Beranda / Romansa / Angelina's Revenge / 2. BISNIS ILEGAL?

Share

2. BISNIS ILEGAL?

Penulis: Elpit
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-05 10:52:13

“ANGELINA!”

Gadis itu terkejut hingga menjatuhkan selembar foto sepasang suami istri yang selalu ia rindukan.

Sudah 15 tahun berlalu setelah kejadian naas itu, dan selama 15 tahun itu Angelina selalu merindukan kedua orang tuanya.

“Tidak bisakah kau bicara pelan-pelan?” Angelina menggerutu sambil memungut benda yang terjatuh dari tangannya akibat tadi dikejutkan.

“Kau ingin aku bicara pelan-pelan? Dengar! Aku sudah memanggilmu sejak tadi, tapi kau terus saja melamun, apa yang kau lihat?” tanya pria yang tadi memanggil Angelina dengan setengah mencibir.

Sudah kesekian kali rekannya memanggil nama gadis itu dan baru kali ini ia terkesiap. Terang saja jika pria itu sedikit emosi.

Angelina hanya berdecak pelan tanpa merespon lawan bicaranya.

Sadar diabaikan, pria itu merebut foto yang hendak dimasukkan kembali ke saku.

“Kembalikan!” bentak Angelina tajam.

“Apa? Aku hanya ingin tau apa yang membuatmu begitu hanyut dalam lamunan.”

“Kuperingatkan kau untuk mengembalikan itu padaku sekarang! Jika kau melihatnya, maka akan aku congkel matamu saat itu juga, Max!”

“Cih! Percaya diri sekali kau bisa menyentuhku.” Pria yang dipanggil Max itu tersenyum meremehkan. “Mengapa aku tidak boleh melihatnya, apakah ini foto aibmu?”

Ketika Angelina ingin menyahut, tiba-tiba seorang pria lain datang merebut foto yang disembunyikan di balik punggung Max, kemudian segera menyerahkannya pada Angelina. Dengan cepat Angelina menyimpan foto itu sebelum terlihat oleh siapa pun.

“Berhentilah bermain-main, Max! Bukankah aku menyuruhmu memanggil Angelina untuk bersiap? Mengapa kau malah mempermainkannya seperti ini?” ujar pria yang baru saja datang.

“Hm, ya! Aku memanggilnya ribuan kali, tapi dia tidak mendengarku. Karena aku kesal padanya, jadi aku ingin sedikit bermain-main dengannya.” Max melempar senyum iblisnya yang terlihat begitu memuakkan di mata Angelina.

“Cukup! Tuan Wilson telah menunggu kita, sebaiknya kita pergi sekarang.” Tanpa menunggu respons kedua rekan timnya, pria itu lebih dulu berlalu, membuat Max dan Angelina mengikutinya.

Angelina melangkah lebih lebar, membuat langkahnya sejajar dengan pria yang mengembalikan foto miliknya tadi.

“Terima kasih, Alex,” bisik Angelina.

“Hm,” balas pria bernama Alex itu tanpa menoleh sedikit pun.

Begitulah sikap Alex, dingin. Pria itu tidak banyak bicara kecuali untuk urusan pekerjaan.

Alex, Max, dan Angelina merupakan rekan satu tim. Mereka adalah para bodyguard sewaan. Saat ini misi mereka melindungi pria bernama Wilson, seorang pria terkaya se-Asia.

Belakangan ini Wilson merasa sangat tidak tenang karena nyawanya menjadi incaran beberapa oknum dengan kepentingan masing-masing. Mulai dari kalangan pejabat, pengusaha, hingga penjahat, semua berlomba untuk mendapatkan seorang Wilson.

Kabarnya, Wilson selalu berganti wajah agar tidak mudah ditemukan oleh siapa pun. Namun, semakin majunya teknologi, pemalsuan wajah tidak lagi dianggap efektif karena orang-orang tetap bisa menemukannya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menyewa bodyguard untuk menjaganya.

“Tuan Wilson memintamu menjemput di kamarnya. Aku dan Max akan menunggu di mobil,” ucap Alex yang ditujukan untuk Angelina tentunya.

“Hei, mengapa harus Angelina yang menjemput pria itu? Dan, apa? Di kamarnya? Yang benar saja!” Max melancarkan aksi protes. “Apa dia ingin mengajak Angelina bercinta? Apakah dia selalu berganti wajah untuk menipu para wanita?” lanjutnya.

