BABU MILYARDER 10
Bab 10#Pembalasan_mantan_TKW_Tidak sudi Seperti biasanya pagi ini Nur memandikan Akong. Ada yang berbeda hari ini Akong anteng. Tangannya tidak celamitan memegang megang tubuh Nur lagi. Males bertanya, Nur langsung mengerjakan tugasnya saja. “Ayo kong, jalan jalan ke taman, cari sinar matahari ” ajak Nur. Dari jauh, Nur sudah melihat temannya sesama Nurse yaitu Mince dan Desi. “Akong disini, ya? Aku mau ngobrol sama temanku di sana,”tunjuk Nur pada kedua teman yang melambaikan tangan padanya. Mengunci kursi roda akong di tempat aman dan terkena sinar matahari pagi, lalu Nur menghampiri kedua temannya. Mencari tempat duduk di bangku taman tak jauh dari Akong. “Nur, lo dah dapet apa dari Akong mu itu?” Mince bertanya pada Nur. “Nggak dapet apa-apa” jawab Nur acuh, sambil bermain ponsel. “Porotin Nur, dia royal Lho," bisik Desi. “Hahah.” Nur tertawa garing. “Gamau morotin aki-aki gue,” biarpun Nur janda tapi, dia punya prinsip, nggak sudi dipegang-pegang orang meskipun dikasih duit. Bukan sok tapi, memang Nur harus menjaga martabatnya seperti itu. “Nur, lo kan Janda, misalnya elu dinikahin Akong lu mau?” Tiba-tiba Desi bertanya begitu. “Nggak sudi gue, ihhh kayak gak ada yang muda, ape?” hiih ngebayangin aja Nur sudah tidak mau, "mosok menikah ama aki aki bisa apa coba?" Bibir Nur mencibir sendiri. “Tapi, tajir Lho Nur, lo bisa kaya mendadak!” ujar Mince dengan mata membulat. Nur terdiam melihat Akong yang sedang berjemur menghadap matahari pagi dengan mulut menganga, "gue emang butuh duit tapi gak segitunya lah, mosok nikah ma Akong? Babang ganteng Arka gimana?" Bola mata Nur memutar mengaminkan perasaannya sendiri. “Nggak lah, gua gak segitunya, cari uang yang halal aja nggak mau instan," kata Nur pelan. “Kira-kira Akong itu masih bisa on gak ya?” Desi berbisik sembari menahan tawa. “Kok tanya gue, Elu coba aja gih hehe,” Nur tertawa geli, membayangkan bila Akong menikah lagi malam pertamanya gimana .... "Aneh aneh aja pertanyaan Desi ini, mana gue ngerti?" Nur membatin. “Elu kan mandiin dia ama nyeka badannya Nur, ... Mestinya elu tau dong, hihi” Mince tertawa sambil menutup mulutnya. Nur mencoba mengingat, keningnya mengerut. Desi dan Mince menatap, menunggu jawaban ... Nur menggeleng ... Tak lama pecah lah tawa ketiga gadis muda itu. HahahahaAda-ada saja **“Nur, ntar malem ikut gue, ya?” Babang Arka berkata pada Nur sore itu waktu Nur bertemu dia di taman depan. “Kemana?” tanya Nur sambil menyiram tanaman. “Temenin gue belanja.” “Akong gimana?” Nur menoleh. “Ntar malem, Om erick sama Tante Evy mau kesini pada mau ketemu Akong, palingan juga lo nganggur. Ikut aja ya?” Babang ganteng sedikit memaksa. “Kamu yang bilang ma nyonya ya?” ucap Nur sambil menggulung selang air. Arka mengangguk, kemudian masuk ke rumah, Nur menatap punggungnya. "Hmm Babang ganteng sudah mengajakku belanja berdua, pasti sebentar lagi dia melamarku," Nur berhalu lagi, kali ini halu tingkat tinggi.Nur memakai kemeja gombrong warna biru muda kesukaannya. Dipadukan dengan celana pensil warna item dan kerudung warna denim. Postur tubuhnya yang mungil membuatnya terlihat masih seperti abegeh saja. Deg-deg an rasanya mau diajak kencan sama Babang ganteng, padahal Arka sama sekali tidak mengajak Nur kencan lho! Memoles wajah