BABU MILYARDER 27Sekuel 2 bab 27SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Jadi Nurse lagiNur kembali menapakkan kaki di rumah besar dan mewah milik keluarga Arka. Bik Ijjah berjalan disamping Nur sambil membantu membawakan tas. Tak banyak yang berubah meskipun sudah hampir dua tahun Nur tidak pernah ke sini.“Nur, ke kamarmu yang dulu, ya?” Ajak Bik Ijah berjalan masuk.Nur mengangguk, mengikuti Bik Ijah. Kamarnya juga masih seperti dulu, tidak banyak berubah m Katanya Bik Ijah pernah sih di pakai sama pembantu baru, tapi cuma beberapa bulan saja.“Nur, kamu mandi dulu, habis itu makan baru Bibik antar ketemu Sinyo," kata Bik Ijah, setelah itu pembantu senior itu meninggalkan Nur sendirian.Nur memang datang ke sini sore hari, karena dia harus ijin keluar baik-baik dulu sama HRD pabrik.“Bik, kok sepi?” Tanya Nur saat Bik aijah menemaninya makan di dapur.“Iya Nur, Nyonya baru berangkat ke Singapore kemarin, kalau Nyonya Maya biasa pulang malam.”“Oh,” jawabku, "apa iya Maya gak pernah ngurusin s
BABU MILYARDER 28Sekuel 2 bab 28SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Ada yang mengeras “Gimana Sinyo, Nur?”Malam itu Bik Ijah bertanya pada Nur tentang keadaan Sinyo, saat mereka makan malam bersama di dapur.“Belum ada perkembangan, Bik, masih diam saja,” jawab Nur sembari mengunyah nasi.“Hheh, sedih Bibik, sudah hampir sembilan bulan ya, Nur, kapanbSinyo bangun, ya?” Bik ijah menghela nafas, ada nada prihatin dalam tarikan nafasnya.“Nur juga kasian, Bik, badannya tambah kurus.”tambah Nur.Setiap ngomongin keadaan Sinyo hati Nur rasanya teriris, bukan apa-apa, Nur prihatin dengan keadaannya. Maya istrinya tidak peduli padanya, setiap hari pulang larut malam, mabok, apalagi omongannya hanya merendahkan dan menghina Sinyo saja, gak tega Nur dengarnya.Berdiri dan membereskan piring bekas makan, lalu Nur mengambil minyak aromaterapi yang sudah disiapkan untuk memijat badan Sinyo. Setiap hari Nur harus memijat badan Sinyo dua kali, pagi dan malam. Kata bu Sri suster pijat itu gunanya untuk m
BABU MILYARDER 29Sekuel 2 bab 29SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Sudah berdiriAstaga!!Nur melangkah mundur dua kali, matanya tak percaya melihat pemandangan ini. "Tenang ... tenang," mengatur nafas dulu. "Mungkin kah Arka sudah sadar?" Mengambil handuk lalu Nur melemparnya hingga menutupi “anu nya” Arka. "Aku harus memberi tahu pak RT eh, salah, Nyonya maksudnya, berita penting ini!"Nur berjalan cepat keluar kamar mencari Nyonya Lily,“Nyonya, Nyonya!” berteriak.Terlihat Nyonya Lily sedang makan pagi dengan Maya, di ruang makan. Nur segera mendatangi.“Ada apa, Nur?”Nyonya Lily langsung berdiri melihat Nur yang tampak tergopoh-gopoh dan gugup.“Nyonya, Sinyo, udah berdiri!” wajah Nur tegang. Dia tidak tahu harus dari mana memulai aduannya.Huuuhh Nur mengatur nafas. nyonya Lily, Maya seketika berdiri semua, mereka berlarian ke kamar Sinyo. Nur berlari juga mengikuti, masih dengan nafas yang terengah-engah. Nyonya Lily, Maya dan Nur sampai di kamar Arka, mereka semua mendapati Arka
BABU MILYARDER 30Sekuel 2 bab 30SEMALAM DENGAN SINYO ARKA PoV Arka ( Amnesia )Sudah sebulan sebenarnya aku tersadar, aku sudah bisa menggerakkan semua anggota tubuhku tapi, belum pernah mencoba turun dari tempat tidur dan berjalan. Masih ada rasa ragu dan takut di benakku.Ada yang aneh menurutku, aku merasa ingatanku hilang secara acak. Terkadang aku ingat itu Nur, pembantu yang pernah kerja di rumahku Sebagai nurse-nya Akong. Begitu juga dengan Maya, terkadang aku ingat dia siapa, tapi terkadang aku lupa dia siapa bahkan mengingat namanya saja aku nggak bisa! Satu satunya yang aku kenal adalah Mama. Mungkin sudah saatnya aku memberi tahu mereka kalau aku sudah sadar.**“Nur, tolong kamu keluar, saya mau bicara sama Sinyo.”Itu suara Mamaku, rupanya dia ingin bicara denganku. Aku merasa Mama menggengam erat tanganku, dan duduk di sampingku.“Nyo, ini Mama ....”Sebuah usapan lembut kurasakan nyaman di keningku, kudengar Mamaku menghela nafas panjang.“Sampai kapan kamu akan ber