“Tutup mulutmu, Max!” tukas Angelina tak suka mendengar ucapan tak senonoh Max.

“Tidak semua pria memiliki otak kotor sepertimu!” tukas Alex. “Pergilah! Kami menunggumu di mobil,” lanjutnya lagi.

Angelina mengangguk kemudian segera melaksanakan perintah Alex yang berperan sebagai kapten di tim mereka.

Angelina masuk lift untuk menuju kamar hotel kliennya, tak lupa ia memasang kacamata hitamnya untuk menyamarkan wajah. Dari balik kacamata, matanya meneliti orang-orang yang berada satu lift dengannya. Tidak hanya satu dua orang yang terlihat mencurigakan. Ya, di mana pun Wilson berada memang selalu dibayangi orang-orang yang mengancamnya. Angelina memindai dan menandai orang-orang yang terlihat mencurigakan.

Angelina keluar dari lift menuju kamar yang dituju. Ia menyadari beberapa orang mengikuti langkahnya, tapi ia berpura-pura tidak tahu.

Angelina mengetuk pintu salah satu kamar dan seorang yang merupakan asisten Wilson menyambut.

“Saya datang untuk menjemput Tuan Wilson,” ucap Angelina seraya memperlihatkan kartu identitasnya sebagai bodyguard dari sebuah agensi ternama yang disewa oleh Wilson.

“Baik, Nona Angelina, panggil aku Chris.” Laki-laki itu mengulurkan tangannya dan segera disambut dengan santun oleh Angelina.

“Tunggu sebentar, saya akan memanggil Tuan Wilson.”

Angelina hanya mengangguk tanpa suara, lalu membiarkan Chris memanggil tuannya.

Hanya beberapa menit saja, Chris sudah kembali muncul, kini bersama dengan Wilson yang sudah siap untuk pergi.

“Rekanmu sudah siap di tempatnya, Nona?” Wilson bertanya pada Angelina yang berjalan di sisi kirinya, selangkah di belakang pria itu, sedangkan Chris berjalan di sisi kanan pria itu sejajar dengan Angelina.

“Sesuai perintah Anda, Tuan.”

Mereka mempercepat langkah memasuki lift ketika orang-orang yang mencurigakan tadi terlihat semakin berani mendekat. Lift tertutup sesaat sebelum orang-orang itu berhasil mengejar.

Angelina mengeluarkan alat komunikasi jarak jauh miliknya untuk memberitahu situasi terkini pada kedua rekan kerjanya.

“Bersiaplah! Kami sebentar lagi keluar.”

“Kami mengerti!” ucap Max mewakili.

“Masuk ke mobil dan bersiaplah!” perintah Alex ketika melihat Angelina telah keluar dari lift.

Max segera duduk di belakang kemudi mobil yang telah terparkir di depan pintu masuk hotel. Ada satu mobil lain milik Wilson yang dikemudikan oleh seorang sopir kepercayaan Wilson.

Dengan gerakan cepat mereka masuk ke mobil masing-masing dan secepat mungkin kedua mobil itu segera meninggalkan tempat dengan kecepatan tinggi.

“Kalian tahu, sebenarnya bisnis apa yang dilakukan Tuan Wilson?” Max membuka obrolan di tengah perjalanan yang cukup menegangkan.

“Itu bukan urusan kita!” balas Alex.

“Hei, bagaimana jika dia melakukan bisnis ilegal? Jika dia tertangkap, maka kita juga akan ikut terseret masalah. Oh ayolah, aku tidak mau menghabiskan waktu di penjara.” Max mengeluh.

“Kau pikir agensi kita akan lepas tangan? Kita dilindungi agensi, jangan ragukan kekuatan agensi kita. Jadi lebih baik kau sekolahkan otak bodohmu itu, Max!” Kali ini Angelina yang menanggapi ucapan Max.

Max berdecak sinis. “Kalian memang paling senang menindasku. Lihat saja, aku akan melapor pada atasan untuk keluar dari tim ini, aku akan membentuk timku sendiri!”

“Silakan! Aku rasa kami tidak begitu membutuhkan dirimu. Kau pikir keberadaanmu sangat diharapkan di sini? Jika kau keluar dari tim ini maka kau akan jadi pengangguran!” Angelina kembali mencibir. Entahlah, mereka teman satu tim, tapi Angelina dan Max sering berdebat karena Max sangat menyebalkan bagi Angelina.

