Share

2

Author: Devi Citra
last update Last Updated: 2025-05-24 10:10:51

Setelah pembicaraan saat itu, Ayunda membicarakannya dengan sang kakak. Karena bagaimanapun juga, Leo satu-satunya saudara Ayunda. Leo yang begitu menyayangi sang adik, hingga ia rela mengorbankan semuanya demi sang adik agar bahagia terlebih dahulu. Bahkan Leo dulu memilih untuk tidak menikah sebelum adiknya bahagia. Baru setelah Ayunda menikah dengan sahabatnya yang bernama David itu, Leo merasa lega. Dan Leo baru menikah hampir dua tahun, yang kini istrinya, Lisa, tengah hamil tujuh bulan.

"Kak..." panggil Ayunda ketika memasuki ruangan sang kakak,

yang kebetulan di situ ada Lisa, istri Leo.

"Hai, kakak ipar. Apa kabar? Ini juga, ponakannya Aunty apa kabar?" sapa Ayunda kepada Lisa sambil mengusap perut Lisa yang semakin membesar.

Sungguh, Ayunda ingin sekali seperti kakak iparnya itu. Ah, tapi semua ini sudah takdirnya.

"Hai... aku baik, Yu. Kandunganku juga, alhamdulillah, baik," jawab Lisa.

Ayunda dan Lisa adalah teman waktu SMA, tapi setelah lulus, Lisa pindah ikut pamannya, dikarenakan orang tuanya sudah tiada. Dan mereka baru bertemu lagi setelah kakaknya mengenalkan calonnya itu.

"Kenapa kau tidak menyapaku?" kata seseorang yang dari tadi menyimak pembicaraan antara istri dan adiknya itu.

Ya, dia adalah Leo, kakak dari Ayunda.

"Tadi aku kan udah nyapa pertama, tapi karena lihat kakak ipar jadi lupa deh kalau udah ngobrol," jawab Ayunda.

"Hmm, terserah. Mau apa kamu ke sini?" tanya Leo.

"Aku mau membicarakan sesuatu sama kakak," kata Ayunda.

"Kayaknya penting... Apa aku harus keluar dulu?" ucap Lisa, yang akan memberikan waktu untuk kakak beradik itu.

"Tidak usah. Kamu tetap di sini saja," jawab Ayunda.

"Katakan," ucap Leo yang sudah duduk di sebelah sang istri.

"Begini, Kak... aku mau mengizinkan Mas David menikah lagi," ucap Ayunda.

"Apa kamu sudah tidak waras? Apa pernikahan sebuah permainan, hah?" kata Leo, meninggikan volume suaranya.

"Sabar, Mas. Dengerin penjelasan Ayu dulu," ucap Lisa menenangkan suaminya sambil mengusap lengannya.

"Tapi ini demi kebaikan kita semua, Kak. Aku juga ingin punya anak, tapi aku belum bisa hamil," kata Ayunda dengan matanya yang berkaca-kaca.

"Belum bisa bukan berarti tidak bisa hamil, Ayu! Kakak akan membawamu berobat ke luar negeri. Apa David menyetujui untuk menikah lagi?" tanya Leo.

Ayunda hanya mengangguk.

"Kalau begitu, bercerailah darinya," ucap Leo dengan menahan amarah.

"Tapi, Kak... aku mencintainya. Selama Mas David bersikap adil, aku tidak masalah," ucap Ayunda meyakinkan sang kakak.

"Tapi Ay, itu terlalu berisiko. Apa kau sudah siap menerima segala konsekuensinya?" ucap Lisa menimpali.

Sungguh, sebagai sesama perempuan, Lisa tidak akan sanggup menerima beban yang ditanggung seperti sahabat yang merangkap adik iparnya kini.

Segala omongan orang yang tidak enak didengar pun hanya ditanggapi senyuman.

Meskipun di balik senyum itu mengandung luka dan beban pikiran.

"Iya, aku sudah mempertimbangkannya," jawab Ayunda.

"Apa kau yakin...?" tanya Leo.

"Tentu saja yakin," jawab Ayunda lagi, diiringi dengan senyuman.

Sungguh, Ayunda sangat pandai bersandiwara.

"Kakak harap kau tidak akan menyesali keputusanmu," ucap Leo.

"Iya. Kalaupun aku menyesal, itu berarti hatiku yang berubah," jawab Ayunda ambigu.

"Maksudmu?" tanya sang kakak.

"Tidak... lupakan," jawab Ayunda.

"Sabar ya, Ay. Kau harus tetap berdoa dan berusaha agar kau juga secepatnya dikasih kepercayaan," ucap Lisa tulus sambil memeluk Ayunda.

"Aamiin," balas Ayunda sambil membalas pelukan Lisa.

"Jika kau tidak sanggup bertahan bersamanya, pulanglah. Kakak akan selalu ada untukmu," kata Leo setelah kedua wanita yang disayanginya melepas pelukannya.

"Tentu saja, karena kau kakak terhebatku. Terima kasih untuk segalanya," ucap Ayunda sambil menyeka sudut matanya.

