Share

Istri Rasa Selingkuhan 1

Zahra ..., ayo Aku antar!"  Tiba-tiba Mas Dewa sudah berdiri tepat disebelahku.

"Tidak usah, Mas. Aku sudah pesan taksi online," sahutku seraya mencari keberadaan taksi yang sudah aku pesan. Namun setelah kulihat sekeliling, taksi itu tak kunjung datang. Kembali kubuka aplikasi taksi online di ponselku, ternyata pesananku dicancel. Segera aku memesannya kembali, mengingat hari semakin siang.

Mas Dewa masih berdiri di sebelahku. Laki-laki itu masih mencuri-curi pandang padaku. Aneh, kenapa seperti sedang mencuri pandangan dengan wanita lain? Bukankah aku ini istrinya?

"Zahra ... kamu ... kamu ..." Nampaknya ada sesuatu yang hendak dia tanyakan. Namun sepertinya suamiku itu ragu.

"Kenapa, Mas?"

"Kamu beda ..." lirihnya nyaris tak terdengar.

"Apa? Kenapa? Aku nggak denger, Mas."

Aku pura-pura tidak mendengar.

"Kamu ..."

Mas Dewa gelagapan ketika tiba-tiba Liana muncul dań dalam rumah. Laki-laki yang sebenarnya masih halal untukku itu segera masuk ke dalam mobilnya, diikuti tatapan penuh curiga dari istri keduanya.

Rumah tangga macam apa ini. Seharusnya aku sebagai istri pertama yang marah ketika Mas Dewa mendekati wanita lain yang kini menjadi istri barunya. Namun kali ini justru istri kedua yang tak tahu diri ingin menguasai semuanya.

Saat ini, kenapa justru aku merasa sebagai selingkuhannya Mas Dewa?

"Sombong banget! Gaji nggak seberapa aja naik taksi. Dasar boros! Bisa habis gaji suamiku nanti!" ketus Liana seraya melotot padaku.

Astaga! Darahku mulai mendidih.

Menarik napas dalam-dalam. Berusaha agar emosiku tidak terpancing. Bisa rusak moodku pagi ini.

Tidak. Jangan terpancing, Zahra!

Beruntung tak lama kemudiaan pesanan taksi onlineku datang. Gegas aku naik dan duduk di bangku penumpang di barisan tengah.

Masih terdengar gerutuan dari maduku itu saat aku hendak menutup pintu. Aku sama sekali tak menghiraukannya lagi.

Beruntung Mas Dewa tidak jadi mengantarku. Belum saatnya suamiku itu tahu tempat aku bekerja. Saat ini aku ingin kembali meniti karierku hingga sukses, sebelum benar-benar meninggalkan Mas Dewa kelak.

Biarlah sementara aku tetap di rumah itu. Sepertinya saat ini Mas Dewa juga keberatan jika aku minta cerai. Aku harus bisa mencari cara agar Mas Dewa mau menceraikanku. Lagipula, aku tidak tega jika harus meninggalkan Ibu sekarang ini.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sarti Patimuan
Ayo Zahra mendingan pisah sama suami pengkhianat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status