Share

8 Ronald

Lelaki itu yang kuingatnya namanya, Ronald Arri Jaya  menatapku.

"Saya ingin memesan yang sama untuk diri saya sendiri," ujarnya.

Sementara itu, aku mencoba mengatur napas, pria itu sudah duduk di seberangku. Dia memanggil pramusaji dan sambil tersenyum

memesan makanan dan juga kopi tanpa krim dan gula.

Setelah itu, pria itu menatapku,  seolah olah dia sangat tertarik dengan cara makanku.

Aku gelisah di kursi dan memutuskan untuk menunggu sementara pramusaji melayani tetangga didepan mejaku. Aku  berpikir  bahwa makanan  akan diselesaikan secepatnya.

Sambil menyeka bibirku dengan serbet, aku melipatnya menjadi dua, lalu menjadi empat. Akhirnya, aku  tidak bisa menahan diri berbicara.

“Saya tidak mau diganggu," suaraku kaku dan mencoba memperlihatkan sikap tidak se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status