dengan lipstik dan bedak, tak lupa pakai minyak wangi sepuluh ribuan yang dibeli di toko biang minyak wangi, Nur percaya dirinya sangat cantik malam ini. "Hmm ... pasti Arka akan terkesima dengan wanginya ....Sampai merem melek Nur membayangkan. Menunggu arka disamping mobilnya, Nur sedikit gelisah. "Pasti Arka akan memakai baju terbaiknya untuk berkencan pertama denganku," begitu dalam hati Nur. Memejamkan mata, Nur berhalu lagi. “Nur!” Astaga! Nur terkejut. Babang ganteng sudah berdiri di depannya."Lho, tapi kok Cuma pakai celana cargo pendek sama kaos oblong aja? Bukankah pakai celana panjang, kemeja ama dasi, Ini kan kencan pertama?" Tatap Nur heran. “J_jadi pergi, nggak?” tanya Nur gagap. “Jadi dong, Ayo!” Arka menyalakan alarm pembuka pintu mobil. “Kok, kamu pakai celana pendek?” tanya Nur tak beranjak. Arka melihat penampilan gadis pembantu di depannya dari bawah sampai atas. “Gue kan bilang mau ngajak Lo belanja di supermarket depan komplek, ngapain lo dandan heboh?” Arka menggelengkan kepalanya kemudian masuk ke mobil. Nur mengikuti dengan perasaan sedikit malu "Hikss kirain mau diajak kencan kemana gitu, makan malam kek, atau nonton bioskop kek, eeh cuma disuruh nemenin belanja doang. Palingan ntar ni ye aku yang disuruh bawain barang belanjaannya kayak pembantu, huh!" Nur sepertinya lupa kalau dia memang pembantu. Berjalan di swalayan dengan babang ganteng, membuat Nur bersemangat. Bagaimana tidak? orang-orang pada melihat mereka. Sepertinya mereka berpikir, "waah cowoknya ganteng, ceweknya cantiik!" Merasa percaya diri, Nur berjalan mendongak seperti peragawati. Tiba-tiba .... GUBRAAAK! "Aduuh!!" Karena terlalu mendongak, Nur tidak melihat jalan, akibatnya dia menabrak sebuah trolly belanjaan yang terparkir sembarangan. hampir saja dia jatuh terjerembab, kalau saja Arka tidak secepat kilat menarik tubuhnya. "Aku tidak jadi jatuh, aku tidak jadi malu. Adegan selanjutnya adalah ... babang ganteng menarik tubuhku ke pelukannya, memandang mataku , saling menatap dan .... “Nur! Kalau jalan pakai mata dong! Trolly lu tabrak malu-maluin lu!” Arka melotot. Nur segera tersadar, dia meringis. Arka menarik tangannya, dan dengan cepat mengajak masuk ke supermarket. "Lho berarti adegan pelukan tadi cuma halu ya?" Sayang sekali, Nur kecewa. Arka merasa kasihan dengan Nur yang sudah bela belain berdandan untuk pergi dengannya, sebagai obat kecewa, lelaki ganteng itu mau ngajak Nur makan. “Nur, makan yuk," katanya. Nur sangat suka mendengarnya, hatinya seketika berbunga-bunga. Diajak makan euyy! “Ayuk, dimana?” “Ikut aja” jawab Arka Arka membelokkan mobil ke sebuah restoran fast food terkenal. “Makan sini ya, Nur” Nur mengangguk, lalu bersama Arka memasuki restoran yang sedang ramai itu. Seperti biasa semua mata menatap mereka berdua. "Pasti orang orang itu sedang berpikir kami adalah pasangan yang serasi, cowoknya bule, ceweknya cantiik dan eksotis!" hmm ... Nur kembali berhaluu. Dasar! Jalan berdua dengan Arka ternyata asik banget. Selama ini yang Nur tahu Arka orangnya jutek dan ketus. Tapi ternyata dia orangnya lucu, banyak cerita, cerewet dan suka melucu, beruntungnya bila punya cowok seperti dia uupps! Nur tersenyum sendiri. Hampir jam setengah sepuluh lebih saat Arka dan Nur pulang. Arka bilang mau pergi