagi-lagi, harus menerima cacian dan makian dari atasan karena kesalahan sepele ... baginya."Lain kali salin dulu semua dokumen penting di komputer kantor. Jangan asal pulang aja. Pikiran kamu cuma rumah aja. Ngga profesional banget sih! Kamu udah berapa lama sih kerja di sini. Kayak anak baru aja. Beri contoh yang bener untuk karyawan lain!"Andi hanya menundukkan kepala pasrah saat dimaki oleh bos di kantornya. Kesalahan yang baginya tidak terlalu fatal, tetapi selalu saja menjadi alasan untuk memarahinya di depan para karyawan lain.Wajahnya sudah tebal seperti kulit Badak. Biasa baginya terkena marah, apalagi di depan teman kerja."Bukan cuma kamu, tapi semua karyawan di kantor ini. Kalau mereka melakukan kesalahan, pasti saya akan marahi! Kalian itu kalau bekerja harus teliti."Andi menghela napas panjang sambil melirik ke kiri dan kanan. Semua karyawan terlihat sedang berbisik, sudah pasti yang

  • Ah! Enak Mas Dokter   Dosa Terindah

    Mengikuti permintaan suami dan Ibu mertua, Febby menjalani program kehamilan, namun dengan cara dibuahi oleh dokternya sendiri.Seandainya Andi tahu, kemungkinan laki-laki yang tidak terlalu tampan itu, akan membakar tempat praktek Dirga sampai rata dengan tanah.Meskipun terkesan cuek dan dingin pada istrinya, tetapi Andi sangat takut kehilangan Febby sebagai aset satu-satunya dalam hidup."Boleh minta nomor ponselmu?" Dirga dan Febby masih berada di atas ranjang. Saling memberikan kehangatan satu sama lain di ruangan dingin itu.Keduanya berada di bawah selimut tipis, masih polos tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh."Kalau Mas Andi ngga ngijinin, aku ngga bisa ngasih nomor hape aku sama siapa-siapa." Jemari lentik Febby, terlihat sibuk menarik bulu-bulu halus di atas dada Dirga."Andi melarangmu memberikan nomor ponsel padaku?" tanya Dirga, mengangkat satu alis tebalnya.Febby mengangguk pelan. "Bahkan sama teman aku sendiri. Yang tahu nomor hape aku cuma Ibu sama Bapak di kampu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status