Share

Bab 7 - Cara Bertahan Hidup

“Kak....,”

Sebuah panggilan terdengar dari gawang pintu kamar Sagara. Temaram cahaya lampu ruangan perlahan-lahan mulai menampakkan sosok gadis berambut merah yang tengah sibuk merapatkan sweter biru usang. Udara di malam itu terasa lebih dingin akibat hujan sore yang mengguyur selama tiga jam lamanya. Serangga-serangga hutan yang biasanya menyemarakkan malam lebih memilih untuk menetap di sarang, berpesta dengan menghabiskan sisa makanan, atau berdiam untuk melindungi tubuh dari tetesan-tetesan air yang bisa menghujani setiap waktu.

Panggilan Sera yang tiba-tiba membuat Aditya tersentak dari lamunan dan sejenak membekukan kedua bibir yang sedari tadi digerakkan oleh gumaman. “Huft Sera, kau mengagetkanku saja,” timpalnya menghembuskan nafas keras, cepat-cepat menyelipkan selembar kertas dan pena di saku baju dan langsung menyibukkan diri mengeluarkan barang-barang Sagara dari sebuah kardus besar.

Sera melangkah masuk dengan menyapukan mata hazelnya ke seluruh penjuru kamar. Tidak
fairafa22

Terima kasih telah membaca tulisanku. Jangan lupa untuk menuliskan pendapatmu setelah membaca bab ini.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status