lagi sama temen-temennya sebentar jadi, dia langsung pergi lagi setelah mengantar Nur. Berjalan masuk, Nur masih melihat mobil Pak Erick dan Bu Evy di sini. "Jadi mereka belum pulang, sepertinya ada masalah penting yang sedang dibicarakan, batin Nur. Masuk rumah, Nur langsung menuju kamar Arka untuk menaruh belanjaan. Setelah itu, Nur mau langsung ke kamarnya sendiri. Ketika melewati ruang kerja nyonya Lily yang pintunya tidak menutup dengan rapat, Nur mendengar suara Pak erick yang lumayan keras. “Jadi Papi mau minta kawin lagi ?” Hah! Akong mau minta kawin? Karena kepo, Nur menghentikan langkah, tertarik untuk menguping. "Aki-aki mau minta kawin, hihi, emang sama siapa? Ada-ada saja, puber kedua belas apa ya?" Nur menutup mulut, menahan tawa. “Iya Koh, pertamanya aku juga gak percaya tapi Papi serius minta kawin!” Itu suara nyonya Lily. “Memangnya, Papi mau minta kawin sama siapa Ly, apa kamu tahu calonnya?” Suara Tante Evy bertanya. “Sama nurse-nya!" Nyonya Lily berkata dengan nada sebal. “Nur, maksudnya?” Bu Evy setengah berteriak, mungkin kaget. Deg!Nur yang ada di depan pintu langsung terdiam. Dadanya berdebar kencang."Apa yang dimaksud adalah aku?" Batin Nur ragu. Tercenung dan mematung disini, Nur menelan ludah. "Benarkah Akong mau minta dikawinkan denganku?" Nafas Nur mendadak cepat, dia ingin menangis rasanya. "Tidak, aku tidak sudi!" Nur segera berlari menuju kamarnya. Memeluk bantal Nur menangis sejadi jadinya. "Huhu huuuu aku tidak mau, aku tidak sudi kawin sama Akong, aku nggak mau huhu huuuu!" Berpikir cepat, Nur memutuskan untuk pergi dari rumah majikannya. "Lebih baik aku pergi saja dari sini sekarang, kalau nunggu besok pagi aku pasti sudah di paksa kawin dengan Akong!" Bergerak cepat, Nur memasukkan baju dan barang-barang ke dalam tas, kemudian dengan berjalan mengendap-endap, gadis pembantu itu menyelinap lewat pintu belakang. BersambungBABU MILYARDER 11#Pembalasan mantan TKW Bab 11Perjanjian PranikahDengan mengendap-endap, Nur membuka pintu belakang. Masih dengan sesenggukan dan dada yang berdebar-debar, Nur berjalan keluar, " kebih baik aku jadi gelandangan di jalanan, dari padak dikawinkan sama aki aki ganjen dan ngileran!" Gumam Nur. (Sok banget sih Nur? Jadi gelandangan beneran nangiss ntar)Setelah berhasil keluar rumah, sekarang masih ada satu rintanganblagi yang lebih berat, yaitu melewati pos satpam. Nur berjongkok di balik pot bunga yang besar sambil mikir gimana mengelabui satpam. Berjalan melipir untuk sampai ke pos satpam, Nur melihat satpam sedang tidur, kebetulan banget. "Dasar satpam, disuruh jaga malam malah tidur, gimana kalau ada maling?"Gegas Nur berlari ke pintu gerbang, "lho?? Kok nggak bisa buka?" Ternyata, itu adalah gerbang otomatis bukanya pakai remote . Merasa sial, Nur balik lagi ke pos satpam untuk menyalakan remote. "Duuh mana remote nya dikelonin satpam lagi dimeja!" terpaksa Nu
