Share

Bab 701

Author: Erlina
Hanya saja, kali ini Hayden tidak bisa berkata lain lagi. Sebab semalam dia masih merasa bersalah lantaran pergi “bermain” dengan anggota Keluarga Pangestu. Dia terpaksa mengerucutkan bibirnya tanda dirinya mengiakan ucapan Caden. Dia menyapa Naomi, lalu bergegas berlari ke kamar tamu.

Perhatian Hayden hanya berpusat dalam menghukum anggota Keluarga Pangestu. Dia jadi lupa mengungkit masalah pelakor dan anak haram.

Naomi bertanya dengan penasaran, “Biasanya Hayden nggak begitu menyukaimu. Apa yang kamu katakan sama dia tadi? Kenapa sikapnya terhadapmu jadi berubah drastis?”

Caden membalas dengan tersenyum, “Aku beri tahu dia betapa cintanya aku sama kamu. Setelah Hayden mendengar, dia pun merasa sangat terharu.”

Naomi terdiam membisu.

Caden mencubit pipi Naomi dengan tatapan penuh rasa sayang. Dia menarik tangan Naomi, lalu membawanya sarapan di ruang makan.

Suasana hati Caden sangat bagus hari ini. Betapa inginnya dia menyuap semua makanan ke dalam mulut Naomi.

Semakin Caden bersikap
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 702

    Tiara berkata, “Kalau kamu tahu di mana dia sekarang, aku akan temani kamu untuk mencarinya!”Naomi menolak. “Biarkan aku pergi sendiri saja. Kamu bantu aku jaga anak-anak di rumah sakit.”Naomi tidak berharap Tiara terlibat dalam masalahnya dengan Caden. Sama halnya, dia juga tidak berharap Cayden terlibat dalam masalah ini juga. Semakin banyak yang mereka ketahui, mereka pun akan semakin bahaya.Jika Naomi benar-benar akan “berperang” dengan Caden, bukannya mereka akan terkena imbasnya? Jadi, untuk sementara ini, Naomi masih bersikeras untuk mengatasi masalah perceraian sendiri. Jika Naomi tidak berhasil menyelesaikannya, dia baru akan meminta bantuan lagi.Hanya saja, Tiara masih saja merasa tidak tenang. “Suamimu itu cowok berengsek. Apa kamu sanggup menghadapinya seorang diri?”“Bisa, aku juga bukan pergi buat cari gara-gara. Aku mau ngomong baik-baik sama dia.”“Baiklah, ponselku akan selalu aktif. Kalau butuh bantuan, kamu bisa segera hubungi aku. Selain itu, kamu mesti ingat, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 703

    Caden merasa bingung. Apa suami berengsek Naomi juga bekerja di perusahaan?Namun sebelumnya Naomi berkata bahwa suaminya itu cacat. Sepengetahuan Caden, tidak ada karyawan perusahaannya yang cacat. Hanya saja, Naomi juga tidak mungkin mencari ke perusahaan tanpa sebab ….Caden tidak tahu apa yang terjadi. Dia tidak menuruni mobil, hanya mengamati dari dalam mobil.Naomi masih tidak tahu masalah dirinya sedang dibuntuti. Dia berdiri di depan gedung mewah dengan hati gugup.Gedung yang kelihatan mahal ini adalah milik Caden! Konon katanya, gedung mahal ini sudah menghabiskan dana ratusan miliar!Naomi merasa dirinya bagai seekor semut saja jika dibandingkan dengan Caden! Entah apa yang dipikirkan Caden waktu itu, kenapa dia bisa menyukai Cynthia? Dari segi keuangan dan kekuasaan, seharusnya dia bisa menemukan wanita yang sepadan dengannya, ‘kan?Hanya saja, semuanya cukup masuk akal. Seandainya Caden memang menyukai sesama jenis, dia pun membutuhkan istri kamuflase. Mencari wanita dari

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 704

    Memang ada perubahan dengan wajahnya, sepertinya dia telah melakukan operasi plastik, hanya saja Naomi tetap bisa mengenalinya.Bagaimanapun, mereka pernah hidup bersama selama 20 tahun. Tentu saja Naomi sangat mengenalnya! Wanita ini tak lain adalah adik yang tidak pernah dijumpai Naomi selama 6 tahun, Cynthia.“Istri sah” yang dicari anggota Keluarga Pangestu dengan susah payah, malah dijumpai Naomi di depan gedung Grup Pangestu!Kedua pasang mata saling bertemu. Mereka berdua sama-sama merasa kaget! Jelas sekali mereka tidak menyangka akan bertemu di sini!Beberapa saat kemudian, Cynthia melangkahkan sepatu hak tinggi 10 sentimeter itu kemari sembari melipat kedua lengan di depan dada. Sikapnya masih sangat tidak bersahabat. “Ternyata memang ada cewek murahan di sini! Aku kira aku sudah rabun!” Sembari berbicara, Cynthia sembari mengamati penampilan Naomi. Di satu sisi, dia merasa iri dengan kecantikan Naomi. Di sisi lain, dia merasa geram.“Dasar nggak tahu diri. Padahal Keluarga T

