Share

80. Cinta sampai Disini

"Segalanya telah kuberikan tapi kau tak pernah ada penantian, mungkin kita harus jalani cinta memang cukup sampai disini....," Stanley bernyanyi dengan lantang di ruangan karaoke. Lagu dari grup band D'Masiv terdengar menggema mengitari seisi ruangan.

"Hei, kedengarannya seperti patah hati saja kau! Kenapa?" Bryan menyeletuk saat Stanley sudah selesai bernyanyi.

"Yah, emang kalau nggak patah hati, nggak boleh nyanyi lagu itu apa?" Ia menjawab dengan sedikit cepat. Meletakkan mikrofon di meja sambil mencomot kentang goreng. Lalu duduk di samping Bryan.

Mereka tidak hanya sedang berdua disana. Ada teman-teman kedai lainnya yang juga ikut berkaraoke. Mereka menyewa satu ruangan besar.

"Hei, ada yang kurang disini!", Bryan asal menyeletuk.

"Apa?"

"Gadis penghibur, bro!"

"Hei, nggak. Kamu mau nyanyi atau mau ngeras otaknya?"

"Kalau bisa 2 kenapa 1?"

"Ingat istri dan anak, Bryan!"

"Iya. Damai. Damai. Bercanda bah, bos! Stay calm. By the way, ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status