BABU MILYARDER 12#Pembalasan_mantan_TKW_Bab 12Menikah (lagi)Tiga puluh menit sebelumnya ....Kalau hari Sabtu Arka bangun agak siang. Karena libur ngantor. Dia langsung menuju dapur pembantu mencari Nur, untuk minta dibuatkan minuman Milo kesukaannya. Tetapi Arka tidak menemukan Nur didapur, cuma ada Bik Ijah saja yang sedang duduk termenung di kursi.Melihat kedatangan Arka, Bik Ijah langsung berdiri, berjalan menuju washbak dan menyibukkan diri dengan mencuci piring. Arka mengambil gelas dan membuat sendiri minumannya . Setelah selesai lelaki ganteng yang mengenakan kaus oblong putih dan celana pendek itu berdiri di samping Bik Ijah, karena Bik Ijah diam saja, Arka malah merasa ada yang aneh. Apa lagi dia sama sekali tidak melihat sosok Nur di sini.“Nur mana, blBik?” Arka bertanya pada perempuan yang pagi ini lebih pendiam. Biasanya, bik ijah akan menanyakan apa keperluan Arka bila dia muncul di dapur pembantu. Bik Ijah ini sudah lama ikut di keluarga Arka sehingga Arka sudah
BABU MILYARDER 13Bab 13#Pembalasan_mantan_TKW_Mendadak kaya rayaSeminggu setelah Nur resmi menjadi istri Akong, Nyonya Lily memanggilnya. “Iya Nyonya, ada apa?”tanya Nur sopan.Di lihatnya Nyonya Lily sedang memindahkan beberapa pakaian dan barang-barang ke dalam sebuah koper besar.“Nur, bantuin saya berkemas dong. Saya mau ke Eropa besok, dua Minggu lamanya,”kata Nyonya Lily.“Baik, Nyonya," Nur mengangguk.Dengan sigap Nur melipat pakaian nyonya Lily lalu memasukkan dan mengaturnya di dalam koper dengan rapi. Setelah beres, Nyonya Lily mengajak Nur ke ruang kerjanya.“Nur, ini buku tabunganmu." Nyonya Lily memberikan sebuah buku kecil berwarna biru. "Saya sudah memasukkan uang sebesar lima belas milyar untukmu, dan setiap bulan saya juga tetap akan mentransfer gajimu sebagai nurse,”kata perempuan cantik di depan Nur.Nur menerima buku tabungan dengan hati berdebar, "benar kah ini?" Gadis pembantu itu nyaris tak percaya. “Selama saya pergi tolong kamu urus Papi saya dengan ba
BABU MILYARDER 14Bab 14#Pembalasan_mantan_TKW_Panggil “Ama” Arka membaca pesan text di ponselnya. Pesawat Mama sudah terbang rupanya. Arka menyetir mobilnya pulang, dia mau mengambil pakaian dan beberapa barangnya yang masih ada di kamarnya. Tapi sesungguhnya dia juga ingin melihat keadaan Nur. Sudah beberapa hari setelah pernikahan Nur dan Akong, Arka memang menyingkir.Sepi sekali rumah? Arka langsung masuk ke kamarnya untuk mengambil barang yang dia butuhkan kemudian berjalan ke kamar Akong, ternyata kosong juga. "Pada kemana mereka?" Arka menyeret kakinya ke dapur pembantu. Hanya ada Bik Ijah yang sedang sibuk memasak.“Eh, Sinyo, kapan datang? Bibik sampai nggak tahu,” ujar Bik Ijah ramah.“Barusan Bik, kok sepi Akong kemana?” tanya Arka sambil duduk di kursi makan. sebenarnya dalam hati Arka pingin bertanya Nur kemana? Tapi dia gengsi.“Ooh, Nur ngajak akong jalan jalan naik mobil, tadi," Bik Ijah melirik anak majikannya itu.“Kemana Bik?”Arka mengambil sebuah apel merah di
BABU MILYARDER 15Bab 15#Pembalasan_mantan_TKW_Ciuman maut Akong memegang tangan Nur kemudian menarik tangan Arka dan menyuruh kami bersalaman. "Yaelah jadi minder aku, tangan ini digenggam erat Arka berasa lihat juadah bersanding dengan jenang," item putih.Akong berbicara sama Arka masih dalam bahasa kanton, aku nggak ngerti artinya. Arka melihatku sebentar, kemudian melihat Akong. Menghela nafas panjang lalu menganggukkan kepalanya. "Kira kira mereka ngomong apa ya? Coba pakaibasa jawa kan ngerti aku," batin Nur. Meski pernah tinggal di HK tapi Nur gak bisa bahasa Sono, maklum di sana Nur pake bahasa Tarzan, yang penting Majikan mudeng. Sebenarnya Akong menyuruh Arka untuk membantu rencana balas dendam Nur adalah akal akalannya Akong saja untuk mendekatkan Nur dengan Arka. Selama nyonya Lily tidak berada di rumah. Wah Akong so sweet ....**“Kong, lihat tivi sini, ya?” Nur mengajak Akong Duduk di ruang keluarga menonton televisi. Selanjutnya pembantu itu asyik bermain HP. T