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 705

    Berhubung hendak membahas masalah serius dengan Caden, Naomi sengaja mengenakan pakaian yang kelihatannya cukup formal baginya.Pakaian ini adalah pemberian Caden. Caden membelinya dari toko busana langganannya. Pakaian yang dirancang langsung itu memang tidak berlogo. Meski ada yang ingin membelinya, belum pasti bisa terbeli.Cynthia dan kedua temannya mengira semua pakaian tanpa logo itu adalah produk jalanan. Mereka mengira kehidupan Naomi sekarang sangatlah melarat.Naomi tidak berbicara. Hanya saja, Cynthia lanjut menyindirnya, “Kenapa kamu bisa ada di sini? Jangan-jangan kamu juga mau ikut wawancara? Hehe, kamu kira Grup Pangestu itu tempat mengolah sampah?”“Kamu kira siapa pun bisa bekerja di sini? Ini kamu lagi di Grup Pangestu, perusahaan yang dikenal paling kaya dan paling memiliki masa depan. Orang-orang yang bisa bekerja di sini adalah para elite. Nggak mungkin mereka akan menerima kamu yang murahan itu!”Salah seorang teman Cynthia bertanya, “Apa pendidikan terakhirnya?”

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 706

    Suara Caden sangat dingin. Ketiga wanita pun terkejut hingga merinding, tidak berani berbicara lagi.Naomi menatap Caden dengan kaget. “Kenapa kamu bisa ada di sini?”Caden memalingkan kepalanya untuk menatap Naomi. Kali ini, tidak lagi terlihat aura membunuh di dalam tatapannya. Dia menatap Naomi dengan sangat lembut. Hanya saja, Caden tidak menjelaskan, melainkan bertanya, “Apa kamu terluka?”Dari tadi Caden terus duduk di dalam mobil. Dia melihat Naomi berbicara beberapa saat dengan sekuriti, lalu hendak meninggalkan perusahaan. Tiba-tiba ada beberapa orang wanita berjalan mendekatinya. Jarak mereka agak jauh. Dia tidak dapat mendengar apa yang sedang mereka bicarakan.Hanya saja, Caden melihat wanita-wanita itu tidak berhenti berbicara, bahkan melihat Naomi telah turun tangan!Biasanya Naomi bersikap sangat lembut. Dia baru akan turun tangan jika terpaksa! Dapat diketahui bahwa Naomi benar-benar sedang marah!Tentu saja Caden tidak tega melihat Naomi marah. Kemudian, tidak disangka

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 707

    Para sekuriti malah menolak permintaan wanita yang digandeng oleh bos mereka! Setelah mengusir, mereka juga sempat bergosip, “Wanita itu cantik sekali. Meski hanya membayangkan saja, sepertinya cukup menarik!”Setelah dipikir-pikir, mereka semua sungguh merasa takut!Beberapa sekuriti muda merasa syok. Mereka segera melaporkan masalah ini kepada kepala mereka. Setelah kepala sekuriti mendengar, dia juga merasa sangat kaget, segera menghubungi sekretaris Caden.Tak lama kemudian, masalah ini sudah terdengar sampai ke telinga Steven. Begitu Steven mendengar, dia spontan menggigit bibirnya, lalu melihat asisten. “Sekuriti perusahaan kita memang hebat-hebat. Mereka bahkan berani nggak perbolehkan istri bos buat masuk perusahaan. Aku saja nggak berani!”Asisten terkejut hingga sekujur tubuh gemetar. “istri bos? Bu Naomi itu istrinya bos?”Steven tidak menjawab. Asisten semakin penasaran lagi, lalu bertanya, “Bukannya selama ini Pak Caden sedang mencari ibu kandungnya Den Rayden? Kenapa dia