BABU MILYARDER 31Sekuel 2 bab 31#Dikejar_Cinta_babang_Ganteng_Kekonyolan bermulaSebulan sudah Arka terbangun dari koma, sekarang dia sudah bisa ngapa ngapain sendiri. Nur sebenarnya sudah tidak diperlukan lagi disini karena Arka sudah sembuh tinggal pemulihan saja. Tapi, nyonya Lily memintanya untuk tetap kerja di sini sebagai pembantu menemani Bik Ijah. Nur tidak menolak karena menurutnya kerja di sini enak, majikan baik dan dia tak perlu bayar kost. Ngirit banyak bonusnya bisa selalu dekat dengan Babang ganteng.Saat sedang sendirian di dapur pembantu, Nur melihat Arka datang dan celingukan gak jelas. Nur mendiamkan saja karena semenjak dia bangun dari koma menurut Nur tingkah Arka menjadi aneh.“Elu siapa?” Arka bertanya dengan kening mengerut pada Nur yang sedang duduk mengamati."Hadeh ini sudah yang seratus kali lebih Arka bertanya siapa aku dan siapa Namaku." Mata Nur tak berkedip.“Aku Nur.” jawab pembantu itu dengan jutek.“Bikinin gua minum dong.” Arka mengambil tempat
BABU MILYARDER 32Sekuel 2 bab 32#Dikejar_cinta_babang_ganteng_Malam JahanamSegera Nur menolong Arka, membantu dia berdiri dengan berusaha memapah. Karena postur Arka yang lebih tinggi jadi Arka menyandar di kepala Nur. Membaringkan tubuh Arka di ranjang, lalu Nur mengendorkan dasi yang melilit leher Arka. Selanjutnya Nur membuka beberapa kancing kemeja yang dikenakan Arka. Tujuannya adalah agar Arka tidak merasa sesak dan bisa menghirup udara lebih leluasa.Dengan tatapan sayu Arka menatap, pucat sekali dia. Tangan Arka menunjuk ke laci, "ah ya aku tahu di situ tempat menyimpan obat pereda nyeri milik Arka." segera Nur mengambil dan memberikan obat itu padanya untuk diminum. Arka tampak lebih tenang setelah meminum obat, nafasnya sudah teratur, tidak lewat mulut dan terengah-engah seperti tadi.Nur melihat wajah Arka untuk memastikan lelaki itu baik-baik saja rupanya Arka juga sedang menatapnya dengan pandangan aneh.“A_ada apa, Nyo?” tanya Nur tak mengerti. Gadis itu merasa je
BABU MILYARDER 33Sekuel 2 bab 33Ngidam“Nur!?”"Aaaaa ...."Klontang!! Nur yang sedang melamun terkejut karena suara panggilan Arka yang tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya. Pisau dapur yang dipegang Nur sampai terjatuh di lantai dan menyebabkan bunyi 'klontang'.“Apaan sih, lu?” Arka heran melihat Nur melamun sambil memandang pisau di tangannya.Nur diam tak menjawab, pembantu itu membungkukkan badan untuk mengambil pisau dapur yang jatuh di lantai tadi.“Ehhhh, Nur mau apa kamu?!!”jerit Nyonya Lily seketika.Tiba tiba nyonya Lily sudah muncul dan berdiri di depan Arka, dia membentangkan kedua tangannya seolah olah sedang melindungi Arka dari serangan. Matanya melotot ke arah Nur.“Nggak ada apa-apa, Nyonya, saya cuma mau ambil ini.”Tanpa sengaja Nur malah menunjukkan ujung pisau yang runcing ke arah nyonya Lily dan Arka. Tentu saja itu membuat Nyonya Lily panik. “Sabar, Nur, bisa di bicarakan baik-baik,” kata nyonya Lily, kepalanya mengangguk. Dengan raut wajahnya panik, N
BABU MILYARDER 34Sekuel 2 bab 34SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Aku yang telat, dia yang mabokSudah tanggal satu Nur belum mens juga dia jadi gelisah. "Kalau aku hamil Gimana? Siapa yang harus bertanggung jawab, Sedangkan Arka sampai sekarang dia selalu pura pura gila, istrinya saja tidak pernah disentuh, masak tiba-tiba aku bilang dia menghamili aku, mana ada yang percaya?" Nur termenung.“Nur, napa melamun? Kopimu dingin loh!” suara Bik Ijah menyadarkan Nur, gadis muda itu menatap kemudian tersenyum, "haruskah aku cerita ke Bik Ijah apa yang aku alami?" Huh! Nur menghela nafas, "tidak usah lah, lebih baik kusimpan sendiri aib ini.""Kalau ada masalah cerita sama Bibik, Nur. Kamu kan sorangan wae di sini, anggap Bibik ini Emakmu," ucap Bik Ijah sambil menggoreng sesuatu. "Nggak ada kok, Bik," Nur menatap dengan pandangan kosong. "Syukur lah kalau nggak ada. Itu diminum kopinya habis ini kamu ngepel lantai atas dulu.""Iya, Bik."Sesama pembantu memang harus rukun. Beruntung Nur punya