BABU MILYARDER 16Bab 16#Pembalasan_mantan_TKW_Balas dendam ala MafiaHari ini pembalasan dendam Nur akan dilaksanakan! Semua rencana sudah matang, Nur yang jadi pemimpinnya. Arka menjadi wakil ketua alias kaki tangan Nur, dan Akong adalah penanggung jawab! Nur memberi nama misinya ini dengan judul 'Balas dendam ala mafia' Yaelah kek bikin sinetron aja Nur;Hari masih pagi tapi, Nur sudah heboh berdandan ala Mafia Hongkong. Memakai setelan blazer hitam dan celana panjang hitam (baju kantor bekas Nyonya Lily yang diberikan padanya), dalaman hem putih dan sepatu boot warna item--pinjem punya Mince-- Nur memakai jilbab Saudia item dan kacamata hitam berkaca film. "Hmmm aku harus berpenampilan kaya! Biar mantan Mertua dan mantan Suamiku bertekuk lutut!" Nur berbicara sendiri di depan cermin. Keluar dari kamar, Nur memasang raut muka dingin dan angkuh seperti Boss mafia lalu memasuki kamar Akong untuk minta doa restu.“Kong, gimana penampilan Nur, Udah oke belum?" Tanyanya sambil
BABU MILYARDER 17#Pembalasan_mantan_TKW_Bab 17Gagal total"Hoahahahahaha hahahaha,"“Kapokmu kapan, Nur?! Hahahaha,”Nur menengok asal suara tawa gembira itu, benar saja dugaannya, Mantan mertua dzolim hadir di sini! Dia menertawakan Nur sampai matanya berair. Hheh! Nur hanya bisa membuang nafas saja, mau apa lagi? Gagal total misinya, malahan dia sekarang ditertawakan banyak orang. Untung saja Arka sudah lari duluan, kalau tidak dia bisa kena malu juga.Dengan lesu, Nur bilang sama pak tukang untuk membatalkan perobohanbrumah. Ia memerintahkan mereka kembali. Dengan langkah gontai Nur berjalan menuju mobil Arka, dengan diiringi pandangan orang-orang dengan bermacam-macam prasangka. Ada yang kasihan, ada yang menertawakan, ada juga mungkin yang bersimpati dengan nasibnya. Nur menunduk sepanjang jalan.Memasuki mobil Arka dengan wajah lesu. Membuat Arka melihatnya heran,mungkin dia berpikir kenapa sekarang Nur tidak bersemangat empat lima seperti waktu berangkat tadi.“Gimana, Nur,
BABU MILYARDER 18BAB 18#Pembalasan_Mantan_TKW_Mas Budi yang lebayBudi segera bangun dan bersama ibunya menuju kandang ayam di belakang rumah. Benar saja, banyak ayamnya yang sudah mati kaku tanpa sebab.“Piye iki, Bud? Bisa mati semua kalau kayak gini!”bu Ratrimo panik.Budi melihat sekeliling, kemudian dia dan ibunya memeriksa kandang per kandang. Hampir semua ayam mati, yang masih hidup pun tampak lemas dan tidak sehat.“Bud, itu mati lagi, itu juga, cepat kamu keluarkan yang mati,Bud, biar tidak nular!” Bu Ratrimo memerintah anaknya dengan nada tinggi.“Iya Bu, disini juga banyak yang mati," kata Budi menunjukkan beberapa ayam yang terjengkang kaku.Budi mengeluarkan beberapa bangkai ayam dari kandangnya. Kalau ditotal hari ini yang mati ada lima puluh ekor lebih mungkin.Ibu Ratrimo tampak berjalan memeriksa seluruh ayam dengan panik dan mengomel tiada henti.“Bud, cepetan kamu keluar cari obat buat ayam-ayam ini, cepat!”ujarnya. “Iyo Bu, tak cuci muka dulu,” jawab Budi.“Wes