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 708

    Jangan-jangan suami Naomi benar-benar bekerja di perusahaan Caden? Naomi tidak bisa menemukan orang yang ingin digugat cerainya. Jadi, Naomi pun berencana untuk mencari bos perusahaan? Ingin memberi tekanan kepada pria berengsek itu?Caden merenung sejenak. Hanya saja, dia masih tidak mengerti dengan jalan pikiran Naomi. Dia juga tidak menghukum sekuriti, sebab mereka juga tidak tahu identitas Naomi. Sudah sepantasnya mereka tidak mengizinkan Naomi masuk.“Kamu beri tahu orang perusahaan. Ke depannya kalau Naomi mencariku lagi, langsung beri tahu aku. Nggak peduli aku ada di perusahaan atau nggak, bawa dia ke ruang tamu dulu. Jangan biarkan dia menunggu di luar!”“Oke.”“Apa kamu sudah selesai menyelidiki ketiga wanita itu?”“Emm, mereka datang untuk mengikuti wawancara hari ini. Mereka semua adalah tamatan luar negeri. Salah satunya baru saja kembali dari luar. Dua wanita lainnya sudah kembali sekitar 2-3 bulan lalu.”Raut wajah Caden tampak murung. “Ada konflik apa di antara ketiga w

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 709

    Setelah Tiara memesan minuman, Caden memesan beberapa camilan.Tiara merasa heran. “Kamu pesan makanan? Memangnya apa yang mau kamu bicarakan sama aku? Di mana Naomi?”Kali ini, Caden baru menjawab pertanyaan Tiara, “Dia lagi tidur di atas. Dia nggak berhasil bertemu dengan suaminya.”“Hah? Kenapa nggak ketemu? Sialan! Apa cowok berengsek itu nggak bersedia buat cerai sama Naomi?”Caden kembali bertanya, “Apa hubungan suaminya sama Grup Pangestu?”“Grup Pangestu? Apa hubungan cowok berengsek itu sama Grup Pangestu?”Dari jawaban Tiara, dapat diketahui bahwa dia juga tidak mengetahuinya.Caden bertanya lagi, “Apa Naomi pernah kasih tahu kamu mengenai cowok itu?”Tiara berpikir sejenak. “Pernah, suaminya suka sama cowok!”Caden merasa kaget. “Suka sama cowok?”“Emm! Aku dengar dari Naomi. Aku curiga cowok berengsek itu nggak bersedia buat cerai karena dia mau jadiin Naomi sebagai istri kamuflasenya! Dengan begitu, masalah dia suka sesama jenis baru bisa dirahasiakan.”Kening Caden berker

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1592

    Mereka berdua berbicara sembari menatap Dylan. Kemudian, mereka kembali memperingati Dylan dengan susah payah, “Hargai Camila dengan baik. Bisa bertemu dengannya adalah keberuntungan dalam hidupmu! Kalau kamu menghilangkannya, keberuntungan dalam hidupmu juga akan ikut hilang!”“Kalau kamu berani menghilangkannya, aku akan patahkan kakimu. Kalau nggak percaya, kamu coba saja!”Dylan benar-benar tidak bisa bersembunyi. Baru saja berbicara sebentar, Dylan malah diomeli.Tiba-tiba Dylan kepikiran sesuatu, lalu bertanya, “Ma, bagaimana cara Camila menghibur kalian dalam masalah Catherine?”Ketika mengungkit masalah ini, Lyana merasa gembira. Dia berkata dengan tersenyum, “Camila telah menceritakan masalah kalian berdua kepada kami. Meskipun Camila belum hamil, kalian memang telah bersama, lagi pula kalian juga punya rencana untuk memiliki anak setelah menikah.”Dylan terbelalak lebar. Menikah dan melahirkan anak?Astaga! Kacau!“Itu kata Camila?”Lyana mengangguk. “Emm, kata Camila sendiri

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1591

    Saat Naomi berjalan keluar kamar pasien, Camila sedang menelepon.“Bagus, kalian lakukan sesuai dengan perintahku. Kalian yang pintar. Nanti aku akan bagi uang ke kalian!”Naomi merasa bingung. Ada masalah apa? Kenapa gembira sekali?Ketika melihat Camila mengakhiri panggilan, Naomi langsung berjalan maju. “Camila.”Camila membalikkan tubuhnya. Suasana hatinya sangat bagus. “Naomi, apa kamu ingin lihat pertunjukan?”“Emm?” Naomi pun mengedipkan matanya.“Kamu tunggu saja. Malam ini aku akan atur sebuah pertunjukan besar! Oh, ya, kira-kira kapan si Catherine bakal bangun?”Naomi melihat jam. “Kalau perkiraanku nggak salah, dia akan bangun 1 jam lagi. Tapi, aku bisa melakukan akupunktur, jadi dia bisa bangun setiap saat.”Camila segera berkata, “Nggak usah. Semuanya dibicarakan lagi setelah 1 jam.”Saat Naomi masih belum berbicara, Camila langsung menarik Naomi ke dalam kamar. Dia berkata kepada semua orang dengan gembira, “Hari ini aku persiapkan sebuah pertunjukan besar kepada kalian