---

Setelah mendapatkan izin dari Ayunda, kini Bu Ratih tengah bersiap-siap untuk menemui calon madu dari Ayunda.

"David, kau juga harus ikut Mama untuk menemuinya. Supaya nanti kau bisa kenal lebih jauh," ujar Bu Ratih.

"Tidak perlu, Mah. Nanti saja pas di acara akad," ucap David.

"Kau itu bagaimana sih? Dia juga calon istrimu. Jadi kamu harus bersikap adil dari sekarang, apalagi nanti dia akan melahirkan pewaris keluarga Nugraha," ucap Bu Ratih ngotot.

"Sudah, Mah. Jangan bahas ini terus. Aku juga harus menjaga perasaan Ayunda," jawab David.

"Kau itu kenapa selalu membelanya? Toh ini juga keinginannya agar kau menikah lagi," balas Bu Ratih ketus.

"Karena aku mencintainya, Mah. Ayu juga tidak menginginkan David menikah lagi. Ayu mengizinkan karena desakan Mama," kata David.

"Kenapa kau jadi menyalahkan Mama? Salahkan saja istrimu yang tidak bisa hamil itu," ucap Bu Ratih.

Sedangkan Ayunda, yang baru saja pulang menemui kakaknya itu, mendengar suara keributan di ruang tengah dan langsung mendekat.

Sungguh, kata-kata ibu mertuanya itu begitu menusuk.

Ayunda juga ingin segera hamil.

Ayunda juga ingin punya anak.

Ayunda juga ingin seperti perempuan yang sudah menikah pada umumnya, yang mempunyai keluarga kecil.

Tapi Ayunda hanya bisa berdoa dan berusaha.

Namun takdir belum memihak kepadanya...

---

Sudah dua bulan berlalu. Kini telah tiba saatnya Ayunda harus benar-benar ikhlas berbagi suami, cinta, dan kasih sayang.

Ya, hari ini adalah hari berlangsungnya pernikahan kedua suaminya.

Bella Kinanti, nama madu dari Ayunda, yang kini akan menjadi istri kedua David.

Bella yang berusia lebih muda dua tahun dari Ayunda—dua puluh lima tahun usia gadis itu.

Entah kenapa gadis itu mau menjadi istri David dan menjadi yang kedua, padahal Bella berasal dari keluarga berada.

---

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • BERBAGI CINTA (Bertahan atau Pergi)    40

    Menemukan KedamaianSeiring berjalannya waktu, kehidupan Ayunda dan Akmal semakin berkembang. Setelah menikah, mereka fokus membangun keluarga kecil mereka yang bahagia. Yuda tumbuh menjadi anak yang ceria dan sehat, sementara Aluna semakin pintar dan aktif, membawa kebahagiaan tersendiri bagi mereka berdua. Namun, meskipun segala sesuatunya berjalan dengan baik, mereka sadar bahwa hidup ini tidak pernah benar-benar sempurna tanpa adanya perjuangan yang terus-menerus.Ayunda kini telah melupakan semua luka yang pernah ditinggalkan oleh masa lalunya, meskipun sesekali kenangan tentang David dan perceraiannya datang menghampiri. Ia merasa lega karena akhirnya bisa memaafkan dirinya sendiri, dan lebih dari itu, ia merasa bahagia dengan kehidupan barunya bersama Akmal dan anak-anak mereka. Semua yang telah terjadi, baik yang menyakitkan maupun yang membahagiakan, telah membentuknya menjadi pribadi yang lebih kuat.Akmal, yang dulu selalu terkesan dengan keteguhan hati Ayunda, semakin meny

  • BERBAGI CINTA (Bertahan atau Pergi)    39

    Sore itu, Akmal dan Ayunda duduk di ruang keluarga mereka yang nyaman. Yuda dan Aluna bermain puzzle di lantai, tertawa bersama saat salah satu potongan tidak cocok. Ayunda menyandarkan tubuhnya di bahu Akmal, menikmati suasana damai."Mas, pernah nggak terpikir kalau hidup kita akhirnya bisa setenang ini?" tanya Ayunda sambil memandang anak-anak mereka.Akmal tersenyum kecil, mengusap lembut rambut istrinya. "Dulu aku nggak pernah membayangkan. Tapi aku selalu berharap. Dan ternyata, doa-doa kita akhirnya terkabul."Mereka terdiam sejenak, menikmati kehangatan suasana. Di luar, hujan mulai turun, menambah kesan tenang pada sore itu.Hari-hari mereka selalu diisi dengan rutinitas sederhana namun penuh makna. Setiap pagi, Ayunda bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan. Akmal biasanya membantu menyiapkan Yuda ke sekolah, sementara Aluna masih asyik terlelap.“Ayah, hari ini aku mau bawa gambar dinosaurusku ke sekolah. Guruku suka banget sama dinosaurus!” seru Yuda dengan antusias.“B