“Kau—”

“Cukup! Fokuslah menyetir, Max!” Alex lagi-lagi menengahi perdebatan kedua rekannya yang seringkali membuat kepalanya serasa hampir pecah.

Max menggerutu pelan, tak bisa membantah perintah Alex karena saat ini ia memang harus fokus menyetir apalagi dengan kecepatan laju yang tinggi.

Ponsel Alex berdering, pria itu mendapat panggilan dari Wilson yang berada di mobil yang melaju di depannya.

“Hallo, Tuan Wilson.”

“Tetaplah berjaga di dekatku, sebentar lagi kita akan sampai. Kalian wajib berjaga di depan pintu, tidak boleh pergi dan tidak boleh ikut masuk!” Wilson memberikan perintah.

“Baik!”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Angelina's Revenge   30. Misi Terakhir

    Alex dan Max kembali ke markas dan menemui Antonio untuk membicarakan tentang pengunduran diri.“Aku sudah tau. Tuan Wilson memang sudah merencanakan ini sejak lama. Jadi sekaranglah waktunya?” Antonio menanggapi pengunduran diri Alex dan Max.“Tuan, terima kasih karena Anda telah merawatku dengan sangat baik, aku sangat berutang budi, aku bahkan belum bisa membalasnya sedikit pun dan sekarang aku sudah harus pergi,” kata Alex pelan.Antonio menggeleng. "Kau sudah menjadi anak yang sangat berbakti padaku, Alex. Aku tidak menyesal meskipun sekarang kau harus pergi dari sini. Aku tau apa yang aku lakukan, sejujurnya semua telah terencana, jadi aku tau hal ini akan terjadi cepat atau lambat," ujar Antonio sambil menepuk pundak pria yang telah dirawatnya sejak masih bayi. "Baiklah, aku sudah menyetujui pengunduran diri kalian, sekarang kalian pergi kerjakan apa yang sudah menjadi kewajiban kalian," lanjutnya."Sebelum pergi, aku ingin memastikan satu hal, apakah Angelina ada di sini?" ta

  • Angelina's Revenge   29. Hadiah Besar

    “Angelina, tunggu!” Max memanggil tapi Angelina tak menghiraukan.Max mempercepat langkah lalu menarik salah satu lengan Angelina. “Angelina, berhenti! Malam begitu larut, kau mau ke mana?”“Bukan urusanmu, lepaskan!” Angelina mengibaskan tangannya agar genggaman Max terlepas tapi tidak berhasil.“Tidak akan! Aku tidak akan membiarkanmu pergi sendiri, aku akan menemanimu, Angelina.”“Max, tolonglah, sekali ini saja aku mohon jangan ganggu aku, aku ingin sendiri.” Angelina memohon dengan suara yang lebih rendah dan ia pun menundukkan kepalanya. “Tidak! Aku akan mendampingimu. Aku tahu kau dan Alex sama-sama terpukul mendengar fakta ini, di saat kalian seharusnya sudah bersama. Kalian sama-sama butuh didampingi.” Max tetap tidak meloloskan permintaan gadis itu.Seketika Angelina mendongak ketika mendengar satu kalimat yang menggelitiknya. “Apa maksudmu?”“Angelina, Alex menyukaimu, dia sudah mengakuinya. Dan kau, meskipun kau tidak menyatakannya tapi aku tahu kau menyukai Alex, iya ‘ka

  • Angelina's Revenge   28. Memori Pahit

    Setelah Alex keluar membawa Angelina, Wilson meminta keterangan pada Max mengenai tindakan Angelina yang hampir merenggut nyawanya.Max menjelaskan secara singkat karena memang ia pun tidak tahu detail kejadian yang menimpa kedua orang tua Angelina, sebab Angelina sangat tertutup untuk urusan itu. Ia hanya tahu Angelina ingin membalaskan dendam atas kematian kedua orang tuanya.Wilson cukup pintar untuk menggabungkan kejadian tadi dan informasi dari Max, apalagi Angelina semoga menyebut nama Viktor, Wilson semakin yakin ada kesalahpahaman.Wilson sangat tahu siapa Viktor dan bagaimana perangainya, untuk itu ia meminta Max menghubungi Angelina untuk membahas hal ini sampai semuanya jelas. Wilson juga mengatakan jika Angelina yakin bahwa ia dan Viktor orang yang sama, maka ia siap mati di tangan Angelina agar gadis itu puas.Max menyampaikan informasi itu pada Angelina dan tentu saja Angelina sangat bersemangat untuk kembali ke ruang rawat Wilson.Tak butuh waktu lama, Angelina sampai d