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1590

    Naomi mengangguk. “Sudah tidur 3 jam.”“Hah? Tidurnya selama ini.”“Emm. Sekarang sudah jam 6 lewat.”Camila melihat jam. “Eh, iya, aku malah tidur selama itu. Lapar sekali.”Naomi berkata, “Kamu pergi ke kamar mandi buat cuci wajahmu biar lebih semangat. Kemudian kita berdua jalan-jalan di luar. Aku temani kamu buat beli makanan.”Camila segera tersenyum. “Emm!”Camila duduk, lalu memeluk Naomi. Dia membuka selimutnya untuk pergi ke kamar mandi.“Emm? Di mana sepatu hak tinggiku?”Naomi berkata, “Tadi terinjak jadi kotor. Kamu pakai yang ini saja. Baru, kok. Cocok juga sama pakaianmu.”Camila juga tidak berpikir kebanyakan. Dia mengenakan sepatu putih ke kamar mandi.Dylan terus melihat Camila dengan raut bingung.Camila baru bangun, lalu ingin mencari makanan. Dia jago makan dan juga jago tidur. Apalagi dia juga kelihatan energik, tidak seperti sedang sakit.Naomi masih mengajak Camila untuk jalan-jalan sembari membeli makanan. Kelihatan sekali dia tidak ingin Dylan dan Caden mendeng

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1589

    Dylan merasa tidak tenang dan gelisah. “Aku merasa sepertinya Camila lagi sakit atau ada penyakit kewanitaan yang nggak bisa dia katakan. Bagaimana menurutmu?”Caden berkata, “Aku nggak merasa seperti itu.”Tiba-tiba Naomi tidak pulang pasti karena Camila. Hanya saja, Caden tidak bisa menebak alasan tepatnya.Dylan menggaruk kepalanya. “Kalau sampai dia sakit, dia mesti segera diobati! Jangan ulur waktu lagi! Tapi, gimana ceritanya dia bisa sakit? Coba kamu lihat, dia kelihatan baik-baik saja, bisa makan dan juga bisa tidur. Jangan-jangan dia benar-benar pergi cari brondong, makanya dia tertular?”“Cih, cih, cih, dia juga nggak bodoh, mana mungkin dia akan tidur dengan semua jenis pria. Setidaknya dia akan tidur dengan yang sehat! Lagi pula, kalau dia benar-benar sakit parah, Naomi pasti akan langsung membangunkannya, lalu membawanya melakukan pemeriksaan! Jadi, sebenarnya ada apa dengannya?”Dylan bagai seorang wanita yang cerewet saja, mengoceh tiada hentinya.Caden menyipitkan matan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1588

    Jantung Naomi benar-benar akan copot!Caden menyadari ada yang berbeda dengan raut wajah Naomi. Dia pun bertanya, “Ada apa?”Napas Naomi tergesa-gesa. Dia tidak menghiraukan Caden. Dia segera memasukkan tangan Camila ke dalam selimut, lalu meraih tangan yang satu lagi untuk memastikan lebih lanjut.Setelah memastikan, Naomi pun terbengong!Astaga! Pantas saja belakangan ini Camila makan banyak dan tidur terus!Ternyata … dia … hamil!Namun … bagaimana sekarang?Sebenarnya hamil adalah kabar bahagia. Namun sekarang Camila sedang lajang, apalagi dia baru saja terluka, tidak berencana untuk menikah dan melahirkan ….“Naomi, ada apa denganmu?” Caden merasa tidak tenang, lalu bertanya sekali lagi.Naomi menatapnya, lalu menatap Dylan dengan kening berkerut. Dia melepaskan jaketnya dan memasukkannya ke tangan Caden.“Aku nggak jadi pulang. Kamu pergi jemput anak-anak sendiri saja atau suruh Steven saja.”Naomi duduk di sofa untuk menjaga Camila.Sekarang Camila adalah ibu hamil. Dia sendiri