  • BERBAGI CINTA (Bertahan atau Pergi)    38

    Masa Depan yang Penuh HarapanWaktu terus berlalu, dan keluarga kecil Akmal serta Ayunda semakin harmonis. Kehadiran Yuda, si kecil yang kini mulai aktif berbicara dan belajar banyak hal, menjadi pusat kebahagiaan mereka. Ayunda yang sedang hamil anak kedua tetap terlihat anggun dan sibuk dengan bisnisnya yang semakin berkembang. Sementara itu, Akmal semakin sukses dalam pekerjaannya sebagai konsultan keuangan, dan keuletannya membantu keluarga mereka hidup lebih nyaman.Setiap pagi, Ayunda dan Akmal memiliki kebiasaan sarapan bersama di meja makan. Yuda, meski masih kecil, selalu ingin ikut membantu. Misalnya, ia sering membawa piring kecil ke meja atau mencoba menuang susu ke gelasnya sendiri.“Mas, lihat deh. Anak kita sudah pintar banget,” ujar Ayunda sambil tersenyum melihat Yuda yang bersemangat.“Pintar kayak siapa dulu?” jawab Akmal menggoda.Mereka tertawa bersama, menikmati kehangatan pagi sebelum memulai aktivitas masing-masing. Ayunda sering bekerja dari rumah sambil menga

  • BERBAGI CINTA (Bertahan atau Pergi)    37

    Setelah resmi menikah, Akmal dan Ayunda memulai babak baru dalam kehidupan mereka sebagai pasangan suami istri. Pernikahan yang sederhana namun penuh makna itu menjadi titik balik untuk keduanya. Kehidupan mereka kini lebih harmonis, meski ada beberapa hal yang harus mereka sesuaikan, terutama peran masing-masing dalam mengasuh Yuda dan membangun rumah tangga yang bahagia.Akmal yang kini bekerja sebagai konsultan keuangan memutuskan untuk lebih banyak bekerja dari rumah agar bisa membantu Ayunda merawat Yuda. Sementara itu, Ayunda yang memiliki usaha kecil-kecilan di bidang fashion memilih untuk memperluas bisnisnya melalui platform online.Suatu pagi, Ayunda sedang sibuk di dapur menyiapkan sarapan. Akmal, yang baru saja selesai mengerjakan laporan untuk kliennya, menghampiri Yuda yang sedang bermain di ruang tengah."Yuda, mau sarapan apa hari ini? Bubur ayam atau roti?" tanya Akmal sambil menggendong putranya."Roti, papah," jawab Yuda dengan senyum polosnya.Ayunda melirik ke ara

  • BERBAGI CINTA (Bertahan atau Pergi)    36

    Ayunda yang saat ini sedang bersantai bersama Lisa di ruang tengah di kejutkan dengan datangnya seseorang yang sudah tidak asing bagi Ayunda."Ayu, tolong mamah Ay!" seru Bu Ratih dari luar berlari menghampiri Ayunda. Yah seseorang itu adalah Bu Ratih, mantan mertua dari Ayunda."Mamah" ucap Ayunda terkejut sambil berdiri dari duduknya begitupun dengan Lisa."Tolong Ay, David di bawa polisi karena melakukan tabrak lari" ujar Bu Ratih sambil menangis."Tabrak lari! Apa mas David yang menabrak Bella?" Ayunda lebih terkejut lagi setelah mendengar sesuatu kebetulan yang sama."Iya Ay, tolong mamah Ayu!" ucap Bu Ratih lirih."Maaf mah, Ayunda tidak bisa melakukan apa-apa, mamah bisa minta kepada pihak keluarga Bella untuk meminta keringanan" Tutur Ayunda.''Mamah sudah memintanya tapi pihak keluarga Bella tidak mau, mereka tetap meminta dengan hukuman penjara seumur hidup. Lalu mamah harus bagaimana Ay, mamah tidak punya apa-apa lagi, hanya David yang mamah harapkan tapi dia harus mendekam

  • BERBAGI CINTA (Bertahan atau Pergi)    35

    "Tidak usah berterima kasih, ini memang sudah tugas kami untuk menjagamu" jawab Leo menghampiri adik dan istrinya."Ayo kita masuk, kita lihat kamar baby boy dulu" ajak Lisa kemudian.Semuanya berkumpul di ruang tengah, setelah menempatkan putra Ayunda di ranjang kecilnya yang sudah di hias sedemikian rupa."Siapa nama putra kamu Ayy?" tanya Lisa pada Ayunda."Yuda Pradana" jawab Ayunda."Nama yang bagus" ucap Leo yang diangguki oleh semuanya."Yuda. Ayu dan David?" tanya Akmal dengan menatap Ayunda."Maksud aku, bukan gitu mas" Ayunda menjawab dengan tidak enak hati."Aku tidak masalah, hanya sebuah nama" ucap Akmal sambil menepiskan senyumnya.Ting tongTing tongTerdengar suara bel di rumah Leo ketika mereka sedang berkumpul. Pintu di bukakan oleh bibi Yani, asisten rumah tangga yang bekerja di kediaman Leo."Siapa bi?" tanya Leo pada bibi ketika bibi Yani menghampirinya di ruang tengah."Itu katanya mau ketemu sama mbak Ayunda, namanya Bella" ucap Bibi Yani memberitahu."Baik bi,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status