  • Angelina's Revenge   27. Gagal

    Alex kembali ke rumah sakit setelah selesai mengerjakan urusannya. Bukan urusan pekerjaan, tapi urusan perasaan. Alex pergi membeli bunga. Entah mengapa ia sangat ingin menyatakan perasaannya pada Angelina.Max benar, gadis seperti Angelina sangat jarang ditemui dan ia harus bergerak cepat jika tidak ingin kehilangan kesempatan.Alex menyimpan bunganya di mobil milik Wilson, karena jika ia menyimpan di mobil milik timnya ia yakin Max akan menggodanya habis-habisan. Alex ingin menciptakan momen yang tepat sehingga bunga itu masih ia simpan untuk saat ini.Sampai di depan ruang rawat Wilson, Alex melihat Max tertidur dan tidak ada Angelina di sekitar tempat itu.Alex membangunkan Max dengan kasar karena sudah dibalut emosi. Lagi-lagi Alex memaki kecerobohan Max.“Bodoh! Di mana Angelina?” tanyanya meski ia yakin Max tidak tahu jawabnya. Ia yakin Angelina mengambil kesempatan untuk pergi ketika Max terlelap.Max tidak menjawab, ia mengedarkan pandangan lalu memaki diri sendiri ketika tid

  • Angelina's Revenge   26. Aksi Balas Dendam

    Angelina berpikir ia akan terbentur pintu, lalu Chris akan menyerangnya tanpa ampun kemudian ia akan tamat. Namun, ternyata pintu terbuka tepat ketika Chris menghantam dada Angelina. Tubuhnya yang hampir limbung dengan sigap ditahan oleh Alex.Menyadari Angelina yang sudah kepayahan, Max segera maju menyerang Chris dan Sony menggantikan Angelina.Alex memapah Angelina untuk sedikit menjauh dari ruangan lalu meminta gadis itu duduk terlebih dahulu sementara ia bersama Max akan mengurus Chris dan Sony.“Kau meninggalkannya sendiri?” tanya Max heran mengapa Alex ikut bertarung. Dia pikir Alex akan segera membawa gadis itu ke rumah sakit.“Kita harus mengurus mereka secepatnya,” balas Alex.Max tidak menanggapi, kembali fokus pada musuh. Max melawan Sony sedangkan Alex melawan Chris.“Baguslah kebusukanmu terungkap secepat ini. Tuan Wilson tidak butuh sampah sepertimu!” Alex berseru lalu detik berikutnya ia melakukan serangan bertubi-tubi untuk melumpuhkan Chris.Begitu pula Max melakukan

  • Angelina's Revenge   25. Cuci Tangan

    Alex mengingat-ingat percakapannya dengan Angelina di telepon tadi, dan ia menemukan sebuah kemungkinan saat mengingat Angelina mendebat perintahnya. Pria itu menyadari tekad Angelina sangatlah kuat, ketika sudah memutuskan maka akan terus maju tanpa peduli rintangan.Menyadari itu, Alex segera mengeluarkan alat pelacak yang dibekali Antonio, berusaha menemukan posisi Angelina. Kemudian dia membuka alat pelacak milik Wilson untuk memastikan titik koordinat keberadaan Angelina dan Chris apakah sama.“Sial!”Umpatan Alex berhasil menarik perhatian Max.“Ada apa?” tanya Max gusar.“Sudah kuduga, Angelina diam-diam mengikuti Chris,” jelas Alex dengan gigi bergemeretak.“Beri tahu aku titik koordinatnya, aku akan segera ke sana,” kata Max tergesa.“Aku sudah mengirimnya ke ponselmu, pergilah, aku harus memberitahu Tuan Wilson sebelum pergi. Aku segera menyusul.” Alex melangkah cepat ke ruang rawat Wilson setelah menyelesaikan kalimatnya.Max pun segera bergerak cepat, ia tidak ingin Angelin

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status