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1587

    Selesai makan siang, mereka mengobrol beberapa saat di kamar pasien hingga pukul 3 sore.Lyana dan Kevin hendak pulang untuk mempersiapkan makan malam. Sebelum pergi, mereka bertanya, “Kapan hasil tes DNA-nya keluar?”Mereka tidak tahu Catherine dipukul Camila hingga jatuh pingsan. Mereka mengira Catherine pingsan sendiri dan dirawat di rumah sakit.Caden membalas, “Kata Robbin, paling cepat juga malam. Kamu dan Bibi Lyana istirahat dulu saja. Kalau ada kabar, aku akan suruh Dylan untuk telepon kalian.”Mereka berdua mengangguk. “Oke.”Dapat diketahui bahwa mereka berdua cukup gugup.Naomi dan Camila diam-diam menghela napas. Dia merasa kasihan terhadap mereka berdua.Setelah orang tua Dylan pergi, Caden duduk di samping ranjang untuk mengobrol dengan Dylan.Sementara itu, Naomi dan Camila duduk di sofa untuk menonton drama.Sembari menonton, tiba-tiba Camila memiringkan kepalanya ketiduran di atas pundak Naomi.Naomi merasa kaget. “Camila.”Camila mulai berdengkur dan tidak merespons.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1586

    Naomi berkata, “Aku memahami maksudmu, tapi berbohong itu perlu ditutupi dengan kebohongan lain lagi.”Camila berkata, “Kami akan berterus terang setelah suasana hati mereka membaik.”“Emm.”Saat mereka berdua kembali ke kamar pasien, Dylan sedang telungkup di samping ranjang sembari mual-mual.Lyana berdiri di samping sembari menepuk-nepuk punggung Dylan dengan perlahan. Dia sungguh kasihan terhadap anaknya.“Cium saja nggak bisa. Reaksimu terlalu berlebihan.”Naomi berjalan ke sana. Setelah menyapa Lyana, dia memeriksa denyut nadi Dylan lagi. Dia masih saja tidak menyadari ada yang aneh.“Nanti aku akan buka resep obat kepadamu untuk meredakannya.”Lyana menunjuk sup obat di atas nakas, lalu berkata, “Setelah aku pulang tadi pagi, aku segera cari spesialis untuk beli obat. Alhasil, dia malah nggak minum. Dia bahkan nggak sanggup untuk mencium aromanya.”Naomi mengambil mangkuk sup obat, lalu menciumnya. “Obat ini memang bisa meredakan mual. Boleh diminum. Coba kamu paksa untuk minum.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1585

    Belum sempat Naomi menyentuh denyut nadi Camila, ponsel di atas meja pun telah berdering.Manajer Camila, Helen, menghubunginya.Semalaman Camila tidak membalas pesan Helen. Helen pun meneleponnya lantaran ingin mengetahui hubungan Camila dengan Dylan!Camila merasa tidak berdaya. “Camila, kamu tunggu sebentar, ya. Aku pergi angkat telepon dulu.”Setelah Camila mengakhiri panggilan dari manajer, Caden pun menghubungi Naomi, mengatakan Lyana dan Kevin datang untuk mengantar makan siang.Mereka berdua melupakan masalah memeriksa denyut nadi, lalu kembali ke kamar.Saat di perjalanan, Naomi berkata, “Paman Kevin dan Bibi Lyana barulah korban dalam masalah kehamilan Catherine. Nggak peduli anak Catherine itu anaknya Dylan atau bukan, mereka berdua akan merasa nggak senang.”Sebab, Dylan sangat playboy, menantu adalah hal yang sangat berharga bagi mereka, apalagi cucu!Seandainya anak itu adalah milik Dylan, itu berarti Keluarga Hermanto memiliki keturunan, hanya saja kebahagiaan Dylan tela

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1584

    Camila segera menggeleng. “Nggak, kok. Jujur saja, dia yang merasa tersiksa. Bagaimanapun, aku duluan yang memulai. Kamu nggak usah khawatirin aku. Aku nggak rugi untuk tidur sama dia. Dia tampan dan tubuhnya juga bagus. Lagi pula, teknik di atas ranjangnya juga bagus.”Naomi menjulingkan bola matanya melihat ke sisi Camila. Kemudian, dia menghela napas panjang. Yang penting Camila tidak merasa tersiksa.“Jadi, bagaimana dengan selanjutnya? Apa yang kamu pikirkan?”Camila berterus terang. “Kita semua juga sudah dewasa, nggak ada yang perlu dipikirkan lagi. Kami tidur bersama juga berdasarkan kemauan kita masing-masing. Dunia belum kiamat juga. Lagi pula, aku nggak suka sama dia, dia juga nggak suka sama aku. Alangkah baiknya kalau kami masih bisa berteman. Kalau memang nggak bisa, ya sudah.”“Oh, ya, jangan sampai kamu beri tahu masalah ini sama Kak Fiona. Aku juga nggak ingin Bibi Lyana dan Paman Kevin tahu masalah ini.”Naomi mengangguk. “Aku nggak akan ngomong. Aku lihat sekarang ka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status